Home > Full text of "Kebangkitan Freemason di Indonesia; di Balik Kerusakan Agama-agama"

Full text of "Kebangkitan Freemason di Indonesia; di Balik Kerusakan Agama-agama"


Herry Nurdi

Pengantar
Ust. Abu Bakar Ba'asyir




r>.rvs'






mm

_K EBANGKITAN

Freemason

NIS

n d o n e s i a






~T









Hl



-KEBANGKITAN

Freemason
&Z1#N1S

Di Indonesia


















— KEBANGKITAN

Freemason
&ZIONIS

DI I n d o n t i I >



Ca^APe THE WOWII^W



._ _rrp>xrf d **S powMW aq ki 01 tafl a he rqfcMtf

imitWJH^iW«l»«iP^lt Wm tmlt

wtwflrf mirdv. H nfu ratrca






«KEBANGKITAN

Freemason
&ZIONIS

Di Indonesia



Di Balik Kerusakan Agama-agama






Herry Nurdi



0& — -*-L— £<J- ' +a — -^




^«— -; ? /^1,



Cakrawala

Jakarta 2006



Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

NURDI, Herry

Kebangkitan Freemason di Indonesia; Di Balik Kerusakan
Agama-agama/ Penulis: Herry Nurdi/ Penyunting : Alwi
Alatas; -Cet. 1 - Jakarta ; Cakrawala Publishing, 2006; xvi,
322 Mm.; U x 18 cm

L Umum 1. Judul

II. Herry Nurdi



ISBN 979-3785-46-2




Judul Buku : KEBANGKITAN FREEMASON
& ZIONIS DI INDONESIA
Di Balik Kerusakan Agama-agama

Penulis : Herry Nurdi

Penyunting : Alwi Alatas

Desain Sampul : Yudiarto Iskandor

Perwajahan & Penata Letak : Ibnu Syarief



Diterbitkan oleh :

Cakrawala Publishing

Jl. Palem Raya No. 57 Jakarta 12260

Telp. (021) 7060 2394, 585 3238 Fax. (021) 586 1326

e-mail : eakrawala_publish@yahoo.com

cakrawalapublish@cbn.nct.id

ANGGOTA IKAPI

Cetakan Pertama : Syawwal 1427 N I November 2006 M






Pengantar Penerbit



Alhamdulillah segala puji kita panjatkan
hanya kepad Allah Azza w a Jalla, yang telah
memberikan kepada kita segala nikmat, se-
hingga kita dapat menemui para pembaca yang
budiman. Slialawat dan salam semoga sampai
kepada uswah kita Muhammad saw yang telah
membimbing umatnya kepada jalan yang benar.

Pada buku yang pertama yang bertajuk
"Jejak freemason dan Zionis di Indonesia"
ditulis oleh Herry Nurdi yang kami terbit-
kan, mendapat bambulan yang antusias para
pembaca yang budiman, dalam kurun waktu
kurang dari 3 (tiga) bulan sudah mengalami
cetak ulang.

13uku ini merupakan buku serial kajian
Zionis. Pada kesempatan ini pula penulis



vi sfe



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Di Balik Kerusakan Agama-agama



i', i






menjelaskan dengan gamblang peran gerakan
Freemason yang merupakan gerakan Zionis
Internasional.

Buku yang kedua dari penulis yang sama
bertajuk " Kebangkitan Freemason & Zionis di
Indonesia di balik Keruntuhan Agama-agama"

Freemason merupakan gerakan Yahudi,
sangat berperan dan secara sistematis dalam
runtuhnya agama-agama. Bukan sekedar agama
(Islam) yang mereka hancurkan tetapi semua
agama yang di dunia, termaktub dalam slogan
mereka

Dan di sisni, bukan untuk berdamni
dengan hukummu

Kami di sini untuk mengubahmu,
dari luar, dari dalam

Ini, sama sekali bukan sebuah protes

Tapi ini adalah kebangkitan jiwa kami
(JRobert Arthur Lewis)

Freemason . adalah organisasi Yahudi
Internasional, sekaligus merupakan gerakan
rahasia paling besar dan paling berpengaruh di
seluruh dunia.

Tujuan dari gerakan Freemason ini adalah
membangun kembali cita-cita khayalan mereka,
yaitu mendirikan Haikal Sulaiman atau
Solomon Temple.






Haikal Sulaiman yang telah dihiuu'urk.m
Raja Nebukhadnezar dari Babilonia pada tahun
535 SM.

Dan untuk itulah mereka bekerja dan
membangun, untuk merebut Haikal Sulaiman
dan mendirikan kekuasaannya secara nyata,
serta mempengaruhi pemerintah dan kekuasaan
yang mampu mereka pengaruhi.

Dan untuk menebar kekuasaan itu, salah
satu rintangan terbesar yang dihadapi oleh
gerakan ini adalah agama-agama, terutama
agama samawi atau agama-agama wahyu,
Kristen dan Islam.

Pada abad -18 sebagai tahun yang penuh
pertarungan antara gereja Katholik dengan
Freemason di Eropa.

Sejak awal berdirinya, Freemason telah
menyokong kebebasan beragama, hasil dari ge-
rakan tersebut terjadi belakangan ini di berbagai
negara, Liberalisasi keagamaan.



Jakarta; Cakrawala,



Oktober 2006 M
Ramadhan 1427 H



VIII &a.



Kebangkitan Freemason di Indonesia



DI Balik Kerusakan Agama-agama



r IX




Pengantar Tokoh






J - o. -- e >



4_S\ lp j -U^-^ / ; IL» J Jjlj f-L-jV^



L_J



y""



ji-dl f y. J\ *^ J*- J^ (y 3 ^.^>h

Bahwa sesungguhnya sekeras-keras musuh
orang beriman adalah Yaluidi dan kaum
Musyrikin sebagaimana yang di tegaskan oleh
Allah s w t dalam firma n-Nya,

"Sesungguhnya kamu dapati orang yang paling



keras permusuhannya kepada orang-orang yang
beriman adalah kaum Yahudi dan orang onur.;
musyrik...." (Al-Maidah [5] : 82)

'"Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu
mengikuti sebagian dari orang-orang yang diberi
Al-Kitab, niscaya mereka akan mengembalikanmu
menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. " (Ali
Imran [3] : 100)

"Kaum Yahudi dan Nasrani tidak akan senang
kepadamu hingga kamu mengikuti millah mereka.
Katakanlah, sesungguhnya petunjuk Allah itu (pe-
tunjuk yang benar). Dan sesungguhnya jika kamu
mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan
dalang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi
pelindung dan penolong bagimu. " (Al-Baqarah
[2] : 120)



x *&



Kebangkitan Freamason di Indonesia



Di Balik Kerusakan Agama-agama



j*» Xl



<S^"Go^"y?-



V. /i






&X&r&&



<*?/:



j. } **



"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap
nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis)
manusia dan (dari jenis) jin, sebagian mereka
membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-
perkataan yang indah-indah untuk menipu
(manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya
mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah
mereka dan apa yang mereka ada-adakan. " (Al-
An'am [6\ : 112)

Cara-cara terlaknat yang di tempuh oleh
orang-orang Yahudi dan Nasrani untuk memur-
tadkan orang-orang beriman telah di uraikan
secara mendetail dalam buku ini agar umat
Islam memahami sabihrt mujrimm (jalan yang di
tempuh oleh orang-orang yang berdosa) untuk
memurtadkan mereka. Maka kaum Muslimin
wajib waspada dalam menghadapi cara-cara
terlaknat ini.

Kaum Muslimin juga harus memahami bah-
wa cara-cara terlaknat ini hanya mungkin dapat
ditumpas oleh para pejuang Muslim dengan
langkah-langkah konkret sebagai berikut:



XII



Kebangkitan freemason di Indonesia



1, Tidak mengangkat mereka menjadi
pemimpin, Firman Allah

A\1r>: 'tt'f* h'-' "' E - ">r\4***~

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah ka-
mu mengambil orang-orang Yahudi dan Nas-
rani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebaha-
gian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian
yang lain. Barangsiapa di antara kamu meng-
ambil mereka menjadi pemimpin, maka sesung-
guhnya orang itu termasuk golongan mereka.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang zalim. " (Al-Maidah
[5] : 51)

2. Harus berusaha dapat menundukkan dan
menguasai mereka

"Perangilah orang-orang yang tidak berimu n
kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari



DI Balik Kerusakan Agama-agama



Xlll



kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa
yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-
Nya dan tidak beragama dengan agama yang
benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yajtg
diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai
mereka membayar jizyah dengan patuh sedang
mereka dalam keadaan tunduk. "(At-Taubah
[9] : 29)

3. Menekan pemerintah agar menetapkan
Undang-Undang larangan murtad sesuai
dengan perintah Rasulullah saw.

4. Dalam berjuang melawan mereka, para
pejuang Islam harus benar-benar member-
sihkan niat semata-mata mencari ridha
Allah swt. dan meninggikan' kalimahnya.

Semoga usaha untuk membongkar sabilul
mujrimin dalam buku ini diridhai Allah swt. dan
merupakan amal saleh bagi penulis, penerbit
dan pembacanya, amin.

Pondok Pesantren Al-Mukmin
NgrukUl I#ijabl427H





Daftar Isi



Pengantar Penerbit
Pengantar Tokoh __
Daftar Isi



Sebuah Preambule Rasa Syukur

. . . Dan Rusaklah Agama-agama Mereka

Ordo Knight of Templar dan Penggalian
Kuil Solomon



v
vii

_ xi

1
_ 5

11
30



Abu Bakar Ba'asyir



Kabbalah, Penyembah Berhala _____

Sihir Kabbalah dan Tumbal Darah Manusia 32

Perang Abadi Katholik versus Masonik _ 58

Frcemason vs Katholik di Indonesia ____ 77

Rekayasa Freemasonry

pada Khilafah Islamiyah 97

Doktrin Freemason dan Cita-cita Theosofi 127



XIV



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Di Balik Kerusakan Agama-agama



v



Pengaruh Theosofi di Indonesia 142

Jejak Freemasonry dalam Doktrin Pluralisme 182

Nurcholis Madjid

dan Anugerah Bintang Freemasonry 194

Muhammadiyah dan Serangan Liberalisme _211

Fatwa Haram Pluralisme dan Benteng



Umat Islam



Epilog; Kebangkitan Freemason
di Indonesia?



Lampiran Humanum Genus
Daftar Pustaka



_240

.251

.277

318




Sebual

Preambule

Rasa Syukur



Bismillahirrahmanii rahim. Alhamdulillah

segala puji saya kirimkan kepada Pencipta

Semesta. Shalawat semoga sampai

pada Rasulullah yang telah memberikan

jalan terang untuk umatnya.

Ketika menulis buku pertama,

Jejak Freemason dan Zionis di Indonesia,

saya tak memperkirakan sambutan pembaca

yang begitu besar. Dan untuk itu saya ucapkan

beribu terima kasih. Meski saya

tak memperkirakan sambutan, saya telah

merencanakan untuk mendalami subyek ini

dan menuliskannya pada buku yang sekarang

berada di tangan pembaca. Sambutan yang luar



xvi



Kebangkitan Freemason di Indonesia



<§*s 1 ««&



biasa, membuat buku ini terasa lebih ringan
menyusunnya.

Berbagai sambutan saya terima, mulai dari
berbagai undangan bedah buku, kiriman email
yang bertanya kabar dan berkenalan, memberi
informasi baru sampai dengan nada yang
mengkhawatirkan keselamatan, telah saya teri-
ma. Buku pertama itu pula yang mengantarkan
saya bertemu orang-orang baru, mendapat ki-
riman berbagai data dan banyak lagi bentuknya.

Sedikit menerangkan, ilustrasi cover yang
dipakai pada buku ini sengaja kami memilih
simbol burung phoenix berkepala dua yang
dalam tradisi kaum Mason di sebut sebagai
simbol ordo ab chao. Sebuah simbol yang menyi-
ratkan orde yang keluar atau lahir dari kekacau-
an. Dan nampaknya, itulah yang terjadi kini.
Semua pemahaman yang baik dan benar telah
dikacaukan. Seorang Muslim yang baik tidak
bisa, bahkan tidak boleh mengatakan dirinya
sebagai pemeluk ajaran yang benar. Karena
benar atau tidak menjadi sangat relatif. Tentang
itulah buku ini secara keseluruhan, khususnya
kekacauan dalam agama dan norma-norma di
sekitar kita. Sebuah nilai yang sudah terbalik
acak tak dapat diterka, Dari kekacauan itu pula
nanti lahir sebuah arus baru yang dikendalikan
oleh kekuatan tertentu, Freemason. Buku ini
adalah upaya saya untuk mengingatkan diri



2**.



Kebangkitan Freemason di Indonesia



saya pribadi dan juga sahabat pembaca lainnya.

Pun penulisan buku ini adalah bentuk rasa
terima kasih saya, sekaligus rasa kegelisahan
saya. Sebagian besar buku ini saya tulis ketika
berada di Malaysia. Dan di negeri jiran itu pula
saya berkesempatan untuk mendatangi loji di
Pulau Penang, dalam rangka peringatan 100
tahun gerakan ini di Malaysia. Sedikit melongok
dan mengetahui banyak warga China dan India
yang menjadi anggotanya. Bahkan di wilayah
Taiping, beberapa pembesar kerajaan yang
berdarah Melayu pun terdaftar juga.

Selama penulisan buku ini di Malaysia, saya
berhutang rasa terima kasih kepada SM.
Mohamed Idris, Presiden Customer's Associa-
tion of Penang, Ustadz Azmi Abdul Hamid,
Presiden Teras, Uncle Mohideen Abdul Kader,
Direktur Citizens International, Prof. Madya
Kamaruzzaman Jusof dari Departemen Sejarah
Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM). Juga
Shah Rizan dan Mohammad Anuar yang
membantu bolak-balik ke University Science of
Malaysia (USM). Ustadz Kamaruddin dan
Ustadz Nazml Desa juga sangat membantu. Dan
masih banyak lagi yang tak mungkin saya
sebutkan.

Untuk menyelesaikan buku ini pula, saya
harus berpamitan dengan teman-teman baik di
Majalah Sabili. Meski demikian, bantuan masih



Di Balik Kerusakan Agama-agama



&> 3




Freemasonry adalah organisasi Yahudi
Internasional, sekaligus merupakan gerakan
rahasia paling besar dan paling berpengaruh di
seluruh dunia. Freemasonry terdiri dari dua
kata yang disatukan. Free artinya bebas atau
merdeka, sedangkan Mason adalah juru bangun
atau pembangun. Tujuan akhir dari gerakan
Freemason ini adalah membangun kembali cita-
cita khayalan mereka, yakni mendirikan Haikal
Sulaiman atau Solomon Temple.



6 £fe



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Tentang Haikal Sulaiman .t Uni Solomon
Temple ini sendiri banyak sumber yang ini'iulc
finisikan berlainan. Salah satu tafsir yang paling
populer adalah, bahwa Haikal Sulaiman berada
di tanah yang kini di atasnya berdiri Masjidil
Aqsha.

Mereka meyakini, tahun 1012 Sebelum Ma-
sehi (SM), Nabi Sulaiman membangun haikal di
atas Gunung Soraya di wilayah Palestina. Tapi
pada tahun 586 SM, Raja Nebukhadnezar dari
Babilonia menghancurkan Haikal Sulaiman ini.
Tahun 535 SM, bangunan ini didirikan kembali
oleh seorang bernama Zulbabil yang telah bebas
dari tawanan Babilonia. Atas kebebasannya
itulah, ia membangun kembali Haikal Sulaiman.

Pada tahun ke 70 M, seorang penguasa
Romawi menaklukkan Palestina dan membakar
serta menghancurkan Haikal Sulaiman ini. Ke-
rusakan terus-menerus dialami setelah penyer-
buan Bangsa Hadriyan. Begitu pula saat ke-
kuasaan Muslim, konon Haikal Sulaiman di-
hancurkan dan sebagai gantinya didirikan
Masjidil Aqsha pada abad ketujuh.'

Tapi tafsir lain tentang hal ini juga meng-
artikan Haikal Sulaiman juga sebagai wilayah
kekuasaan yang luas membentang. Bahkan ada



Muhammad Fahim Amin, Rahasia Gerakan Frcem.iKimry
dan Rolary Club. (Al Kau tsar, 1992)



Di Balik Kerusakan Agama-agama



■■ : V



yang menariknya hingga sampai wilayah
Khaibar, saat kaum Yahudi diusir di zaman
Rasulullah Muhammad. Karena itu, mereka
meyakini harus menguasai seluruh dunia,
bahkan hingga tanah Khaibar, tempat mereka
terusir dahulu karena pengkhianatannya pada
Rasulullah dan Piagam Madinah.

Dan untuk itulah mereka bekerja dan mem-
bangun, yaitu untuk merebut Haikal Sulaiman
dan mendirikan kekuasaannya secara nyata,
serta memengaruhi pemerintahan dan ke-
kuasaan yang mampu mereka pengaruhi. Dan
untuk menebar kekuasaan itu, salah satu rin-
tangan besar yang dihadapi oleh gerakan ini
adalah agama-agama, terutama agama Samawi
atau agama-agama wahyu, Kristen dan Islam.

Sebelum kaum Muslimin sadar tentang ba-
haya gerakan Freemason, perlawanan terhadap
organisasi ini terlebih dulu dilakukan oleh ka-
langan pemimpin gereja. Perlawanan gereja
Katholik ini terjadi karena Freemason telah
menjadi organisasi tempat berkumpulnya kaum
anti-agama. Dalam sebuah artikel berjudul The
Earlier Period of Freemasonry yang muncul di
Mimar Sinan, 2 Turki, Freemason disebut sebagai
tempat berkumpul para anggota Mason yang



Harun Yahya. Ancaman Global Freemasonry. (Versi Online,
ww w.harunyahya com)






8 «fe



Kebangkitan Freemason di Indonesia



mencari kebenaran di luar gereja. Pan ini
menjadikan awal abad-18 sebagai tahun-tahun
yang penuh pertarungan antara gereja Katholik
dengan Freemason di Eropa. Sejak awal brr
dirinya, Freemason telah menyokong kebebasan
beragama, sama persis dengan yang terjadi
belakangan ini di berbagai negara, liberalisasi
keagamaan.

Freemason berdiri di Inggris secara resmi
pada tahun 1717. Tapi tampaknya, sebelum
tahun itu pun, Freemasonry telah eksis. Bahkan
sejak abad sebelumnya. Tahun 1641, seorang
keluarga kerajaan Inggris, Robert Moray tercatat
sebagai anggota cabang Freemason di Edinburg,
tepatnya 20 Mei 1641. Nama lain yang juga
tercatat sebagai anggota Freemason sebelum
tahun 1717 adalah Elias Ashmole tercatat
sebagai anggota Freemasonry di Lancashire
pada 16 Oktober 1646. Dan ia juga salah seorang
dari royal family atau keluarga kerajaan.

Dari catatan di atas, sebetulnya bisa ditarik
kesimpulan bahwa tahun 1717 hanya tahun
pemantapan saja dari tabap-tahap yang telah
dilakukan oleh gerakan Freemason. Tahun ini
dijadikan sebagai tahun ekspansi untuk
melakukan dan menancapkan pengaruh mereka
di seluruh dunia.

Tahun 1717 ini dijadikan sebagai tonggak
bagi Freemason untuk memulai perani', 11 }'' 1



Di Balik Kerusakan Agama-agama



*»9



yang akan sangat panjang kepada umat
beragama dan kepada agama itu sendiri.
Seorang kepala gereja protestan di London yang
bernama Anderson dan berdarah Yahudi
menjadi motor penggeraknya pada 24 Juni
1717. 3 Pada momentum inilah Freemason
mendirikan Grand Lodge of Englnnd dengan
menggabungkan empat lodge menjadi satu.



Muhammad Fahim Amin. Rahasia Gerakan Freemason &
Rolary Club. Jakarta, Al Kaulsar, 1992. (Hlm. 19)




10 tfe



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Ordo

Knight of Templar

dan Penggalian

Kuil Solomon



Banyak sumber Freemason menjelaskan bahwa
sejarah berdirinya gerakan ini berakar jauh

dan bisa dilacak hingga ke masa Ordo Knight of
Templar saat Perang Salib di Yerusallem, Pal-
estina. Saat Paus Urbanus II, tahun 1095, usai

Konsili Clermont menyerukan Perang Suci atau
Crusade dan memobilisasi kaum Kristiani di

seluruh Fropa untuk turut berperang merebut
Yerusallem kembali dari kekuasaan Muslim.

Paus Urbanus II membakar emosi massa dengan

cara mengabarkan kabar bohong, la mengatakan
umat Kristen



■g* 11



di Palestina telah dibunuh, dibantai dan dibakar
di dalam gereja-gereja oleh pasukan Turki
Seljuk yang Muslim. Ia juga membakar ke-
marahan kaum Kristiani dengan mengatakan
bahwa kaum kafir (Muslim Turki, pen.) telah
dan sedang menguasai makam Yesus Kristus.




Paus Urbanus II menyerukan agar seluruh
pertikaian yang terjadi selama ini antar pemeluk



12sfe



Kebangkitan Freemason di Indonesia



dan kesatrian Kristen harus diakhiri, karena ada
musuh yang lebih berbahaya dan harus segera
dihancurkan: Islam dan kaum Muslimin, la juga
mengiming-imingi dengan bujukan surgawi,
bahwa siapa yang berangkat ke medan perang
akan dibebaskan dari seluruh dosa dan dijamin
akan mendapat surga. Hasilnya, ribuan kaum
Kristiani berangkat menuju Palestina dengan
kemarahan. Dan setibanya di sana, terjadi
pembantaian besar-besaran atas penduduk
Jerusalem' 1 dan Palestina.

Selama dua hari penyer-
buan, terjadi pembantaian
yang tak bisa diterima akal se-
hat dan rasa kemanusiaan. Se-
banyak 40.000 penduduk Pa-
lestina terbantai. Beberapa se-
jarawan menggambarkan,
saat itu darah menggenangi
tanah Yerusallem. Ada yang
menyebutkan darah meng-
genang setinggi mata kaki,
bahkan ada yang menggam-
barkan darah menggenang
hingga lutut manusia dewasa.
Tentara berperang dengan
motivasi mendapatkan emas
dan permata, dan juga banyak
para kesatria Prancis tercatal



1 Kisah
Kota Tiga Iman

Dalam sejarah, du-
nia, tidak pernah ada
sebuah kota yang begitu
krusial posisinya seperti
Jevusalem. Yahudi Kris-
ten dan Islam, menjadi-
kan kota yang satu ini
sebagai kota suci. Dan
darah selalu mewarnai
penulisan sejarahnya.

Kota lerusalem, me-
miliki sejarah panjang
yang selalu berkaitan
dengan iman. Sebelum
tahun 1947, wilayah ini
berada di bawah koloni
kcrajaan Inggris. Tapi
gerakan Zionis yang
kian gencar, pada ta-
hun-tahun itu, membuat
pemerintahan Inggris



Di Balik Kerusakan Agama-agama



4*13



membelah perut korban-
korban mereka. Mereka men-
cari emas atau permata yang
kemungkinan ditelan pen-
duduk Palestina sebagai upa-
ya penyelamatan harta.

Setelah mereka mengua-
sai tanah Palestina, pasukan
Salib yang terdiri dari banyak
unsur mulai mendirikan ke-
lompoknya masing-masing.
Mereka tergabung dalam
ordo-ordo tertentu. Para ang-
gota ordo ini datang dari se-
luruh tanah Eropa, yang di-
tampung di biara-biara ter-
tentu dan berlatih cara-cara
militer di dalam biara ter-
sebut. Dan satu dari sekian
ordo yang sangat mencuat
namanya adalah Ordo Knight
o/Tcmplar.

Knight of Templar juga
disebut sebagai Tentara Mis-
kin Pengikut Yesus Kristus



Harun Yahya. Ancaman Global
Freemasoru-y. Nada Cipta Rnya,
Jakarta, 2003



akhirnya menyerahkan
mandat kepada dunia
internasional, yang di-
wakili oleh Perserikatan
Bangsa-Bangsa.

Peristiwa ini dipicu
oleh kelompok teroris
Yahudi radikal yang
berusaha mewujudkan
dan merebut tanah Pa-
lestina. Satu di antara
kelompok teroris itu
adalah Irgun. Kelompok
ini memelopori perpin-
dahan para pengungsi
Yahudi yang selamat
dari kejaran Nazi untuk
masuk ke Palestina. Be-
ratus-ratus ribu orang
Yahudi, yang sebagian
besar dari Eropa, dise-
lundupkan masuk un-
tuk menduduki wilayah
Palestina.

Pemerintahan Ing-
gris di sana, menolak
keras arus balik diaspro-
ra yang berkedok peng-
ungsi ini. Dan hal ini
membuat kelompok te-
roris Irgun, marah besar
pada Inggris yang di-
anggapnya setali tiga
uang dengan Nazi.
Lalu, peristiwa penting
yang mengubah keada-
an pun terjadi. Irgun
meledakkan bagunan
Hotel King David yang



14 s^s.



Kebangkitan Freemason di Indonesia



menjadi markas angkat-
an bersenjata Inggris di
wilayah itu. Tak kurang
dari 91 tentara Inggris
terbunuh, dan puluhan
lagi luka-luka. Dan ini
membuat pemerintahan.
Inggris kalang kabut, la-
lu menyerahkan wila-
yah Palestina pada PBB,
yang saat Itu baru ber-
diri dan masih seumur
jagung.

29 November 1947,
Sidang Umum PBB di-
gelar dengan mengaju-
kan, rancangan pembagi-
an negara antara Pales-
tina dan Israel yang
sangat menguntungkan
pihak Yahudi. Maklum,
lobi Zionis memang te-
lah berakar bahkan sejak
PDB mulai dibcnluk.
Kesepakatan lain dalam
sidang tersebut adalah
membentuk Corpus Se-
paralum yang menem-
patkan Jerusalem dan
Bethlehem di bawah
kontrol dunia internasio-
nal. Rancangan yang
akhirnya dimenangkan
1 dengan voting oleh
pendukung Zionis ini
sebetulnya tepat seperti
rancangan yang diaju-
kan Zionis sendiri pada
Agustus 1946.



dan Kuil Sulaiman.' 5 Disebut
miskin karena tergambar dari
logo yang mereka gunakan,
seperti dua tentara yang me-
nunggang seekor keledai. Un-
tuk menunjukkan bahwa me-
reka miskin, sampai-sampai
satu keledai harus dinaiki dua
orang tentara Knight of
Templar. Bahkan tercatat,
mereka dipaksa untuk makan
tiga kali saja dalam seming-
gu. 6 Sedangkan nama Kuil Su-
laiman mereka pakai karena
mereka menjadikan markas
mereka ditempat yang diper-
cayai sebagai situs runtuhnya
Kuil Sulaiman atau Solomon
Temple. Tapi sesungguhnya,
pemilihan markas di bukit ini
bukan sebuah kebetulan yang
bersifat geografis semata,
karena para pendiri Ordo
Knight of Templar, sesung-
guhnya punya cita-cita ter-
sendiri untuk mengembalikan



Jack Weathertord, The History of
Money. Three Rivers Press, New
York, 1997. (htm. 65)



Di Balik Kerusakan Agama-agama



■ !!>



kejayaan dan berdirinya Kuil Sulaiman sebagai
tempat suci kaum Yahudi atau tepatnya kaum
Mason.




Ilustrasi Kuil Solomon



Sepanjang bisa terlacak,
pendiri ordo ini adalah dua
kesatria Prancis, yaitu Hugh
de Pavens dan Godfrey de St
Omer. Spekulasi dari kalang-
an sejarawan mengatakan,
bahwa ada darah-darah Ya-
hudi yang mengalir deras da-
lam tubuh dan cita-cita para
pendiri Ordo Knight of Tem-
plar. Para perwira tinggi Kris-
ten tersebut, meski mereka
memeluk Kristen, sesungguh-
nya proses convcrtion yang
mereka lakukan hanyalah



Meski negara-nega-
ra Arab menolak dari
tak setuju, suara mereka
seperti terbang terbawa
angin. Tak berarti apa-
apa, karena memang tak
memiliki kekuatan. Dan
sejak itu, hingga kini.,
perkembangan negara
Zionis Israel seperti
yang kita saksikan, be-
gitu brutal, kejam, pe-
nuh tindakan terorisme
pada penduduk kota su-
ci Itu, baik yang ber-
agama Islam maupun
yang Nasrani.

Tapi, kisah kota ini
sungguh lebih panjang
dari ingatan sejarah.



Orang-orang Yahu-
di yakin, bahwa wilayah
ini adalah Tanah yang
Dijanjikan. Tempat per-
nah berdirinya kerajaan
yang dibangun Raja
Daud dan tempat ber-j
dirinya Haikal Sulai-;
man atau Kuil Sulai-
man. Tapi sepanjang,
argumentasi penduduk '
Palestina, tak pernah
ada satu bukti pun
ditemukan untuk

menguatkan bahwa Ke-
rajaan Daud dan Kuil
Sulaiman pernah berdiri
di atas tanah sengketa
ini. Satu-satunya per-
nyataan tentang hal ini,
hanya terdapat di dalam
Injil, yang seperti di-
ketahui, sudah tak bisa
lagi disebut perawan.
Karenanya, banyak
orang Palestina yang
menganggap hal ini
hanya mitos belaka.

Sebaliknya, orang-
orang Yahudi pun
menyerang kaum Mus-
lim dengan argumentasi
serupa. Palestina dan
Jerusalem yang dijadi-
kan tempat suci karena
menjadi titik perjalanan
Rasulullah ke langit dan
bertemu dengan Allah,
ialu menjadi kiblat per-



cara untuk menyelamat diri,
dan sesungguhnya mereka
masih berpegang teguh pada
doktrin-doktrin Yahudi,

terutama Kabbalah.



Meski mereka menama-
kan diri sebagai tentara mis-
kin, sesungguhnya mereka
tidak miskin sama sekali.
Atau setidaknya, masa miskin
itu hanya mereka rasakan di-
awal-awal berdirinya Knight
of Templars. Dalam waktu
yang singkat mereka mampu
menjadi sangat kaya raya
dengan jalan melakukan kon-
trol penuh terhadap peziarah
Eropa yang datang ke Pa-
lestina. Salah satunya adalah
dengan cara merekrut anak-
anak muda putra para bang-
sawan Eropa yang tentu saja
akan melengkapi anak mere-
ka dengan perbekalan dana
yang seolah tak pernah kering
jumlahnya. Mereka juga dise-
but sebagai perintis sistem
perbankan pertama pada
abad pertengahan.



16«



KebangkHan Freemason di Indonesia



Di Balik Kerusakan Agama-agama



-e*. 17



Saat itu banyak orang-
orang Eropa yang ingin pin-
dah atau setidaknya berziarah
ke. Palestina. Dan tentu saja
perjalanan yang jauh dari
Eropa memerlukan bekal
yang tidak sedikit. Ada yang
membawa seluruh harta
mereka dalam perjalanan, ta-
pi karena tentara Salib di se-
panjang perjalanan hidup da-
lam kondisi yang sangat
mengenaskan dan mereka
sangat tergiur oleh harta
kekayaan, tidak jarang terjadi
perampokan bahkan saling
bunuh antar orang-orang
Kristen di sepanjang perjalan-
an menuju Palestina. Lalu
ditemukan cara, para pezia-
rah tidak perlu membawa
harta mereka dalam perja-
lanan. Mereka hanya perlu
menitipkannya pada sebuah
perwakilan Templar di Eropa,
mencatat dan menghitung ni-
lainya dan mereka berangkat
ke Palestina berbekal catatan
nilai harta yang nantinya



tama iimnt Muslimin,
tak pernah sekalipun di-
akui mereka. Bagi kaum
Yahudi, kisah tersebut
tak lebih dari isapan
jempol semata. Ahsurd
dan mitos, karena tak
mungkin seorang ma-
nusia melakukan perja-
lanan ke langit untuk
menemui Tuhannya.
Peristiwa Isra' Mi'raj ini
oleh orang-orang Ya-
hudi dianggap hanya
sebagai mitos belaka,
karenanya Muslim tak
mempunyai hak klaim
atas tanah Palestina.

Sedang Nasrani pu-
nya kisahnya sendiri.
Bagi mereka, Jerusnlem
adalam tempat suci ka-
rena dari tanah ini ajar-
an Jesus bermula. Dan
dari tanah ini drama
penyaliban terjadi, se-
buah periode hitam
yang justru mencerah-
kan keimanan mereka.
Peristiwa ini berawal
dari penangkapan Jesus
di Taman Getsemani
dan berakhir di pucuk
Bukit Golgota ditiang
salib bertuliska.il Inri.
Dengan pekikan ter-
akhir, "clli, elli, lama
sabakhtani."

Kelak peristiwa ini



18;



Kebangkitan Freemason di Indonesia



yang dijadikan alasan
utama pengusiran

kaum Yahudi dari Pale-
stina. Periode pengusir-
an Yahudi yang ke se-
kian kalinya dalam
sejarah. Mereka terlun-
ta-lunta, berdiaspora tak
tentu arah, ke Afrika,
Eropa, Asia, lalu ke-
mudian masuk ke
Amerika.

Dalamsejarah Islam,
kota ini pernah menjadi
pusat penting pem-
bangunan peradaban.
Selain pernah dijadikan
kiblat dalam shalat, be-
berapa dinasti kekhali-
fahan juga menempat-
kan kota ini sebagai
simbol penting. Bahkan
kelak memberikan na-
ma Al-Quds yang
berarti Tanah Suci.

Kota ini pernah men-
jadi tempat yang benar-
benar makmur dan men-
jadi persemaian tiga
iman dengan subur.
Kaum d/.immi (orang-
orang Yahudi dan Nas-
rani yang tinggal secara
damai di wilayah Mus-
lim) mendapat per-
lindungan yang layak, di
bawah pemerintahan
Sultan Sulaiman yang
memerintah pada tahun



akan ditukarkan dengan nilai
uang yang sama di Palestina.
Gerakan ini banyak didomi-
nasi oleh Ordo Knight of
Templar yang membuat me-
reka sangat kaya raya karena
mendapat keuntungan dari
sistem bunga yang mereka
kembangkan. Dan inilah em-
brio atau cikal bakal per-
bankan yang kita kenal se-
karang.

Markas Knight of Tem-
plar di Prancis menjadi rumah
penghimpunan harta terbesar
di Eropa. Lambat laun mereka
menjadi bankir bagi para
Paus dan Raja. Bagaimana
tidak cepat kaya, setiap
tahunnya King Henry II of
England mendonasikan uang
untuk menanggung biaya
hidup 15.000 tentara Knight
of Templar dan juga Knight
Hospitaler selama mereka
berperang dalam Perang Salib
di tahun 1170. Untuk
menggambarkan betapa be-
sarnya institusi perbankan



Di Balik Kerusakan Agama-agama



-3 19



yang dijalankan Templar,
pada saat itu organisasi ini
memiliki 7.000 pegawai lebih
hanya untuk mengurusi ma-
salah keuangan. Mereka juga
memiliki tak kurang dari 870
istana, kastil, dan rumah-ru-
mah para bangsawan yang
terbentang dari London hing
ga Jerusalem.

Karena ordo ini sangat
berkuasa, lambat laun mereka
mulai menampakkan ciri asli-
nya, yakni sebagai penganut
Mason. Mereka mengembang-
kan doktrin dan ajaran mistik,
juga kekuatan sihir di biara-
biara mereka. Mereka memuja
setan dan mendatangkan roh-
roh untuk berkomunikasi.
Apa yang mereka praktikkan
ini disebut sebagai Kabbalah,
sebuah tradisi mistik Yahudi
kuno yang telah berkembang
bahkan sejak zaman sebelum
Fir'aun.

Mengetahui hal ini, Raja
Prancis Philip le Bel, pada
tahun 1307 mengeluarkan



1520 sampai 1566.

Kala itu Jerusalem
menjadi, tanah harapan
bagi orang-orang Ya-
hudi yang telah terusir
sebelumnya oleh orang-
orang Nasrani. Baik
yang dulu berasal dari
Palestina, maupun pen-
duduk Ya'hudi yang
diusir dari Spanyol oleh
Imperium Kristen di
sana. Dan bagi umat
Nasrani sendiri, Jerus-
salem tetap menjadi
tempat yang aman, nya-
man dan tenteram di
bawah pemerintahan
Muslim.

[berdasarkan sebuah
catatan dari ahli sejarah
Yahudi dari Italia,
David dei Rossi yang
menulis pada tahun
1535, orang-orang Ya-
hudi bisa menduduki
kursi dan jabatan dalam
pemerintahan. Diakui
kesaksiannya dalam
pengadilan, disahkan
otonomi komunitas
mereka dan dilindungi
oleh hukum Islam di sa-
na. Kaum Yahudi men-
dapatkan semua kemu-
liaannya di bawah pe-
merintahan Islam, se-
buah kondisi yang tak
bakal bisa mereka da-



20



Kebangkitan Freemason di Indonesia



patkan di Eropa yang
mereka sebut tanah
pembuangan. Catatan
ini termaktub dalam se-
buah buku Jewish Life
Under Islam: Jerusalem
in the'Sixteenth Century
yang ditulis Amnon
Cohen.

Saat-saat itu, ketiga
penganut agama besar
di dunia hidup dalam
harmoni di tanah suci.
Tapi ketika hukum alam
berjalan, ketika kalah
dan menang dipergilir-
kan, sejarah mendapat-
kan pelajaran yang
besar atas apa' yang
disebut dengan akhlak
dan moralitas manusia.

Tapi jauh sebelum
itu, ketika kerajaan-ke-
rajaan Kristen meme-
gang tampuk kekuasa-
an, terjadi pembasmian
besar-besaran atas ke-
dua umat agama lain,
Islam dan Yahudi. Bah-
kan, ketika Perang Salib
meletus untuk pertama
kalinya, digambarkan
kota ini berada dalam
genangan darah seda-
lam mata kaki. Pada
abad ke-I 1, kota ini per-
nah mendapat gempur-
an yang sangat dahsyat
sebanyak tiga kali dari



seruan untuk menangkap dan
membubarkan Ordo Knight
of Templar karena dituduh
telah melakukan bid'ah. Da-
lam perkembangannya, Paus
Clement V turut bergabung
untuk memerangi kaum
Mason ini dengan mengeluar-
kan kembali vonis inquisisi.
Terjadi banyak penangkapan
dan interograsi, dan beberapa
pimpinan Ordo Knight of
Templar yang bergelar Grand
Master (penyebutan ini masih
dipakai sebagai tingkat ter-
tinggi dalam gerakan Free-
masonry sampai sekarang,
pen.) ikut menjadi korban.
Dari beberapa penangkapan
dan interograsi didapatkan
keterangan bahwa anggota-
anggota Templar telah me-
lakukan kejahatan seksual ter-
hadap beberapa perempuan
bangsawan, melakukan sodo-
mi, menyembah kucing, me-
makan daging teman-teman
mereka sendiri yang sudah
mati. Bahkan salah seorang
saksi mata mengatakan, para



Di Balik Kerusakan Agama-agama



.■r 7\






Templars memerkosa perawan-perawan hingga
hamil dan bayinya dibunuh dengan cara yang
sadis untuk kemudian di bakar dan diambil
minyaknya, dijadikan minyak suci untuk
persembahan para pemimpin mereka 7




7 Jack WeaLherford, hlm. 69

22 g^ Kebangkitan Freemason di Indonesia



hasil seruan Paus
Urbanus II. Paus yang
namanya ditulis dengan
tinta darah ini meme-
rintahkan agar seluruh
kerajaan Kristen di Ero-
pa menghentikan pe-
rang saudara yang me-
reka lakukan. Sebagai
gantinya, mereka harus
melakukan perang suci
pembebasan.

Mereka memerangi
Muslim Palestina, tanpa
mengetahui sama sekali
kenapa Muslim wajib
diperangi. Padahal,
kaum Yahudi, yang di-
anggap lelah mem-
bunuh dan membantai
Yesus di tiang Salib
berdiri tepai di depan
hidup mereka. Dengan
iming-iming surga dan
bidadari mereka pergi
dari Eropa memikul
senjata untuk berperang
ke Palestina,

Tahun 1099, Jerusa-
lem berhasil ditakluk-
kan. Dan selama tiga
hari setelah itu, Pasukan
Salib berpesta pora
dengan pembantaian.
Tak kurang dari 40 ribu
penduduk kota ini di-
bantai dengan berbagai
cara yang paling keji
dan tak pernah



Pada tahun 130/, Raja
Philip TV memerintahkan p*
nangkapan Jacqu.es de Molay.
Dan setelah melalui penyik-
saan demi penyiksaan, de
Molay mengakui segala ritual
bid'ah yang dilakukan oleh
Ordo Templar. Pada tahun
1312, Ordo Knighl Templar
dilarang dan dibubarkan. Dan
alas perintah Gereja dan Raja,
dua tahun kemudian, yaitu
pada tahun 1314, para pim-
pinan Templar dihukum mati,
termasuk Jacques de Molay,
salah satu Grand Master ter-
penting Ordo Templar.
Jacques de Molay sendiri di-
vonis sebagai seorang heretic
(bid'ah) atau kafir dan di-
hukum dengan cara dibakar
hidup-hidup di depan raja
Philip IV. 8 Dan sebelum
menghembuskan napasnya,
de Molay mengeluarkan kata-
kata bahwa Raja Philip dan



National Gcographic Visual HisEoi y
of The World. (hlm. 178)



Di Balik Kerusakan Agama-agama



23



Paus Clement harus meng-|
ikutinya, mati, dalam waktui
satu tahun. Dan sejarah
mencatat, Raja Philip IV me-
ninggal tujuh bulan kemu-
dian, disusul Paus Clement
sebulan setelah Raja Philip
mangkat.

Setelah itu terjadi pemus-
nahan besar-besaran, sekali
lagi atas kaum Yahudi, dan
kali ini bermula dengan kasus
Knight of Templar atau kaum
Mason. Pemusnahan ini tak
hanya terjadi di tanah Pa-
lestina, tapi juga terjadi di
Eropa. Mereka diburu untuk



Bagi pecinta film, nama Roberi the
Bruce sebetulnya tidak terlalu asing.
Nama ini muncul dalam film The
Braveheart yang dibintangi oleh
Mei Gibson. Robert the Bruce
adalah tokoh dalam film itu yang
akhirnya meneruskan perjuangan
William Wallace, seorang kesalrian
Skotlandia yang memang pernah
ada dan menjadi pahlawan dalam
perang Slirling tahun 1297 antara
rakyat Skotlandia melawan tentara
Kerajaan Inggris. Hingga kini,
patung William Wallace masih
tersimpan dan berdiri di tembok
Kastil Edinburgh. William Wallace
send iri akhirnya dihukum mati oleh
kerajaan pada tahun 1298 akibat
pengkhianatan para bangsawan]



dibayangkan < manusia.
Laki-laki dan perem-
puan, orang tua dan
anak-anak, tak ada yang.
disisakan. 10.000 Mus-
lim yang berlindung di
bawah atap Al-Aqsa
dibantai dengan kejam.
Orang-orang Yahudi
dikumpulkan di dalam
sinagog-sinagog, diba-
kar hidup-hidup dan di-
pancung kepala mereka.
Dalam sebuah ku-
tipan di buku The First
Crusade: The Accounl of
Eye Wlinesses and Parti-
cipant oleh August C.
Krey seorang bernama
Raymond von Aquiles
mengatakan, "Aku men-
ceritakan kebenaran ini
melebih kekuatan ke-
percayaanmu. Di Bait
Allah dan Serambi Su-
laiman, para pria ber-
jalan dengan darah nnik
sampai ke lutut mereka
dan tali kekang kuda.
Sungguh, rni adalah hu-
kuman yang adil dan
luarbiasa dari Tuhan
bahwa tempat Ini seha-
rusnya dipenuhi dengan
darah orang-orang kafir
karena ia telah lama
menderita oleh sebab
perilaku mereka yang
menghujat Tuhan."



24se,



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Dan, jika kini kebia-
daban terjadi lagi di
tanah yang sama,
dengan pemain yang
berbeda, semua hanya.,
memastikan, bahwa
Allah dan Rasul- Ny a
benar semata. Kaum *
Muslimin tak pernah'
dibiarkan oleh orang-
orang yang dimurkai'
dan orang-orang yang
sesat untuk menegak-
kan kebenaran dan
keadilan. Mereka akan
memerangi kaum Mus-
limin dengan"segala da-
ya. Dan Yahudi, seperti
firman Allah, adalah
yang paling keras di
antaranya.

"Sesungguhnya,
kamu dapali orang-
orang yang paling keras
permusuhannya terha-
dap orang-orang ber-
iman adalah orang-
orang Yahudi dan
orang-orang
musyrik...." (QS. Al
Maidah: 82)



ditangkap dan dibunuh, Sam-
pai akhirnya mereka berhasil
melarikan diri dan mend.)p<il
perlindungan dari Raja Skot-
landia, Robert the Bruce 9 yang
dilantik dan menduduki sing-
gasana raja pada tahun 1306.
Dan di tanah baru ini pula
mereka menyusun kekuatan
kembali. Dan Skotlandia men-
jadi salah satu sejarah yang
menentukan dalam perkem-
bangan gerakan Freemason.

Versi yang lebih tua dari
sejarah Freemason adalah
kisah yang menyebutkan
pembentukan Freemasonry
pada zaman Raja Israel,
Herodes Agripa I yang me-
ninggal pada tahun 44 Ma-
sehi. Freemason pada zaman
ini dibentuk untuk memben-
dung penyebaran agama



Skotlandia, termasuk Robert the Bruce dan ayahnya. Tapi,
film yang memenangkan hadiah Oscar ini ditutup dengan
memunculkan Robert the Bruce sebagai seorang ksatria dan
pahlawan yang penuh dengan heroisme menggantikan
perjuangan William Wallace melawan kerajaan Inggris. Film
lain yang juga menampilkan sosok terkait dengan Rrdgftl
of Templar adalah film The Kingdom of Heaven. Orlando
Bloom yang berperan sebagai Balian berteman baik dengan



DI Batik Kerusakan Agama-agama



.■■; 25



yang disampaikan oleh Nabi Isa as. Konon
waktu itu namanya The Secret Power atau
Kekuatan yang Tersembunyi.

Tujuan utamanya adalah memusuhi peng-
ikut Nabi Isa, menculik mereka, membunuh,
melarang penyebaran agama baru tersebut,
termasuk membunuhi bayi-bayi Kristen. Tapi,
berkenaan dengan segala kesadisan yang
dilakukan Herodes ini, para sejarawan dunia
meyakini bahwa hal tersebut hanyalah mitos
belaka dalam tradisi dan kisah agama Kristen.
Herodes Agripa I menjalankan segala misi The
Secret Power ini dibantu dua orang pengikut
setianya, Heram Abiuod sebagai Wakil Presiden
gerakan dan Moab Leumi sebagai pemegang
rahasia utama gerakan ini. 10

Tapi beberapa anggota Freemason juga
mempercayai dan menarik sejauh mungkin
sejarah mereka hingga ke masa lalu, bahkan



Godfrey yang ditampilkan sebagai seorang ksatria bijak
yang akhirnya menarik diri dari perang dan pergi ke Turki.
Godfrey dalam film The Kingdom of Heaven diperankan
oleh Jeremy Iron Sebetulnya, sedikit cerita tentang dua film
di atas, bukan sesua lu yang terpisah dari rangkaian strukrur
pemikiran dalam buku ini. Film-film dan acara televisi telah
dijadikan alat untuk mensosialisasi ide-ide kaum
Freemason. Mereka dengan sangat halus masuk dan
menguasai pikiran manusia di seluruh dunia dalam bentuk
cerita-cerita film yang dikemas sangat menarik.
WAMY, Gerakan Keagamaan dan Pemikiran. Akar
Ideologis dan Penyebarannya. Al l'thisom, Jakarta, 2002.
(hlm. 347)



26 «fe



Kebangkitan Freemason di Indonesia



hingga ke zaman Fir'aun. Itu pula yang menjadi
salah satu penjelasan mengapa mereka kerap
kali menggunakan simbol-simbol Mesir Kuno
dalam tradisi dan aktivitas ritual mereka,
seperti penggunaan Dewa Horus, Piramida!
Matahari dan berbagai simbol Mesir lainnya.
Penggunaan ini bermula dari penggalian Kuil
Sulaiman oleh para Templar dan penemuan
doktrin dan ajaran Kabbalah yang terus-
menerus mereka
eksplorasi dan
diajarkan dari
mulut ke mulut.
Penggalian ini be-
gitu serius mereka
lakukan sehingga
kelak akan mem-
pengaruhi cara
pandang kaum
Templar dan juga
rencana mereka
pada kehidupan
dunia."



H I RAM
KEY



Bahkan yang cukup mengejutkan adalah,
dalam manuskrip-manuskrip kuno Mason
dikatakan, orang pertama Mason adalah Adam!
Kejadian itu berawal ketika Adam dan Hawa



" Chrislopher Knight dan Jtobert Lomas, The Hiram Key.
Di Balik Kerusakan Agama-agama



<*■ 27






memakan daun dari pohon terlarang di taman
surga. Daun yang disebutkan sebagai daun
pengetahuan, dan karena itu pula Tuhan
melarang mereka memakannya. Dr. Albert
Mackey, seorang anggota Mason dengan
tingkatan 33 derajat dalam Encyclopedia of
Freemasonry menuliskan, daun pengetahuan itu
kelak diturunkan pada dua anak Adam dan
Hawa, Seth dan Nimrod dengan kisah the Tower
of Babel. Kedua anak Adam ini pula menyusun
bahasa untuk ilmu pengetahuan yang akan
diturunkan kepada manusia-manusia berikut-
nya. Tapi, dalam perkamen-perkamen tua itu
disebutkan bahwa, Tuhan dengan sengaja
mengacaukan bahasa manusia yang meng-
akibatkan rahasia ilmu pengetahuan, yang
diturunkan Adam dengan memakan daun dari
pohon terlarang, hilang dan tak diketahui oleh
manusia-manusia setelah Seth dan Nimrod. Dan
itu pula yang menjadi alasan kedua kaum ini
memerangi Tuhan.

Bahkan menurut Talmud, setan-setan ada-
lah keturunan dari Adam dan Hawa. Setelah
Adam diusir dari surga, ia enggan mencampuri
istrinya, Hawa. Dan pada saat itulah, dua setan
perempuan mendatangi Adam yang langsung
digauli keduanya oleh Adam. Dalam Talmud
disebutkan, Adam menggauli setan perempuan
bernama Lelet selama lebih dari 130 tahun



28:



Kebangkitan Freemason di Indonesia



lamanya dan melahirkan banyak anak-anals
setan. Begitu pula dengan Hawa, selama
ditinggal oleh Adam, Hawa juga digauli oleh
setan laki-laki yang juga melahirkan banyak
anak setan. 12



-i^sTCec**^- ■





' 2 2oS) KUab Hifam Yahudi yang Men SS em P arkm - (Win-



Di Balik Kerusakan Agama-agama



29






Kabbalah,
Penyembah Berhala



Salah satu hal yang paling besar menurut mer-
eka adalah ditemukannya arti iman,
filsafat, dan terlebih lagi kekuatan sihir yang

selanjutnya ketiganya disebut kesatuan
Kabbalah. Sebagai kamuflase, kaumTemplar
dan juga kaum Mason mengatakan asal Kabbal-
ah adalah dari inti ajaran Taurat, wahyu Allah
yang diturunkan untuk Nabi Musa as.
Tapi sesungguhnya ajaran Kabbalah adalah
sistem keimanan yang menyembah berhala dan
praktik sihir, sebuah tradisi keagamaan sebelum
wahyu Taurat diturunkan kepada Nabi Musa.

Tradisi ini adalah agama yang dianut oleh

Fir'aun dan kaum Mesir Kuno, sebelum agama

tauhid datang dan diajarkan



melalui Nabi Musa dan Nabi Harun. Tapi, jusi m
itulah yang mereka bangga-banggakan, bahw.i
ajaran Kabbalah jauh lebih tua dari agama
Yahudi.

Karenanya, menurut hemat penulis, Free-
masonry bukan saja sebuah organisasi rahasia,
tapi lebih dari itu, Freemasonry adalah sebuah
agama. Bahkan ia bukan agama Yahudi, meski
anggota inti dari Freemason Semesta diha-
ruskan berdarah Yahudi atau Bani Israil. Bah-
kan Prof. DR. Muhammad Asy-Syarqawi, Dosen
Filsafat Islam dan Perbandingan Agama Fa-
kultas Darul Ulum, Universitas Kairo dalam
bukunya Talmud Kitab Hitam Yahudi yang Meng-
gemparkan, dengan tegas menyatakan bahwa
Yahudi yang ada pada zaman ini bukanlah
Yahudi Musa dan bukan pula Yahudi Ya'qub,
melainkan Yahudi Talmud. Maksudnya adalah
Yahudi yang membangun sendiri secara ke-
seluruhan dasar agama dan kepercayaan me-
reka berdasarkan pikiran mereka sendiri yang
tersusun pada kitab Talmud. Kitab susunan
para intelektual Yahudi yang dimaksudkan
untuk merusak dan menandingi Taurat, kitab
wahyu yang diturunkan kepada Nabiyullah
Musa as.

Seorang ilmuwan dan sejarawan terkenal
tentang Ibrani dan Yahudi, khususnya tentang
kajian Talmud, Joseph Barcley menggambarkan



DI Balik Kerusakan Agama-agama



31



Talmud sebagai, "Gambaran sejati dari ke-
pribadian kaum Yahudi. Kitab Suci palsu ini
mengungkap jelas dendam psikologis yang
tertanam di dalam hati setiap penganut Yahudi
kepada pemeluk agama lain." Dan dari Talmud
pula disarikan serta disusun The Protocol o/Zion
yang menjadi panduan abadi kaum Freemason
dan Zionis untuk mewujudkan cita-cita mereka,
yaitu menguasai dunia dan menghancurkan
agama-agama.

Sihir Kabbalah dan Tumbal Darah
Manusia




Dalam Kabbalah inilah ilmu sihir dan
pemujaan setan dikembangkan selama ribuan
tahun. Para Rabbi Kabbalah yang mempelajari
ritual Kabbalah dipercaya mempunyai



32



Kebangkitan Freemason di Indonesia




Ritual Pelantikan
Anggota Freemason



kekuatan sihir yang
kuat. Artis dunia yang
secara terang-terangan
mengaku mempelajari
dan mempraktikkan
ajaran Kabbalah adalah
penyanyi Madonna.
Dan parahnya lagi,
baru-baru ini ia menu-
lis buku cerita anak
yang dengan cepat di-
terjemahkan ke dalam
berbagai bahasa di seluruh dunia.

Pada tahun 1255 Hijriah atau 1840 Masehi,
praktik sihir dan penyembahan setan ini pernah
menghebohkan Mesir. Sebuah peristiwa pem-
bunuhan sadis terjadi pada seorang pendeta
berwarga negara Prancis di Mesir. Ia dijadikan
tumbal ritual oleh orang-orang Yahudi. 13

Kisah ini bermula dengan seorang pendeta
bernama Toma Al-Kabusyi yang diketahui
hilang dari rumahnya. Sore itu, 2 Duzlhijjah 1255,
seperti biasa Pendeta Toma keluar dari gereja
yang sekaligus menjadi rumahnya untuk me-
nempelkan selebaran tentang acara pelelangan
sebuah rumah. Dan sore itu, giliran untuk masuk



'* Talmud Kilab Hilam Yahudi yang Menggemparkan, hlm.
317-340. Dikutip dari Tarikh Suria 1) Sanah 1840, Chsri
Lauren.



Di Balik Kerusakan Agama-agama



■ - 33



ke perkampungan Yahudi. Ketika berjumpa
dengan salah seorang warga di sana, Pendeta
Toma diminta untuk masuk ke rumah dengan
alasan salah seorang anak di dalam rumah
tersebut sedang menderita penyakit cacar dan
butuh pertolongan. Rumah tersebut milik
seorang Yahudi bernama Daud Hariri. Tapi
rupanya, di dalam rumah Yahudi ini telah
disiapkan rencana tertentu untuk Pendeta Toma.

Pendek kisah, di dalam rumah tersebut
telah berkumpul dua orang rabbi Yahudi yang
siap untuk membunuh Pendeta Toma. Lalu
Pendeta Toma pun disembelih dan dikuras
darahnya. Darah tersebut akan dijadikan
campuran roti yang akan digunakan dalam
ritual tertentu memperingati hari suci mereka.
Dalam interograsi dengan petugas dijelaskan,
mereka telah menyiapkan sebuah baskom besar
terbuat dari kuningan untuk menampung darah
yang mengucur dari leher Pendeta Toma. Lalu,
secara bersamaan, tujuh orang Yahudi menge-
rumuni Pendeta Toma dan menyembelihnya.
Syarat tersebut diperlukan, karena roti yang
akan dibuat dalam ritual tersebut memang
harus dicampur dengan darah seorang Kristen.

Darah tersebut kemudian dimasukkan ke
dalam botol kaca yang akan diserahkan kepada
salah seorang rabbi pempinan mereka. Darah
yang di dalam botol tersebut akan digunakan






[



untuk menyempurnakan syariat ritual upacara
mereka. Darah yang dicampur dengan tepung
lalu diolah menjadi roti yang akan dibagi k. m
keseluruh warga Yahudi. Dan sebagian darah
Pendeta Toma itu juga harus dikirim sebagian
ke Baghdad untuk prosesi ritual yang sama.

Sebetulnya, salah seorang di antara mereka
telah memperingatkan, jangan membunuh atau
memilih Pendeta Toma, karena sosok ini adalah
tokoh masyarakat yang cukup terkenal di
lingkungan jtu. Tapi karena adanya perintah
langsung dari tingkatan yang tertinggi untuk
mencari darah sebagai sesaji ritual karena hari
suci kian dekat untuk diperingati, maka hal itu
tetap dilakukan.

Awalnya, tubuh pendeta ini akan dikubur-
kan langsung setelah dibunuh. Tapi karena
berita hilangnya Pendeta Toma dengan cepat
meluas, maka orang-orang Yahudi ini me-
mutuskan untuk membantai dan memotong
mayat Pendeta Toma menjadi kecil-kecil agar
tidak dikenali. Pemotongan tubuh Pendeta
Toma dilakukan pada pukul tiga dini hari.

Pembantaian yang terbongkar ini akhirnya
mengantarkan tujui-» orang Yahudi pembantai ke
kursi pesakitan dan diproses di pengadilan
dengan ancaman hukuman mati. Tapi pada
akhirnya, vonis hukuman mati tersebut gagal
dijatuhkan karena campur tangan dunia



34 ise.



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Di Balik Kerusakan Agama-agama



internasional dan jaringan Yahudi yang
mendesak konsulat Prancis di Mesir dan
menekan pengadilan Mesir untuk membatalkan
hukuman. Kisah ini menjadi bukti bahwa mereka
melakukan ritual sihir yang kejam dan juga
membuktikan betapa kuatnya jaringan mereka di
dunia internasional.

Kekuatan sihir kaum Yahudi telah terkenal
sejak lama. Bahkan Rasulullah Muhammad saw.
pun pada masa hidupnya pernah pula diserang
dengan sihir oleh kaum Yahudi. Pada masa itu,
di Madinah ada seorang penyihir Yahudi yang
sangat terkenal bernama Labid ibn Al-A'sham.
Ia diminta oleh Yahudi-yahudi lainnya untuk
menyihir Rasulullah dengan imbalan tiga dinar
emas. Maka Labid pun memulai aksinya. Dalam
riwayat disebutkan, dari seorang anak perem-
puan kecil, Labid akhirnya mendapatkan tiga
helai rambut Rasulullah yang kemudian
dijadikan sarana untuk menyihir baginda Nabi.
Rambut beliau, dicampur dengan beberapa
ramuan sihir lainnya, dimasukkan oleh Labid ke
dalam sebuah sumur bernama sumur Dzarwan.
Akibat sihir tersebut Rasulullah sempat
menderita demam yang hebat selama beberapa
hari. Dengan pertolongan Allah, sihir itu pun
mampu dihilangkan dari tubuh Rasulullah. 14



Muhammad asy Syarqawi, Talmud Kilab Hilam Yahudi
yang Menggemparkan. Sahara Publisher, Jakarta - 2005.



36 isa.



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Tidak saja sihir, pengkhianatan demi peng-
khianatan kerap kali dilakukan oleh kelompok
Yahudi di zaman Rasulullah. Baik ketika
Rasulullah masih di Makkah, maupun ketika
Rasulullah sudah berhijrah di Madinah.
Berbagai perjanjian dan kesepakatan, bukan
sebarang dua yang mereka tinggal dan langgar.
Bahkan, sejarah mencatat, kaum Yahudi pula
yang paling sering mendebat Rasulullah dalam
segala hal dan bidang.

Ada sebuah peristiwa yang menggambar-
kan betapa mereka benar-benar tak rela dan
terus menerus menggugat dengan perdebatan-
nya. Suatu ketika, seorang Yahudi bernama Adi
bin Zaid, bersama-sama kelompoknya men-
jumpai Rasulullah dan mengajukan pertanyaan
gugatan. "Wahai Muhammad, kami tidak
mengetahui Allah menurunkan sesuatu kepada
manusia setelah berlalunya masa Musa!?" Dan
pertanyaan itu pula yang menjadi asbabun nuzid
Surat An Nisa ayat 163 sampai 165.

Dari sejarah sekilas tentang kekuatan sihir
kaum Yahudi dan Kabbalah, ada kemungkinan
kelompok Labid adalah kaum Yahudi yang saru
garis komando dengan Freemason dari dulu
hingga kini. Atau setidaknya, kaum Yahudi
yang hidup pada Zaman Rasulullah dan
mempraktikkan kekuatan sihir dan Kabbalah
adalah orang-orang yang mewarisi tradisi



Di Balik Kerusakan Agama-agama



^37






penyembahan setan yang kemudian diteruskan
dalam perjuangan Freemasonry hingga
sekarang.

Artinya, kaum Yahudi, atau lebih khusus
lagi Yahudi Freemason tidak bisa dianggap
sebagai penganut agama monoteistik atau
tauhid. Dan tidak bisa pula mereka diurutkan
sebagai pemeluk agama yang dibawa oleh Nabi
Musa, apalagi dalam rangkaian millah Ibrahim.
Karena sesungguhnya mereka telah mengem-
balikan kepercayaan mereka pada agama setan
dan berpaling dari ajaran tauhid yang dibawa
oleh Nabi Musa. Ajaran Kabbaiah ini pula yang
dijaga serta ditularkan dari zaman ke zaman
oleh mereka. Itulah sebabnya mengapa kaum
Freemason yang sebagian besar berdarah
Yahudi sangat membenci agama-agama Samawi
dan hendak merusaknya. Secara fundamental,
mereka sendiri telah berhasil merusak agama
Yahudi dengan salah satu kerja fenomenal
mereka yang melahirkan Kitab Talmud, meng-
hancurkan isi Taurat dan merusak seluruh
ajaran yang diajarkan oleh Nabi Musa,

Dan setan yang turun ke bumi itulah yang
menjadi sesembahan kaum ini. Semua aktivitas
penyembahan setan dan penghancuran agama-
agama samawi ini berpangkal dan berpusat
pada loji-loji mereka di seluruh dunia. Lodge,
atau yang dalam bahasa Indonesia disebut juga



]



38 e«,



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Nabi Musa dan
Para Penyihir Nenek

Moyang Kaum Mason

Setiap Nabi dan
Rasul diturunkan pada
/amannya dengan per-
bekalan yang juga se-
suai zamannya, ter-
masuk penyesuaian ke-
kuatan mukjizat. Pada
zaman Nabi Musa hi-
dup, kekuatan sihir be-
gitu kuat dan mengua-
sai Mesir. Para penyihir
menjadi penasihat para
Hr'aun. Mereka men-
jadi rang-orang penting
dan sangat berpenga-
ruh. Peristiwa



toji, adalah iemp.it p.u.i |1M |>
gota Freemason berkumpul,
menyusun rencana, melaku
kan ritual-ritual penyembah-
an simbol dan roh-roh yang
diwakili oleh berbagai simbol
tersebut.

Sekurang-kurangnya, ada
tiga jenis gerakan Freemason-
ry di seluruh dunia. Dan
ketiganya memiliki tugas-
tugas yang berjenjang. Ma-
sing-masing jenjang mengan-
tarkan anggota Freemason
untuk melaju pada jenjang
berikutnya.




Ilustrasi Pertemuan Anggota Freemason



Tiga jenis Freemason tersebut adalah:
1 . Symbolism Freemason (Freemason Simbolik)



Di Balik Kerusakan Agama-agama



■i*>39



2. Royal Freemason (Free-
mason Kerajaan)

3. Freemason of the Uni-
verse (Freemason untuk
Alam Semesta)

Pada jenis yang pertama,
Freemason Simbolik, para
anggota terdiri dari orang-
orang Yahudi dan kaum Gho-
yim. Pada level ini, anggota
non-Yahudi atau kaum Gho-
yim masih dimungkinkan un-
tuk terlibat dan aktif. Dengan
kata lain, pada level ini gerak-
an Freemason masih bersifat
umum. Meski disebutkan
umum, tingkatan-tingkatan
pada level ini berlapis-lapis
sampai 33 derajat. Hal ini di-
lakukan, selain sebagai ka-
muflase atas gerakan hakiki
mereka, juga dilakukan seba-
gai sarana penyaringan, ka-
derisasi dan proses seleksi
pada jenjang berikutnya.

Umumnya, pada level ini
gerakan dan aktivitas Free-
mason berada di seputar ke-
giatan-kegiatan kemanusiaan,



pertentangan Nabi-
yullah Musa dengan
para penyihir Fir'aun
diabadikan dengan
sangat indah dalam Al-
Qur'an, terutama dalam
surat asy Syu'araa ayat
18 sampai 31.

Dalam Al-Qur'an
dikisahkan bahwa Nabi
Musa dan Nabi Harun
akhirnya bertemu juga
dengan Fir'aun yang
telah mengaku diri se-
bagai tuhan seluruh ma-
nusia. Pertemuan itu,
selain dihadiri para to-
koh utama, yaitu Fir-
'aun, Nabi Musa dan
Nabi Harun, hadir pula
orang-orang penting,
para penasihat dan
penyihir Fir'aun.

Dalam bukunya
yang berjudul Sejarah
Hidup hlnbi-unbi, H.
Salim Bahresy mere-
konstruksi dialog dalam
pertemuan itu seperti
yang tercantum di
bawah ini.

"Siapakah kamu
berdua?" Tanya Fir'aun
dengan pongah.

"Kami, Musa dan
Harun, utusan Allah ke-
padamu, agar engkau
membebaskan Bani Is-
ra il dari perbudakan



40 «&



Kebangkitan Freemason di Indonesia



l km penindasanmu.
Menyerahkan kepada
kami agar menyembah
Allah dengan leluasa
dan menghindari siksa-
anmu," jawab Nabi
Musa.

Lalu, Fir'aun yang
telah mengenal Musa
segera berkata, "Bukan-
kah engkau Musa yang
kami telah mengasu-
hmu sejak masa bayi,
dan tinggal bersama
kami dalam istana ini
sampai mencapai usai
remaja, mendapat di-
dikan dan pengajaran
telah menjadikan eng-
kau pandai? Dan bu-
kankah engkau yang te-
lah melakukan pembu-
nuhan atas salah se-
orang dari golongan ka-
mi? Sudahkah engkau
lupa itu semua dan ti-
dak ingat akan kebaikan
dan jasa kami kepa-
damu?"

"hngkau telah me-
meliharaku sejak masa
bayi, tapi itu bukanlah
jasa yang bisa engkau
banggakan. Karena ja-
tuhnya aku ke tangan-
mu adalah karena keke-
jaman dan kezalim-
anmu tatkala engkau
memerintahkan



Memberikan bantuan, menye-
lenggarakan pendidikan, aca-
ra-acara sosial dan lain seba-
gainya. Freemasonry adalah
sebuah gerakan yang bersifat
elitis. Gerakan ini merekrut
orang-orang terpandang un-
tuk turut serta dalam aktivi-
tasnya. Para politisi, keluarga
kerajaan, kaum cendekiawan,
petinggi militer, para penga-
cara ternama dan juga peng-
usaha-pengusaha besar.

Mereka mampu meng-
elaborasi kepentingan para
anggota dari keluarga terpan-
dang ini untuk tampil dan
terekspose di mata publik dan
mendapat penghargaan dan
publisitas. Akhirnya, menjadi
anggota Freemasonry adalah
sebuah kebutuhan bagi para
pemuka masyarakat. Sebab,
Freemasonry bisa tampil da-
lam wajahnya yang welas
asih, membangun dan berpi-
hak pada perbaikan kualitas
masyarakat.

Selain dengan cara itu,



Di Balik Kerusakan Agama-agama



&> 41






Freemason juga mempunyai
semacam daya tarik lewat
private-private party tertentu,
atau pesta-pesta yang sangat
eksklusif. Pesta-pesta ini me-
reka adakan dengan sangat
bergengsi sehingga membuat
para petinggi dan keluarga
kerajaan dengan sendiri ber-
usaha untuk bisa mengikuti
pesta-pesta tersebut.

Biasanya, pesta-pesta
Freemason berada di kota-
kota besar. Pesta ini juga men-
jadi ajang rekruitmen dan
penyaringan untuk jenjang
berikutnya. Dalam pesta di-
gunakan pula kekuatan uang,
harta dan perempuan untuk
menggoda.

Sedangkan dalam ting-
katan Freemason Royal ada-
lah para tokoh internasional
yang secara mutlak telah
meninggalkan kepercayaan-
nya, apapun itu, baik agama,
nasionalisme dan prinsip-
prinsip dasar lain dengan
menggantinya hanya percaya



menyembelih setiap
bayi laki-laki, sehingga
ibuku terpaksa mem-
biarkan aku mengam-
bang di permukaan
sungai Nil di dalam peti
dan dipelihara oleh is-
trimu. Dan selamatlah
aku dari penyembelihan
yang engkau perintah-
kan, Sedang mengenai
pembunuhan yang telah
aku lakukan, itu akibat
godaan syetan yang
menyesatkan, namun
peristiwa i I u akhirnya
merupakan suatu rah-
mat dan barakah terse-
Iubung untukku. Sebab,
dalam pelarianku sete-
lah melarikan diri dari
negerimu, Allah menga-
runiaku dengan hikmah
dan ilmu serta meng-
utusku sebagai Rasul
dan Utusnn-Nya. Kare-
na itu, sebagai Rasul
datanglah aku kepa-
damu atas perintah
Allah untuk mengajak
engkau dan kaummu
menyembah Allah dan
meninggalkan keza-
liman."

Dialog terus terjadi
antara Musa dan Fir-
'aun, sampai raja yang
mengaku tuhan ini me-
minta Musa menda-



tangkan bukti-bukti
yang nyata jika Musa
termasuk golongan
yang benar dan tidak
berdusta.

Lalu Nabi Musa
meletakkan tongkatnya
dan muncullah mu'jizat
Allah. Tongkat itu men-
jadi ular yang sangat
besar, yang terus melata
menuju Fir'aun yang
duduk di singgasana.
Karena ketakutannya,
Fir'aun melompat dan
lari lalu meminta Musa
untuk menghentikan-
nya. "Hai Musa, demi
asuhanku kepadamu
selama 18 tahun, pang-
gil kembali ularmu/ 7
pinta Fir'aun. Lalu Nabi
Musa memegang ular
yang serta merta kem-
bali menjadi tongkat
seperti sediakala.

Tapi, Fir'aun me-
minta kembali Musa
menunjukkan bukti
yang lain. Kemudian
Musa memasukkan ke-
dua tangannya ke da-
lam saku. dan tatkala
kedua tangan tersebut
dikeluarkan, muncullah
sinar yang menyilaukan
mata semua orang yang
hadir pada saat itu.
Melihat gelagat yang



pada doktrin Freemason se-
mata-mata. Contoh dari tokoh
pada level ini adalah orang-
orang seperti Winston Churcil
dan juga Lord Balfour.

Dan Freemason pada le-
vel puncak, Freemason Uni-
versal, harus mutlak berdarah
Yahudi dengan mengikuti
doktrin Freemason sepenuh-
nya. Orang-orang yang telah
berada pada level ini dalam
kancah internasional, peran
mereka jauh lebih tinggi di-
banding raja, paus, uskup,
presiden atau kepala negara
di seluruh dunia. Artinya, se-
orang Freemason pada level
ini lebih berkuasa dari se-
orang paus, bahkan seorang
presiden dari negara adidaya
sekalipun. Salah satu tokoh di
level ini yang dikenal secara
luas oleh publik, adalah pim-
pinan Zionis, Theodore Herzl
dan juga seluruh Perdana
Menteri Israel, sejak yang
pertama hingga Ariel Sharon.
Seluruh pimpinan Zionis



42 esa.



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Di Balik Kerusakan Agama-agama



s^43



adalah mereka yang telah
duduk di level Freemason
Universal. Maka jangan heran
jika seorang Perdana Menteri
Israel begitu berkuasa penuh
atas presiden-presiden Ame-
rika Serikat dalam peng-
ambilan keputusan yang ber-
kaitan dengan Israel, Pales-
tina, bahkan masalah ke-
amanan di Timur Tengah.

Satu contoh kasus yang
menggambarkan kenyataan
ini adalah peristiwa yang
terjadi pada tahun 1947, ke-
tika terjadi tarik ulur ke-
lahiran negara Israel. Kala itu,
presiden Amerika dijabat oleh
Harry S. Truman memberikan
statemen yang sedikit men-
dukung perjuangan rakyat
Palestina. Balikan, lewat salah
seorang pejabat Gedung Pu-
tih, muncul pernyataan agar
rakyat Amerika tidak me-
lupakan dan mendukung per-
juangan rakyat Palestina.
Hanya menunggu hitungan
jam saja, seluruh jaringan



kurang menguntung-
kan iai, para penasihat
Fir'aun mengusulkan
untuk mengumpulkan
ahli sihir terbaik dari
seluruh Mesir dan
menyepakati satu hari
untuk bertanding

dengan Musa.

Para ahli sihir itu
datang dengan tong-
katnya masing-masing.
Fir'aun juga lelah
berjanji, barangsiapa
yang dapat memenang-
kan pertandingan dan
mengalahkan Musa,
maka ia akan mendapat
hadiah yang sangat be-
sar, Para penyihir
mengelilingi Fir'aun,,
dan mereka memulai
dulu pertunjukan sihir-
nya. Mereka melempar-
kan tongkat dan tali
temali yang kontan ber-
ubah menjadi ular-ular
yang merayap cepat.
Allah pun menenan-
gkan Nabi Musa agar
tidak takut dan tidak
gundah. Allah meme-
rintahkan Nabi Musa
untuk melemparkan
apa yang ada di tangan-
nya.

Seketika itu juga,
tongkat yang dilempar-
kan Nabi Musa men-



44 sua,



Kebangkitan Freemason di Indonesia



jelma menjadi ular yang sangat besar lalu menelan ular-
ular kecil yang berasal dari tali-temali dan juga tongkat
para penyihir. Lalu para penyihir ini segera tunduk dan
bersujud di depan Musa.

"Sungguh, itu bukanlah perbuatan sihir yang kami
kenal yang diilhami dari syetan. Tapi sesuatu yang dige-
rakkan kekuatan ghaib yang menandakan kebenaran kata-
kata Musa dan Harun. Maka tidak ada alasan bagi kami
untuk tidak mengimani risalah yang mereka bawa dan
beriman kepada Tuhan mereka sesudah apa yang kami
lihat dan saksikan dengan mata kepala kami sendiri," ujar
para penyihir.

Dalam buku The Hirnm Key karya Christoper Knight
dan Robert Lomas, mereka mempercayai dengan bukti-
bukti yang mereka kumpulkan, bahwa para penyihir yang
hidup pada zaman itu, adalah nenek moyang mereka. Para
penyihir yang berkuasa atas tanah Mesir sebagai penasihat
Fir'aun. Yang kemudian terusir dari tanah itu karena
mengakui risalah yang dibawa oleh. Nabi Musa dan Nabi
Harun.

Tapi kini, beribu tahun kemudian, mereka
mengembalikan diri mereka pada agama dan sesembahan
seperti sebelum Nabi Musa diutus membawa risalah untuk
bani Israel. Mereka menyembah dan bekerjasama dengan
syetan. Karena itulah mereka banyak menggunakan
simbol-simbol pagan Mesir Kuno, sebab menurut mereka,
kaum Mason-lah yang berhak atas tanah Mesir sebelum
mereka terusir.

Posisi Talmud atas orang-orang Yahudi bisa diketahui
lewat pernyataan para rabbi dan pemimpin agama mere-
ka. Beberapa kutipan yang dicantumkan pada bagian jini
disarikan dari buku Tnlnmd Kitab Hitam Yahudi yang Meng-
gemparkan.

Rabbi Roski mengatakan, "Jadikanlah perhatianmu
kepada ucapan-ucapan para Rabbi (Talmud) melebihi
perhatianmu kepada syariat Musa (Taurat)."

Maimonides, intelektual Yahudi abad XIII menyatakan,
"Takut kepada Rabbi sama dengan takut kepada Tuhan."

Dalam Kitab Hinimar, karangan Rabbi Yahudi, tertulis,



DI Balik Kerusakan Agama-agama



.>;» 45



"Manusia tidak akan bisa hidup dengan hanya meng-
andalkan roti, akan tetapi ia harus mendapatkan makanan
lain, yaitu aturan-aturan dan hikayat Talmud." (yang
dimaksud dengan roti adalah Taurat. Artinya, manusia
tidak akan bisa bertahan dengan berpegangan pada Taurat
semata, tapi juga harus kepada Hikayat dari Talmud)

Bahkan di dalam Talmud sendiri disebutkan tentang
aktivitas Tuhan: "Sesungguhnya siang terdiri dari dua
belas jam, Pada tiga jam pertama Tuhan duduk membaca
syariat-Nya. Pada tiga jam yang kedua, Tuhan meng-
hukumi dengan syariat-Nya dan tiga jam ketiga Tuhan
memberi makan seluruh alam raya. Dan pada tiga jam
terakhir, Ia duduk bennain dengan ikan paus, raja segala
ikan." Menurut Rabbi Manahem, Tuhan tidak memiliki
kesibukan pada malam hari selain mempelajari dan
membaca Talmud dengan para Malaikat dan Raja Setan
Asmodioth, di sekolah langit. Setelah itu Asmodioth turun
lagi ke bumi.

Dan dalam Talmud ada juga penggambaran tentang
surga dan neraka. "Surga adalah tempat tinggal roh-roh
yang suci. Pada suatu hari Ilyas meletakkan jubah salah
seorang rabbi di surga, yang kemudian jubah itu terkena
wewangian yang berasal dari daun-daun pohonnn surga.
Wanginya terus melekat di jubah tersebut sehingga
harganya naik menjadi 300 Prank. Makanan orang-orang
beriman di surga adalah daging ikan paus betina yang
diasinkan. Selain itu di atas meja mereka juga dihidangkan
daging sapi liar yang besar sekali, diniana sapi liar itu
makan dari rumput-rumput yang tumbuh di seratus
gunung. Mereka juga memakan daging burung besar yang
sangat lezat serta daging angsa yang gemuk, Adapun
minuman mereka ialah anggur yang sangat nikmat,
dimana sudah diperas semenjak hari kedua penciptaan
alam semesta." (Sanhedrin: halaman 8)

Sedangkan tentang nereka dijelaskan, "Dalam neraka
itu, orang-orang kafir (non- Yahudi) tersebut akan
menangis sepanjang waktu disebabkan oleh kegelapan,
lumpur dan bau busuk yang menyengat, Ditambah lagi
pada setiap tempat terdapat sebanyak 6.000 peti raksasa



46 a^.



Kebangkitan Freemason di Indonesia



mu,., masing-masing kcr j a Yahudi melancarkan

I» -lisi (>.()[]() tong yang

| h, lu h dengan air pe- Paesnya kepada Gfedttfig
rasan dari pohon yang Putih. Bahkan mereka meng-
sangat pahit, yang bau- ancam ajian melakukan se-
uy.i sangat menggang- „

,lii mereka. Neraka lebih SUatu a 8 ar Truman terjungkal
luas enam puluh kali dalam pemilihan umum men-
datang. Dan hanya dengan
begitu semua keputusan ber-
ubah. Harry S. Truman 180
derajat mengubah haluan ke-
bijakan pemerintahan Ame-
rika, menjadi sangat men-
dukung berdirinya negara
Israel yang langsung disam-
menggernk-gerakkan but sangat meriah oleh orang-
jari mereka untuk orang Yahudi.
mengisyaratkan salim,
semua mereka akan
kekal di sana selama-
lamanya."



lipat dibanding surga
Sebab, orang-orang Is-
l.n n yang hanya menyu-
cikan badan mereka
dengan membasuh ke-
dua tangan dan kaki
mereka (maksudnya
bervvudhu) dan juga
orang-orang yang tidak
berkhitan (maksudnya
Nashrani) yang hanya



Dukungan ini mendapat
sebuah balasan kunjungan
dari seorang Pimpinan Rabbi
Israel. "Tuhan telah meletakkan engkau di
rahim ibumu, agar engkau menjadi alat untuk
menghidupkan kembali Israel setelah 2000
tahun silam," ujar sang Rabbi. Dan di hari
pemilihan umum, Harry S. Truman mengan-
tungi 74% suara komunitas Yahudi di Amerika
dan lobi Zionis sekali lagi mengantarkannya
duduk di singgasana Amerika. 15 Dan hingga



Majalah Suara Hidayalullah, 07/XIH/Sya'ban 1421/
November 2000



Di Balik Kerusakan Agama-agama



&i 47



kini, kita tak akan kesulitan
menemukan contoh kasus
untuk menunjukkan bahwa
Amerika sesungguhnya ada-
lah budak Israel, karena se-
tiap pemimpin Amerika ber-
ada di bawah level Freema-
sonry Universal.

Tapi untuk sampai pada
level yang tinggi tersebut, ja-
lannya sangat panjang dan
sangat dipengaruhi oleh ke-
berhasilan menyukseskan
agenda Freemason di tingkat
masing-masing. Dalam tubuh
Freemasonry terdapat banyak
level dan tingkatan-tingkatan
tertentu. Misalnya saja pada
Freemasonry Simbolik, ada
beberapa tingkatan yang ber-
beda satu sama lain. Pada le-
vel Freemason Simbolik, ting-
katan paling rendah bernama
BROTHER atau SAUDARA.
Lalu Selanjutnya ada AP-
PRENT1CE atau PEKERJA.
Baru setelah ini ada tingkatan
MASTER atau GURU. Kita
akan bahas dalam bab-bab



Israel - Amerika
Siapa
Memanfaatkan Siapa

Bukan lagu tawa juga
jika pemerintah Amerika
terkesan berjibaku mem-
1 bela Israel ketimbang
mengurusi masalah dalam
negeri sendiri. Begitu
akutkah pengaruh Zionis
dalam tubuh pemerintahan
Amerika?

"Saya percaya bah-
' wa Sharon adalah sosok
yang cinta damai," de-
mikian ucap Bush pada
wartawan di ruang
oval, Gedung Putih, saat
menyambut Colin Po-
well sepulang dari Pa-
lestina. Powell pulang
dengan tangan hampa.
Sharon masih tak mau
menarik pasukannya
dari wilayah Palestina.

Setelah 19 bulan le-
bih menumpahkan da-
rah rakyat Palestina,
Bush masih bisa menye-
but Ariel Sharon sebagai
seorang yang cinta da-
mai. Luar biasa!

Tak hanya memberi-
kan julukan "pecinta
damai" pada Sharon,
menurut Bush, Perdana
Menteri Israel itu juga
telah menyerahkan



selanjutnya tentang tingkatan-tingkatan dalam
Freemasonry dan apa tugas-tugas mereka.




Ilustrasi Struktur Freemason Internasional



< 1 a 1 tar wak tu pen ar i kan
tentara Israel. Namun,
hingga akhir pekan lalu
gerangan besar-besaran
masih terjadi di Qal-
'|ilya. Dan Amerika,
vang disebut-sebut j uni
damai nomor wahid,
!. i k bisa berbuat apa-apa



Sejak awal, seperti yang
telah disinggung pada per-
mulaan, gerakan Freema-
sonry memang memberikan
dukungan dan perhatian
pada usaha-usaha menghan-
curkan agama dengan meng-
hasung ide-ide kebebasan



48



Kebangkitan Freemason di Indonesia



D/ Balik Kerusakan Agama-agama



&* 49



beragama. Sepintas, usaha ini
memang tampak sangat mu-
lia. Mereka menyokong se-
mua orang untuk mendapat-
kan haknya dalam beragama
secara utuh, tanpa dicampuri)
oleh pihak lain, bahkan mere- '
ka mendapat perlindungan
hukum dalam praktik kebe-
ragamaan. Tapi sesungguh-
nya, dampak terbesar bagi
kebebasan beragama tersebut
adalah merusak inti dari ajar-
an dan nilai-nilai keagamaan
itu sendiri. Misalnya saja, jika
semua orang bebas memutus-
kan cara beragama mereka
sendiri, dan orang lain tidak
bisa mencampuri, termasuk
lembaga resmi agama dan pe-
mimpin-pemimpin agama,
maka lambat laun agama
tersebut akan kehilangan ben-
tuk ajarannya yang asli. Ka-
rena, masing-masing peme-
luknya boleh dan bisa menaf-
sirkan agama menurut cara-
cara mereka sendiri.

Agama menjadi bersifat



untuk menghentikan
tertumpahnya darah
rakyat Palestina. Lebih
menyakitkan lagi, kebi-
jakan-kebijakan yang
dikeluarkan pemerinta-
han Biish justru ter-
kesan berada di be-
lakang Israel.

liukan Bush saja se-
benarnya yang bersikap
demikian, hampir selu-
ruh pembesar Amerika
punya sikap yang sama.
Tom Daschel, ketua se-
nat dari partai mayo-
ritas ini, di depan ang-
gota American Israel
Public Affairs Commit-
tee (AIPAC, lobi Yahudi
di pemerintahan Ame-
rika, red.) mengatakan
bahwa Amerika akan
selalu mendukung Is-
rael. "Selama aku masih
menjadi ketua senat
mayoritas di Amerika,
kami akan jadi sahabat
Israel, baik dalam posisi
yang jujur maupun
curang," ujarnya.

Tom Daschel, salah
satu pesaing Bush pada
tahun 2004, terang-
terangan mengatakan
bahwa Amerika akan
memberikan dukungan
absolut untuk Israel.
Sebagian besar anggota






50<



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Partai Republik, bahkan
hingga konstituennya
menuang orang-orang
pro-IsraeL Hal ini me-
nurut Marshall Whit-
mann, seorang peng-

■ uriatpolilik dari Hudson
lustitute, dipengaruhi
oleh banyak faktor. Dan
salah faktor yang do-
minan adalah, "Dalam
bible terdapat mandat
khusus agar membe-
rikan dukungan untuk
Israel."

Sebenarnya, tak
Iurnya dukungan moral
yang diberikan oleh
pemerintahan Amerika
untuk Israel. Bentuk du-
kungan yang lebih riil,

■ ulam bidang per-
lahanan, militer, dan
juga ekonomi mengalir
dengan deras tak ter-
hentikan ke Israel. Ban-
tuan Amerika untuk Is-
rael menyedot 16 persen
dari total bantuan AS
(mliik seluruh dunia.

Richard H. Curtiss,
seorang pengamat eko-
nomi Amerika pernah
mengeluarkan catatan
dan analisa yang mem-
bongkar berapa besar
I irmerintah AS membe-
rikan dana untuk Israel.
"Selama ini Amerika



sangat privnte dan person, il.
Agama adalah urusan pribadi
masing-masing dengan Tu-
han. Sekali lagi, doktrin ini
terasa sangat indah dan mem-
buat. Tapi justru di sana ter-
letak bahaya yang meng-
ancam agama itu sendiri.

Prof. SMN. Al-Attas, inte-
lektual Muslim terpandang
dari Malaysia, mendefinisi-
kan agama yang benar adalah
agama yang diturunkan Tu-
han lewat wahyu melalui ma-
Jaikat-Nya, kepada Nabi, dan
selanjutnya meneruskan ajar-
an tersebut kepada kaumnya.
Inilah agama yang benar, dan
yang dimaksud dalam pen-
jelasan ini adalah agama
Islam.

Dalam proses yang dise-
butkan di atas, ada status oto-
ritatif yang terletak pada Nabi
sebagai penerus wahyu. Dan
seterusnya, status otoritatif ini
bersambung menurun berda-
sarkan tingkatan-tingkatan
tertentu pemahaman agama



Di Balik Kerusakan Agama-agama



■ "■ !i!



seseorang. Semakin mumpuni
pemahaman seseorang, maka
semakin otoritatif ia pada
pokok-pokok permasalahan
agama. Tidak saja mumpuni
pada hal-hal yang bersifat
keilmuan, tapi juga akhlak,
sikap dan cara berpikir yang
benar yang nantinya akan
dijadikan tuntunan untuk
lamarnya yang di bawah.

Tapi doktrin kebebasan
agama yang didengung-
dengungkan sejak awal oleh
gerakan Freemasonry meng-
hapus dan menghilangkan itu
semua. Seberapa rendah pe-
mahaman agama seseorang/
menurut paham ini, boleh
pula menafsirkan nilai-nilai
keagamaan menurut keingin-
annya sendiri. Karena proses
keberagamaan bersifat per-
sonal, antara seorang hamba,
langsung kepada Tuhan. Tak
peduli benar atau salah- Tak
peduli lurus atau salah
kaprah.

Logika yang dibangun



mengatakan menge-
luarkan dana bantuan
luar negeri sebanyak
tiga milyar dolar per
tahun untuk Israel. Itu
benar, tapi tidak sepe-
nuhnya jujur," ujar
Curtiss. Data yang
umum diketahui, me-
nurut Curtiss, Israel se-
tiap tahunnya mene-
rima b an tuan m ili ter 1 . 8
milyar dolar dan 1.2
milyar untuk bantuan
ekonomi.

Tapi data yang di-
miliki Curtiss berbicara
lain. Menurut catatan
{fiskal tahun 1997 yang
^ dimiliki Curtiss, peme-
rintahan Amerika tidak
kurang mengeluarkan
> dana sebesar,

* 5.525.800.000 dolar
Amerika. Padahal da-
lam kurun waktu yang
: sama, Amerika menge-
luarkan dana bantuan
untuk seluruh negara di
' Amerika Latin dan
Karibia hanya sebesar
62.497.800.000 dolar
Amerika. Dilihat dari
angka, jelas lebih
banyak bantuan yang
dikeluarkan untuk war-
ga Amerika Latin dan
Karibia ketimbang un-
tuk Israel. Tapi jika



52.



Kebangkitan Freemason di Indonesia






dibagi dalam hitungan
jumlah penduduk ber-
dasarkan data Biro Re-
ferensi Populasi Wa-
shington (Population
Keference Bureau, red.),
bantuan ini sungguh rak
seimbang.

Jumlah total popu-
lasi di Amerika Latin
dan wilayah Karibia
mencapai 486 juta jiwa,
sedangkan di Israel saat
itu hanya 5.8 juta jiwa
saja. Artinya, setiap pen-
duduk di Amerika Latin
dan Karibia menerima
dana bantuan 79 dolar
per tahun dan seorang
penduduk Israel mene-
rima lebih dari 250 dolar
per tahunnya. Dan bia-
ya di atas sebagian be-
sarnya dikeruk dari ha-
sil pembayaran pajak
rakyat Amerika. Ini be-
lum termasuk devisa ne-
gara yang dihasilkan
oleh Israel dengan cara
mengeruk keuntungan
lewat perdagangan
dengan Amerika yang
banyak sekali mendapat
kemudahan di banding
negara-negara lainnya.

Data lain yang lebih
mengagetkan pernah
dikeluarkan oleh Clyde
Mark dari Congres-



dalam doktrin kebebasan her
agama ini adalah, Tuhan ada-
lah pencipta manusia. Sebagai
pencipta, Tuhan tentu
menguasai seluruh bahasa
yang digunakan manusia
untuk menyembah-Nya. Baik
bahasa lisan, tubuh, isyarat
dan simbol-simbol di dalam-
nya. Karena, menurut doktrin
ini, pada hakikatnya Tuhan
mengetahui segala.

Seorang Muslim yang
menganut doktrin kebebasan
beragama, dia boleh melaku-
kan ritual dalam bentuk apa-
pun. Shalat mereka bisa
menggunakan dwibahasa
atau bilingual. Karena se-
sungguhnya, Tuhan mengerti
apa yang tercetus meski di
dalam hati. Arah kiblat tak
menjadi patokan pasti, sebab
ke mana pun wajah dihadap-
kan, sesungguhnya kita se-
dang menghadap Tuhan.

Menurut mereka yang
menganut paham ini, cara
dan syariat adalah prioritas



Di Balik Kerusakan Agama-agama



»53



ceramah serta wejangan demi
wejangan yang muncul ber-
urutan. Menurut KH. Yunahar
Ilyas, tokoh Muhammadiyah
tersebut langsung memberikan
kesimpulan bahwa semakin
dekat seseorang dengan Tu-
han, semakin banyak ibadah
yang dilakukan, maka semakin
tak manusiawi ia di tengah-
tengah lingkungannya.

Ini salah satu bentuk ke-
berhasilan, setelah sekian ra-
tus tahun yang lalu doktrin
kebebasan beragama dihem-
buskan oleh kaum Masonik.
Padahal dalam Islam, praktik
keberagamaan sama sekali
tidak bisa dilepaskan dari
aturan-aturan ibadah itu sen-
diri. Dalam Islam, ibadah me-
miliki dua syarat agar diteri-
ma di sisi Allah SWT. Syarat
yang pertama adalah niat yang
ikhlas. Dan syarat yang kedua
adalah, harus sesuai syariat.
Kedua syarat ini tak bisa dipi-
sahkan satu dengan yang
lainnya.



Gara-garanya, ADL
cabang Los Angeles dan
San Fransisco tertang-
kap basah membeli do-
kumen yang dicuri dari
kepolisian San Fran-
sisco. Padahal, doku-
men tersebut sudah di-
perintahkan oleh peng-
adilan untuk dihan-
curkan. Dokumen ra-
hasia itu berisi data-data
informan warga Arab
Amerika, Afro Amerika,
lembaga anri-aparthetd,
dan kelompok-kelom-
pok pembela per-
damaian.

Yahudi benar-benar
lelah masuk hingga ke
jantung Amerika, dan
Paman Sa m benar-benar
tak berdaya. Apa yang
pernah dikatakan Pre-
siden Lincoln bahwa
Amerika akan lumpuh
di tangan Zionis Yahudi
kini benar-benar terjadi.
Amerika tak lagi meme-
rintah sendiri negara-
nya. Ada tangan-tangan
yang menekuk, melipat
membual hitam dan
putih kebijakan Ame-
rika, dan sayangnya itu
bukan tangan peme-
rintah Amerika.

Tak hanya lembaga
tinggi pemerintahan



56.



Kebangkitan freeinason di Indonesia



■ i). i y:ni); telah i.ikluk
s l.u i bertekuk lutut, lapi
|uga pers. Media yang
i' harusnya menjadi pe-
!,i l.u mekanisme kontrol
pun telah mendukung
Israel. Tahun 2000 si-
l.iiii, ADL melakukan
lurvei atas editorial
Itiedia ternama di Ame-
nku. Hasilnya, 69 media
menulis editorial

dengan sikap mendu-
kung Israel, dan hanya
tujuh koran saja yang
memberikan dukungan l
untuk rakyat Palestina.
19 dari surat kabar yang
disurvei dinyatakan
mendukung Israel seca-
ra terang-terangan da-
lam kebijakan medianya
dan 17 lagi mendukung
dengan tulisan yang
samar.



Tentang ikhla.s, leniu <l.in
memang berpulang pada per
sonal. Tapi tentang syarat ha-
rus sesuai syariat, ada lem-
baga-lembaga otoritatif da-
lam Islam yang bisa dilacak
terus kertas, bahkan hingga
ke tangan pertama wahyu di-
turunkan, Rasulullah Saw.
Dan lembaga otoritatif terse-
but adalah para ulama dan
fuqaha. Lembaga-lembaga
inilah yang menjadi sasaran
serangan kaum seperti ke-
lompok Mason.






Dalam survei tersebut, ADL menyebut beberapa surat
kabar ternama sebagai pendukung Israel. Di antaranya
adalah The Washington Posi, The W/)I! Street Journal, TlieNezv
yorkTimes, The Chicago Sun-Times, Lnudenfole Suu-Sentinel,
Atlanta Journal-Conslitution, Knnsas City Siar dan juga USA
Todtiy.

Jika media massa sendiri sudah dikuasai, maka tak
heran, dalam kasus konflik Palestina -Israel ini kebenaran
menjadi begitu relatif. Siapa terlindas, siapa penindas
begitu kabur. Kaum penjajah dan yang terjajah menjadi
tak jelas. Perlawanan bisa disebut aksi terorisme, kebiadab-
an disebut membela diri. Dan dengan sendirinya pembaca
jatuh pada opini yang sanggup memutarbalikkan fakta.
Amerika sudah kalah.



Di Balik Kerusakan Agama-agama



*>«57



...






Perang Abadi

Katholik versus

Masonik



'flieij are plaiming

the destruction ofholy Cliurch ptiblicly
and openh/

and this with the setpiopose ofutterh/

despoiling the naUons of ' Christcndoin

-Pope. leo XIII, Humtmum Genus-

Sebelum masuk lebih jauh pada
pertarungan antara kaum Muslimin dan ang-
gota Freemason, terlebih dulu mari kita meru-
nut sejarah bagaimana kaum Freemasonry
berhadapan dengan kaum Katholik
di berbagai negara.

# 58 £*©.




Vatican City



Dalam sebuah proses inkuisisi, seorang
anggota Mason yang tertangkap oleh gereja
memberikan pengakuan yang mengejutkan.
Anggota Mason yang tertangkap ini bernama
Count Cagliostro. Ia membeberkan peran
kelompok Freemasonry dalam menggerakkan
dan memicu Revolusi Prancis yang disebut-
sebut sebagai revolusi besar penggerak dan
pengubah wajah dunia.

Sejak tahun 1787, anggota gerakan
Freemason dan juga Illuminati, bergerak secara
rahasia menyebarkan pengaruh mereka di
Prancis. Dan salah satu tokohnya adalah Count
Gabriel Victor Riquetti de Mirabeau, seorang
orator ulung yang kelak mengobarkan
semangat revolusi dan juga pendiri sekte
tersendiri di dalam kelompok Mason dan
Illuminati yang disebut dengan Sekte Leonidas.



Oi Balik Kerusakan Agama-agama



&n 59



Dalam pertemuan-pertemuan rahasia yang
dilakukan di Paris Masonic Lodge atau yang
kelak dinamakan dengan Philalethes, ia
menyebarkan pemikiran Masonic. Anggota
yang telah tersaring dan dapat dipercaya, akan
dilantik dan dibaptis lebih lanjut dalam lodge
Illuminati yang terletak 30 KM dari kota Paris,
di sebuah mansion bernama Ermenonville milik
seorang yang bernama Marquis de Gerardin.

Sedangkan tokoh selain Mirabeau adalah
CogUastro sendiri, seorang Yahudi dari Sicilia
yang aktif dalam gerakan ini, baik sebagai
masyarakat Mason maupun Illuminati. Dua
orang inilah yang menjadi grand master yang
akan membai'at anggota-anggota baru untuk
rencana mereka. Para anggota baru akan
diminta mengucapkan sumpah yang diawali
dengan kalimat, "Kami, pasukan dari Templar."
Kalimat yang ditulis dengan darah.

Sebagai penggerak utama Revolusi Prancis,
Cogliastro memainkan peranan penting,
terutama di bidang finansial. Ia menyimpan
uang di berbagai bank di Amsterdam, Rotter-
dam, London, Genoa hingga Venice. Ia juga
yang mengorganisir kurang lebih 20.000 loji
Freemason dan Illuminati di seluruh Eropa. Dan
yang menarik lagi adalah, selain sebagai Grand
Master dalam Freemason dan Illuminati, ia juga
menjadi seorang Grand Master dalam



60



Kebangkitan Freemason di Indonesia



l6 Priory of Sion

atau
Prieure d e S ion

Ini adalah salah satu
cuplikan sejarah paling
kontroversial dalam
agama Kristen. Dan
hingga kini masih men-
jadi sangat mengganjal,
terutama setelah mun-
culnya buku-buku se-
perti The Moly Blood,
1 Ioly Grail dan juga The
Da Vinci Code yang te-
lah difilmkan dan dibin-
tangi oleh Tom Hanks.
Konon, kelompok ini
diciptakan khusus un-
tuk melindungi Holy
Grail. Apakah Holy
Grail?

Pada masa-masa
awal Kristen, banyak
sejarawan Kristen mem-
percayai bahwa Holy
Grail ini adalah cawan
suci yang digunakan
untuk menampung da-
rah yang mengucur dari
tubuh Yesus saat penya-
liban. Tapi lambat laun,
versi lain yang juga
menguat adalah, bahwa
sesungguhnya Holy
Grail diambil dari kata
Sang Raal yang berarti
Royal Blood. Dan itu
adalah garis darah atau



perkumpulan Prieure de Sion
atau Priory of Sion' 6 yang da-
lam novel karya Dan Brown,
Da Vinci Codc, menjadi tema
utama dan dianggap orga-
nisasi paling berbahaya yang
mengancam kehidupan

gereja.

Melalui tangan Free-
mason dan Illuminati, mereka
mendirikan sebuah klub yang
akan menjadi cikal bakal
gerakan revolusi di Prancis.
Klub tersebut mereka beri
nama The French Revolulionaty
Club. Melalui klub ini mereka
menyebarkan opini bahwa
Raja Louis XVI telah me-
mentingkan dirinya sendiri
dengan mengumpulkan harta
yang banyak dan telah men-
jadi korup. Karenanya, mo-
narki harus dihancurkan oleh
kekuatan rakyat. Karena saat
itu Kerajaan dan Gereja ada-
lah dua badan dalam satu
ikatan, maka klub revolusi
Prancis juga mengusung ide
untuk mengedepankan akal



DI Balik Kerusakan Agama-agama



-3^61



dan pikiran manusia yang
akan menggantikan peran
Tuhan.

Mereka menyetuskan sa-
tu semboyan yang sangat
kuat, yaitu Man's mind uiould
solve man's problem' s, 'Pikiran
manusia akan menyelesaikan
problem manusia/ Sejak itu
bergulirkan gerakan revolusi
Prancis yang berdarah-darah.
Revolusi ini berujung dengan
pemenggalan kepala Raja
Louis XVI dengan guiJiorin di
tengah-tengah Place de Ia
Concorde di Paris. Tak hanya
raja dan keluarganya, tapi
juga 300.000 penduduk
Prancis saat itu tewas dalam
revolusi yang digerakkan
oleh anggota Freemason dan
Illuminati. Akhirnya, pada
bulan Agustus 1792, bendera
tiga warna didampingi ben-
dera merah simbol dari sosial
revolusi. Dan anggota Mason
kemudian mengumandang-
kan tiga kata saktinya, "Liber-
ty, Equality dan Fraternity!"



keturunan Yesus yang
menikahi Maria Mag-
daJena. Tugas kelom-
pok ini adalah memasti-
kan dan melindungi
keturunan-keturunan
Yesus yang lahir dari
rahim Vla ria Magd a le-
na. Beberapa di antara-
nya dalah Raja Dagobert
dan Merovingian, raja-
raja Frankish yang men-
dirikan empire terbesar
di wilayah Jerman pada
awal abad pertengahan.
Garis keturunan Mero-
vingian inilah yang se-
cara turun temurun
dilindungi dan dira-
hasiakan oleh kelompok
Priory of Sion ini.

Tentu saja hal ini
sangat mengguncang
kehidupan gereja. Ba-
yangkan, apa jadinya
jika benar-benar Yesus
dan Maria Magdalena
telah menikah dan
memiliki anak? Agama
K ri s t en len lu ti d a k a k a n
survive karena akan
banyak permasalahan
yang muncul. Mulai
dari kesucian Yesus se-
bagai Tuhan yang akan
tergugat, sampai

dengan hal-hal lain
yang menggugat ke-
imanan Kristiani. linilah



yang dihasilkan oleh
novel seperti Tlie da
Vinci Code yang ditu-
liskan oleh Dan Brown.
1 1 1 memunculkan k e -
raguan atas agama
Kristiani. Dan bukan sa-
hi dua orang saja yang
mempercayai hal ini,
lapi beribu-ribu bahkan
mungkin berjuta warga
Kristiani yang mulai
meragukan agamanya
sendiri. Sehingga ge-
lombang penolakan ler-
hadap pembuatan film
The da Vinci Code me-
luas di kalangan aga-
mawan Kristen, ter-
utama Katholik

Kelompok pelin-
dung ini diketuai oleh
,' -orang Grand Master.
Ada beberapa versi ten-
tang para Grand Master
Priory o/ Sion, Berikut
salah satu versi Grand
Master pimpinan Priory
o f Sion yang tertulis
dalam Les Dosiers Sec-
rets d'Henri Lobineau,
Philipe Toscan d u
l'lantier-1967.

JegndeGisorsdlSS'-

1220)

Marie de Snnl Chv.v

(1220-1266)

Guilannue d e Gisors

(1266 - 1307)



■ < M


,




Isi '/**| ■ i


rii i


*T 1








•U


KWl


R#






MUI.-' ^w \^±






1 *^^W_^ T,
i j. fwHM AV*






KjrlSn




iWJ





62



Kebangkitan Freemason di Indonesia



1



Pemenggalan Kepaia louis XVI

Gereja mengalami pe-
rombakan y c mg dahsyat. Dan
;iubagai gantinya, ajaran ter-
tinggi yang dimunculkan ada-
lah salah satu pikiran Weis-
haupt, pendiri Illuminati,
"Reason should bc the ouhj code
of mau." Revolusi yang ber-
darah-darah ini pula yang
kelak mengantarkan Napo-
leon berkuasa dan mengubah
wajah Eropa.

Para anggota Freemason,
terutama para bankir dari
seluruh Fropa menyumbang,



l>i Balik Kerusakan Agama-agama



63



menyuplai dana, dan ikut me-
rencanakan Revolusi Prancis.
Sebenarnya, sasaran dari
revolusi ini adalah menye-
rang institusi klerikal atau
kepausan yang begitu ber-
kuasa dalam dunia politik
Eropa. Revolusi Prancis se-
benarnya adalah sebuah
revolusi anti-agama 17 yang
dilancarkan dan diotaki oleh
tokoh-tokoh Yahudi, ter-
utama anggota Freemason.
Maka jangan heran jika sete-
lah revolusi ini muncul para
pemikir yang disebut sebagai
pemikir zaman pencerahan,
semua konsep yang dilahir-
kan jauh dari konsep-konsep
Ketuhanan atau agama. Ka-
rena sesungguhnya, agenda
besar mereka adalah meng-
ubah dan menghancurkan
agama-agama di dunia.



Harun Yahya. Ancaman Global
Freemasonry. Nada Cipta Raya,
Jakarta, 2003



Edouard de Bar (1307

- 1336)

Jeanne de Bar (1336 -

1352)

Jean de Saint Clair

(1351 - 1366)

Blanclte d'Evrmt

(1366-1398)

NicoInsFlamel (1.398-

1418)

Rened'Anjou(1418-

1AS0)

Yolanda of Bar (1480

-1483)

Sandro Filipepi (1483

- 1510)

Leonardo da V inci

(1510-1519)

Conmtabte de

Bourbon (1519 -

1527)

Ferdinand de

Gsnzague (1527 -

1575)

Louis de Nevers (1575

- 1595)

Roberi Fliidd (1595 -

1637)

John Valentin Andrea

(1637-1654)

Robert Boyte (1654 -

1691)

Isaac Newton (1691 -

1727)

Charles Rcddyffe

(1727-1747)

Prince Charles

Alexander of Lorraine

(1746-1780)



64'



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Arcbduke Mwcimilatt

Franz of Austria (1 780

- 1801)

Charles Nodier (1801

- 1844)

Viclor Hugo (1844 -

1885)

CIaudeDebussy(1885

- 1963)

jcan Conteau (1918 -

1963)

Francois Dncaud

Bouerget (1963 -

1981)

Pierre Plantard (1981

- 1984)

Nama yang terakhir
ini, Pierre Plantard,
punya cerita tersendiri
yang bisa dijadikan
pembuka sejarah ten-
tang versi Priory ofSion
yang lebih jelas dan le-
bih banyak diakui oleh
paia sejarawan.

Menurut versi yang
ini, Priory ofSion adalah
sebuah perkumpulan
yang didirikan pada
tahun 1956 di Anne-
masse, Perancis. Per-
kumpulan ini mendaf-
l.ukan diri di Sons
1 'u rfec tu re o f Sa in l J ul ien
( lenevois pada 7 Mei
1956. Dan pada 20 Juli
1956, pendaftarannya
dicatat dalam Journal
Offictel de la



Sebagai gantinya, revo-
lusi ini akan mengantarkan
manusia pada "agama" baru
yang benar-benar lahir dan
hanya bersandar pada logika
semata. Lewat berbagai jalan
dan cara, lewat berbagai ge-
lombang revolusi, kaum
Mason mencoba melemahkan
peran gereja, menghancurkan
lembaga-lembaga agama, me-
rusak nilai-nilai ajaran agama
dalam masyarakat, dan juga
menghapuskan pendidikan
agama.

Hal ini semakin jelas
diketahui setelah munculnya
undang-undang anti-klerisme
atau anti kependetaan yang
disahkan oleh parlemen
Prancis. Ternyata, seluruh
undang-undang yang anti-
agama tersebut, sebelumnya
telah disahkan dan dibahas di
dalam loji-loji kaum Free-
mason di seluruh Eropa. 18



" The Catholic Encyclopedia



Di Balik Kerusakan Agamasgama



■sn 65



Melihat perkembangan
yang membahayakan gereja
tersebut, akhirnya, 21 tahun
sejak berdirinya Giwid Lodge
of Englnnd tahun 1717, Paus,
pemimpin tertinggi agama
Katholik, mengeluarkan ku-
tukan dan kecaman. Bahkan,
dalam ''fatwanya" Paus
menyebut gerakan Freema-
sonry sebagai organisasi yang
tak bertuhan. Fatwa-fatwa
yang menguruk Freemasonry
ini terus berlanjut setelah
tahun 1738.

Paus Pius IX dan Paus
Leo XIII menyebut Freemason
sebagai Iblis untuk Masya-
rakat Modern. Bahkan Paus
Leo XIII dikenal sebagai Paus
Katholik yang sangat sengit
menentang Freemasonry. Di
bawah kepemimpinannya,
Vatican pernah mengeluar-
kan encyclical dengan nama
Humanum Genus pada 20
April 1884. Berikut ini adalah
salinan lengkap dari ke-
putusan Paus Leo XIII:



Republique Francaise
dengan pendirinya Pier-
re Plnntnrd. Selain
menggunakan nama
Priory of Sion, organi-
sasi ini juga memakai
nama Chevalerie d'lns-
titutions et Regles Ca-
tholiques d' Union Inde-
pendante et TradiBo-
naliste atau disingkat
CIRCUlT.Tapiperkum-
puian ini tak bertahan
lama dan membubar-
kan diri pada Oktober
1956.

Namun pada tahun
1962, Plantnrd kembali
membangun perkum-
pulan ini. Plantard ko-
non mulai menulis sen-
diri perkamen-perka-
men rahasia yang ber-
tujuan untuk mengem-
balikan monarki raja-
raja lama Merovingian.
Konon ia juga mulai
merigait-kaitkan apa
yang ia susun dengan
penemuknit pendeta
Saunirre di Rennes le
Chateu di Selatan Peran-
cis. Bahkan, daftar
Grand Master di atas,
ditenggarai disusun
sendiri oleh Pierre Plan-
tard. Tentang pene-
muan ini, BBC pernah
membual film khusus






66s=«.



Kebangkitan Freemason di Indonesia






I



v ' i 1 tg berjudul Chronicle
dengajn produsernya
I [enry Lincoln. Bela-
kangan, Heniy Lincoln
merilis film dokumenter
setelah penerbitan buku
rheDa VinciCode. Film
dokumenter itu ber-
judul Origins of The Da
V inci Code dengan di-
■ ulradarai oleh Siram
( ox. Film ini beredar
sebelum film Da Vinci
( ode yang dimainkan
Tom Hank dirilis.

Selain menerbitkan
film dengan BBC, Lin-
coln, bersama dua orang
peneliti lain, juga me-
nerbitkan buku yang
berjudul The Holy
Blood Holy Grail yang
sangat menghebohkan
waktu itu. Karena di da-
lam buku tersebut, Lin-
coln menjelaskan tu-
juan-tujuan dari Priory
of Sion, mulai dari. hu-
bungannya dengan
Knight o f Templars
sampai usaha mengem-
balikan Dinasty Mero-
vingiau untuk kembali
menguasai Eropa dan
Yeru s a 1 e m . Buku ter-
sebut juga menjelaskan
secara detil bahwa tugas
Priory of Sion adalah
melindungi Dinasty



Di Balik Kerusakan Agama-agama




UMANUM GENUS



I0SKUENK0HMEJ)



KOSCIOLWOBEC!



MASONEJM



^67






HUMANUM GENUS

THE MASONIC SECT

(APRIL 20, 1884)

Leo, Pope, XIII.

To all venerdble Patriarchs,
Primates, Archbishops, and
Bishops in the Catholic World
who have grnce and communion
with the Apostohc See:

Venerable Brothers:

Health and the Apostolic
Benediction! The race of man,
after its miserable fail front Cod,
the Creator and the Giver of
heavenhj gifts, "through theenvy
of the devil," separated into Iwo
diverse and opposite parts, of
which the one steadfastly
contendsfor trulh and virtue, the
other of those things which are
conirary to virtue and to truth.
The one i$ the kingdom ofGod on
earth, namely, the true Church of
Jesus Christ; and those who
desire from their heart to be
iiniled with it, so as to gain
salvation, must ofnecessity serve



Merovingian karena
mereka adalah ke-
turunan langsung dari
Yesus dan Maria Mag-
dalena dari Gereja Ka-
tholik yang mencoba
untuk membunuh selu-
ruh keturunan Mero-
vingian demi memper-
tahankan papai atau
kepausan Katholik. Sa-
lah satu yang dijadikan,
clue dalam masalah ini
adalah lukisan Leo-
nardo da Vinci yang
berada di tembok Mo-
nastery of Santa Maria
delle Grazie, Milan yang
berjudul The Last Sup-
per atau Perjamuan
Terakhir. Makan malam
terakhir Yesus dengan
12 orang muridnya.
Tapi dalam novelnya,
Dan Brown memberi
tafshan tersendiri alas
sosok yang berada di
samping kanan Yesus.
Sosok tersebut konon
bukanlah Yohanes, lapi
Maria Magdalena.

Dengan berbagai imaji-
nasi, hal tersebut di-
bangun, mulai sosok
yang tidak jelas feminin
atau maskulin sampai
jarak antara sosok mis-
terius tersebut dengan
Yesus yang membentuk



huruf V yang berarti
vagina atau perempuan
yang berarti pula bahwa
sosok tersebut adalah
Maria Magdalena.

Benarkah itu se-
mua? Tak ada yang ta-
hu, dan tak ada jalan
untuk memastikannya.
Yang pasti, dengan ada-
nya berbagai cerita di
alas, tak sedikit orang-
orang Kristiani yang
;;oyah imannya. Arti-
nya, jika kelompok Free-
mason mempunyai tu-
juan dan target utama
menghancurkan aga-
ma-agama, maka cerita
tentang Templar, Priory
of Sion dan segala ma-
rjinnya, telah menyum-
bang keberhasilan yang
tidak bisa disebut
ringan. Bagaimana ti-
dak, jika berhasil di-
bangun opini bahwa
Yesus mempunyai ke-
turunan dari Maria
Magdalena, maka ham-
pir dapat dipastikan,
riwayat Kristen sebagai
agama akansegera
berakhir.

pembahasan Huma
penj



God and His onhj-begotten Son
with their whole mind and zoith
an entire will. The other is the
kingdom of Satan, in whose
possession and control are ah
whosoever follow the fatal
examp\e of their leader and ofour
first parents, those who refuse to
obey the divine and elernal \aw,
and who have many aims of their
ozon i n contempt of God, and
many aims also against God.

This twofold kingdom St.
Augustine keenly diseerned and
deseribed after the manner oftwo
cities, conirary in their laws
because striving for conirary
objects; and with a subtle brevity
lie expressed the efficient cause of
each in these words: "Two loves
formed two cities: the love ofself,
reaching even to contempt of
God, an earthly city; and the love
of God, reaching to contempt of
self a heavenly one." (lihat
lampiran, kutipan penuh dari
num Genus dalam bahasa Inggris,



68 e*e,



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Di Balik Kerusakan Agama-agama



-s*> 69



Ada cukup banyak jumlah Paus yang
tercatat mengeluarkan "fatwa" anti Freemason.
Mereka mengutuk dan melarang penganut
Katholik untuk turut dalam aktivitas
Freemasonry. Di antara Paus tersebut adalah:

- Paus Clement XII pada tahun 1738
Paus Benedict XIV pada tahun 1751
Paus Pius VII pada tahun 1821
Paus Leo XII pada tahun 1825

- Paus Pius VIII pada tahun 1829
Paus Gregory XVI pada tahun 1832
Paus Pius IX pada tahun 1846 dan 1873

- Paus Leo XIII pada tahun 1884 dan 1892

Pernyataan yang sangat kuat juga datang
dari Paus Leo XXII yang mengatakan, "Bahwa
tujuan utama dari gerakan Freemasonry adalah
menghancurkan seluruh agama, dan juga
tatanan masyarakat, baik politik dan sosial yang
berbasis ajaran Kristen dan mengganti semua-
nya dengan berbasiskan kekuatan supra-
natural." Larangan atas Freemasonry dalam
tradisi Vatikan sangat kuat dan bersifat turun
temurun. Sampai tahun 1974, gereja Katholik
Roma melarang anggotanya untuk menjadi
seorang Mason. Bahkan pada tanggal 21 Maret
1981, Vatican mengeluarkan ultimatum untuk
warganya, bahwa barang siapa yang mengikuti



70 (s&



K&bangkitap Freemason di Indonesia



dan mengamalkan ritual seorang Mason dia
akan dikucilkan.

Tak hanya para pemimpin agama seperti
para Paus Vatikan yang memperingatkan akan
bahaya Freemason, pemimpin-pemimpin
negara pun tak kurang yang menyatakan hal
yang sama. Pada tahun 1784 dan 1845,
pemerintahan Ba varia menyatakan bahwa
gerakan Freemasonry telah membahayakan
negara. Pada tahun 1814, Regency kota Milan
dan juga Gubernur Venice mengeluarkan
pernyataan yang sama. Bahkan King John VI
dari Portugal mengeluarkan perintah pada
tahun 1816 dan mengulanginya pada tahun 1824
untuk melarang jenis persaudaraan ini. Di "Rusia
pada tahun 1820, Alexander I melarang operasi
gerakan Freemason. 19

Sangat tepat kiranya jika Paus dan pengua-
sa tertinggi Vatican mengeluarkan kutukan dan
kecaman pada gerakan Freemason ini. Bahkan
sebelum berbagai fatwa dikeluarkan dan berba-
gai konsili digelar, Kitab Perjanjian Baru sendiri
pun lelah menyebutkan dan mengidentifikasi
siapakah gerakan kaum Yahudi yang satu ini.
"Iblislah yang menjadi bapamu dan kami ingin
melakukan keinginan-keinginan bapamu."
(Yohanes, 8:44) Ayat ini sebenarnya adalah



David Allcn Rivera, Tlic New World Order Expose. (htm.
30)



Di Balik Kerusakan Agama-agama



«s^71



sebuah kutukan kaum Kristiani tentang
pembunuhan terhadap Yesus yang dilakukan
oleh kaum Yahudi.

Aktivitas anti agama dalam gerakan ini ter-
gambar betul dalam sebuah artikel yang ditulis
oleh Daniel Willens dan berjudul "Hell Fire Club:
Sex, Politics and Religion 'm Eighteenth Cenhtry in
England." Artikel ini terdapat dalam jurnal
Gnosis, sebuah jurnal yang terbit di Eropa
tentang tradisi masyarakat Barat, khususnya
Eropa.

Dalam artikel tersebut diceritakan bahwa
pada malam-malam tertentu pada zaman
pemerintahan Kaja George III, para anggota
parlemen yang terhormat, anggota kerajaan
yang sangat berkuasa, para intelektual penting
negeri dan para artis sering nampak melintas di
atas sungai Thames dengan gondola-gondola
mereka yang mewah. Mereka menuju sebuah
kawasan di dekat Wycombe Barat, di mana
terdapat sebuah biara yang telah runtuh dan
nyaris rata dengan tanah.

Di tempat itu pula, mereka menanggalkan
jubah dan busana. Mereka bersenang-senang
dengan cara yang nyaris tak pernah bisa di-
bayangkan masyarakat Eropa saat itu. Upacara
berpuncak pada sebuah ritual yang mereka
sebut sebagai Misa Hitam, di mana tubuh
seorang perempuan ningrat yang telanjang



72sfe



Kebangkitan Freemason di Indonesia



bulat dipergilirkan secara massal dalam sebuah
pesta seks yang dipimpin oleh seorang
terkemuka, Sir Francis Dashwood.




Hel! Fire Club ini sebenarnya adalah salah
satu kelompok Freemason yang didirikan oleh
Philip Duke of Wharton pada tahun 1719, dua
tahun setelah berdirinya The Grand Lodge of
England. Kelak, tahun 1722, ia dipercaya untuk
memimpin The Grand Lodge of England
dengan jabatan Grand Master, setelah perjalan-
an karir dan keberaniannya sebagai anggota
Freemason di Inggris yang memperolok dan
menistakan agama, terutama Katholik.

Sir Francis Dashwood, pada tahun-tahun itu



_



Di Balik Kerusakan Agama-agama



^3 73



memegang peranan penting yang cukup mem-
bahayakan gereja, terlebih di wilayah Italia.
Hingga akhirnya pada tahun 1739, Paus
Clement XII mengeluarkan keputusan dibawah
nama Eminenti Apostalatus Specula yang
memerintahkan penangkapan dan hukuman
inkuisisi pada seluruh lojl dan anggota
Freemasonry. Pada saat-saat menjelang ajal
Paus Clement XII, Francis Dashwood mencoba
menyusup dalam pemilihan Paus baru untuk
mempengaruhi jalannya pemilihan Paus.

Dalam novelnya yang berjudul Angel and
Demons, Dan Brown secara mengesankan me-
nulis sebuah cerita tentang kematian-kematian
calon-calon Paus yang akan dipilih untuk
menggantikan Paus yang telah meninggal. Satu
persatu kardinal yang menjadi calon dibunuh
dengan rapi dan terorganisir, meski dalam
novelnya Dan Brown tak menyebut Free-
masonry sebagai gerakan dibalik itu, tapi ada
gerakan lain yang disebut Dan Brown, yakni
Illuminati. Dan pada hakekatnya, Illuminati
adalah gerakan lain dalam tubuh gereja
Katholik yang diorganisir kelompok Yahudi
untuk mempengaruhi dan merusak gereja dan
agama Katholik dari dalam. 20



20 Daniel Willens,The Hell Fire Club, Gnosis, Mo. 24, Summer
1992. Dikutip dari Harun Yahya, Ancaman Global
Freemasoory.



74 «te.



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Gerakan Freemason di Prancis menjadi
sangat kuat terutama pada kurun waktu 1900-
an. Pada tahun 1902 misalnya, pengaruh
Freemason dalam pemerintahan Prancis yang
terus membesar setelah Revolusi Prancis,
berhasil mempengaruhi pemerintahan itu untuk
melahirkan undang-undang anti-clerical.

Tahun itu, 3000 sekolah agama ditutup dari
pelajaran-pelajaran agama dilarang diajarkan di
sekolah-sekolah. Beribu-ribu pendeta ditangkap
dan dibunuh, sebagian dari mereka diasingkan
dan dianggap sebagai warga kelas dua.
Akibatnya, tahun 1904, Vatican memutuskan
hubungan diplomatik dengan Prancis akibat
pengaruh anggota-anggota Freemason dalam
pemerintahan Prancis. Jadi sesungguhnya,
Revolusi Prancis yang diagung-agungkan se-
bagai revolusi sosial menuju pencerahan itu pa-
da hakikatnya adalah revolusi anti agama yang
digerakkan kaum Yahudi Freemason di be-
lakangnya. Tidak saja pada Revolusi Prancis,
Freemasonry juga berperan pada hampir se-
luruh gerakan revolusi. Mulai dari Revolusi
Rusia yang meruntuhkan kekuasaan Czar sam-
pai Revolusi Turki yang akhirnya mengaki-
batkan runtuhnya Khilafah Islamiyah Dinasti
Utsmani.

Balikan para ulama dunia Islam pada abad
ke XIII memiliki semacam kepercayaan tak



Di Balik Kerusakan Agama-agama



75






tertulis, bila terjadi sesuatu yang besar berupa
makar, kegaduhan dan huru-hara, periksalah
orang-orang Yahudi, niscaya kita akan
menemukan jawabannya.






■■■>^#Kt2C»$*iV- -







Freemason vs
Katholik di
Indonesia



Dalam The Catholic Encyclopedia pada artikel
tentang Masonry atau Freemasonry dijelaskan,
ada dua agenda besar dalam
seluruh kegiatan Freemason internasional.
Dan kedua-keduanya, sebagian besar telah ber-
laku di Indonesia sejak zaman kolonial, bahkan
mungkin lebih lama lagi.

D J. de Errens Gubernur Jenderal di

Batavia. Ia seorang Katholik ternama pada abad

19, namun sejarah Katholik juga mencatatnya

sebagai sosok "abu-abu" karena menikahi

seorang perempuan protestan. Ia juga diketahui

sebagai salah seorang anggota Vrijmetsalerij

atau Freemasonry di Batavia.






76 <*&



Kebangkitan Freemason di Indonesia



■&* 77 <?m-



Pada saat itu, ia sudah memiliki pemikiran
yang terbilang liberal dalam tradisi konservatif
pemeluk Katholik. Menurutnya, seorang tentara
hanya boleh menerima sakramen tiga kali saja
seumur hidupnya. Pertama dalam komuni
pertamanya, yang kedua saat pernikahannya
dan yang terakhir adalah waktu menjelang ajal.

Tanggal 15 Februari 1830, batu pertama
pembangunan gedung milik perkumpulan
Freemason yang dipimpin oleh seorang
komandan tentara, Hendrik Merkus de Kock,
diletakkan. Lokasinya tidak berjauhan dengan
sebuah gereja Katholik, dan beberapa warga
Katholik turut menghadiri upacara peletakan
batu pertama gedung Freemason ini. Tak hanya
warga Katholik, tapi juga pengikut Protestan
Liberal dan beberapa Menteri Hindia Belanda
turut hadir pula. Dan hal tersebut membuat
marah pemimpin Katholik di Batavia, Joannes
Scholten. Berbeda dengan Scholten, para
penganut Protestan malah dibiarkan para
imamnya untuk menjadi anggota Freemason.
Bahkan dalam kasus-kasus tertentu, para imam
jutsru yang mendorong umatnya untuk menjadi
anggota Freemason. 2 ' (394)

Dalam khutbahnya, seminggu selelah
peristiwa peletakan batu pfertama itu, Scholten






v Karel Sleenbrink, Orang-orang Katolik di Indonesia 1808-
1942. (Jilid I, hlm: 394)



melarang keras pengikut Katholik bersentuhan
dengan Freemason, apalagi menjadi salah satu
agendanya. Scholten menyerang secara terbuka
Freemasonry. Kemudian ia mendapat serangan
balik, berupa pembunuhan karakter. Scholten
disebut sebagai seorang pemimpin agama yang
arogan dan tidak toleran. Tapi setahun kemu-
dian, Vatikan mengangkatnya sebagai Prefek
Apostolik di Batavia pada 10 September 1831.
Dan dipercayai ia mendapat misi khusus dan
Vatikan tentang hal ini.

Meski demikian, Freemason sendiri telah
menyusup jauh di dalam gereja. Ide tentang
mendirikan gereja yang bisa digunakan bersa-
ma, baik oleh pemeluk Katholik maupun Protes-
tan. Para imam gereja tidak menggunakan
pakaian klerus di luar gereja yang dikalangan
tradiksi ortodoksi Katholik adalah perkara yang
mendasar. Bahkan tercatat, tiga dari lima
anggota Dewan Gereja di Batavia adalah
anggota aktif Freemasonry. Meskipun akhirnya,
ketiga orang tersebut dipecat melalui hukuman
suspensi pada 10 September 1845.^

Untuk memperingatkan pada domba-
dombanya, para imam Katholik dalam rintisan
pers awal mencoba mengangkat kembali



Karel Steenbrink, Orang-orang Kalolik di Indonesia 1808-
1942. (Jilid I, hlm: 31-38)



78 s=«,



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Di Balik Kenisakan Agama-agama



.5« 79



eksiklik Humamtm Genus yang dikeluarkan oleh
Paus Leo XIII tentang bahaya gerakan Free-
masonry. Dalam surat gembalanya pra paskah,
Uskup Classens menuliskan bahwa Freemason
adalah penyebab utama situasi yang tidak dapat
diterima di dunia Kristen. Freemason adalah
musuh terbesar Kristen pada umumnya, dan
musuh utama bagi Katholik pada khususnya.
Hampir tidak ada pernah ada periode dimana
gereja tidak diserang secara licik dan bak
setan. 23

Lima tahun kemudian, 15 Oktober 1890,
Paus Leo XIII kembali memberikan peringatan
untuk umatnya di Italia tentang bahaya
Freemasonry. Dalam surat enklisiknya berjudul
DaW Alto' dell Apostolico Seggio. Dalam surat
enklisik tersebut Paus Leo XIII menekankan
pentingnya umat Katholik menguasai dan
menggunakan sarana media dan pers dalam
perjuangannya, terutama melawan gerakan
Freemason. "Lebih 'dari itu, melihat bahwa
sarana utama yang digunakan para seteru kita
adalah pers, yang sebagian besar menerima dari
ilham mereka serta dukungannya, maka
pentinglah bahwa orang-orang Katholik harus
melawan pers jahat dengan sebuah pers yang



Karcl Steenbrinlc, Orang-orang Katolik di Indonesia 1808-
1942. (Jilid f, hlm: 70-71)



baik, guna membela kebenaran, berdasarkan
kasih terhadap agama dan menegakkan.hak-hak
gereja."

Dalam sebuah majalah yang dikeluarkan
oleh Nederlands Jndisch Ondertuijzer Genootschap,
sebuah organisasi serikat guru-guru di sekolah
negeri Hindia Belanda, serangan anti-klerikal
juga mulai dimunculkan di sekolah pada awal
1910. Majalah De School Nederlansch Jndie me-
muat tulisan seorang guru dari Surabaya
bernama Jos Suys yang mendorong agar semua
guru sekolah Katholik untuk mendirikan
perkumpulan khusus. Suys juga tercatat dalam
sejarah sebagai salah seorang pendiri Bon voor
Kntholiken.

Pada tahun 1913, Nederlands Indisch Onder-
wijzer Genootschap (NIOG) mengadakan perte-
muan tahuannya di )oji Freemason di Semarang.
Dan lagi-lagi setelah pertemuan itu, Jos Suys
memulai serangan anti-klerikalnya dan men-
coba mengajak para guru sekolah. Namun
usaha Suys banyak juga mendapat tentangan
dari kalangan guru, terutama aktivis gereja.
Mereka yang tak setuju berpendapat bahwa
NIOG adalah sayap Freemason dalam gereja
dan lembaga-lembaga Katholik. Akhirnya,
setelah melalui perdebatan yang panjang dan
dengan diakhiri kekalahan sayap Freemason,
l.mggal 1 Januari 1917 berdiri Katholieke



80 «a.



Kebangkitan Freemason di Indonesia



.



Di Balik Kerusakan Agama-agama



^81



Onderwijzer Bond, satu-satunya organisasi
guru Katholik yang diakui oleh Keuskupan
Batavia. 24

Dalam buku yang pertama, Jejak Freemason
dan Zionis di Indonesia, penulis menerangkan
bahwa Lord Boden Powell, Bapak Pramuka
Dunia adalah salah seorang anggota tinggi
Freemason. Dan prinsip-prinsip dalam Pramuka
diambil atau dicuplik dari nilai-nilai per-
saudaraan Freemason. Di Hindia Belanda, pada
tahun 1917, para anggota Pramuka yang berasal
dari Eropa mendirikan Nederlaiidsch Indische Pad
vinders Vereniging, sebuah perkumpulan Pra-
muka Nasional pada zaman itu. Oleh banyak
kalangan blederhndsch Indische Pad vinders
Vereniging dicap sebagai organisasi yang anti
agama atau anti klerikal. Dan tidak heran jika
organisasi ini bergembang menjadi sebuah
organisasi yang anti agama, karena sebagian
besar anggota Nederlandsch Indische Pad vinders
Vereniging didominasi oleh orang-orang Free-
mason. Hal ini pula yang menjadikan gereja
Katholik mendirikan sendiri organisasi Pra-
muka khusus untuk warga Katholik, agar
mereka terlindungi dari pengaruh Freemason.

Gereja Katholik benar-benar merasakan
bahaya dan menguatnya pengaruh dari



>' Karet Steenbrink, Orang-orang Katolik di Indonesia 1808-
1942. 0'1'd 'l hlr « : 65 " 66 >



82:



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Freemasonry, terlebih dilahan pendidikan.
Sekolah-sekolah Katholik tersaingi oleh sekolah
yang didirikan gerekan Protestan dan juga
Freemason. 25

Tak hanya di zaman kolonial, kekuatan
Freemasonry yang di Hindia Belanda menyebut
diri dengan Vrijmetselarij terus berkembang dan
kembali membangun kekuatannya setelah
sempat kocar-kacir saat pendudukan Jepang.
Sampai-sampai hal tersebut menimbulkan ke-
khawatiran tersendiri bagi pemimpin Katholik
di Jakarta. Vikaris Apostolik Batavia, MGR.
Willekens, tahun 1949 pernah sangat khawatir
akan perkembangan Katholik di Indonesia
berkaitan dengan kekuatan Vrijmetselarij ini. Ia
sangat pesimis dengan masa depan Katholik
yang menemukan dirinya berhadapan dengan
kekuatan-kekuatan lain seperti persaingan
dengan Protestan, kekuatan Islam dan dengan
Vrijmetselarij yang disebutnya saat itu sangat
aktif. 26

Dua agenda Freemasonry terhadap agama
adalah:

'l . Menghancurkan dan menghapuskan penga-
ruh gereja dan agama dalam kehidupan



Karel Steenbrink, Orang-orang Katolik di Indonesia 1808-
1942. (Jilid II, hlm:557)

Karel Steenbrink, Kawan dalam Pertikaian. Kaum Kolonial
Belanda dan Islam di Indonesia (1596-1942) (Bandung,
Mizan-1995). hlm 180.



Di Balik Kerusakan Agama-agama



**83



masyarakat. Menciptakan dan melahirkan
teori-teori yang memisahkan antara Negara
dan Agama. (Ingat pemikiran Nurcholis
Majid tentang pemisahan agama dengan
politik pada tahun 1970-an? Begitu juga
pemikiran yang diusung oleh Ulil Abshar
Abdalla dan kelompok liberal Islam yang
terus menerus mengibarkan bendera bahwa
agama adalah masalah pribadi, privnle dan
tak perlu dibawa ke ranah publik, apalagi
diatur oleh negara.)

2. Agenda kedua adalah mendorong sekuler-
isme dan sistem non-sektarian. Men-supporl
gerakan kebebasan berpikir yang, berkem-
bang, khususnya di kalangan kaum muda,
dan hal tersebut harus dilindungi oleh ne-
gara. Negara harus melindungi dan berpe-
ran aktif membiakkan pemikiran liberal ini
dalam lingkungan masyarakat hingga yang
terkecil seperti keluarga. Dan sekaligus me-
mastikan bahwa kebebasan berpikir tidak
akan terhalang oleh agama, pemuka agama,
bahkan oleh orang tua mereka sendiri.

Dua agenda di atas akan dijalankan dengan
selubung apa saja. Ada kalanya berselimut
kegiatan intelektual, bahkan kadang menyamar
sebagai ajaran religius. Dapat dipastikan, dua
agenda di atas akan dijalankan di negara mana-
pun tempat gerakan Freemason aktif.



I



84 ete



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Dalam gereja, gerakan liberalisasi Kristen
si'olah mencapai klimaksnya dengan keberhasil-
an paham liberal mendudukkan seorang
homoseksual di kursi yang tinggi dan suci di
kalangan umat Kristiani. Pada November 2003,
Gereja Anglikan di New Hamsphire melantik
Gene Robinson, seorang gay, menjadi uskup
yang diakui oleh gereja tertinggi. Dan segera
saja, umat Kristiani yang menolak pelantikan ini
dianggap sebagai konservatif, sedangkan yang
mendukung adalah para pahlawan liberal.




Gene Robinson adalah seorang homo-
seksual yang melakukan perbuatannya secara
terang-terangan. Ia telah hidup bersama pa-



/ii miik Kerusakan Agama-agama



<s«85



sangannya, Mark Andrew selama lebih dari 14
tahun. Dan dalam penobatannya sebagai uskup,
Mark Andrew yang menyerahkan topi ke-
besaran uskup kepada Robinson untuk di-
kenakan. Kasus ini merupakan sebuah tam-
paran yang sangat hebat. Agama ibarat sebuah
mainan yang boleh dipermainkan oleh siapa
pun, termasuk oleh seorang gay. Tapi nyatanya,
seolah tak banyak yang melawan dan mengutuk
pembunuhan karakter gereja dan agama Kristen
yang telah berlaku secara terang-terangan ini.

Selain ajaran dan doktrin, gereja juga meng-
alami serangan terhadap image atau citranya.
Terlebih ketika menyangkut skandal seks para
pemimpin gereja. Di Amerika, pemuka agama
Katholik justru sedang disoroti akibat ulah
amoralnya terhadap umat yang seharusnya
mereka gembala. Uskup Agung Boston, Bernard
Law, resmi lengser dari keuskupannya gara-
gara terkait dengan pelecehan seksual,
perkosaan dan praktek phnedophile (perkosaan
pada anak di bawah umur, red.) para pastur di
bawah gerejanya.

Setelah melalui rapat panjang, Vatikan akhir-
nya menyetujui surat pengunduran diri Bernard
Law sebagai Uskup Agung Boston. Bernard Law
terpaksa harus mengundurkan diri dengan berat
hati, karena ada ratusan kasus pelecehan seksual
dan phnedophile yang terkait dengan dirinya.



86 i*e.



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Masyarakat Katholik Amerika, khususnya
warga Boston, menuntut Bernard Law agar
mundur sebagai Uskup Agung wilayah Boston
karena terungkap telah melindungi John
Geoghan. John Geoghan kini meringkuk dalam
penjara, setelah terungkap melakukan pemer-
kosaan terhadap anak-anak dan juga pelecehan
seksual terhadap sekurang-kurangnya 130 anak.
Bernard Law selama ini ternyata menutup-
nutupi kebejatan Geoghan dengan memindah-
kannya ke berbagai gereja di wilayah-wilayah
yang berbeda agar ulah setannya tak terungkap
secara luas. Selama 30 tahun berpindah-pindah
bakti di berbagai gereja, selama itu pula
Geoghan meninggalkan jejak laknatnya. Awal
tahun 2002 lalu, seorang korban berani me-
laporkan kebejatan Geoghan dan terbukalah aib
besar dalam sejarah gereja Katholik Amerika
tersebut.

Mundurnya Bernard Law dari kursi ke-
uskupan disambut gembira oleh keluarga kor-
ban dan banyak pihak lainnya. Meski demikian,
menurut mereka pengunduran diri Uskup
Bernard bukanlah penyelesaian yang funda-
mental terhadap masalah ini. Lebih lanjut
mereka menuntut agar gereja Katholik Roma
Amerika melakukan reformasi dalam berbagai
kebijakannya. Roderick Maeleish, salah seorang
pengacara yang mengawakili 200 kasus



Oi Balik Kenjsakan Agama-agama



<s*s87



pelecehan seksual oleh pembesar gereja
mengatakan, "Pengunduran diri ini cukup
melegakan. Tapi, ini semua belum selesai."

Macleish menambahkan, bahwa ini semua
bukan masalah yang sepele dan tidak akan
berakhir dengan langkah pengunduran diri.
"Dengan segala hormat pada proses pengun-
duran diri, tapi masalah ini bukan hanya se-
kadar .pengalaman buruk yang terjadi dalam
Sekolah Minggu atau semacamnya. Ini masalah
perkosaan, yang menimpa anak banyak jemaat,
bahkan ada yang baru berusia enam tahun,"
ujarnya geram seperti yang dikutip Boston Globe.

Pernyataan senada muncul pula dari Mike
Emerton, salah seorang pendiri kelompok pem-
bela terhadap kasus-kasus pelecehan yang
dilakukan oleh pembesar gereja. Menurut
Emerton, meski telah terjadi pengunduran diri
sebagai langkah bertanggung jawab, bukan
berarti masalah ini selesai sampai di sini.
"Bukan karena ada orang baru yang menduduki
kursinya, lalu masalah dianggap selesai," tan-
das Emerton pada BBC. Dan tampaknya, masa-
lah ini memang belum akan selesai. Banyak
pihak yang masih akan melayangkan tuntutan
dan daftar akan semakin panjang. Hingga
Desember 2002, keuskupan Boston setidaknya
akan menghadapi kasus pelecehan seksual,
perkosaan dan phaedophile sebanyak 450 kasus.



88



Kebangkitan Freemason di Indonesia






Kekhawatiran mereka akan menguapnya
kasus dengan sebuah pengunduran diri
sebenarnya tak berlebihan. Sebab, aroma bahwa
kasus-kasus ini akan dipetieskan dan dibiarkan
mengambang sudah tercium. Salah satu
gelagatnya justru datang dari Bernard Law
sendiri yang sebelum pengunduran dirinya
telah menyiapkan sebuah rencana. Dengan 450
kasus yang sedang dihadapi oleh keuskupan
Boston, setidaknya keuskupan ini akan
mengeluarkan dana yang tidak sedikit, yakni
100 juta dolar Amerika.

Padahal, untuk kasus John Geoghan saja,
keuskupan Boston telah merogoh uang kasnya
sebesar 10 juta dolar Amerika. Dan total keuang-
an yang mereka miliki, menurut pengakuan
Law tak lebih dari 30 juta dolar saja. Ber-
dasarkan hal tersebut, Law berencana mengata-
kan bahwa keuskupan Boston telah mengalami
kebangkrutan. Diharapkan, dengan status
bangkrutnya keuskupan Boston, maka tak ada
lagi kasus baru yang diajukan dan kasus lama
yang belum terproses terpaksa didiamkan
karena tak tersedianya dana.

Namun rencana ini tercium juga oleh publik
yang kian besar memberi tekanan pada Vatikan.
Akhirnya, sebelum rencana tersebut dijalankan,
surat pengunduran diri diteken langsung oleh
Paus Johanes II, jika saja rencana tersebut



Di Balik Kerusakan Agama-agama



^»B9



sempat dijalankan, maka publik yang sebagian
besar adalah warga Katholik justru akan
mengajukan tuntutan baru pada keuskupan
Boston, yakni kebangkrutan moralitas di ke-
uskupan yang tercatat sebagai ketiga terbesar di
Amerika itu.

Sebelum pengunduran diri, Bernard Law
diam-diam terbang sebanyak dua kali langsung
ke Roma dan menemui Paus sendiri. Dalam
pertemuan pertama, Bernard Law mengatakan
niatnya untuk turun dari tahta sebagai uskup
agung. Namun dilaporkan, tak ada respon yang
pasti terhadap rencana tersebut oleh Vatikan.
Berbekal sikap petinggi Vatikan tersebut, Law
kembali ke Boston. Law meminta maaf kepada
korban Geoghan dan mengatakan tak ada
toleransi terhadap pelaku pelecehan seksual.

Namun, pernyataan tersebut tak diikuti
langkah-langkah praktis yang bisa menjauhkan
dan mengantisipasi oknum-oknum pastur
berotak ngeres. Kenyataan inilah yang membuat
publik bertambah geram dan meningkatkan
tekanan secara opini pada keuskupan Boston.

Penerbangkan kedua dilakukan setelah te-
kanan lebih besar diberikan oleh warga Katholik
Amerika terhadap dirinya. Dan akhirnya,
Bernard Law pun lengser keprabon akibat
ulahnya sendiri.

Vatikan sendiri berharap, dengan keputusan



I



ditekennya surat lengser untuk Bernard Law akan
mengembalikan kepercayaan warga Katholik
pada gereja. Tapi tampaknya, harapan tersebut
ibarat menggantang asap. Kasus keuskupan
Boston yang meruyak awal tahun tersebut
memicu keberanian para korban serupa di
banyak negara bagian Amerika untuk membuka
kasus yang sama. Buntutnya, puluhan pembesar
gereja Katholik Roma di Amerika, kini meng-
hadapi tuntutan yang sungguh merupakan aib
besar bagi seorang pemuka agama. Dan banyak
lainnya menjalani pemeriksaan dengan tuduhan
kasus yang sama.

Harapan untuk mengembalikan keper-
cayaan pada gereja memang tak boleh putus
dari benak para uskup agung. Tapi sayangnya,
harapan tersebut dijawab dengan kenyataan
pahit. Kian hari, angka kepercayaan publik,
khususnya dari warga Katholik di Amerika
sendiri, kian mendurun drastis. Akankah agama
besar ini harus gulung tikar dari negeri Paman
Sam gara-gara urusan syahwat liar? Kita lihat
saja bagaimana ending-nyz.

Bernard Law, bukan nama yang asing bagi
publik Amerika, khususnya warga pemeluk
Katholik Roma. Namanya penuh dengan
catatan baik yang terukir dengan emas dalam
sejarah perjalanan gereja Katholik Amerika dan
juga perjuangan hak sipil di negeri tersebut.



90 ■■



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Di Balik Kerusakan Agama-agama



^a 91



Dalam struktur Katholik Roma di Amerika,
Bernard Law terbilang orang senior yang
menjaga ajaran dan bertanggung jawab atas
gereja-gereja Kathotik di Amerika. Ia diangkat
sebagai Uskup pada tahun 1984. Setahun
kemudian, ia menjadi Kardinal yang bertugas di
Boston. Tak lama setelah ia menjabat sebagai
Uskup Agung, tepatnya setahun setelah ia
memangku jabatan tersebut, untuk pertama
kalinya gereja Katholik Amerika diguncang isu
pelecehan seksual.

Gilbert Gauthe, seorang pastur di wilayah
Louisiana, pada tahun 1985 dinyatakan bersalah
telah melakukan pelecehan seksual sedikitnya
pada 11 anak laki-laki jemaatnya. Ini menjadi
kasus pertama yang memusingkan kepala
Bernard Law. Tapi kasus itu tak mempengaruhi
nama baik Law. Ia masih berkilau bak perak
tertimpa sinar matahari.

Law dikenal sebagai seorang uskup yang
berani menentang aksi-aksi anti semit di
Amerika. Namun ia juga dikenal sebagai se-
orang dermawan yang hitmble. Namanya pernah
tercatat sebagai penyumbang besar ketika
Amerika tertimpa bencana alam angin puyuh
Hurricane Mitch beberapa tahun silam. Tak
hanya berani dan dermawan, Bernard Law juga
terkenal sebagai jembatan antara banyak pihak
yang berseteru. Ia adalah seorang yang gigih



92



Kebangkitan Freemason di Indonesia



1



yang menyatuan sekte-sekte Katholik yang
berkembang di Amerika.

Tak berhenti sampai di sana. Bernard Law
juga dikenal sebagai seorang pejuang hak asasi
manusia. Ia pernah menyerukan boikot pada
seluruh jemaat Katholik agar tak memilih
pembesar Gedung Putih dari Partai Demokrat,
Walter Mondale Geraldin Peraro. Pasalnya tak
lain karena istri Peraro adalah seorang wanita
yang pro pada aksi aborsi.

Pria kelahiran Meksiko pada tahun 1931 ini
bergabung dan menjadi pastur sejak tahun 1961.
Tapi sejarah panjang yang penuh dengan
gemerlap jasa tersebut harus berakhir dengan
aroma tak menyenangkan. Seperti kata pepatah,
sepandai-pandainya tupai melonjat, jatuh pasti
akan dialaminya. Sepandai-pandainya ia
menyimpan aib gara-gara syahwat para
bawahannya, aroma busuk pasti tercium jua.
Kini Law akan menjalani sisa hidupnya dengan
wajah yang berlumuran aib dan bukan dengan
nama baik sebagai penjaga ajaran.

Kasus-kasus yang muncul di atas seperti
fenomena pucuk dari gunung es. Angka yang
sebenarnya, bisa jadi luar biasa besar dan belum
terbuka semuanya. Kasus pelecehan seksual
yang dilakukan oleh oknum gereja sebenarnya
bukan barang baru. Peristiwa pertama yang
terkuak di Amerika adalah kasus Gilbert Gauthe



Di Balik Kerusakan Agama-agama



.85*93



yang divonis bersalah telah memaksa 11 anak
laki-laki di bawah umur untuk melayani nafsu
binatangnya. Kasus yang terjadi pada tahun
1985 ini menggiring Gilbert untuk mendekam di
penjara beberapa tahun lamanya.

Setelah kasus pertama terkuak, seolah
membuka pintu bagi kasus-kasus lainnya. Ta-
hun 1992 sampai 1993, James Porter dari diosis
Fail River diketahui telah melakukan pelecehan
seks dan pemerkosaan terhadap anak-anak di
lima negara bagian Amerika sejak tahun 1960
sampai 1970. Selama kurun waktu tersebut,
Porter telah "menggarap" sedikitnya 40 anak di
bawah umur. Terkuaknya kasus ini, membuat
para uskup agung di Amerika melakukan
pertemuan pada tahun 1992 untuk membahas
masalah syahwat yang terlanjur menjadi gawat.

Setahun berikutnya, 1993, kasus pastur
Rudolph Kos menjadi kasus pertama yang
diajukan ke depan sidang secara terbuka. Kos
disidang karena telah melakukan pelecehan
seksual semasa ia memberikan baktinya di
diosis Dallas. Kasus ini berakhir pada tahun
1998. Persidangan memaksa Kos untuk mem-
bayar sejumlah 30 juta dolar Amerika kepada
para korbannya.

Tahun 1999 silam, untuk pertama kalinya
John Geoghan digiring menuju pemeriksaan
polisi atas tuduhan pemerkosaan yang dilaku-



94



Kebangkitan Fre&mason di Indonesia



kannya pada anak-anak. Kasus ini memicu
keberanian para korban Geoghan untuk mem-
berikan pengaduan lebih lanjut. Awal tahun
2002 lalu, John Geoghan dinyatakan bersalah
karena selama 30 tahun terbukti telah memper-
kosa dan melakukan pelecehan seksual ter-
hadap sedikitnya 130 anak, bahkan ada yang
masih berumur 10 tahun. Atas perbuatannya ini,
Geoghan diganjar penjara 30 tahun lamanya.

Februari 2002 lalu, berkaitan dengan kasus
Geoghan yang selalu ditutup-tutupinya,
Bernard Law meminta maaf secara luas kepada
publik. Namun ia juga menegaskan bahwa diri-
nya tidak akan mundur sebagai Uskup Agung
Boston. Urusan syahwat yang kian gawat ini,
akhirnya membuat Paus melakukan rapat
dengan berbagai petinggi Vatikan di Roma.

Tapi selang sebulan dari rapat tersebut,
tepatnya pada 2 Mei 2002, satu lagi kasus pe-
lecehan seksual oleh oknum gereja terbuka. Paul
Shanley dari California ditangkap dan selan-
jutnya harus mempertanggungjawabkan laku
perkosaan yang ia lakukan pada tiga anak-anak.
Masih pada tahun yang sama. Pada bulan
September, satu lagi kasus menyusul. Seorang
Jesuit dari keuskupan Boston, James Talbot,
dicokok petugas untuk mempertanggungjawab-
kan perkosaan yang ia lakukan pada tiga siswa
SMU yang turut Sekolah Minggunya.



Di Balik Kerusakan Agama-agama



4&s 95



Pada tanggal 3 November 2002, uskup-
uskup dari seluruh Amerika berkumpul di
Washington untuk mengeluarkan kebijakan
baru terhadap para pastur yang bermasalah.
Pada hari yang sama pula, sekelompok aktivis
yang menamakan dirinya Penyelamat Katholik
Roma mengeluarkan data base para oknum
gereja yang terlibat pelecehan seksual. Dalam
data base tersebut, setidaknya 573 nama
tercantum sebagai daftar tersangka pelecehan
seksual. Namun belakangan, 100 nama dari
daftar tersebut terbukti tidak bersalah. Meski
demikian, masyarakat sudah kadung percaya
bahwa kebobrokan mental sedang menelikung
gereja dari dalam. Dan hal ini, mau tidak mau
akan membuat bangku-bangku dan bilik
pengakuan dosa menjadi sepi, bahkan gereja tak
didatangi lagi, karena angka pelecehan terus
bertambah setiap tahunnya.



■•aKOsa»-




Rekayasa

Freemasonry pada

Khilafah Islamiyah



"Vie wortd is govemed byfar different personages

from what is imagined by those who are. not behind
the scenes "

(B en jamin Disraeli)

Mari kita mulai bab ini dengan

mengambil secuplik sejarah Turki,

terutama tentang sejarah Khilafah Utsmani yang

telah runtuh hampir 100 tahun silam.

Dan dari cuplikan kecil itu, sengaja dipilih

Young Turk's Movement atau

Gerakan Turki Muda

sebagai cerita pembuka.



96



Kebangkitan Freemason di Indonesia



^>97



Pada tanggal 3 November 2002, uskup-
uskup dari seluruh Amerika berkumpul di
Washington untuk mengeluarkan kebijakan
baru terhadap para pastur yang bermasalah.
Pada hari yang sama pula, sekelompok aktivis
yang menamakan dirinya Penyelamat Katholik
Roma mengeluarkan data base para oknum
gereja yang terlibat pelecehan seksual. Dalam
data base tersebut, setidaknya 573 nama
tercantum sebagai daftar tersangka pelecehan
seksual. Namun belakangan, 100 nama dari
daftar tersebut terbukti tidak bersalah. Meski
demikian, masyarakat sudah kadung percaya
bahwa kebobrokan mental sedang menelikung
gereja dari dalam. Dan hal ini, mau tidak mau
akan membuat bangku-bangku dan bilik
pengakuan dosa menjadi sepi, bahkan gereja tak
didatangi lagi, karena angka pelecehan terus
bertambah setiap tahunnya.



--•H!*»:®:»**» ■




Rekayasa

Freemasonry pada

Khilafah Islamiyah



"77ie world is governed bijfiir different personages

from what is imagined by those loho are not behind
the scenes "

(Benjamin Disraeli)

Mari kita mulai bab ini dengan

mengambil secuplik sejarah Turki,

terutama tentang sejarah Khilafah Utsmani yang

telah runtuh hampir 100 tahun silam.

Dan dari cuplikan kecil itu, sengaja dipilih

Young Turk's Movemen t atau

Gerakan Turki Muda

sebagai cerita pembuka.



96 «^



Kebangkitan Freemason di Indonesia



^97 «e,



J







Peta Kekuasaan Turki Utsmani

Young Turk dalam sejarah setempat tercatat
juga dengan nama Turki Fatat. Artinya sama,
Turki Muda. Tapi dalam perjalanan sejarah,
sebelumnya gerakan Turki Fatat juga
menggunakan nama-nama lain seperti Al-Ittihad
wa at Taraqqiy yang artinya Persatuan dan
Kemajuan. Nama organisasi yang terakhir ini
adalah partai pertama yang berdiri di Turki di
bawah pemerintahan Khilaf ah Utsmani. Lewat
gerakan inilah untuk pertama kalinya diusung
gagasan, demokratisasi di Turki.

Stephen Kinzer, seorang jurnalis Neiu York
Times yang juga pernah menjadi kepala biro
surat kabar ternama itu di Istanbul, menulis
sebuah buku berjudul Crescent & Siar: Turkey
Between Two World. Dalam bukunya tersebut,



Stephen i. m, ii iiicik .ii.ii dengari nsda y&fig
-,uij',.il pnsiiii li.in penuh pujnm tentang Young
Duk .il.in ( ieiak.m Turki Muda yang disebutnya
wsbagal gerakan pembebasan Turki dari dogma
] i.iivi elit.

Dogma elit yang dimaksud adalah
pemerintahan Islam di bawah Khilaf ah Utsmani
y. mg saat itu dipimpin oleh Sultan Abdul
1 lnmid II. Bahkan untuk menambahkan pujian-
nya tersebut, Stephen Kinzer membubuhkan
kutipan seorang konseptor Turki Muda yang
bernama Abdullah Cevdet:

"Penguasa dan pemerintah kami tak ingin
cahaya menerangi negeri ini. Mereka
menginginkan rakyatnya tetap bodoh, seperti
binatang dan dalam keadaan yang buruk. Tak
ada cahaya kebangkitan yang menyinari hati
pejuang kami. Yang diinginkan pemerintah
adalah rakyat tetap seperti binatang, tunduk
seperti domba, membudak dan melayani seperti
anjing...." 27 Catatan ini ditulis oleh Abdullah
Cevdet pada tahun 1897.



K Stephen Kinzer, Crescent and Siar: Turkey Between Two
World. FSG Book, New York 2002. (H Ini. 13)



98 ■■



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Di Balik Kerusakan Agama-agama



99



*Wr»



k^JC* ^^%/>






Buku ini menyebut pemerintahan Turki
Utsmani sebagai rezim yang memerintah
dengan penuh kesulitan dan begitu banyak
trauma. Sampai akhirnya, Revolusi Atlntnrk
dengan kudeta yang didirintis dan didukung
sepenuhnya oleh Turki Muda terjadi. Revolusi
yang dipimpin oleh Mustafa Kemal ini disebut
sebagai revolusi yang membebaskan rakyat
Turki. Karena itupula kita sekarang mengenal-
nya sebagai Kemal Attaturk, Bapak Turki. Tapi
yang jelas, nama awalnya adalah Mustafa
Kemal Affandi. Kelak Affandi dihilangkan dari
nama belakangnya dan lebih dikenal dengan
Attaturk yang juga menunjukkan ia berasal dari
Turki. Dan sejak itu pula ia menyandang
Attaturk di belakang namanya. Sebuah revolusi
yang dicatat oleh sejarah internasional sebagai
revolusi yang membawa negeri Turki menuju



100.



Kebangkitan Freemason di Indonesia



kebebasan. Dan itu sama artinya dengan
mengubur dalam-dalam Khilafah Islamiyah di
bawah Dinasti Turki Utsmani serta membunuh
nilai-nilai Islam. Sejak saat itu, Turki menjadi
negara yang absolut sekuler.

Setelah itu terjadi gelombang sekulerisasi
besar-besaran di negeri Islam ini. Adzan
dilarang dikumandangkan lewat pengeras
suara. Bahkan panggilan shalat itu harus diganti
bahasanya, tidak lagi dalam bahasa Arab, tapi
harus dalam bahasa setempat. Penangkapan
terhadap ulama, terus menerus terjadi. Bahkan
hingga kini, meski Partai Islam Keadilan dan
Pembangunan yang dipimpin oleh Tayyib
Erdogan memenangkan pemilihan umum,
masih banyak diskriminasi dan penindasan di
sana-sini. Kampus dan berbagai universitas
masih melarang gadis-gadis Turki memakai
jilbab saat bersekolah.

Agama berkali-kali diusahakan untuk di-
singkirkan dari kehidupan sehari-hari. Itu
semua tidak bisa dilepaskan dari peran Free-
masonry pada masa-masa awal keruntuhan
Khilafah Utsmani. Karena selama masih ada
kalangan dan kelompok yang ingin melaksana-
kan agama dengan benar, selama itu pula
Freemasonry tidak akan berhenti bekerja. Ka-
rena tujuan utama mereka adalah menghancur-
kan agama-agama, apapun nama agama itu dan



Di Balik Kenjsakan Agama-agama



« 101



di mana pun pemeluk agama itu berada. Kini,
dapat dikatakan pekerjaan mereka hanya ting-
gal satu saja, yaitu menghancurkan Islam dan
mengacaukan pemikiran kaum Muslimin di
seluruh dunia, terutama dengan gerakan
liberalisasi pemikiran Islam.




Mustafa Kemal. Kita bisa memulai cerita
singkat tentang keruntuhan Khilafah Islamiyah
Daulah Turki Utsmani dari nama ini. Nama



102



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Musfata Kemal mulai dikenal secara meluas
setelah Perang Ana Forta, tahun 1915.

Kala itu dunia sedang dilanda Perang
Dunia I, Dan angkatan bersenjata Turki dipim-
pin oleh seorang Jenderal dari Jerman yang
bernama Otto Liman von Sanders. Sejak awal,
Mustafa Kemal memendam kebenciannya yang
mendalam pada Jerman. Ia tercatat sebagai
seorang perwira menengah Turki yang memuja
dan condong kepada Inggris.

Pada bulan April 1915, terjadi peralihan
kekuasan di dalam militer Turki di mana
Jenderal Otto Liman von Sanders menyerahkan
kepemimpinan angkatan bersenjata kepada
Mustafa Kemal yang kala itu masih berpangkat
kolonel. Kenaikan yang sangat drastis ini, tentu
saja tidak terlepas dari kuatnya lobi gerakan
Freemason yang telah menguat dalam pemerin-
tahan Daulat Turki Utsmani. Pada bagian
selanjutnya akan dijelaskan lebih rinci tentang
hal ini.

Setelah Mustafa Kemal memimpin, ia men-
dapat tugas untuk menghadapi serbuan Inggris
di wilayah Ana Forta. Terjadi pertempuran di
wilayah tersebut, tanpa satu pun kelompok
pasukan yang unggul. Kondisi ini berlangsung
hingga dipenghujung tahun 1915. Tapi tiba-tiba
saja, di bulan Desember 1915, pasukan Inggris
mengundurkan diri dan menarik pasukan



Di Balik Kerusakan Agama-agama



js* 103



mereka, bahkan, dari daerah-daerah yang
sebelumnya telah mereka kuasai, sepanjang
garis pantai Gallipoli. 28

Kapal-kapal induk milik Sekutu ditarik, dan
hingga kini sejarah punya hutang untuk
menjelaskan alasan penarikan tersebut pada
dunia. Adakah konspirasi dan rekayasa tertentu
di balik peristiwa itu? Adakah peristiwa ini juga
by design dalam rangkaian panjang runtuhnya
KhUafah Islamiyah?

Walhasil, mundurnya Inggris dan Sekutu
dari Ana Porta dan Gallipoli memberikan
predikat yang luas biasa pada Mustafa Kemal.
Ia menjadi bintang yang sangat terang dalam
jajaran angkatan bersenjata Turki. Karirnya
yang bersinar di medang perang mengantarkan
Mustafa Kemal pada jenjang karir berikutnya
pada wilayah politik.

Salah satu gebrakan politik yang dilancar-
kan oleh Mustafa Kemal adalah usulannya agar
Pemerintahan Dinasti Utsmani menarik diri dari
Perang Dunia I dan menandatangani perjanjian
damai dengan Inggris. Bukan sebuah kebetulan
sama sekali jika dari awal Mustafa Kemal
memuja Inggris dan mengajukan pikiran untuk
berkolaborasi dengan kerajaan ini. Karena






Abdul Qadim Zalkim, Runtuhnya Khila/ah. Hizbut Tahrir.
(Hlm. 80)



bertahun-tahun, Mustafa Kemal telah dikon-
disikan untuk hal yang demikian.

Tahun-tahun ini adalah tahun yang sangat
bersejarah, menjelang penandatanganan Per-
janjian Balfour pada tahun 2 November 1917
yang akhirnya membuat tanah Palestina
terlepas dari kekuasaan Khilafah Turki Utsmani
dan menjadi benih awal negara Israel. Dalam
perjanjian ini pihak Inggris mendukung se-
penuhnya dan berupaya keras untuk mewujud-
kan tanah untuk bangsa Yahudi Israel di
Palestina.

Sebelumnya, lobi Zionis juga telah berupa-
ya untuk membujuk Sultan Abdul Hamid II
agar memberikan tanah Palestina untuk bangsa
Israel. Ini adalah periode yang sangat
menentukan yang dirancang oleh tokoh besar
Zionis, Theodore Herzl setelah Kongres Zionis I
di Munich dan juga Kongres Zionis II di Bassel.

Setelah menerbitkan novelnya, Der
judenstnat (Negara Yahudi), Herzl mengunjungi
Istanbul untuk membicarakan rencananya
meminta tanah Palestina untuk bangsa Yahudi.
Di Istanbul ia bertemu dan menjelaskan renca-
nanya tersebut kepada Perdana Menteri
Utsmani untuk melepaskan tanah Palestina
dengan suka rela. Sebagai gantinya, Herzl
mengatakan kaum Yahudi akan membantu
Turki Utsmani untuk melunasi hutang-hutang



104



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Di Balik Kerusakan Agama-agama



105



mereka. Tentang hutang kekhalifahan Turki
Utsmani ini pun, tak terlepas dari peran politik
hutang yang sejak lama dijalankan oleh kekuat-
an Yahudi internasional.




Sultan Abdul Hamid II



Hutang pemerintahan Turki Utsmani saat
itu memang sangat tinggi. Saat Sultan Hamid
naik tahta dan berkuasa (1876-1909), hutang
Khilafah Turki Utsmani sebesar 300 juta lira.
Tapi selama kekuasaannya pula hutang



106*



Kebangkitan Freemason di Indonesia



kekhalifahan berhasil ditekan hingga sangat
minimal, 30 juta lira saja. Tapi setelah Sultan
Hamid II digulingkan dan kekuasaan Khilafah
Turki Utsmani berakhir, hutang Turki kembali
meledak hingga 400 juta lira. Hal ini tertulis
dalam catatan harian Sultan Abdul Hamid II di
dalam tempat pembuangannya setelah
dijatuhkan.

"Saat aku memangku pemerintahan,
total hutang kami sekitar 300 juta lira dan
berhasil ditekan hingga tinggal 30 juta
lira. Atau tinggal sepersepuluhnya saja.
Hal ini terjadi setelah adanya upaya
pengembalian dari apa yang dirampas
pada dua aksi penjarahan besar-besaran
dan kerusakan akibat kekacauan di dalam
negeri. Tapi Nazhim Beik dan teman-
temannya justru menaikkan jumlah
hutang tersebut (setelah organisasi Al-
Ittihad wa at Taraqqiy mengambil alih
kekuasaan setelahku). Dari 30 juta lira saat
aku meninggalkan pemerintahan menjadi
400 juta lira. Artinya, menjadi 13 kali lipat
dari sebelumnya." 29

w Dr. Muhammad Harb, Catatan Harian Sultan Abdul Hamid
II. Pustaka Tariqul Izzah, Bogor, 2004 (hlm. 26) Selanjutnya
akan disebut Catatan Harian Sultan Abdul Hamid H.
Kutipan catatan harian Sultan Abdul Hamid ini adalah
sebuah ilustrasi batapa Turki Utsmani saat itu dijerat oleh
politik hutang yang akhirnya akan dimanfaatkan sebagai
salah satu senjata dan bargaining position, dalam kasus ini
oleh Theodore Herzl, untuk' mendirikan negara Israel.



Di Balik Kerusakan Agama-agama



107



Tapi, meski pada saat Sultan Hamid II
memerintah hutang begitu banyak, dan
Theodore Herzl menawarkan pembebasan hu-
tang tersebut, sang Sultan menolak permintaan
Herzl untuk melepaskan Palestina. Merasa
buntu di satu jalan, Herzl menempuh lobi lain,
yakni mendekati Kaisar Austria, Wilhelm II,
yang memang mempunyai hubungan sangat
baik dengan Sultan Abdul Hamid U.

Sang kaisar setuju dengan proyek usulan
Herzl dan merekomendasikan agar Sultan
Abdul Hamid II tidak menolaknya. Tapi dengan
tegas Sultan Abdul Hamid II menolak saran
tersebut dan justru menyarankan kepada Kaisar
Wilhelm II untuk menasihat Theodore Herzl
agar tidak melakukan lagi upaya apa pun dalam
permasalahan ini.

Setelah melakukan penolakan tersebut,
Sultan Abdul Hamid II mengirimkan perwa-
kilan Turki Utsmani ke beberapa kota besar
seperti Washington, London, Berlin, Wina dan
Paris. Tugas mereka hanya satu, mencermati
perkembangan gerakan Zionis dan memberikan
masukan sebagai peringatan kepada Sultan.
Salah satu informasi awal yang bisa dikum-
pulkan adalah, para petinggi Yahudi sedang
mengorganisir para intelektualnya untuk
dikirimkan dan beroperasi di wilayah Turki
Utsmani, terutama di jantung kekhalifahan,



108



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Istanbul. Termasuk juga mengirimkan redaktur
dan jurnalis Yahudi untuk masuk ke negeri
Islam. Sebagai respon terhadap hasil pengamat-
an tersebut, tanggal 28 Juni dan 7 Juli 1890,
Sultan Abdul Hamid II mengeluarkan dua
perintah yang bersifat penegasan atas penolak-
an terhadap penawaran dan permintaan
pimpinan Zionis atas tanah Palestina.

Sejak penolakan ini pula kekuatan lobi
Yahudi mulai bermain keras. Mereka mulai
membangkitkan gerakan-gerakan anti Sultan
Abdul Hamid II. Beberapa di antaranya yang
kelak sangat vokal dan mengambil peran besar
adalah Al-Ittihnd wn nl Taraqqiy dan- Fatal Turk.
Keduanya adalah gerakan dan organisasi yang
diasuh dan besarkan oleh Freemasonry di Turki.

Seperti yang telah disinggung serba sedikit
di atas, Al-lttihad wa a t Taraqqiy adalah partai
pertama yang berdiri di Turki. Agenda utama-
nya adalah menentang dan melakukan pem-
berontakan atas Sultan Hamid II. Partai ini
untuk pertama kali terbentuk dan muncul
sekitar tahun 1890. Diprakarsai oleh mahasiswa
Akademi Militer dan Kedokteran Militer.

Mereka banyak melakukan gerakan rahasia
untuk menjatuhkan kekuasaan Sultan Hamid II
dari dalam, terutama dari lini militer. Tahun
1897, gerakan ini terbongkar dan Sultan
memerintahkan pembubarannya. Beberapa



Di Balik Kerusakan Agama-agama



#s 109



anggotanya ditangkap dan dipenjara, tapi
banyak yang berhasil melarikan diri dan
ditampung di Prancis.

Pada tanggal 4-9 Februari 1902, di Prancis
digelar sebuah konferensi besar dengan agenda
meruntuhkan Utsmani. Konferensi ini dipra-
karsai oleh Al-Ittihad wa at Taraaaiy dan ke-
mungkinan besar pula mendapat sokongan dari
gerakan Freemasonry. Hasil dari konferensi ini
adalah, mereka meminta agar negara-negara
Eropa terlibat secara aktif untuk mengakhiri
dan menyingkirkan Sultan Abdul Hamid ]I dari
daulat Turki. Bahkan mereka mengklaim diri
telah menguasai sebagian besar kekuatan
militer di negeri Turki, termasuk pimpinan
tertinggi militer, Mustafa Kemal Affandi atau
Mustafa Kemal Attaturk.

Gerakan ini sangat kencang dan kuat,
sampai pada akhirnya Sultan Abdul Hamid II
pun dipaksa turun tahta dan diasingkan.
Dengan lantang Al-lttihad wa at Taraqqiy
mengatakan akan memimpin Turki dengan
ideologi Revolusi Prancis yang berdasarkan
Hberte, egalite dam fratemite atau kebebasan,
kesejajaran dan persaudaraan. Seperti yang
telah disinggung pada bab-bab awal, Revolusi
Prancis pada dasarnya adalah sebuah revolusi
and agama yang digerakkan oleh tenaga-tenaga
Freemasonry. Mereka mengucurkan dana



110 «B.



Kebangkitan Freemason di Indonesia



revolusi, membuat kerusuhan dan mematang-
kan situasi.

Sama dengan peristiwa Revolusi Prancis,
dalam Turk Rcvohttion pun sekali lagi modus
operandi serupa terulang, yakni kerusuhan dan
kekerasan. Peristiwa ini lebih dikenal dengan
peristiwa 31 Maret. Sebuah aksi massa meledak
dan menuntut penggulingan Sultan Abdul
Hamid II.

Namun, yang menarik untuk dicermati
adalah, gerakan 31 Maret itu sendiri di da-
lamnya konon tidak ada satu pun orang Arab
atau Turki yang menjadi motornya. Justru yang
muncul adalah tokoh-tokoh Yahudi dari
Armenia, Salonika, Albania dan Georgia. Be-
berapa orang yang paling terkemuka adalah
Emanuel Carasso dan juga Avram Galante.
Emanuel Carasso adalah seorang Grand Master
loji di Salonika. Di loji ini kerap kali ia menam-
pung dan memberikan tempat bagi gerakan
Turki Muda untuk rapat, merencanakan
gerakan dan membuat aksi-aksi. Dua orang ini
sangat berperan dalam gerakan Turki Muda dan
juga dalam Committee and Union Progres.

Tentang hubungan Turki Muda dan
Freemason, dalam catatan hariannya, Sultan
Abdul Hamid II juga sangat geram dan
mengingatkan kepada dunia agar membuka
hubungan keduanya dengan gamblang.



Di Balik Kerusakan Agama-agama



&» 111



"Saat ini, sejarah harus dibenahi
tentang siapa orang-orang yang menama-
kan dirinya Turki Muda dan juga status
mereka sebagai anggota Freemasonry.
Aku berhasil mengetahui bahwa mereka
semua adalah anggota Freemasonry dan
mereka sangat dekat hubungannya
dengan Freemasonry perwakilan Inggris.
Mereka selalu memperoleh dana dari
perwakilan tersebut. Oleh karena itu
harus ada kejelasan bagi sejarah tentang
kerjasama tersebut dan apakah kerjasama
itu sekadar bersifat kemanusiaan atau
politis?" 30
Dan memang, sebagian besar anggota Turki
Muda dan juga Al-Utihad wo at Taraqqiy, ter-
utama mereka yang berasal dari Kairo, Jenewa,
dan Paris, merupakan anggota Freemason
tingkat tinggi. Mereka menetapkan wilayah
Salonika sebagai salah satu pusat gerakan,
terutama dalam mengelola sayap militer
gerakan Freemasonry. Seluruh pengurus utama
dalam Al-Utihad tua at Taraqqiy adalah anggota
Freemasonry,. kecuali satu orang saja. Dan
dalam konferensi pertamanya, Al-Utihad wa at
Taraqqiy mampu menghadirkan 156 anggota
dan sebanyak 73 orang di antaranya adalah
anggota Freemasonry. Bahkan sebagian besar

M Catatan Harian Sultan Abdul Hamid II (hlm. 85)






adalah anggota tinggi pada tingkat 33 derajat
dalam Freemasonry.

Revolusi Turki adalah salah satu revolusi
yang sangat menyeluruh. Kelompok Free-
masonry dan Zionis menyerang dari seluruh
arah, dari sisi intelektual, ekonomi, politik,
tekanan internasional dan juga bujuk rayu serta
lobi terhadap keluarga istana. Salah satunya
adalah saudara Sultan Abdul Hamid II, yakni
Sultan Murad V. Dalam catatan hariannya Sultan
Abdul Hamid II nampak begitu kesal kepada
gerakan Freemasonry yang telah membujuk
Sultan Murad V untuk menjadi salah satu
anggota mereka. Tidak saja keluarga kerajaan,
para pembesar di dalam istana pun menjadi
anggota Freemasonry. Salah satunya adalah
Madhat Pasha, Menteri Besar Turki Utsmani.

". . . kekuasan Utsmaniyah telah
digoncang dari dasarnya. Aku melihat
bahwa Menteri Besar mendukung Inggris
dan bekerjasama dengan mereka, baik
dengan cara mempertahankan status
keanggotaannya dalam Freemasonry atau
dengan sebab lain yang benar-benar
berkaitan dengannya.

Aku belum siap menanggung hal ini,
oleh karena itu dengan bersandar kepada
wewenangku sendiri untuk menetapkan
Undang-undang Dasar, maka aku



112«,



Kebangkitan Freemason di Indonesia



DI Balik Kenisakan Agama-agama



113



mengambil alih Menteri Besar dan
menjauhkannya keluar batas jangkauan
dirinya...." 31

Sultan Abdul Hamid sendiri dalam catatan
hariannya juga mengatakan, ketika banyak
orang yang sadar, mereka sudah tak bisa
berbuat apa-apa. Semuanya sudah terlambat.
Turki sudah terkepung dan tak berdaya. Karena
memang rancangan melumpuhkan Khilafah
Turki Utsmani telah dirancang jauh-jauh hari.
Tidak satu atau dua tahun, tapi berpuluh-puluh
tahun sebelum peristiwa sebenarnya terjadi.
Dan salah satunya cara yang diperingatkan oleh
Sultan Abdul Hamid II, adalah pengiriman para
pemuda ke Barat yang pasti pulang dengan
membawa benih buruk untuk masyarakatnya.

Pemuda-pemuda Turki yang berangkat ke
Eropa saat itu, sebagaimana dituturkan oleh
Sultan Abdul Hamid, mempelajari semua hal
tentang Revolusi Prancis, kecuali satu hal, siapa
di belakang revolusi tersebut. Lalu mereka
pulang ke Turki dan bergabung dengan segala
gerakan yang bertujuan meruntuhkan Turki
Utsmani.

Dan akhir dari episode ini adalah keputus-
an yang ditandatangani dalam Perjanjian
Lausanne, 20 November 1922. Dua pihak yang



,1 Catatan Harian Sultan Abdul Hamid II, (hlm. 75)



114 s*.



Kebangkitan Freemason di Indonesia






hndir adalah pemerintahan baru Ankara yang
disebut-sebut masih mewakili Daulah Turki
Utsmani dengan pihak Inggris. Selama
perundingan, Inggris lewat Lord Curzon
menetapkan beberapa syarat dan kondisi.

'l. Penghapusan Khilafah Secara Total

2. Pengasingan Khalifah Keluar Batas Negara

3. Penyitaan Kekayaan Khalifah

4. Pernyataan Sekulerisasi Negara

Dari pihak Turki Utsmani, mereka menolak
dan menentang syarat-syarat yang diajukan,
kecuali beberapa tokoh saja, termasuk Mustafa
Kemal Attaturk. Ia mencari cara dan jalan
bagaimana Turki bisa memenuhi persyaratan
yang diajukan. Dan saat itu Mustafa Kemal
Attaturk sudah menjadi penguasa baru. Ia
berniat membubarkan Majelis Nasional yang
menolak persyaratan tersebut, lalu membentuk
Majelis Nasional baru yang penuh berisi orang-
orangnya. Dan ia sudah mempunyai sebuah
rencana jitu untuk tujuannya.

Suatu malam ia mengundang seluruh
menteri dalam kabinetnya untuk makan malam.
Dalam perhelatan itu ia menyepakati beberapa
hal rahasia. Tiba-tiba keesokan harinya, seluruh
menteri dalam kabinet Mustafa Kemal
mengundurkan diri, tanpa terkecuali.

Pengunduran diri menteri-menteri ini tentu



Di Balik Kerusakan Agama-agama



.6*6 115



saja membuat kondisi politik dan jalannya
pemerintahan sangat tergoncang. Majelis Nasi-
onal melakukan rapat untuk merencanakan
pembentukan kabinet baru, tapi mereka
terjebak dalam konflik berkepanjang karena
saling memperjuangkan kepentingan masing-
masing. Majelis Nasional jatuh pada kericuhan-
nya sendiri. Dan ini kian mendekatkan Mustafa
Kemal pada rencananya, yaitu membubarkan
Majelis Nasional.

Lalu dalam perjamuan makan malam yang
lain, Mustafa Kemal menjelaskan maksudnya
yang sebenarnya:

"Sekarang sudah waktunya kita
mengakhiri kekacauan ini. Besok kita
akan menyatakan berdirinya republik.
Inilah penyelesaian bagi masalah-masalah
tersebut. Oleh karena itu, Anda, Fathi, ha-
rus mempersulit segala persoalan di Ma-
jelis Nasional sejauh yang Anda mampu,
agar Anda dapat menghasut para anggota
untuk saling bertentangan. Kemudian
Anda, Kemaluddin, mengajukan usulan
agar saya diundang untuk mengambil
alih kendali dengan maksud untuk
menyelamatkan Majelis Nasional dari
krisis," ujar Mustafa Kemal kepada be-
berapa sahabatnya seperti Ismat Pasha,
Fathi dan Kemaluddin. 32




Dan memang semua orang yang hadir da-
lam acara makan malam itu, semuanya melaku-
kan tugas masing-masing dengan sempurna
dan menunjukkan hasil. Majelis Nasional setuju
untuk mengundang Mustafa Kemal terlibat
membantu penyelesaian kemelut. Pada awal-
nya, ia memasang diri jual mahal, tak mau hadir
dalam undangan. Tapi karena memang ini
adalah maksud dan tujuan Mustafa Kamal, ia
pun hadir juga.

Tanggal 29 Oktober 1923 menjadi hari ber-
sejarah untuk umat Islam di seluruh dunia. Hari
itu, rencana awal Mustafa Kemal Attaturk men-
dapatkan hasilnya. Ia berdiri di atas podium
dan mulai menyampaikan pidatonya.

"Anda telah menugaskan saya untuk
menyelamatkan keadaan di saat yang
kritis ini. Namun, krisis ini bukan akibat
perbuatan Anda. Sumber dari krisis ini
bukanlah suatu perkara yang sederhana,
namun kesalahan mendasar dalam sistem
pemerintahan kita. Majelis Nasional
melaksanakan fungsi sebagai lembaga
legislatif sekaligus lembaga ekskutif.
Setiap anggota Majelis Nasional masih
harus ikut campur dalam tiap pengambil-
an keputusan pemerintah dan turut



33 Abdul Qadim Zallum, Runtuhnya Khilafah. Hizbul Tahrir
- Al Azhar Press (Mm. 180)



116'



Kebangkitan Fteemason di Indonesia



Di Balik Kerusakan Agama-agama



117



mengatur departemen-departemen peme-
rintahan dan keputusan para menteri.
Tuang-tuan! Tidak seorang menteri yang
dapat melaksanakan tanggung jawabnya
dan menerima kedudukannya dalam
kondisi seperti itu. Anda harus menyadari
bahwa pemerintahan yang dibangun
dengan landasan seperti itu tidak akan
dapat berdiri tegak, dan kalau pun tegak,
itu suatu pemerintahan yang kacau. Kita
harus mengubah keadaan ini. Olah sebab
itu, saya telah memutuskan bahwa Turki
harus menjadi sebuah republik dengan
seorang presiden terpilih,"

Pidato itu pun menyudahi Khilafah Islam
yang memang sudah runtuh sejak tergulingnya
Sultan Abdul Hamid II. Pidato itu hanya sebagai
sebuah buldozer yang menyapu bersih puing-
puing khilafah yang telah hancur. Mustafa
Kemal Attaturk menyempurnakan penutupan
buku dengan dipilihnya ia sebagai presiden
Turki pertama. Agenda berikutnya adalah, em-
pat syarat yang diajukan dalam Perjanjian Lau-
sanne sebagai langkah awal pemerintahannya.

Pertanyaannya adalah, apakah semua itu
dirancang oleh Mustafa Kemal Attaturk seorang
diri? Sejak mundurnya tentara Inggris dari
Perang Ana Forta, mencuatnya nama Mustafa
Kemal Affandi, lalu berubah menjadi Mustafa



118



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Kemal Attaturk, hingga rencana makan malam
\\mg menjadi awal dari sebuah akhir Daulah
Islamiyah, Khilafah Turki Utsmani, apakah ia
melakukan semua ini sendirian?

Sama sekali tidak! Ada ratusan pemikir di
belakang semua rencana yang dijalankan. Ada
ratusan konseptor kaliber internasional dalam
semua aksi dan gerakan. Dapat dipastikan, para
Grand Master Freemasonry ada di belakang
semua rencana dan aksi yang akhirnya
meruntuhkan Khilafah Islam Turki Utsmani.
Mungkin kesimpulan ini terkesan simplistis dan
terlalu menyederhanakan masalah. Tapi apa
boleh buat, inilah kesimpulan yang setidaknya
dipercayai penulis atas semua kejadian dunia.
Karena tak satu pun yang terjadi dalam kancah
politik bisa disebut sebuah kebetulan. Semua-
nya terjadi karena direncanakan dan. memang
dimaksudkan!

Akhirnya, setelah melalui rapat panjang
hingga pagi hari, pada tanggal 23 Maret 1924,
Majelis Nasional mengumumkan bahwa sejak
hari itu, Khilafah Islam dihapuskan dan agama
secara pasti harus dipisahkan dari negara.
Setelah pengumuman itu, Mustafa Kemal kem-
bali berpidato memerintahkan Gubernur
Istanbul untuk segera mengasingkan Sultan
Abdul Majid (setelah Sultan Abdul Hamid II,
masa kesultanan berikutnya hanyalah sebuah



Di Balik Kerusakan Agama-agama



-s^119






transisi menuju kehancuran khilafah). Mustafa
Kemal mengatakan, sebelum fajar esok hari
terbit, Sultan dan seluruh keluarganya sudah
harus diasingkan dari Turki.

Dengan begitu, lengkap sudah persyaratan
Perjanjian Lausanne dipenuhi oleh Mustafa
Kemal Attaturk. Khilafah Islam yang runtuh
telah dilumpuhkan dengan pengusiran sultan
dan dimulainya proses sekulerisasi di Turki.
Meski demikian, dalam rapat di parlemen,
masih ada juga tokoh-tokoh Inggris yang
mempertanyakan dengan nada khawatir atas
pengakuan dan penarikan militer Inggris dari
Turki.

Menarik untuk dicermati adalah jawaban
dari Lord Curzon dalam sidang parlemen itu. Ia
mengatakan, "Persoalan utamanya adalah,
Turki telah dihancurkan dan tidak akan pernah
bangkit lagi, karena kita telah menghancurkan
kekuatan spiritual mereka: Khilafah dan
Islam. //J3



» Abdul Qadim Zalhim, Runtuhnya Khilafah. (hlm. 185)






120««.



Kebangkitan Freemason di Indonesia




Jamaiudin
Al-Afghani



Muhammad Abduh



Sebelum peristiwa rekayasa terhadap
Khilafah Islam Utsmani, gerakan Freemason
juga pernah tercatat membidik tokoh-tokoh
gerakan Islam besar dalam sejarah. Jamaluddin
Al-Afghani dan Muhammad Abduh pernah
menjadi anggota dalam kelompok Freemasonry
saat keduanya berada di Prancis. Freemasonry
memang mendekati dan mengincar tokoh-tokoh
Islam yang berpengaruh dan menjadi panutan
umat saat itu, termasuk guru dan murid besar
yang melahirkan berbagai benih gerakan Islam,
Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad
Abduh.

Namun penentangan segera ditunjukkan
oleh Jamaluddin Al-Afghanj ketika sudah
berada di dalam tubuh organisasi rahasia ini. Ia
mulai melakukan penyerangan dan kritik yang
tajam dalam berbagai pidatonya. Hal tersebut



Di Balik Kerusakan Agama-agama



121



dilakukan karena himpunan Masonry Skot-
landia yang diikuti oleh Syekh Jamaluddin
justru menentang perjuangan rakyat yang
sedang ia kobarkan melawan penjajahan di
Sudan dan Mesir.

"Hal yang mendorong saya untuk
berbuat adalah ingin membina orang-
orang merdeka dengan tiga kalimat
pokok; kebebasan, persamaan dan per-
saudaraan. Tujuan organisasi ini (Free-
masonry) adalah untuk kemanfaatan
umat manusia dengan menghadapi pel-
bagai rintangan untuk menegakkan
bendera-bendera keadilan yang mutlak.
Tetapi saya melihat dan mendengarkan
sendiri apa yang dilakukan di Mesir,
semua aneh. Saya tidak mengira bahwa
ketakutan dapat masuk di antara tiang-
tiang pertemuan-pertemuan Masonri ini.

Apabila Masonri tidak mencampuri
masalah politik padahal di dalam organi-
sasi itu banyak pemikir-pemikir yang
berfikir bebas, dan alat-alat yang ada di
tangan Masonri tidak dipergunakan un-
tuk merobohkan sistem yang lama dan
menegakkan tiang-tiang kemerdekaan
yang baru, persaudaraan dan persamaan,
kezaliman tidak dihancurkan, maka
tangan orang-orang yang merdeka itu



122s&



Kebangkitan Freemason di Indonesia



tidak ada gunanya dan bangunan-
bangunan mereka tidak ada yang tetap
berdiri." 34

Demikian kritik Syekh Jamaluddin Al-
Afghani kepada Freemasonry yang akhirnya ia
tinggalkan. Ia keluar dari kelompok yang ia
ikuti di Prancis ini. Kritikan yang dilontarkan
Syekh Jamaluddin Al-Afghani bahwa para
anggota Mason yang tidak mau menggunakan
alat dan kemampuan yang ada di tangan
mereka untuk membebaskan rakyat Mesir dari
penjajahan adalah sebuah cermin yang sangat
jelas. Bagaimana mungkin anggota Freemason
meruntuhkan sistem yang mereka bangun
sendiri dalam gerakan kolonialisasi dan pen-
jajahan yang menyebar ke seluruh negara di
berbagai penjuru dunia.

Syekh Jamaluddin kemudian memulai per-
juangan panjangnya dengan mendidik rakyat
dalam pengajian-pengajian kecil yang ia bentuk
di rumah, di kedai kopi yang kemudian meluas
dan berpengaruh pada pegawai-pegawai peme-
rintahan. Ia menerangkan masalah-masalah
umat dan cara menyelesaikannya, ia mengajar-
kan kitab-kitab akidah, filsafat dan hikmah.
Menerangkan hak-hak dan kewajiban sebagai
manusia dan warga negara. Yang akhirnya



Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern di Timur Tengah.
Djarnbatan, 1995. (h)m. 275-278, 318)



Di Batik Kerusakan Agama-agama



<&s 123



gerakan ini menyulut api ketidakpuasan di da-
lam rakyat Mesir yang kian hari kian terdidik
oleh gerakan Syekh Jamaluddin Al-Afghani.
Guru gerakan Islam ini mengajarkan kepada
masyarakat untuk berani berkata tidak kepada
pemerintah mereka jika yang diperintahkan
atau yang dilakukan pemerintah bertentangan
dan menyengsarakan hidup rakyatnya. Sampai
kemudian gerakan ini dipandang sebagai aksi
yang mengancam dan berbahaya bagi pemerin-
tahan yang dipimpin oleh Taufiq Pasya.
Akhirnya, pada tanggal 24 Agustus 1871, kabi-
net yang dipimpin oleh Taufiq Pasya memutus-
kan untuk membuang dan mengusir Syekh
Jalamudin Al-Afghani ke India. Dengan kapal,
Syekh Jamaluddin Al-Afghani bersama pem-
bantu setianya, Abu Turab, diangkut paksa me-
nuju Bombay, India. Dan organisasi yang per-
nah diikutinya, Freemasonry, tidak melakukan
apapun karena memang mereka yang mengatur
dan merencanakan semuanya agar gerakan
Islam yang dipimpin oleh Al-Afghani tidak
terus membesar di Mesir.

Kini setelah mereka berhasil menghancur-
kan Islam secara institusi, kerja mereka terfokus
untuk menghancurkan dan menyerang ajaran-
ajaran Islam, terutama nilai-nilai tauhid, aqidah,
dan juga doktrin perjuangan seperti dakwah
dan jihad di kalangan kaum Muslimin.



124.



Kebangkitan Fr&ernason di Indonesia



Tentu saja kaum Muslimin tak perlu
mengkhawatirkan Islam, karena Allah sendiri
yang akan menjaganya. Yang perlu dikhawatir-
kan kaum Muslimin adalah diri mereka sendiri,
keluarga, anak, cucu, dan seluruh saudara kita.
Membentengi aqidah dengan pengetahuan yang
kuat dan pemahaman agama yang dalam sudah
menjadi sebuah kewajiban untuk menangkal
serangan-serangan dari kaum kafir yang
doktrinnya menyelinap bahkan sampai di
bawah selimut tidur kita. Melalui buku-buku,
tokoh-tokoh intelektual, bahkan melalui mereka
yang menyebut diri "ulama" dan "pemikir
islam". Dan yang paling kuat daya rusaknya
adalah melalui gaya hidup yang disebarkan
oleh media, terutama televisi yang nyaris
mengisi ruang hidup kita 24 jam dalam sehari, 7
hari dalam seminggu.

Kita di sini, kaum Muslimin Indonesia,
tidak akan dibiarkan hidup tenang tanpa
konspirasi dan rekayasa dari tangan-tangan
kaum Mason. Mereka telah merancang kerun-
tuhan sebuah khilafah, dan mereka juga telah
memprediksi potensi kaum Muslimin di
Indonesia khususnya dan di Asia Tenggara
pada umumnya. Baik melalui jumlah, maupun
kualitas yang sedang bangkit di kawasan ini.
Mereka tidak akan tidur nyenyak sebelum
mengetahui dan memastikan, pintu-pintu untuk



Di Balik Kerusakan Agama-agama



125



menghancurkan kaum Muslimin di kawasan ini
telah dipasang dengan berbagai jerat dan
perangkap.

Jumlah kaum Muslimin di Indonesia, saat
ini kurang lebih sekitar 180 juta jiwa lebih dari
total penduduk 220 juta jiwa. Artinya, seluruh
negara di dunia Arab dan Timur Tengah,
sebanyak 21 negara, jika disatukan dalam satu
ikatan pun tak akan melebih jumlah kaum
Muslimin di Indonesia. Ini belum lagi ditambah
dengan saudara-saudara kita yang berada di
Malaysia, Thailand Selatan, Brunei Darussalam,
Filipina, Burma, Kamboja, Campa dan wilayah-
wilayah di Asia Tenggara lainnya. Artinya,
kaum Muslimin di kawasan ini memiliki potensi
yang luar biasa dari segi jumlah. Tapi jumlah
saja tanpa tingkat kualitas yang prima hanya
akan seperti buih di lautan. Mudah tersaput
gelombang dan hilang. Kaum Mason tidak akan
rela kita meningkat kualitas diri sebagai kaum
beriman. Dan itu yang seharusnya kita ingat.
Kita harus melecut diri agar selalu meningkat-
kan kualitas iman, Islam, dan intelektualitas
untuk menunjang perjuangan meninggikan
agama Allah yang mulia ini.



.-i-.^^0=jC»JM* —



LSLC: J f




Doktrin Freemason

dan Cita-cita

Theosofi



"Agama yang benar seperti pohon

yang memiliki banyak cabang. Semua terjadi

melalui perantara manusia. Adopsi sesuatu

yang baik dari agama lain, tanpa ragu-ragu."

(Mahatma Gandhi)

Adalah George Felt, seorang anggota
Freemason berdarah Yahudi, yang merupakan

salah seorang sahabat dari Madame Melena

Petrovna Blavatsky (1831-1891). Yang terakhir

ini juga merupakan salah satu anggota

Freemason terkemuka pada abad-18. Dalam

sebuah diskusi intern di apartement Blavatsky,

George Felt membentangkan sebuah makalah

dengan judul, "T\ie Lost Canon of



126 a*,



Kebangkitan Freemason di Indonesia



,s*5 127 Sfe




Pr opor t i on of the Egypl'wns"? 5 Dalam makalah
tersebut George Felt memfokuskan bahasan
pada penafsiran ajaran mistis yang telah lama
hilang dalam tradisi Mesir Kuno. Hal ini
memang menjadi keahlian George Felt, yaitu
mencari dan mengangkat kembali ajaran-ajaran
mistis Mesir Kuno, alias ajaran-ajaran sihir yang
seperti telah dijelaskan sebelumnya, bisa dilacak
sampai pada zaman Fir'aun di era kenabian
Musa dan Nabi Harun as.

Peserta dalam diskusi intern tersebut, dua
tokoh yang kemudian memainkan sejarah pen-
ting selain George Felt adalah Helena Petrovna
Blavatsky dan juga Colonel Henry Olcott.
Kedua-duanya adalah anggota Freemasom



Adnin Armas, Pengaruh Freemason Dalam Wocana
Pluralisme Agama. Media Dakwah, Syawa) 1426/
November 2005,



128 <*&



Kebangkitan Freemason di Indonesia







,_yr., -^w^



s f r t



Setidaknya, perserta diskusi yang mengkaji
spiritual mistisme Mesir Kuno pernah dicatat
berjumlah 17 orang. Dan ke-I 7 orang tersebut
mendalami secara serius, meneliti, dan mela-
kukan kajian-kajian mendalam tentang unsur
mistis Mesir Kuno. Colonel Henry Olcott sendiri
mengajukan ide yang progresif, agar diskusi
tersebut dikukuhkan dalam sebuah lembaga.
Salah satu dari mereka yang bernama Sotheran,
juga seorang Freemason, mengusulkan nama The
Theosophicnl Society atau Masyarakat Theosofi.

Secara resmi perkumpulan ini berdiri pada
tanggal 17 November 1875, dipimpin duet
Blavatsky dan Olcott. Dalam pidato sambutannya,
Colonel Henry Olcott menekankan sekali lagi agar
kelompok ini melakukan penggalian terhadapT/ie
Ancient Wisdom atau Kearifan Masa Silam.



Di Balik Kerusakan Agama-agama



129



Apa sebenarnya arti dari kata theosofi itu
sendiri. Blavatsky menjelaskan: "Kearifan ilahi
(Theosophia) atau kearifan para dewa, sebagai
theogonia, asal-usul para dewa. Kata theos berarti
seorang dewa dalam bahasa Yunani, salah satu
dari makhluk-makhluk ilahi, yang pasti bukan
"Tuhan'' dalam arti yang kita pakai sekarang.
Karena itu, Theosofi bukanlah 'Kebijaksanaan
Tuhan', seperti yang diterjemahkan sebagian
orang, tetapi 'Kebijaksanaan ilahi' seperti yang
dimiliki oleh para dewa." Sebagai penegasan,
Blavatsky mengatakan bahwa misi theosofi untuk
berdiri di atas semua agama, dengan jelas
digambarkan oleh tokohnya, HP Blavatsky, dalam
wawancara yang dimuat di Majalah Theosofi edisi
ke-3, yang diterjemahkan oleh Matius Ali. Kata
Blavatsky, moto Theosofi ialah : "Tidak ada
agama/ religi yang lebih tinggi dari kebenaran."

Dengan visi dan misi seperti itu, theosofi
tampak bermaksud menjadi pelebur agama-
agama atau menjadi kelompok 'super-agama'
yang berada di atas atau di luar agama-agama
yang ada.

"Theosofi adalah Kebijakan Kuno,
A gama yang asli, sumber dari segala
cabang dan ranting agama, la adalah
pengetahuan mengenai segala yang ada,
tidak hanya yang kasat mata, melainkan
juga yang bersahaja, mengenai yang ilahi



130 «e.



Kebangkitan Freemason di Indonesia



berserta ciptaan-Nya, mengenai alam

semesta dan manusia." 36
Dengan penjelasan yang demikian, theosofi
mengklaim diri sebagai basis dari agama-agama
seluruh dunia. Ditambah lagi dengan kemam-
puan meramal dan okultisme yang memang
menjadi salah satu ritualnya, mampu menyajikan
dunia mistis yang dengan cepat menjadi perhatian
dan menarik minat, terutama kaum priyayi Jawa.

Berpangkal dari nama Blavatsky, kita bisa
menjelajah pemikiran dan sejarah yang sangat
panjang, terutama berkaitan dengan cengkeraman
kuku-kuku Freemasonry lewat Masyarakat
Theosofi di Indonesia.

Madame Helena
Petrovna Blavatsky
adalah seorang Yahudi
dari kalangan aristokrat
Rusia yang mening-
galkan suaminya demi
mencari dan menggali
kearifan kuno sampai
ke pegunungan Tibet.
Penggalian sekaligus
propaganda ajaran
theosofi pula yang terus membawanya
berkelana, bahkan sampai ke Batavia, kini

36 Hans van Mierl, Dengan Semangal Berkobar, (hlm. 133)
Merujuk pada penjelasan J .W. Boissevain 1902:2,




Logo Theosofi



Di Balik Kerusakan Agama-agama



e* 131



Jakarta. 37 Dan di Batavia inilah ia mendirikan
cabang theosofi dengan nama Theosifische
Vereeniging.

Madame Blavatsky sempat menetap selama
satu tahun di Batavia untuk mengajarkan
theosofi kepada para elit Belanda. Bahkan,
menurut majalah milik gerakan theosofi,
Lucifer, is disebutkan bahwa Blavatsky antara



tahun 1852-1860 mengunjungi
Candi Mendut dan Borobu-
dur, singgah di Pekalongan
dan bahkan sempat menginap
di Pesanggrahan Limpung di
kaki gunung Dieng. Ia juga
disebutkan berkeliling Pulau
Jawa untuk mempelajari dan
memadu-padankan ajaran
Hindu sebagai salah satu
unsur ajaran dalam theosofi.



Kemungkinan besar, Blavatsky
melakukan perjalanannya bersama-
sama dengan Colonel Henry Olcott.
Sebab, pada lahun 1879, mereka
berdua, Blavalsky dan Olcott
tercalal melakukan perjalanan
hingga ke Utara India dan sempal
menetap di Allahabad dan linggal
di sebuah rumah bersama keluarga
Sinnet, seorang jurnalis yang
memimpin sebuah media ternama
di India, The Pioneer. Dan kelak
keluarga Sinnet ini pula yang
menjadi proxy pendirian
masyarakat teosofi di Indonesia
dengan nama The Theosopliist.



^Lucifer

Lucifer adalah maja-
lah theosofi tertua yang
didirikan oleh Madame
Helena Blavatsky. Tapi
yang menarik adalah,
pemakaian nama Luci-
fer ini juga membukti-
kan bahwa kaum theo-
sofi dan Freemason ada-
lah para penyembah
setan, seperti nama ge-
dungnya, loji yang juga
disebut sebagai Gedong
Setan di banyak daerah
di pulau Jawa. Kata Lu-
cifer diambil dari bahasa
Latin yang terdiri dari
kata lip? dan fero. Dalam
Cathohc' Ensiklopedia
Online, Lucifer memang
tidak disebutkan seba-
gai nama lain dari iblis
atau setan, setidaknya
sejak ia terusir dari sur-
ga. Lucifer berarti iblis
atau setan berlaku sejak



132



Kebangkitan Freemason d! Indonesia



LUCIFER



K, p. uuiureiT 1H0 wahsl ociu-ias



LUCIFER



Vet l. LONMN, SfcjTEMEER !$« M*. No.



'MATI IH X XAM£r



"W"^




ia, yang tadinya malai-
kat, terusir dari surga
karena menentang pe-
rintah Tuhan;

In Chrjsti an tradi-
t ion tbis meaning of
Lucifer has prevailed;
Ibe Falhcrs maintain
that Lucifer is not the
pvoper name of the de^
v U, butdenotes only the
state from which h e has
fallen (Peta vi Lis, De
Augelis, III, iii, 4).

Tentang terusirnya
Lucifer dari surga, ada
banyak tesis yang ter-
tulis sebagai penyebab-
nya. Di antaranya ada-
lah keinginannya unluk
bebas (free will), karena



Sebagai pusat gerakan-
nya, ia memilih wilayah Bata-
via, kini di seputar Jalan Me-
dan Merdeka Barat dengan
mendirikan sebuah bangun-
an. Dulunya, di zaman Be-
landa, untuk memuliakan pe-
ran Blavatsky, jalan ini diberi
nama Blavatsky Boulevard.
Kini, dipercaya letak bangun-
an yang pernah dibangun
oleh Blavatsky tepat berada
dimana gedung Indosat ber-
diri. Menurut catatan Ach-
mad Soebardjo, gedung ter-
sebut pada zaman itu disebut



Di Balik Kerusakan Agama-agama



« 133



dengan Blavatsky Park. Se-
buah areal yang luasnya kira-
kira 4 sampai 5 ribu meter
persegi. Di dalamnya di-
bangun villa-villa untuk tem-
pat tinggal para anggota
Theosofi. Seluruh bangunan
kira-kira berjumlah 8 villa
dengan satu bangunan ter-
besar sebagai kantornya. Du-
lu kawasan ini juga disebut
Koningsplein West, kini
Medan Merdeka Barat. Maka,
jika beberapa waktu lalu
muncul polemik tentang pen-
jualan Indosat ke Singtel yang
merupakan salah satu per-
usahaan Singapura dengan
saham Yahudi, di dalamnya
dibahas bahwa Indosat sejati
telah dikembalikan pada
fungsinya yang semula, yaitu
kaki tangan Zionis. Jika dulu
di tanah itu berdiri tempat di
mana Blavatsky memberikan
pelajaran-pelajaran theosofi,
maka kini berdiri Indosat
dengan logo yang mirip
dengan lambang Bintang



nafsunya (lust) dan juga
kesombongannya (pri-
de). Beberapa waktu la-
lu, ada sebuah buku
yang diterbitkan dalam
bahasa Indonesia

dengan judul Manusia
Menjadi Tuhan yang
ditulis oleh Eric Fromm.
Tanpa harus dijelaskan
lagi, ketiga unsur di
atas, free will, lust dan
pride adalah faktor-
faktor yang "mampu"
mengantar manusia
menjadi Tuhan. Lebih
menarik lagi, selain Eric
Fromm adalah seorang
Yahudi, cover buku ter-
sebut mengambil gam-
bar Bintang David besar
sebagai ilustrasinya. Bu-
ku ini diterbitkan oleh
penerbit Hyena, yang
diambil dari nama bina-
tang pemakan bangkai.
Tapi buku ini disebut se-
bagai buku yang mem-
bawa -pencerahan dan
penyegaran kembali
atas pemahaman reli-
jius. Terutama bagi me-
reka yang berpendirian
bahwa kebenaran ada-
lah sesuatu yang final
dan jelas, sehingga se-
mua orang niscaya akan
berpikir tentang hai
yang sama ihwal



134



Kebangkitan Freemason di Indonesia



.



kebenaran tunggal. Se-
buah buku yang meng-
usung paham plu-
ralisme, yang dalam
sejarah memang telah
diusung oleh gerakan
iTcemasonry, Theosofi
dan gerakan lainnya.



David dan berfungsi sebagai
satelit Yahudi di Indonesia.



Blavatsky pernah mem-
beri perintah pada seorang
anggota Vrijmetselarij berna-
ma Baron van Tengnagel ke
kota Pekalongan pada tahun
1868. Tak terlacak jelas tentang kisah Baron van
Tengnagel ini. Yang diketahui hanyalah ia
meninggal di Bogor pada tahun 1893. Tengnagel
diperintahkan ke Pekalongan untuk melakukan
penjajakan pembangunan sebuah loji, tempat
pusat aktivitas kegiatan-kegiatan Freemasonry,
terutama untuk penyembahan setan. Tapi
pembangunan loji ini tak berjalan mulus karena
masyarakat Pekalongan, masyarakat pesisir
yang tergolong santri, menolak pembangunan
loji untuk dijadikan tempat penyembahan setan.
Hingga kini di Pekalongan ada sebuah sungai
yang lebih dikenal dengan sebutan Kali Loji dan
jembatan yang melintasi di atas sungai int
disebut sebagai Jembatan Loji, karena di seberang
sungai ini berdiri bangunan loji.

Ajaran yang coba dihasung oleh The Theo-
sophical Society terhimpun dalam empat hakihat
universal. 39 Pertama adalah Kesatuan Tuhan,



^ The Eucyclopedia oi Religion and Ethic dan juga Dr. Arus
Malik Tnoha, Tren Pluralisme Agama, Tinjauan Krilis.(hlm.
101)



Di Balik Kerusakan Agama-agama



135



yang juga didalamnya termasuk kesatuan
agama-agama. Kedua, Inkarnasi atau penjelma-
an Tuhan dalam trinitas. Ketiga, sistem Tingkat-
an Wujud. Dan yang keempat adalah, Persau-
daraan Universal.

Blavatsky banyak melakukan perjalanan
dengan Olcott, baik untuk melakukan propa-
ganda teosofi maupun untuk menggali ancient
wisdom agama-agama setempat. Karena itu, tak
mengherankan ketika mereka tiba di Ceylon,
masyarakat setempat yang memeluk agama
Budha menyambut mereka dengan antusias.
India, entah kenapa, menjadi semacam tempat
pusaran gerakan kaum teosofi dan juga Free-
mason. Olcott dan Blavatsky tercatat beberapa
kali mengunjungi India. Bahkan pada tahun
1882, Olcott kembali mengunjungi Ceylon dan
mendirikan semacam pusat spiritualitas di
Andyar, Madras.

Pada tahun 1885, kesehatan Madame
Blavatsky memburuk. Padahal pada tahun itu
pula ia menerima perintah untuk menyelesai-
kan The Secret Doctrine dari atasannya, yang
entah siapa, sebagai buku panduan untuk kaum
teosofi. Karena kondisi kesehatan Blavatsky
sangat buruk, Colonel Olcott yang sedang da-
lam misi tour di Burma bersama CE. Leadbeater,
seorang teosof lainnya sekaligus seorang
Freemason, dipanggil untuk kembali ke India.



136«&



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Sedangkan Blavatsky sendiri dikirim ke Eropa,
tepatnya ke Wurzburg, selain untuk berobat
juga untuk menyelesaikan The Secret Doctrine.
Kesehatan Blavatsky kian memburuk, dan ia
pindah ke London, tapi masih terus dipaksa
untuk mengerjakan the secret doctrine. Kegigihan
Blavatsky dalam bekerja untuk teosofi ini sangat
mengagumkan. Bulan Juli 1887, Loji Blavatsky
didirikan di London, dan ia memberikan cera-
mah dan perintah rutin melalui loji ini. Di bulan
September pada tahun yang sama, Blavatsky
memulai penerbitan majalahnya, Lucifer. i0

Sementara Blavatsky menetap di Eropa,
Olcott terus melakukan safarinya. Pada Mei
1889, Olcott berada di Jepang dan mendekati
serta menyemangati 12 sekte dalam agama



10 Lucifer adalah majalah Iheosofi lerlua yang didirikan oleh
Madame Helena Blavatsky. Tapi yang menarik adalah,
pemakaian nama Lucifer ini juga membuktikan bahwa
kaum Iheosofi dan Freemason adalah para penyembah
selan, seperti nama gedungnya, loji yang juga disebut
sebagai Gedong Selan di banyak daerah di pulau Jawa. Kata
Lucifer diambil dari bahasa latin yang terdiri dari kala lux
dan fero. Dalam Catholic Ensiklopedia Online, Lucifer
memang lidak disebutkan sebagai nama lain dari iblis atau
setan, setidaknya sejak ia terusir dari surga. Lucifer berarti
iblis atau setan berlaku sejak ia, yang tadinya malaikat,
terusir dari surga karena menentang perintah Tuhan:
ln Christinn traditiem this meaning of Lucifer has prevailed;
the Fathers maintain that Lucifer is not the proper name of
the devil. butdenotes only the state from which Iiehas fallen
(Petavius, De Angel is, III, iii, 4).

Terusirnya Lucifer dari surga, ada banyak tesis yang tertulis
sebagai penyebabnya. Di antaranya adalah keinginannya
untuk bebas (free will), karena nafsunya (lust) dan juga
kesombongan (pride).



DI Balik Kerusakan Agama-agama



n 137



Budha di Jepang untuk bergabung dengan
kelompok Budha dari Burma. Entah mengapa,
tampaknya kelompok teosofi ini sangat dekat
dengan Budha dan Hindu. Olcott benar-benar
berkeliling dunia untuk mempropagandakan
ajaran teosofi. Bahkan ketika Blavatsky
meninggal dunia, ia menerima kabar tersebut
ketika berada di Australia. Sebelum meninggal,
Blavatsky sempat menyelesaikan beberapa
buku penting dalam masyarakat teosofi: The Key
to Theosophy dan The Voice ofthe Silence.

Pada tahun 1893, The Theosophical Society
menggelar sebuah kongres World Parliament of
Religion di Chicago. Dan di penghujung tahun
yang sama, kepempimpinan The Theosophical
Society dilimpahkan kepada Annie Wood
Besant. Pada periode kepemimpinan Besant
inilah, terjadi lonjakan-lonjakan secara
substansial di dalam penyebaran dan pengaruh
The Theosophical Society.

Besant mengatakan dan mengajarkan kepa-
da seluruh peminat teosofi, bahwa sesungguh-
nya agama-agama adalah ungkapan yang lahir
dari hikmah ilahi yang berasal dari Zat yang
Satu. Oleh karenanya, keragaman dan
perbedaan dalam agama, bukanlah inti dari
ajaran agama. Agama-agama saling berbagi
kebenaran, karenanya agama-agama saling
melengkapi dan harus disatukan.



138 «*>



Kebangkitan Froemason di Indonesia




Annie Besant dengan sangat kuat mela-
kukan indoktrinasi bahwa sesungguhnya aga-
ma-agama itu berasal dari sumber yang sama,
karena itu, ajaran teosofi yang mengklaim diri
menyembah langsung pada Zat yang satu ter-
sebut, lebih superioritas di antara agama-agama
lainnya. Karena dalam teosofi diajarkan Hikmah
Abadi sebagai nilai yang sangat tinggi. Bahkan
dengan nada ancaman, Annie Besant menga-
takan agama yang menolak ajaran Hikmah
Abadi akan menemui nasib yang celaka.

"Woe! Unto that religion which reject the
teaching of the Ancienl Wisdom (Theosophy),
and iur n its back o n the heralds who p roda i m
i t.... We (Theosophist) are the heralds of the
Great Ones." 4i



rbid, hlm. 249



Di Balik Kerusakan Agama-agama



&* 139



"(Celaka! Bagi agama yang menolak
ajaran Hikmah Kuno (teosofi), dan
memalingkan diri dari utusan-utusan
yang memproklamasikannya. Kami
(kaum teosof) adalah utusan Zat Yang
Agung)."



Dalam ucapan tersebut, Annie Besant
tampak tidak ragu-ragu menyatakan dirinya
dan kaum teosof lainnya sebagai "nabi-nabi"
yang diutus langsung oleh The Great Ones. Dan
memang, pada era Besant inilah, kaum teosofi
begitu bersemangat, menyebar ke seluruh dunia
sebagai "nabi-nabi" Hikmah Abadi. Sebuah
ajaran yang dirumuskan untuk membunuh
agama-agama dan menghancurkan ajaran
mulia.

Pada perayaan 50 tahun pertama yang
digelar di Adyar pada Desember 1925, teosofi
tercatat telah berdiri di 41 negara, memiliki loji
tak kurang dari 1.576 dan diikuti oleh 41.779
anggota. Tak lama setelah itu, 20 September
1933, Annie Besant meninggal dunia, disusul
partnernya, Leadbeater. 42



" Theosophica) Society a Brief Hislory



140 is&



Kebangkitan Freemason di Indonesia




Gagasan yang dikumandangkan oleh kaum
teosof ini, bahwa agama-agama saling
melengkapi, terus bergulir hingga kini. Balikan
dengan menumpang kendaraan baru bernama
pluralisme, seolah-olah ancaman yang dike-
luarkan oleh Annie Besant kembali dikuman-
dangkan kaum pluralis. Mereka seringkah
mengumandangkan bahwa tidak ada cara dan
jalan lain untuk menghindari konflik antar
agama kecuali dengan mengakui bahwa agama
yang lain sama benarnya. Jika tidak, maka
bersiap-siaplah kemanusiaan akan terpuruk ke
dalam konflik yang berkepanjangan. Samuel
Huntington dan yang lainnya gagasan ini
meluas dan dianut di seluruh penjuru dunia,
apalagi didorong oleh perhitungan-perhitungan
class of civilization yang akan memicu terorisme
internasional dan Perang Dunia III.



Di Balik Kerusakan Agama-agama



141



Pengaruh Theosofj di Indonesia

Di Indonesia sendiri, gerakan teosofi atau
yang dulu bernama Nederiandsch Indische
Theosofische Vereeniging (Perhimpunan
Masyarakat Theosofi Hindia Belanda) masuk
pertama kali lewat seorang yang bernama Baron
van Tengnagel ke Pekalongan. Tak diketahui,
kenapa kota Pekalongan dipilih untuk menjadi
pijakan pertama gerakan ini. Salah satu perhi-
tungan yang dibuat oleh penulis adalah, saat itu
kota Pekalongan merupakan kota pesisir yang
berkembang cukup pesat dan dihuni oleh ka-
langan Muslim dari golongan santri. Justru ka-
rena dikenal sebagai wilayah Islam itulah, ge-
rakan ini seolah hendak menjajal kekuatannya
dan menghadang laju Pekalongan menjadi kota
Islam. Ini adalah salah satu contoh, bahwa
doktrin Vrijmetselarij adalah memerangi dan
berusaha merusak agama.

Madam Helena Blavatsky memerintahkan
seorang anggota Freemason bernama Baron van
Tengnagel ke kota Pekalongan pada tahun 1868.
Tak terlacak jelas kisah Baron van Tengnagel ini,
yang diketahui hanya ia meninggal di Bogor
pada tahun 1893. Secara resmi, loji theosofi di
Pekalongan ini mendapat pengakuan dari pusat
gerakan di Adyar, India, dan diketahui
langsung oleh Colonel Olcott. Tapi, seperti yang
telah disebutkan di atas, jauh sebelum secara



142



Kebangkitan Freemason di Indonesia



resmi loji theosofi berdiri di Pekalongan, Ma-
dame Blavatsky telah menjelajah beberapa
wilayah di Indonesia, termasuk Pekalongan,
bahkan lebih dari satu kunjungan.

Tapi pembangunan loji di Pekalongan sete-
lah beberapa lama dirintis terganjal oleh peno-
lakan rakyat Pekalongan. Masyarakat setempat
menolak keberadaan loji tersebut karena ritual
mereka dianggap sesat, khususnya pemang-
gilan arwah. Karena itu pula loji di Pekalongan
disebut penduduk setempat sebagai Gcdong
Setan. Hingga saat ini, masyarakat Pekalongan
mengenal sebuah sungai dan jembatan yang
mereka sebut sebagai Kali Loji dan Jembatan
Loji. Tapi tak banyak masyarakat Pekalongan
yang mengetahui sejarah penyebutan tersebut.
Termasuk sejarah gedung Suseitet di Pekalong-
an yang menjadi tempat berkumpul para
anggota Vrijmetselarij di zaman Belanda dulu.
Dalam perjalanan sejarah, ada beberapa kaitan
antara organisasi Vrijmetselarij atau Free-
masonry dengan gerakan tbeosofi. Di Indonesia,
loji Pekalongan menyimpan cerita tersendiri
tentang hal ini. Loji Pekalongan tercatat sebagai
loji theosofi tertua di Indonesia. Dan Madam
Blavatsky adalah pembawa aliran dan gerakan
theosofi di Indonesia yang saat itu masih
bernama Hindia Belanda.

Setelah pembakaran loji Pekalongan tersebut,



Di Balik Kerusakan Agama-agama



■&* 143



nyaris tak ada berita baru tentang gerakan ini.
Lalu pada awal abad 20, atau pada tahun 1901,
Gerakan Theosofi di Indonesia memulai lagi
kiprahnya dari kota Semarang, dipelopori dan
dipimpin oleh seorang Belanda bernama A.P.
Asperen van de Velde. Lewat brosur yang ia cetak,
ia menyebarkan ide-ide tentang theosofi. Semula
ia hanya mampu merekrut tujuh orang anggota,
tapi karena ia cukup getol, gerakan ini cepat
menyebar ke berbagai penjuru pulau Jawa.

Di Surabaya gerakan ini muncul pada tahun
1903. Setahun kemudian, tahun 1904, ia muncul
di Yogyakarta, lalu menyusul di Surakarta pada
tahun 1905. Begitu pesat perkembangan
gerakan theosofi di Hindia Belanda atau Indo-
nesia, hingga beberapa petinggi theosofi di
Hindia Belanda, yang berada di bawah ko-
mando Nederland, mengajukan permintaan
untuk berdiri sendiri dan langsung berinduk ke
Adyar atau pusat gerakan theosofi.

Kongres Theosofi tahun 1909 yang diadakan
di Bandung mencatat lonjakan anggota gerakan
ini di Indonesia, sampai pada angka 445. Setiap
tahun semakin terlihat adanya peningkatan, baik
di sisi pertumbuhan anggota maupun kegiatan-
nya, termasuk lini usaha, salah sarunya NV Buku
Minerva yang mendistribusikan buku-buku
theosofi dan buku-buku lainnya.

Pengaruh gerakan ini mencapai puncaknya



144 «^



Kebangkitan Freemason di Indonesia



pada tahun 1912. Lewat kongres Nederlandsch
Indie Onder afdeli der Nederland Afdeling van
de Theosofische Vereeniging di Loji Betawi
Gambir Wetan, tanggal 7 April 1912, theosofi di
Hindia Belanda lepas dari posisi sebagai afdeling
Mau cabang dari Nederland dan langsung
mengmduk ke Adyar sebagai cabang ke 20 yang
dipimpin oleh D van Hinloopen Labberton.

Untuk mengetahui sedikit tentang agenda
gerakan ini, kutipan Labberton, Ketua Theo-
sofische Vereeniging Hindia Belanda, dalam
majalah Teosofi bulan Desember 1912 meng-
gambarkan ke mana arah tuju theosofi.

Kemajuan manusia itu dengan atau tidak
dengan agama?" begitu katanya, tidak peduli
agama apa yang dianutnya. Sebab yang disebut
agama itu sifatnya: Cinta pada sesama, ringan
memberi pertolongan, dan sopan budinya. Jadi
yang disebut agama yang sejati itu bukannya
perkara lahir, tetapi perkara dalam hati, batin.

Perkembangan yang cukup pesat ini
akhirnya mengundang CW. Leadbeater, satu
dari tiga serangkai, Blavatsky dan Olcott, untuk
datang berkunjung ke Indonesia dan mukim
selama dua bulan lamanya. Ia mengadakan
serangkaian perjalanan, ke Batavia, Bogor
(Buitenzorg), Bandung, Semarang, Yogyakara,
Surakarta, Malang, Surabaya dan Medan. Perlu
diingat kembali, Leadbeater sama seperti



Di Balik Kerusakan Agama-agama



^ 145



Blavatsky dan Olcott, ia juga salah seorang
grand master dalam Freemasonry Internasional.

Sebetulnya, pada bagian-bagian tertentu,
apa yang diajarkan dan diperjuangan oleh
gerakan theosofi boleh dibilang cukup baik dan
bermanfaat, misalnya menghilangkan diskrimi-
nasi, .memperjuangkan hak asasi manusia.
Termasuk juga memberikan beasiswa kepada
pemuda-pemuda yang berbakat. Contoh kasus
yang paling menonjol adalah, bagaimana
perhimpunan theosofi ini membiaya dan men-
dukung sepenuhnya proses pendirian Jong
Sumatranen Bond (JSB) dan juga Jong Java (JJ).
Salah satu pembinanya adalah P. Foumier, salah
seorang ketua perhimpunan theosofi di Batavia.
Ia juga termasuk orang yang memfasilitasi
berdirinya Studiegroep Politiek Wetcnschapen
{Kelompok Studi Ilmu Politik) bagi organisasi-
organisasi pemuda.' 13

Dari Jong Java ada nama R. Basoeki dan dari
Jong Sumatranen Bond ada nama Mohamad
Amir, selain Mohamad Yamin. M. Amir adalah
ketua kedua di JSB pada kurun waktu 1920-
192?. Pada tahun 1922, ia dikirim oleh Perhim-
punan Theosofi untuk melanjutkan beasiswa di



I lans vart Miert, Dengan Semangat Berkobar. Nasionalisme
dan Geraknn Pemuda di Indonesia, 1918-1930. (hlm. Xviii.)



146«



Kebangkitan Freemason di Indonesia



bidang kedokteran ke Belanda. Bahkan kemu-
dian, Amir dinikahkan dengan keponakan
Foumier sendiri. 44

Gerakan ini kemudian mendirikan sebuah
kelompok yang diberi nama Orde der Dienaren
van Indie, sebuah klub theosofi untuk kalangan
pemuda. Ramai aktivis muda Indonesia di
/,.unan itu yang pernah bergabung dengan Orde
ini, beberapa di antaranya adalah Mohamad
Jamin, M. Thabrani, Djamaloedin, Roestam
Rlfendi dan juga Sanoesi Pane. Bahkan disebut-
kan, Mohammad Hatta pernah bergabung dan
mendapat beasiswa ke Belanda dari kalangan
theosofi.

Agenda Perhimpunan Theosofi dirumus-
kan ke dalam tiga tujuan besarnya.

1. Membentuk suatu inti persaudaraan
universal kemanusiaan tanpa membeda-
bedakan ras dan golongan, agama dan
kepercayaan, kasta dan warna kulit.

2- Mengajak untuk mempelajari perbandingan
agama-agama, filsafat dan ilmu penge-
tahuan.

3. Menyelidiki hukum-hukum alam yang
belum dapat diterangkan dan menyelidiki
tenaga-tenaga yang masih tersembunyi di
dalam diri manusia sendiri.



Ibid. (hlm. 79)



O/ Balik Kerusakan Agama-agama



.s* 147



Tapi bila kita lebih teliti menyelidik tiga
tujuan di atas, akan berujung pada supremasi
manusia yang akan mengalahkan dan
membunuh sifat-sifat bergantung pada Tuhan
atau Allah. Pada poin menyelidiki hukum alam
mereka menggabukan kekuatan supranatural
yang bekerjasama dengan kekuatan-kekuatan
setan dan sihir. Tapi saat itu, pemahaman yang
seperti ini tidak didapatkan secara utuh,
sehingga wajar jika gerakan ini mendapat
simpati dan pengaruh yang besar.

Sampai pada tahun 1914, gerakan ini telah
memiliki anggota 398 warga Eropa, 204 orang
pribumi dan 33 orang Cina, dan terus membuka
cabang-cabang baru di seluruh Indonesia,
terutama di Jawa Tengah. Sentrum baru di buka
di Jawa Tengah atas kerja seorang propagandis
theosofi bernama Mas Soemotjitro. Sedangkan
seksi Banyumas, Kedu, Purbalingga d'\-back up
oleh seorang Belanda bernama Hendrik
Andreas van de Broek, seorang pegawai fiskal
dan oditur milier Belanda. Tokoh ini penting
disebutkan sebagai salah satu contoh bahwa
gerakan theosofi berhubung kait dengan
gerakan freemasonry. De Broek adalah salah
seorang anggota Vrijemetselarij atau Free-
masonry. Namanya tercatat sebagai pendiri di
loji Vrijemetselarij De Vrienschap. Van de Broek
meninggal pada tanggal 4 Desember 1944 di



148 <f<&



Kebangkitan Freemason di Indonesia



dalam tahanan Cimahi semasa pendudukan
Jrpang yang memang melakukan kebijakan
|»pu bersih kepada seluruh anggota Vrijemet-
rlarij. Menurut catatan salah seorang anggota
Mnson yang ditugaskan sebagai penjaga kamar
mayat di sebuah rumah sakit di dekat tahanan,
para anggota Mason tersebut tewas sebagai
akibat penganiayaan dan siksaan tentara-
Irntara kempetni Jepang. 45

Salah satu kiat keberhasilan dan menguat-
nya gerakan ini adalah jenis propaganda yang
mereka lakukan. Di Jawa khususnya, gerakan
ini menyebar dengan memanfaatkan cara
vvayangan semalam suntuk. Lewat pertunjukan
wayang, pesan-pesan ajaran theosofi disisipkan.
Dan tokoh Arjuna menjadi simbol kesem-
purnaan dalam doktrin filsafat theosofi. Arjuna
digambarkan sebagai sosok yang halus dan
sempurna lahir batinnya, apalagi ia menjadi
lokoh pewayangan yang diidolakan oleh
masyarakat Jawa. Salah satu tokoh yang kerap
bertutur dan mendedahkan ajaran theosofi
lewat wayang adalah Dr. Radjiman Wedyo-
diningrat, pimpinan sidang BPUPKI.

Tak hanya memanfaatkan nama Arjuna lewat
pertunjukkan wayang, gerakan Theosofi ini juga



Jq Dr. Th. Stevens, Tnrekat M.iscm Bebas dan M n sy a raka! di
Hindia Belanda dnn Indonesia 1764-1962. (hlm. 121, 436)



Di Balik Kerusakan Agama-agama



4» 149



mendirikan sekolah dengan nama Arjuna Scholen
yang tersebar di seluruh pulau Jawa. Sekolah
Arjuna tersebar luas di pulau Jawa. Di antaranya
di Surakarta, Prambanan, Bandung dan Bogor. Di
Batavia sendiri Sekolah Arjuna berdiri di beberapa
wilayah, di antaranya di Meester Cornelis,
sekarang Jatinegara, Gang Paseban dan Petojo.
Keberadaan Sekolah Arjuna ini sangat penting
sekali sebagai agen penyebaran pemikiran
theosofi pada kalangan pribumi di Indonesia.
Sekolah Arjuna ini berdiri sebelum tahun 1922,
jauh sebelum Ki Hadjar Dewantara mendirikan
Taman Siswa, tapi kedua lembaga pendidikan ini
memiliki banyak persamaan.

Beberapa tokoh yang bersentuhan dengan
Sekolah Arjuna pernah menduduki posisi pen-
ting dan berpengaruh -di Indonesia. Amir
Machmud, pada era Orde Baru pernah berkuasa
sebagai Menteri Dalam Negeri. Lalu ada
Achmad Tirtosudiro, seorang jenderal yang
pernah menduduki posisi tertinggi sebagai
Ketua Dewan Pertimbangan Agung di zaman
Soeharto dan juga Ketua Ikatan Cendekiawan
Muslim Indonesia (ICMI).

Achmad Tirtosudiro pernah tercatat sebagai
murid Holand Inlansche School Arjuna di
Bandung, lalu pindah ke HIS Arjuna di Bogor
hingga tahun 1936. Tahun 1936 hingga 1939
Achmad Tirtosudiro menyelesaikan sekolahnya



150.



Kebangkitan Freemason di Indonesia



di MULO Bogor (dulu letaknya di depan istana
Hogor). Saat itu Achmad mengambil pelajaran
fakultatif bahasa Prancis dan Jerman (Bahasa
Helanda di sekolah Itu sebagai bahasa pengantar
t la u bahasa Inggris pelajaran wajib). Prestasi
Achmad cemerlang karena yang lulus hanya
dua orang, seorang Cina bernama Tan Fay Tjong
dan dirinya. Achmad kemudian melanjut ke
Algemeen Midelbare School (AMS) di Yogya
setingkat SMA sekarang. Di sana ia tinggal di
Lntemaat (asrama) Budi Utomo.

Tokoh iain yang pemah bersentuhan dengan
: ekolah Arjuna adalah Ibu Soed, pengarang lagu
.mak-anak yang paling berpengaruh di Indonesia.
Ibu Soed yang nama aslinya adalah Saridjah
Niung Bintang Soedibio pernah menjadi guru di
HIS Arjuna mulai tabun 1925 sampai 1941.
Sepanjang karirnya sebagai pencipta lagu anak-
anak, Ibu Soed telah menggubah tak kurang dari
200 lagu untuk anak-anak, di antaranya adalah
berkibarlah Benderaku, Kutilang, Hujan, Nenek
Moyang dan Menanam Jagung. Dan menurut Pak
Kasm, yang juga tokoh anak-anak, lagu-lagu Ibu
Soed penuh dengan jiwa patriotisme.



Di Balik Kerusakan Agama-agama



^* 151





Soekarno saat mengunjungi India



Tanpa bermaksud mengadili dan meng-
hubungkan nama-nama di alas dengan agenda
besar theosofi, catatan di atas menggambarkan
betapa banyak orang-orang yang berpengaruh
lahir dari komunitas ini. Ini belum ditambab lagi
dengan nama-nama besar yang sudah pasti
menjadi target rekrutmen mereka, seperti R.
Soekemi, ayahanda Soekarno. Dan juga Soekarno
sendiri yang diakuinya banyak terinspirasi oleh
pemikiran-pemikiran theosofi. Bahkan dari
perpustakaan theosofi di Surabaya Soekarno
banyak menggali dan mendapat ilmu yang
menjadi bekalnya di kemudian hari. Bahkan,
salah satu buku kesayangan Soekarno pun ditulis
oleh seorang tokoh besar theosofi di India yang
bernama Swami Vivakenanda yang ia baca saat
berada di dalam penjara. Dan ketika ia menjadi



152 e=®>



Kebangkitan Fr&emason di Indonesia







Swami Vivekenanda



presiden, ia menuliskan
kenangannya kepada
Vivekananda sebagai
sosok yang sangat
inspirational.

Dalam komentar-
nya yang ia tuliskan di
atas kertas memo pre-
sidensial, Soekarno
memuji Swami

Vivekananda. 46

Swami Vivekananda!

VJhal a name!

He was one o/ the man, who gave so much
inspiration lo me, inspiralion lo be strong,
inspiralion to be a servant ofGod, inspiration
to be a servant of the poor, inspiralion to be a
servant ofmankind.

He was it, who said: We have wept long
enough; no more weeping bui stand on your
feet, and be man!"

Soekarno

4/10 1963
Djak/irta



Dikutip dari buku Suara Kebangkitan. Seri buku-buku
kesayangan Bung Kamo yang diterbitkan oleb One Earth
Media, 2006.



Di Balik Kerusakan Agama-agama



153



Tokoh besar Indonesia lainnya yang pernah
bersentuhan dengan gerakan theosofi adalah H.
Agus Salim. 47 Diplomat ulung ini dalam sebuah
majalah mengatakan memang dirinya pernah
menjadi anggota dari Theosofische Vereeniging
tatkala ia bekerja sebagai penerjemah di
pemerintahan Hindia Belanda. Dalam artikel
yang berjudul "Benarkah Saya Seorang Spion", H.
Agus Salim mengaku tertarik dengan theosofte
karena aliran ini mengajarkan dan mengajak
manusia untuk mengkaji tenaga dalam baik dari
alam dan dari diri manusia sendiri. Karena itu
pula theosofie seperti Vrijmetselarij, bersifat
mistik dan magis. Namun akhirnya H- Agus
Salim menarik diri tanpa memberikan alasan
yang pasti. Memang sempat terbetik kabar,
bahwa H. Agus Salim pernah bertugas sebagai
seorang intel Belanda yang ditugasi untuk
memantau gerakan Islam. Bahkan ia pernah
ditugasi untuk memantau gerak-gerik H. O. S
Tjokroaminoto dari Sarekat Islam. Tentang hal
ini H- Agus Salim pernah memberikan- penje-
lasannya dalam sebuah ceramah di pertemuan
The Indonesian-Pakistan Cultural Association, 9
Desember 1953, di Amerika.

"Agak 40 tahun berselang dalam kehidupan
saya yang penuh dengan petualangan, saya



" Majalah Het LjcW No, 4/ TH III, Juni 1927 (Ben ik een
Spion?) Dikutip dari Ridwan Saidi, 1993



154 3*1



Kebangkitan Freemason di Indonesia



ptrnah ada hubungan dengan Himpunan
rheosofi. Mereka memerlukan jasa-jasa saya
'ii'b.igai penerjemah, karena mereka hendak
nii'iierjemah beraneka ragam buku. Saya di-
undang sebagai tamu di rumah seorang anggota
1 liinpunan Theosofi itu, lalu ketika hendak
bersantap diberitahukannya bahwa mereka
.ulilah penganut vegetarisme dan tidak menye-
diakan daging pada santapannya. Maka saya
pun memberitahukannya bahwa saya beserta
seluruh keluarga pada waktu itu juga mene-
i tpkan vegetarisme; yaitu vegetarisme atas da-
lil rasional, berdasarkan kepada paham
Kesehatan dan nilai gizi. Dalam pada itu, per-
limaan pada hal ini ada memperdekat kami.
LaJu mereka menyerahkan kepada saya buku
untuk diterjemahkan, yaitu suatu kitab yang
ihilam dunia Islam dikenal sebagai Maktubati
Sadi (tulisan Sadi) surat-surat dalam bahasa
Parsi yang terkenal umum dalam pengkajian
agama Islam. Saya kira buku itu tidak dikenal di
ini. Saya memperolehnya melalui terjemaham
dalam bahasa Inggris, yang saya terjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia, dan diberi judul
Tasauf di dalam Islam, dan saya pikir judul itu
lepat pula, karena kata tasauf dekat dengan
teosofi dekat sekali kemiripannya. Maka mereka
menyebutnya tasauf, dan kami bertambah erat
hubungan. Saya tertarik pada Himpunan



DI Balik Kewsaken Agama-agama



&* 155



Theosofi itu, karena dalam program mereka
terdapat tiga pokok. Pertama, ia membentuk
inti persaudaraan umat manusia. Kedua untuk
mengadakan penelahaan perbandingan antara
segala agama. Ketiga menelaah adanya
kekuatan gaib di dalam alam dan dalam manu-
sia, Ketiga-tiga pokok disebutkan pula dalam
Al-Qur'an untuk agama Islam. Maka saya ga-
bungkan diri pada himpunan itu, namun ke-
mudian jalan kami masing-masing berpisah.
Dan suatu permainan takdir ialah bahwa
melalui Himpunan Theosofi itu, saya telah
memasuki kehidupan politik: saya memasuki
dunia politik kira-kira 40 tahun yang lampau,
dan sampai kini saya masih terlibat, seakan
terikat kaki dan tangan pada kehidupan politik.

Namun di sini hendak saya ikrarkan bahwa
mulai saat ini pesan yang hendak saya bawa
ialah pesan agama Islam. Saya tidak akan
menghiraukan soal-soal politik, karena bila ada
terdapat suatu upaya untuk menyembuhkan
segala penyakit di dunia ini, saya yakin upaya
itu tidak lain daripada mencari jalan menuju ke
Allah, dan memperjelas jalan itu." 18

Kalimat-kalimat di atas merupakan sebuah
penjelasan dari H. Agus Salim tentang keterli-
batannya dengan kaum theosofi yang juga



48 Seratus Tahun Haji Agus Salim. (Jakaita, Sinar Harapan-
1984) hlm.455



156 s*



Kebangkitan Fre&mason di Indonesia



kebanyakannya adalah anggota Vrijmetselarij.
Selain itu, keterangan H. Agus Salim di atas juga
menjelaskan sesuatu, bahwa seringkah mereka
menggunakan kalimat-kalimat tasauf untuk
kedok mereka; menyamarkan doktrin theosofi
dengan tasauf. Salah satu buku yang diter-
jemahkan oleh H. Agus Salim dan menjadi baca-
an terkemuka saat itu berjudul Tassaoef Dalam
Agama Islam yang disadur dari seorang penulis
bernama Sjekh Sjarafoedin.

Sedangkan Achmad Soebardjo salah
seorang menteri dalam kabinet pertama yang
dibentuk oleh Soekarno. Ia sendiri mengakui
keanggotaannya dalam theosofi ketika dikenal-
kan dan diajak oleh seorang temannya yang
bernama Arifin ke Asrama Blavatsky. Tentang
hal ini, Achmad Soebardjo mengatakannya
sendiri:

"Sejak aku tinggal di Blavatsky Park
(salah satu loji, yaitu pusatnya di Batavia)
satu-persatu aku mulai berkenalan
dengan orang-orang terpandang dalam
aliran itu seperti: Ir. Anton van Leeuwen,
seorang insinyur Belanda dalam ilmu
elektro seorang pejabat tinggi dari
Jawatan Pos, Telepon dan Telegrap, dan
teman sekantornya Ir. B Fournier Van
Leeuwen adalah seorang bujangan dan
tinggal bersama keluarga Founier dalam



Di Balik Kerusakan Agama-agama



4*3 157



salu rumah besar. Aiifin (teman Achm.id
Soebardjo yang mengajaknya masuk
perkumpulan theosofi) dan aku sering
diundang untuk makan malam di rumah-
nya. Kami memperbincangkan secara
panjang lebar tentang arti Theosofi, dan
pengaruh-pengaruh yang berguna bagi
jiwa manusia. Di samping itu ada pula
pertemuan-pertemuan yang diadakan
sekali seminggu di luar Blavatsky Park, di
sebuah penginapan teosof-teosof....

Dalam gedung itulah diberikan
kuliah-kuliah oleh pemuka Theosofi,
biasanya pada Minggu pagi. Sejumlah
besar orang berkumpul di situ, ke-
banyakan terdiri dari anggota-anggota
yang tinggal di Batavia, di luar Blavatsky
Park. Jumlah pengunjungnya itu lumayan
juga, di antaranya terdapat pula orang-
orang Indonesia, kebanyakan pejabat-
pejabat dari Jawatan pemerintah, bebe-
rapa orang pelajar dari sekolah hukum....

Berangsur-angsur aku menjadi biasa
juga dengan orang terkemuka, yang
bekerja di belakang gerakan ini yaitu
Madame Blavatsky, Col. Olcott, Ny . Artnie
Besant, A.R. Sinnet dan G.R.S. Mead. Aku
mencapai usia 22 tahun, ketika aku
berusaha dengan tekun menyelami



158 <s&



Kebangkitan Freemason di Indonesia



I, I ,,, m j,) n, m i lim.iili pada tahun 1918.
'.i'l.cn.iniy.i dalam kecenderungan untuk
mengetahui diri sendiri, berterus terang
|).hI..i diri sendiri ternyata yang mendo-
rongku ke Theosofi hanyalah perasaan
ingin tahu bukan agama...." 49
Soebardjo sempat tinggal di Bataviase
m.ivatskypark dari tahun 1920 sampai beberapa
w.iklu. Tapi akhirnya ia meninggalkan komu-
nitas yang merupakan tempat tinggal, asrama
I mim theosofi, perpustakaan, pusat belajar dan
tempat meditasi. Alasan Soebardjo saat itu
sederhana, ia tidak suka melakukan doa wajib
dan meditasi bersama. 50

Pada masa kini, theosofi kembali bangkit
.lengan berbagai gerakannya. Penerbitan buku
Mengikis Balas Timur dan Barat. Gerakan Theosofi
dan Nasionalisme Indonesia, karya Iskandar P.
Nugraha, bertepatan dengan ulang tahun se-
abad keberadaan Perhimpunan Theosofi di
Indonesia yang diawali berdirinya loji theosofi
di Semarang pada 7 September 1901. Hal ter-
sebut dituturkan oleh Andrini Martono, dari
Sekretaris PB Persatuan Warga Theosofi Indone-
sia atau Pervvathin dalam kata pengantarnya di
dalam buku yang sama.

« Iskandar P Nugraha, Gerakan Theosofi & Nasionalisme
Indonesia.(Jakarta, Komunitas Bambu -20 01) hlm. 111-112
50 Hans van Miert, Dengan Semangat Berkobar, (hlm. 135)



Di Balik Kerusakan Agama-agama



& 159



Perwathin didirikan pada 31 Juli 1963, dan
disahkan sebagai badan hukum oleh peme-
rintah dengan SK Menteri Kehakiman tgl. 30
November 1963 No J.A/146/23 dan tanggal 7
Desember 1971 No J.A 5/203/5 Berita Negara
No 2 tahun 1972 Tambahan Berita Negara RI tgl
7 Januari 1972 No 2.

Disebutkan dalam majalah THEOSOFI,
bahwa Perwathin tidak memihak satu aliran
apapun juga dan terdiri dari anggota-anggota
yang mencari kebenaran. Mereka berusaha
memajukan persaudaraan dan mengabdi ke-
pada kemanusiaan.

Perwathin bertujuan untuk: Pertama,
Mengadakan inti persaudaraan antar sesama
manusia dengan tidak memandang bangsa,
kepercayaan, kelamin, kaum atau warna kulit.
Kedua, Memajukan pelajaran mencari per-
samaan di dalam agama-agama, filsafat, dan
ilmu pengetahuan. Ketiga, Menyelidiki hukum-
hukum alam yang belum dapat diterangkan dan
kekuatan-kekuatan di dalam manusia yang
masih terpendam.

Tujuan utama para pendiri Mazhab
Theosofi Eklektik, yakni mendamaikan semua
agama-agama, aliran-aliran dan bangsa-bangsa
di bawah sebuah sistem etika umum, ber-
dasarkan pada kebenaran-kebenaran abadi.
Blavatsky juga mengklaim, bahwa Theosofi



160 as



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Sudah setua dunia itu sendiri, dalam ajaran dan
ctika-etikanya, karena Theosofi adalah sistem
yang paling universal dan luas di antara
semuanya.

Komunitas ini telah menerbitkan majalah
dengan nama Theosofi, meski dengan tampilan
yang masih sederhana, tapi seluruh tulisan dan
isi di dalamnya hendak menghidupkan kembali
ajaran-ajaran theosofi. Beberapa nama yang
berhasil penulis telusuri yang terkait dengan
kebangkitan masyarakat theosofi kali ini adalah
Dr. Soepangat Sumarto, dengan alamat Jl.
Anggrek Neli Murni A-104, Jakarta-11410.
Mama lainnya adalah Mr. H.M. Soesiswo. Jl.
Otto Iskandardinata M/G No. 336, Jatinegara.
Jakarta Timur-13340. Sedangkan alamat redaksi
majalah Theosofi adalah Metro Permata I, Blok I
3/7 Jin Raden Saleh, Karang Mulya, Ciledug.

Tapi lebih dari segalanya, aplikasi praktis
dari ajaran theosofi yang dibawah oleh Madame
Blavatsky itu menjelma dengan wajah baru
bernama pluralisme agama. Baik yang sejak
awal dikumandangkan oleh Nurcholis Madjid
maupun gerakan baru yang diusung oleh
gerakan liberal radikal seperti Jaringan Islam
Liberal yang dipimpin Ulil Abshar Abdalla dan
juga tokoh-tokoh seperti Dawam Rahardjo,
Djohan Efendi, Siti Musdah Mulia, dan yang
lainnya.



D/ Balik Kerusakan Agama-agama



.5*. 161



Variasi perkembangan dari pluralisme
agama akan semakin beragam, seperti yang
diprediksikan oleh Dr. Anis Malik Thoha,
asisten profesor di departemen Ushuluddin dan
Perbandingan Agama di International Islamic
University Malaysia (IIUM). Anis Malik Thoha
secara khusus menulis prediksi tren pluralisme
agama ini dalam sebuah bukunya yang bertajuk
Tren Pluralisme Agama, Sebuah Tinjauan Kritis. 5 *

Dalam buku tersebut, setidaknya Anis Malik
memprediksi akan lahir lagi paham turunan dari
pluralisme agama. Ada yang diberi nama Tren
Humanisme Global. Lalu ada pula Tren Teologi
Global. Ada juga tren Sinkretistik dan Hikmah
Abadi. Artinya, makin banyak pula pemikiran
yang akan dibangun di sekeliling kita yang
disiapkan untuk membuat kaum Muslimin me-
rasa bersalah jika tidak beragama secara terbuka.
Artinya, jika kelak ada salah seorang pengusung
pemikiran pluralisme meninggal seperti contoh
meninggalnya Nurcholis Madjid, jika ada se-
orang Muslim yang tak mengucapkan belasung-
kawa, bukan saja dituduh sebagai tidak moderat
atau fundamentalis, tapi bisa juga dituduh tidak
manusiawi, bahkan melanggar HAM.

Apa itu Tren Humanisme Sekuler? Menurut
Anis Malik Thoha, humanisme sekuler adalah






51 Terbitan Prespekli/, Kelompok Gema insani, 2005.



sebuah konsep yang menjadikan nilai-nilai
kemanusiaan murni atau sekulerisme sebagai
satu-satunya standar. Konsep ini akan berujung
pada cara berpikir relativisme dan mengingkari
semua yang bersifat gaib, termasuk kekuatan
terbesar Allah. Dan tentu saja hal ini sangat
bertentangan dengan akidah Islam.

Padahal ketika umat Islam menolak cara
berpikir seperti ini, bukan berarti umat Islam
tidak menghargai nilai-nilai humanisme.
Sebaliknya, Islam dengan segala ajarannya
justru meninggikan nilai-nilai kemanusiaan.
Ajaran tauhid yang ada dalam Islam, menjamin
betapa pedulinya Islam pada nilai dan sistem
kehidupan. Dan dengan ajaran itu pula,
kehidupan menjadi tertib, teratur dan menjamin
seluruh manusia terpenuhi hak asasinya sebagai
manusia.

Lalu, dalam penjelasannya Dr Anis Malik
mengutip kalimat dari Al-Maududi dalam Kitab
hJazariyyat A!-lsIam AlSiyasiyyah, "Jika Anda
renungkan masyarakat manusia, niscaya Anda
akan yakin bahwa sumber utama kerusakan
sebenarnya adalah menuhankan manusia, baik
secara langsung atau tak langsung...."

Tren kedua yang diprediksi oleh Anis
Malik, yang akan dilancarkan oleh musuh-
musuh Islam adalah cara Tren Teologi Global.
Tren yang satu ini disebut sebagai upaya yang



162



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Di Balik Kerusakan Agama-agama



163



serius, sistematis sekaligus licik untuk meng-
hapus agama-agama di dunia. Atau setidak-
tidaknya, cara yang satu ini adalah upaya untuk
mendangkalkan agama-agama yang ada.

Kemasan yang akan dipakai untuk mem-
populerkan tren ini bisa jadi sangat religius,
teologis, ilmiah dan obyektif. Tapi sesung-
guhnya, di balik itu semua, tersimpan racun
mematikan untuk pemeluk agama. Dan agama
yang paling diburu sebagai target adalah Islam,
sebagai satu-satunya agama dengan pemeluk
yang paling taat di dunia. Pemikiran seperti ini
sangat membahayakan agama, sebab akan
melahirkan kerusakan yang tiada tara. Lewat
metode ini agama dipertanyakan kembali
artinya, agama ditinjau ulang maknanya. Salah
satu tokoh yang mengusung paham ini adalah
Wilfred C. Smith yang menyatakan istilah
agama sangat problematik. "Oleh karena itu
agama mutlak harus dibuang dari kamus
bahasa, termasuk nama-nama semua agama." 52

Tren berikutnya yang bisa saja terjadi
adalah Tren Sinkretistik. Sebetulnya sinkretisme
adalah gejala yang sudah berumur sangat tua.
Sinkretistik adalah usaha mengadakan ruh yang
sama dan setara serta relativisme absolut.
Dalam metode ini akan ada usaha menyam-

52 Smith, Wilfred, Canlwell, The Meaning and End o/Relieion
(London, SPCK-1978)



164:



Kebangkitan Freemason di Indonesia



purkan unsur-unsur terbaik dari semua agama
yang ada di muka bumi. Termasuk menyam-
purkan tata cara ibadah agama-agama.

Yang satu ini, jangan-jangan tak menunggu
lama untuk muncul sebagai gerakan pemikiran di
Indonesia. Gejala-gejala untuk yang satu ini,
sudah ada sekarang. Sebuah artikel yang ditulis
oleh Luthfie Assyaukani dimuat oleh harian
Kompas, Sabtu, 3 September 2005. Artikel tersebut
berjudul "Agama dalam Batas Iman Saja". Tulisan
ini dipersembahkan oleh Luthii Assyaukani untuk
NurchoUs Madjid yang menurutnya selalu
membela iman di atas agama dan rasionalitas.

Dalam paragraf-paragraf terakhir tulisan-
nya, Luthfi Assyaukani menuliskan, "Seorang
fideis Muslim misalnya, bisa merasakan dengan
Allah tanpa melewati jalur shalat karena ia bisa
melakukannya lewat meditasi atau ritus-ritus
yang lain yang biasa dilakukan dalam perse-
median spiritual. Dengan demikian, pengalaman
keagamaan hampir sepenuhnya independen dari
aturan-aturan formal agama. Pada gilirannya
perangkat dan konsep-konsep agama seperti
kitab suci, nabi, malaikat dan lain-lain tak terlalu
penting lagi. Karena yang lebih penting adalah
bagaimana seseorang bisa menikmati spirituali-
tas dan mentransendenkan dirinya dalam lom-
patan iman yang tanpa batas itu."

Tren terakhir yang diduga akan muncul



DI Balik Kerusakan Agama-agama



165



juga adalah Tren Hikmnh Abadi. Tren yang satu
ini lebih besar menargetkan orang-orang yang
mengalami krisis atas kemodernan. Tren ini
mengungkap hikmah-hikmah tua dari berbagai
aliran dan pemikiran untuk selanjutnya dijahit
menjadi ajaran, dikemas dengan menggiurkan
dan seolah-olah sebuah kebaikan.

Seorang filsuf besar bisa dinobatkan sebagai
nabi dalam aliran ini. Semua pemikir bisa
disebut sebagai walinya, karena memberikan
hikmah-hikmah. Tapi karena itu pula, ajaran
hikmah yang gado-gado ini menjadi sangat
ruwet dan tak punya sandaran. Tapi lagi-lagi,
selain kemasan yang menarik, pemikiran-
pemikiran sesat seperti ini melahirkan pula an-
caman-ancaman, yang meski samar, tapi sangat
berat. Seperti jika tak turut, dituduh teroris. Jika
tak manut, disangka fundamentalis dan lain
sebagainya.

Segala tren di atas mendapat dukungan dan
sokongan sepenuhnya dalam gerakan liberali-
sasi yang dijalankan oleh Amerika. Beberapa
waktu lalu. CIA mengeluarkan sebuah laporan
berisi prediksi tentang global tren tahun 2020.
Dalam laporan tersebut, setidaknya ada empat
skenario yang diprediksi akan menjadi tren
global 15 tahun mendatang. Skenario pertama
bercerita tentang prediksi CIA tentang kekuatan
China dan India, terutama pada pasar dunia



166«



Kebangkitan Freemason di Indonesia



yjng akan dikuasi oleh dua negara yang terus
membuat hari Paman Sam ketar-ketir. Prediksi
kedua, CIA masih mencantumkan kalimat Pax
Americana sebagai kemungkinan global tren
kedua. Untuk yang satu ini, tampaknya Pax
Americana lebih cenderung sebuah rencana
daripada prediksi. Amerika tetap ingin
menempatkan dirinya mendominasi dunia, dan
i lu akan terus diusahakan.

Pada urutan ketiga, CIA menyebutkan ada
kemungkinan besar lahirnya New Cnliphate atau
Khilafah Islam yang baru. Gerakan ini menurut
CIA akan diusung oleh para penganut radikal,
yang tentu saja Muslim. Sedang yang keempat,
CIA memprediksi kemungkinan teror yang
akan terus terjadi. Betapa curangnya, menyan-
dingkan kemungkinan lahirnya Khilafah
[slamiyah dengan teror yang berkepanjangan.

Tapi dapat dipastikan, mulai sekarang
hingga 2020 nanti, semua struktur pemerin-
tahan Amerika akan sibuk bukan kepalang.
Negara ini dikepung setidaknya oleh tiga
kekuatan besar, India, China dan Islam. Dan
tentu saja kesibukan Amerika adalah memper-
tahankan diri sekaligus membendung tiga
kekuatan di atas agar tidak mencuat ke
permukaan.

Khusus untuk Islam, tentu saja prosesnya
sudah jauh-jauh hari dilakukan. Salah satu



DI Balik Kerusakan Agama-agama



& 167



caranya adalah dengan mengusung pemikiran
dan paham nyeleneh. Pertama kali umat Islam
mendengar agenda sekulerisasi di Indonesia
dulu tokohnya adalah Harun Nasution dan
Nurcholis Madjid. Kemudian muncul gelom-
bang baru Islam Liberal yang diwakili oleh
kelompok lebih muda yang dimotori Ulil Absar
Abdalla dengan membawa pemikiran liberalis-
me. Kini, hampir bersamaan waktunya, dijajak-
an paham pluralisme yang pada ujung tujuan-
nya menyamakan semua agama. Ketiga agenda
tersebut, telah dirancang jauh-jauh hari oleh
musuh agar kekuatan umat Islam rusak dan
mandul. Dan kekuatan musuh dalam meme-
takan umat Islam tidak pernah tanggung-
tanggung, pasti dilakukan dengan detil.

Itu pula yang dilakukan oleh Rand
Corporation, sebuah lembaga think tank peme-
rintah Amerika. Rand Corp adalah lembaga
riset independen yang membuat analisa
obyektif untuk persoalan yang terjadi di seluruh
dunia.



168«%



Kebangkitan Freemason di Indonesia




Divisi Riset Keamanan Nasional dari
lembaga ini membuat laporan khusus untuk
membantu kebijakan pemerintah Amerika.
Khususnya di bidang pemberantasan ekstremi-
tas dan pengembangan sosial di bidang eko-
nomi dan politik melalui demokratisasi.

Rand Corp mengeluarkan sebuah laporan
yang cukup detil tentang umat Islam dengan
judul Civil Denwcratic Islam; Parlners, Resources
and Stmtegies. Sebuah laporan yang tak hanya
memetakan, tapi juga memberikan rekomendasi
tertentu untuk menghadapi kelompok-kelom-
pok dalam tubuh umat Islam. Pada Bab I lapor-
an ini, Rand Corp memetakan kelompok
berdasar respon terhadap sebuah masalah.
Misalnya isu demokrasi, gender, HAM,



Di Balik Kerusakan Agama-agama



169



poligami, pakaian wanita, bak suami istri dan
lain sebagainya.

Dalam laporan tersebut, Rand Corp mem-
bagi umat Islam menjadi beberapa bagian. Ada
yang mereka namakan Muslim Sekuleris, Tra-
disional, Modernis dan FundamenLaiis. Selan-
jutnya mereka menyarankan suatu strategi un-
tuk mengubah dunia Islam agar menjadi
demokratis, modern dan sesuai dengan tatanan
internasional, yang tentu saja mengacu pada
Barat dan Amerika Serikat. Dan salah satu
syarat mutlak tegaknya demokrasi adalah
pluralisme agama.

Beberapa strategi yang diusulkan dalam
laporan Rand Corp tersebut dibagi menjadi dua
bagian besar. Bagian pertama bersisi sekurang-
kurangnya tujuh rekomendasi,

Pertama, pemerintah Amerika harus
mendukung penciptaan tokoh, pemimpin
atau panutan yang membawa nilai-nkii
modernitas.

Kedua, dukung tercip tanya masyarakat
sipil di dunia Islam.

Ketiga, kembangkan Islam warna-warni
seperti Muslim Jerman, Muslim Amerika,
Muslim Inggris dan banyak lagi.

Keempat, menyerang terus kelompok
fundamentalis dengan cara pembusukan



170^



Kebangkitan Freemason di Indonesia



tokoh-tokohnya melalui media massa.
Kelima, mempromosikan nilai-nilai
demokrasi Barat.

Keenam, dianjurkan menantang kelompok
tradisionalis dan fundamentalis dalam soal
kesejahteraan sosial, kesehatan, ketertiban
dan lain-lain.

Rekomendasi terakhir dari Rand Corp
adalah, agar semua rancangan di atas difokus-
kan dalam dunia pendidikan, khususnya
generasi muda Muslim.

Sedangkan rencana besar kedua tak kalah
hebat dampaknya untuk umat Islam. Rand
merekomendasikan agar pemerintah Amerika
mendukung perlawanan atas kelompok fun-
damentalis. Menantang umat Islam tentang
penafsiran ajaran-ajaran Islam, seperti keaslian
Al-Qur'an, hadits, fiqih, tafsir dan lain-lainnya.
Selain itu, Rand juga meminta agar usaha
diarahkan pula untuk mem-blow up ketidak-
mampuan tokoh-tokoh Muslim fundamentalis
merespon masalah sosial. Rand juga memberi-
kan kiat khusus untuk melahirkan antipati serta
imej buruk terhadap para tokoh Islam di
kalangan fundamentalis.

Untuk kalangan tradisionalis, Rand menya-
rankan agar kelompok yang satu ini didukung
untuk melawan kelompok fundamentalis. Tak



Di Batik Kerusakan Agama-agama



171



segan-segan, Rand Corp bahkan menyarankan
agar ada kekuatan tertentu yang digunakan
untuk memupuk rasa perseteruan di antara
kelompok tradisionalis dan fundamentalis.
Sedang kalangan modernis, yang termasuk di
dalamnya kelompok anak-anak muda yang
liberal, diusulkan agar didukung secara penuh.
Tapi untuk kelompok sekuleris, Rand Corp
mengusulkan agar mendukung dengan cara
hati-hati. Rand juga tak lupa menyarankan
dukungan berupa media regional yang populer,
seperti radio, koran dan buku-buku yang
memperkenalkan pemikiran-pemikiran liberal.

Dari sekian banyak rekomendasi, nyaris
semuanya sudah terjadi di Indonesia. Mulai dari
membunuh karakter umat Islam yang disebut
fundamentalis, fatwa sosial, publikasi pemikir-
an liberal sampai hal-hal tertentu seperti men-
dorong studi untuk meragukan keotentikan
sumber-sumber utama Islam. Misalnya saja
kedatangan Nasr Hamid Abu Zayd dan Khaled
Abu Al-Fadl ke Indonesia beberapa waktu lalu.
Keduanya adalah tokoh yang mengusung pa-
ham liberalisme dalam Islam. Nasr Hamid Abu
Zayd yang telah difatwa kafir oleh para ulama
di Mesir, datang ke Indonesia untuk mempro-
mosikan pikirannya. Sedangkan Khaled Abu
Al-Fadl, profesor hukum Islam di UCLA 7
Amerika Serikat dieluk-elukkan kedatangan



uleh Jaringan Islam Liberal. Bahkan,
wawancara dengan Khaled Abou el Fadl diberi
judul yang sangat menyesatkan di situs JIL.
"Hak asasi manusia di atas hak asasi Allah,"
demikian pernyataan Khaled Abou el Fadl yang
dijadikan judul wawancara tersebut.

Siapa yang bermain di belakang ini bisa kita
runut. Pluralisme agama muncul dari proses
demokratisasi dan liberalisasi di Barat. Plura-
lisme agama ini adalah syarat mutlak untuk
jalannya demokratisasi. Demokrasi tidak akan
solid dan kuat ketika masyarakat tidak meya-
kini pluralisme agama, Artinya, untuk menjadi
seorang demokrat, kita harus merelakan akidah
Islam sebagai taruhannya.




Inkufsisi Gaya Baru ala Amerika



172 «s,



Kebangkitan Freernason di Indonesia



Di Balik Kerusakan Agama-agama



&* 173




Siapa saja yang tidak menganut pluralisme,
siapa saja yang tidak menjalankan demokrasi
akan mendapatkan sanksi, sebuah inquisisi
gaya baru abad 21. Inkuisisi atau dalam bahasa
Inggris lnquisition diambil dari tradisi gereja
Katolik yang menerapkan lnquisitio Haeralicae
Pravitatis Sanctum OJficiuin. Sebuah vonis hu-
kuman yang sangat kejam untuk orang-orang
yang dianggap kafir dan keluar dari doktrin
agama Katolik. Siksaan dalam Inquisisi sung-
guh tak terbayangkan kejamnya, ada yang di-
gantung, di bakar hidup-hidup, sampai dikuliti
dan dicincang berkeping-keping. Dan saat ini
inquisisi terjadi dalam bentuknya yang berbeda.
Muslim Irak dan Afghanistan, juga Hamas yang
memenangkan pemilihan umum di Palestina
telah merasakannya. Mereka diembargo, kela-
paran, sebelum akhirnya dibunuh dan dibom-
bardir rata dengan tanah- Itu semua dilakukan



174 5&



Kebangkitan Freemason di Indonesia



dengan alasan membawa demokrasi sebagai
paham baru untuk Irak dan Afghanistan.

Inkuisisi yang nyata telah dirasakan oleh
rakyat Afghanistan dan Irak yang dituduh se-
bagai anggota Al-Qaeda dan ditahan di
Guantanamo. Inkuisisi modern itu benar-benar
nampak di Guantanamo. Beredarnya foto-foto
tentang perlakuan militer Amerika terhadap
para tahanan rakyat Afghanistan yang mereka
tuduh sebagai anggota Taliban dan Al-Qaidah
membuktikan itu semua.

Seorang pengirim foto anonymous, beberapa
waktu lalu mengirimkan hasil jepretannya ke
sebuah situs milik radio berita Art Bell di
Amerika. Empat foto tersebut menunjukkan
sebuah pemandangan yang luar biasa tak
manusiawi. Tentara-tentara Amerika memper-
lakukan para lahanan yang mereka ambil dari
Afghanistan tak lebih layak dari seekor hewan.
Mulai dari penyiksaan, pelecehan seksual,
interograsi dengan menggunakan anjing,
sengatan listrik dan lain sebagainya.

Peristiwa biadab yang terungkap pertama
kali adalah melalui foto-foto yang diambil dalam
sebuah pesawat militer Amerika berjenis C- 130
yang digunakan untuk mentranfer tahanan dari
Afghanistan menuju base camp tentara Amerika
di Teluk Guantanamo, Kuba pada awal-awal
penyerangan Afghanistan, akhir tahun 2001.



Di Balik Kerusakan Agama-agama



^ 175



Sekumpulan tahanan tampak dirantai
berjajar; belenggu di kaki dan tangan sudah
pasti, ditambah lagi penutup kepala dan
penyumbat mulut yang menyiksa. Makan dan
minum, jangan berharap lagi barang kebutuhan
asasi tersebut akan ditawarkan dalam kondisi
seperti ini. Dalam kondisi seperti itu, seorang
penjaga bersenjata lengkap masih ditempatkan
untuk mengawasi para tahanan. Jangankan
manusia, binatang saja bisa mati jika diterbang-
kan dalam sebuah pesawat dengan jarak tem-
puh beberapa jam dari Afghanistan ke Guan-
tanamo dengan kondisi seperti ini. Masihkah
bisa pemerintah Amerika menyangkal bahwa
mereka tidak melakukan pelanggaran atas hak
asasi manusia?

Ternyata mereka masih bisa membantah.
Juru bicara Departemen Pertahanan di Pentagon
mengatakan bahwa ini bukan standar prosedur
yang diwajibkan dalam menangani tahanan.
"Tidak ada indikasi bahwa tekanan yang
diberikan pada para tahanan ini adalah pro-
sedur standar operasi departemen kami," tegas
Letnan Kolonel Dave Lapan kepada pers bebe-
rapa saat setelah foto bukti kebiadaban militer
Amerika ini beredar. Departemen Pertahanan,
menurut Lapan, saat ini memfokuskan diri
untuk menginvestigasi bagaimana gambar-
gambar tersebut sampai beredar ke tangan



176,



Kebangkitan Freemascn di Indonesia



I n.iblik. Sebuah kebijakan yang aneh bagi publik.
Kukannya memberikan sanksi dan memperbaiki
prosedur, departemen malah mencari sumber
dari mana kebusukan bisa tersebar.

Jurubicara Departemen Pertahanan yang
lainnya, Victoria Clarke, turut memperkuat
bantahan Dave Lapan. Menurut Victoria Clarke,
pihaknya telah bekerjasama dengan US Force
dan Pusat Komando Militer untuk menyelidiki
lebih lanjut gambar tersebut. "Seperti yang telah
diketahui publik, kami memberikan perhatian
besar dan memperlakukan para tahanan dengan
sangat layak, mulai dari pengambilan mereka di
medan perang, transportasi sampai penem-
patannya di Guantanamo," sanggah Clarke.

Untuk menambah kekuatan argumenta-
sinya, Clarke bahkan mengingatkan publik
beberapa waktu yang lalu Departemen Perta-
hanan telah mengundang secara khusus Palang
Merah Internasional untuk meninjau langsung
kondisi tahanan. "Puluhan koalisi lembaga
pemantau telah kami undang ke Guantanamo
untuk memastikan bahwa para tahanan
diperlakukan secara layak," tuturnya. Dengan
berapi-api, seperti yang tampak dalam siaran
televisi, Clarke mengatakan bahwa tidak ada
pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi
pada para tahanan seperti yang telah diatur
dalam Konvensi Genewa.



0/ Balik Kerusakan Agama-agama



^o 177



Tapi semakin keras mereka membantah,
maka semakin keras pula tudingan mereka
terima. Selain perlakuan yang keji terhadap para
tahanan yang tampak di foto, baru-baru ini
Amnesty Internasional melayangkan surat
protes khusus pada Presiden Bush tentang
arogansi pemerintah Amerika. Surat tersebut
berisi tentang gugatan terhadap pemboman
yang dilakukan oleh CIA terhadap sebuah
mobil yang diduga dikendarai oleh anggota Al-
Qaidah di Yaman. Mobil yang diduga diken-
darai oleh Ahmad Hijazi tersebut diserang
dengan pesawat khusus dan menewaskan lima
orang penumpangnya.

Atas peristiwa ini, penasihat keamanan
Amerika, dalam sebuah wawancara yang
disiarkan stasiun televisi FoxNews mengatakan,
bahwa Presiden Amerika telah memberikan
wewenang untuk melakukannya. "Presiden
telah memberikan otoritas pada seluruh pejabat
Amerika untuk mengambil tidakan yang
diperlukan dalam kondisi apapun untuk melin-
dungi negara," kata Condoleezza Rice.

Amnesti Internasional memprotes keras
pemboman tersebut. Dalam surat yang
dikirimkan, Amnesti Internasional menegaskan
bahwa tindakan tersebut adalah kejahatan.
"Tanpa pengadilan, ekskusi adalah pelanggaran
terhadap hukum dan hak asasi manusia."



178«&



Kebangkitan Freema&on di Indonesia



Pelanggaran terhadap tahanan yang mereka
rokok dari Afghanistan sejak awal telah terjadi.
H.ihkan militer Amerika tak mau memberikan
:.l,itus tawanan perang atas anggota Taliban dan
Al-Qaidah yang mereka tangkap. Karena itu
pula hak-hak yang sepatutnya diberikan untuk
iiwanan perang sedikitpun tak diberikan untuk
rakyat Afghanistan yang mereka tahan tersebut.
K.irena tidak berstatus tahanan perang itu pula,
]i,ira tahanan bisa diperlakukan semaunya,
termasuk memperlakukan mereka tak lebih baik
daripada binatang.

Agustus 2002, majalah Newsweek menurun-
kan berita tentang 1.000 tahanan yang mungkin
meninggal karena kekurangan oksigen. Kesim-
pulan ini berasal dari sebuah investigasi men-
dalam terhadap kuburan massal yang ditemu-
kan di Afghanistan. Dari hasil autopsi ditemu-
kan, bahwa korban-korban tewas dalam keada-
an aspyxiation, kekurangan zat asam dalam
darah mereka. Artinya, korban-korban yang
ditemukan mati lemas karena tak bisa bernapas.

Dari hasil temuan tersebut, penyelidikan
terus dikembangkan dengan pengumpulan
saksi-saksi mata yang memberikan keterangan.
Kesaksian mereka sungguh mengejutkan, para
tahanan yang ditemukan dikuburan massal
tersebut sebelum tewas dinyatakan diangkut
dengan kontainer tertutup dari beberapa tempat



Di Balik Kerusakan Agama-agama



.s* 179



menuju Kabul. Kuburan massal tersebut berisi
1.000 tahanan yang tewas karena kekurangan
udara.

Inilah drama yang sedang dimainkan oleh
Amerika di bawah sutradara George Bush.
Sebuah drama yang ironis tentang sebuah
negara yang berkoar-koar menjunjung tinggi
hak asasi dan kemanusiaan, kesetaraan, dan
demokrasi, tapi di sisi lain punya catatan negatif
yang cukup panjang. Catatan yang sangat
panjang tentang kekejian, kebiadaban, dan
kebohongan. Dan dengan cara itu pula Amerika
hendak menegakkan demokrasi yang dibawa-
nya. Demokrasi telah menjadi penjajah baru
yang akan melakukan inkusisi pada siapa saja
yang tidak sepaham dengannya. Termasuk
yang tak menganut pluralisme agama.

Dalam semua ajaran agama, tidak ada
doktrin pluralisme. Lalu, jika dalam doktrin
pluralisme disebutkan adanya kesatuan
transenden agama-agama, hal ini jelas tak ada
dasarnya. Dalam doktrin pluralisme, Tuhan dan
Agama diibaratkan seperti piramida segitiga.
Pada titik puncak piramida, hanya ada satu
Tuhan. Tapi, ketika ke bawah, Tuhan yang satu
dikenal dengan berbagai nama. Allah untuk
Islam, Yahweh di dalam Yahudi, Trinitas serta
Yesus untuk Kristiani.

Dengan begitu, pluralisme telah menjadi



180<*e.



Kebangkitan Freemason di Indonesia



".igama" baru. Siapapun yang rela memeluk
pluralisme, termasuk seorang Muslim, sama
■ulinya ia telah meninggalkan agama
■.cbelumnya, meski masih mengaku sebagai
pemeluk Islam. Para pengusung dan gembong
pemikiran pluralisme, sungguh bermain dengan
«Utik. Mereka mampu mencitrakan diri sebagai
seorang humanis sempurna yang berbuat baik
demi kemanusiaan. Namun, pada hakikatnya,
mereka sedang melakukan usaha untuk
merusak kemanusiaan dan agama itu sendiri.
Tidak saja menghancurkan agama Islam, tapi
juga Kristen, bahkan agama Yahudi yang asli itu
sendiri.

Pluralisme melahirkan kerancuan dan
potensi konflik berkepanjangan. Dan umat
Islam, sama sekali tak perlu melirik, apalagi
menyenangi, paham-paham yang seolah
dibangun untuk sebuah perdamaian. Sebab,
Muslim tahu betul arti kata damai. Karena Islam
berarti juga perdamaian.



Di Batik Kerusakan Agama-agama



181





)ejak Freemasonry

dalam Doktrin

Pluralisme



liberalisme rasionalisme
kebebasan dan persamaan
pluralisme adalcdi inti modernisme.
0ohn Locke)
Ketika menyebut atau membahas paham plu-
ralisme, ada beberapa nama yang tak bisa
dihindari untruk dibahas. Beberapa penganut
pluralisme bahkan menempatkan nama-nama
ini layaknya seperti nabi. Beberapa nama terse-
but misalnya, John Hick, Rene Guenon, Coma-
raswamy, Frithjof Sehuon, bahkan hingga yang
lebih muda lagi seperi S.H. Nasr dan masih
banyak lagi.



Tapi sebelum melangkah lebih jauh mari
M'dikit kita mengetahui secara sederhana apa itu
pluralisme agama. Menurut John Hick, salah
lalu nama besar dalam paham ini, pluralisme
.igama adalah sebuah gagasan tentang agama-
wi gama besar dunia yang memiliki persepsi dan
konsepsi yang sangat beragam, dan juga respon
yang berbeda-beda terhadap Yang Maha Agung
daiam kehidupan manusia. Pluralisme agama
ndalah sebuah teori khusus tentang hubungan
antar agama yang memiliki klaim-klaim kebe-
narannya sendiri dan kompetitif. 53 Dengan kata
lain, paham ini ingin mengatakan bahwa tidak
ada agama yang paling benar di antara agama
yang lainnya, atau setidak-tidaknya semua
agamanya sama benarnya. Karena paham ini
mengajarkan kepada kita, sesungguhnya, meski
berbeda-beda agamanya, sejatinya agama-
agama tersebut menyembah dan berujung pada
Tuhan atau Dzat yang satu. Dalam bahasa lain
yang dirumuskan oleh Frithjoh Sehuon, ada The
Transcendent Unily of Religion.

The Transcendent Unit y of Religion, buku
yang ditulis oleh Frithjoh Sehuon ini menjadi
semacam "kitab suci" bagi penganut pluralisme
agama. Dalam buku tersebut, Sehuon



Hick, John, Problcms of Religious Pluralism. Houndmills,
Basingstoke. The Macmillan Press, 1985. hlm. 36



182 *e-



Di Balik Kerusakan Agama-agama



#>* 183



menggambarkan dan mengibaratkan bahwa
agama-agama layaknya sebuah piramida
dimana Tuhan atau Zat Yang Agung berada di
puncak piramida dan agama-agama berada
disisi bawah. Konsep ini sering juga disebut
dengan teori Esoterik dan Eksoterik.




Beberapa pihak yang menyoroti masalah
liberalisme dan pluralisme 'ini berangkat dari
beberapa titik awal. Ada yang memulainya dari
sejarah gereja, terutama dalam peristiwa Konsili
Vatikan II, sebuah konsili paling besar dalam
sejarah gereja di mana dalam konsili ini lahir
keputusan-keputusan fundamental, yang di
antaranya adalah pandangan dan pengakuan
gereja atas agama-agama lain.



184 oh,



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Terhadap Islam, Vatikan mengeluarkan
jjtrnyataan bahwa gereja memandang hormat
I tpada kaum Muslim yang menyembah Allah,
Y, mg Maharahim dan Maha Penguasa, Pencipta
langit dan bumi. Bahkan kepada Yahudi, sikap
Vatikan pun berubah drastis. Sebelumnya,
gereja menganggap Yahudi-lah yang bertang-
gung jawab dan melakukan pembunuhan
kepada Yesus Kristus. Tapi setelah tahun 1967,
Vatikan mengubah pendirian dan sikapnya
menjadi pengakuan atas Yahudi dan mengakui
esksistensi Israel. 54

Dalam bagian ini, penulis mencoba untuk
menelusuri jalan lain untuk melacak ide plu-
ralisme ini. Pada paragrap di atas sedikit
disebutkan nama Frithjof Schuon (1907-1998)
yang dianggap setara dengan nabi dan dipuji-
puji setinggi langit karena telah melahirkan ga-
gasan pluralisme agama atau The Transcendent
ilnity of Rdigions. Sebetulnya, kita harus me-
narik garis lebih ke belakang jika ingin menge-
tahui darimana Schuon mendapatkan pemi-
kiran-pemikiran dan inspirasi tentang
pluralisme agama.

Frithjof Schuon, tokoh yang dipuji oleh
Sayyid Hossein Nasr, sebagai seorang intelek



Adian Husaini, Pluralisme dan Problema Teologi Kristen.
Majalah Islamia, Th. I. No.4/ Januari -maret 2005.



Di Balik Kerusakan Agama-agama



185




kosmik yang dicelup
dalam energi barokah
ilahi ini lahir pada 18
Juni 1907 di Basel,
Swiss. Ayahnya se-
orang pemain biola
berdarah Jerman dan
ibunya seorang perem-
puan dari ras Alsatia.
Tapi ketika masih
belia, ayahnya meninggal, dan Schuon beserta
ibunya berpindah dan mukim di Mulhouse,
Prancis. Di tempat barunya ini, Schuon mulai
bersentuhan dengan dunia intelektual dengan
lebih serius, termasuk berkenalan dengan buah
pikiran para filsuf seperti Plato dan juga pemikir
seperti Rene Guenon. Salah satu karya Rene
Guenon yang sangat dikagumi oleh Schuon
adalah Orient et Occident saat usinya baru 16
tahun. Dan sejak itu ia mulai berkorespondensi
dengan Guenon. Dari Rene Guenon, Schuon
belajar dan menimba banyak ilmu lewat
korespondensi selama hampir 20 tahun sebelum
akhirnya keduanya bertemu di Mesir. Ia juga
sejak awal telah membaca kitab-kitab seperti
Upanishad dan Bhagavad Gita.

Menjelang dewasa, ia terkena wajib militer
dalam barisan tentara Prancis selama satu tahun
setengah. Setelah menjalani masa wajib



186



Kebangkitan Fmemason di Indonesia



militernya, Schuon menetap di Paris dan
bekerja sebagai desainer tekstil. Pada masa itu
l»ula ia mempelajari bahasa Arab di sebuah
masjid di Paris. Dan kemudian, pada tahun
1 031, ia melakukan perjalanan pertamanya ke
Aljazair dan bertemu dengan wali qutub sufi
■itau penguasa spiritual tertinggi kaum sufi dan
menjadi muridnya. Nama wali sufi tersebut
adalah Syaikh Ahmad Al-Alawi dan bermulalah
pengembaraan spiritual Schuon di sini.

Apalagi, pada tahun 1938, dalam kunjung-
annya ke Mesir, Schuon bertemu secara lang-
sung dengan seorang yang telah lama ia kagumi
dan menjadi inspiratornya dalam pencapaian
spiritual. Sosok itu adalah Rene Guenon.

Pada tahun 1939, terjadi Perang Dunia II
dan lagi-lagi Schuon terpanggil untuk meng-
ikuti wajib militer. Tapi nasibnya kurang ber-
untung, ia ditawan dan ditahan oleh pasukan
Jerman. Kemudian ia melarikan diri dan men-
cari suaka politik di Swiss yang akhirnya men-
jadi tempat tinggalnya. Ia meminta suaka politik
dari Swiss karena mengetahui bahwa Jerman
ingin merekrutnya sebagai tentara karena ia
berdarah dan memiliki keturunan ras Alsatia
yang menurun dari ibunya. Dan selama tinggal
di Swiss inilah, Schuon menghasilkan banyak
sekali buah karya dan buku-buku, termasuk
puisi-puisi spiritual. Namanya mencuat sebagai



Di Balik Kenjsakan Agama-agama



&> 187



seorang pengusung perenialisme dan tradisio-
nalisme lewat banyak karyanya.

Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 1949,
ia menikah dengan seorang pelukis perempuan
berdarah Jerman-Swiss. Keduanya adalah orang
yang sama-sama tertarik dengan dunia meta-
fisika, dan bersama-sama, keduanya kembali
melakukan penjelajahan spiritual. Berdua me-
reka menjelajah seluruh wilayah Eropa, lalu ke
Turki, Maroko dan menetap lama di Amerika
Serikat dalam beberapa kali kunjungan, ter-
utama untuk meneliti dan mengunjungi
masyarakat Indian dari suku Crow.

Ada catatan yang mengatakan bahwa
Schuon telah memeluk Islam dan berganti nama
menjadi Isa Nur Al-Din Ahmad Al-Shadili Al-
Darquwi Al-Alawi Al-Maryami. Namun tak ada
data yang cukup kuat tentang hal ini, kapan dan
dimana ia memeluk Islam. Jika pun benar,
ditilik dari nama barunya, besar kemungkinan
Schuon memeluk Islam ketika berguru dengan
Syaikh Al-Alawi saat berada di Aljazair.

Tapi bukan saja Islam yang pernah dipeluk
oleh Schuon, nyaris seluruh agama pernah di-
anutnya. Sejak muda ia telah berkelana ke Af-
rika Utara, Mesir, juga Turki. Di Asia ia menje-
lajah Jepang, India dan Tibet dan mendalami
agama Shinto, Hindu, Budha dan juga Tao. Bah-
kan saat di Amerika, ketika ia bergabung



188 efe



Kebangkitan Freemason di Indonesia



.lengan suku India Crow, ia tak hanya mem-
jH'loiari tapi juga mendalami, melakukan segala
rilunl ibadah mereka, falsafah hidup dan seni-
nya serta berbagai aspek lain dari suku ini. Sa-
king ahlinya, kemudian Schuon dan istrinya
diakui sebagai anggota dan bagian dari suku
lersebut. Karenanya, Amerika menjadi tempat
l)iii;gal terlamanya setelah Swiss. Di Swiss ia
linggal kurang lebih selama 20 tahun, sedang-
kan di Amerika, dalam beberapa kali kunjung-
annya, total Schuon tinggal selama 18 tahun. Itu
.(■mua dilakukan Schuon demi menggali nncient
wisdom yang ada di dalam suku Indian Crow.

Dari seorang lelaki yang berasal dari ma-
rabout, Schuon mendapat sebuah pelajaran
yang melengkapi pencariannya. Lelaki tersebut
menggambar sebuah lingkaran di tanah lalu
membuat titik di tengahnya. "Tuhan berada di
pusat, seluruh jalan menuju pada-Nya," demi-
kian pelajaran itu diyakini Schuon.

Menarik dicermati hubungan Schuon yang
dijuluki sebagai punggawa utama paham
perenialisme dan tradisionalisme dengan Rene
Guenon (1886-1951). Sayyed Hossein Nasr dalam
karyanya, Knowledge and Ihe Sncred, menobatkan
Rene Guenon sebagai orang yang paling bertang-
gungjawab dan pemegang saham paling besar
atas tersebarnya doktrin-doktrin tradisionalisme
Timur di kalangan masyarakat dunia Barat.



Di Balik Kerusakan Agama-agama



&* 189




Rene Guenon lahir
dan besar di Prancis,
l basic major yang ia da-
jlami pada awalnya ada-
kah filsafat dan matema-
tika. Lalu ia berkenalan
dengan paham okultis-
me 55 dan mempelajari-
nya. Okultisme adalah
sebuah paham yang
mempelajari dan mem-
percayai kekuatan sup-
ranatural, pada kasus ini
okultisme sama artinya dengan melakukan
penyembahan terhadap kekuatan-kekuatan jin
dan setan.



Okulhsme berasal dari kafa lalin occulere atau yang berarti
menyembunyikan". Menurut Ensiklopedi Encarta,
okult.sme adalah sebuah paham vang menerapkan
beberapa unsur sebagai rilual di dafamnya, antara lain
prakl k virologi, alchemy, divination dan juga sihir
Astro o*, adalah ilmu yang membaca pergerakirAintang,
planet dan benda-benda langit lainnya dln dihubungkan
dengan fenomena di dunia. Sedangkan alchemy adalah
ritual yang d.prakhkan khususnya pada abad pertengahan
tenang benda-benda seperti emas, perak dan yang lainnya
serta hubungannya dengan kehidupan manufia yang
berkembang pada awalnya di A)exandria. Dan sihir, tentu
sa,a berhubungan dengan makhluk gaib lewat mantra rilual
khusus unh.k tujuan tertentu. Okultisme yang tumbuh di
Barat berakar dar, Babilonia dan Mesir, lemlama dari
sumber-sumber seperti Neoplatisme dan buku-buku
Hermehc. Oku tisme juga bisa ditelusuri dari tradisi mistis

l*Tn l ~J ya " g telah di l elaskan Pada bab-bab awal,
Kaballan. Pada masa sekarang, okultisme lahir kembali

New*A W yanS berbeda ' salah sa t»"ya melalui gerakan



190«=«.



Kebangkitan Freemason di Indonesia



l lal ini bermula ketika Rene Guenon berke-
n.il.in dengan seorang anggota Freemason yang
P i)-,.i pendiri Masyarakat Theosofi di Prancis
y.m£ bernama Gerard Encausse yang juga di-
lenai dengan nama samaran Pnpus. Encausse
mondirikan sebuah sekolah bernama Free School
c/ I lermetic Science yang mengajarkan ilmu mis-
tik. Pada tahun 1906, Rene Guenon masuk dan
mempelajari ilmu okultisme di sekolah ini. Tak
lunya itu, ia sedikit demi sedikit juga mulai
berkenalan dengan para anggota Freemason
dan mulai juga mempelajari paham-paham
I'Yeemasonry. Bahkan kelak Freemasonry meru-
pakan minat terbesar Guenon dalam hidupnya.
Karena bagi Guenon, Freemasonry adalah se-
buah organisasi yang menggali kearifan kuno,
penuh dengan simbolisme dan juga ritual-ritual
pemujaan. Di dalam organisasi inilah Rene
Guenon mengalami pematangan diri. Dan dari
lreemason pula Rene Guenon sampai pada titik
anggapan bahwa sesungguhnya semua agama
memiliki kebenaran dan bersatu pada level
kebenaran.

Pada usianya ke-30 tahun, Rene Guenon
telah menerbitkan banyak buku dan artikel-
artikel yang tersebar ke seluruh Eropa tentang
paham tradisionalisme. Buku pertama yang ia
tulis adalah Introduction Generale n L'etude des
Doctrines Hindues, diterbitkan di Paris 1921.



Di Balik Kerusakan Agama-agama



.s* 191



Buku ini mendapat respon yang luar biasa di
dunia Barat, khususnya di Eropa.

Guenon di lahir di Blois, Prancis, pada
tanggal 15 November 1886. Pada tahun 1912, ia
memeluk Islam dan pindah dari Prancis ke
Kairo, Mesir. Ia tinggal di sebuah rumah tradi-
sional di dekat sebuah kuburan kuno di bawah
sebuah piramid. Pemilihan Guenon tinggal di
sebuah kuburan kuno di bawah sebuah piramid,
menurut hemat penulis, punya pesan tersendiri.
Bahkan Guenon ingin kembali menggali ajaran-
ajaran Mesir kuno yang sesungguhnya, yakni
paganisme.

Ketika bermukim di Mesir inilah Schuon
dan Guenon yang telah lama berkorespondensi
mendapat kesempatan untuk bertemu. Ketika
keduanya bertemu, pewarisan ilmu secara
langsung terjadi. Dan dari dua orang inilah,
gagasan pluralisme mendapatkan energi untuk
terus bergulir hingga saat ini. Dengan sedikit
uraian latar belakang dua tokoh "nabi" plu-
ralisme ini, kita mengetahui darimana akar dan
pemikiran tentang titik temu agama-agama ini
berasal. Apa tujuan asasi mereka melalui kedok
pluralisme agama, sehingga kita bisa meraba
dan mencium aroma busuknya.



192 ^



Kebangkitan Freemason di Indonesia




Rene. Geunon & Schoun di Mesir



<:-ej«2SC»>>>* •



Di Balik Kerusakan Agama-agama



193




Nurcholis Madjid

dan Anugerah

Bintang Freemasonry



Dengan merunut jauh ke belakang,
kita juga mengetahui bahwa ide
dan paham pluralisme ini sama sekali
bukan barang baru. Meski pada kasus-kasus
tertentu disematkan nama-nama
anyar seperti teologi inklusif versi
Nurcholis Madjid. Dan sejatinya,
Nurcholis Madjid pun mengambil
seutuhnya konsep esoterik dan eksoterik
yang dirumuskan Schuon.
Dalam bahasa Nurcholis Madjid,
agama-agama itu ibarat
roda dan jari-jarinya. "Sebagai sebuah pandan-
gan keagamaan, pada dasarnya Islam

.s» 194 (S&







I







birsifal inklusif dan merentangkan tafsirannya
I i' .nah yang semakin pluralis. Sebagai contoh,
(Ufafat perenial yang belakangan banyak
dibicarakan dalam dialog antaragama di
Indonesia merentangkan pandangan pluralis
dengan mengatakan bahwa setiap agama
sebenarnya merupakan ekspresi keimanan
terhadap Tuhan yang sama. Ibarat roda, pusat
foda adalah Tuhan, dan jari-jari itu adalah jalan
dari berbagai agama. Filsafat perenial juga
membagi agama pada level esoterik (batin) dan
i'ksoterik (lahir). Satu agama berbeda dengan
agama lain dalam level eksoterik, tetapi relatif
scima dalam level esoterik. Oleh karena itu, ada
terilah "Satu Tuhan Banyak Jalan." 56

Cak Nur, demi-
kian Nurcholis Madjid
akrab disapa, dinobat-
kan sebagai Bapak
Pluralisme oleh Jaring-
an Islam Liberal, bebe-
rapa saat setelah ia
meninggal. Dan tentu
saja, sebagai Bapak
Pluralisme Cak Nur
sangat akrab dengan
karya-karya Ananda



L ■ ,: '•




BsL''


s


-






*


1


...





Kala pengantar Nurcholis Madjid dalam buku Tiga Agama
Saru Tuhan. Hlm. XIX



Di Balik Kerusakan Agama-agama



s« 195



Comaraswamy, Rene Guenon dan Frithjof
Schuon. Bahkan, Cak Nur tak segan-segan
membeli salah satu karya • Guenon yang
terbilang sangat mahal saat ia berpelisir ke luar
negeri. Buku Rene Guenon yang dibelinya
adalah The Reign of Quantihj and The Signs of
Times yang terbit tahun 1989 di Pakistan. Buku
itu dibeli oleh Cak Nur di penghujung tahun
1990 seharga US$ 100. 57

Nurcholis Madjid, lahir di Jombang, 17
Maret 1939, dari keluarga santri. Pendidikan
yang ditempuhnya: Sekolah Rakyat di
Mojoanyar dan bareng juga dengan Madrasah
Ibtidaiyah di Mojoanyar. Ia juga pernah belajar
di Pesantren Darul 'Ulum di Rejoso, Jombang;
KMI (Kulliyatul Mu'allimin Al-lslamiyah)
Pesantren Darus Salam di Gontor, Ponorogo;
IAIN Syarif Hidayatullah di Jakarta (Sarjana
Sastra Arab, 1968), dan Universitas Chicago,
Illinois, AS (Ph.D., Islamic Thought, 1984).

Aktif dalam gerakan kemahasiswaan. Ketua
Umum PB HMI, 1966-1969 dan 1969-1971;
Presiden (pertama) PEMIAT (Persatuan Maha-
siswa Islam Asia Tenggara), 1967-1969; Wakil
Sekjen IIFSO (International Islamic Federation
of Students Organizations), 1969-1971. Mengajar
di IAIN Syarif Hidayatullah, 1972-1976; dosen

57 Ruang Baca, Koran Tempo. Judul Artikel: Sebuah Sudut
untuk Cak Nur.






196 s»



Kebangkitan Freemason di Indonesia






pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah sejak
1985. Tak hanya itu, Cak Nur juga menjadi
] H-neliti di LIPI sejak 1978 hingga sekarang; guru
besar tamu pada Universitas McGill, Montreal,
Canada, 1991-1992. Fellow dalam Eisenhower
Fellowship, bersama isteri, pada tahun 1990.
Dan pencapaian terbesarnya adalah mendirikan
Universitas Paramadina untuk melanggengkan
dan mewariskan pemikirannya. Ia juga yang
menjadi Rektor Universitas Paramadina, sejak
1998 hingga tutup usia, Senin 29 Agustus 2005
pukul 14.05 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah
(RSPI), Jakarta Selatan.

Namanya selalu disebut sebagai aikon pem-
baruan pemikiran Islam di Indonesia. Bahkan,
seperti yang disebutkan di atas, Cak Nur di-
nobatkan sebagai Bapak Pluralisme di Indo-
nesia. Bagi Cak Nur pluralisme adalah segala-
nya. Ia meyakini bahwa pluralisme adalah
bagian dari ketentuan Tuhan yang tak terelak-
kan. Dan menurutnya, jika bangsa Indonesia
mau membangun peradaban, pluralisme adalah
inti dari nilai adab itu sendiri.

Sebelum dirawat di RS Pondok Indah mulai
15 Agustus karena mengalami gangguan pada
pencernaan, pada 23 Juli 2004 dia menjalani
operasi transplantasi hati di RS Taiping,
Provinsi G uang dong, China.

Tokoh yang semasa kecilnya bercita-cita



Di Balik Kerusakan Agama-agama



&* 197



ingin menjadi masinis kereta api ini akhirnya
menjadi penggerak gerbong sekulerisasi di
Indonesia. Tak ada nama pengusung sekulerisasi
atau liberalisasi yang akan melampaui namanya.
Ia telah meletakkan batas yang sangat tinggi
untuk dilampaui kolega dan junior-juniornya.
Dalam sebuah simposium tentang pemikiran
Cak Nur di Paramadina, penulis sempat hadir
untuk mengikuti acara ini selama dua hari, salah
seorang pembicara mengatakan bahwa Cak Nur
itu ibarat dinasti, seluruh nama lain yang muncul
setelannya adalah anak-anak atau pecahan dari
dinasti besar Nurcholis Madjid.

Tapi sesungguhnya, jika ditilik lebih jauh.
Cak Nur hanyalah pelanjut tongkat estafet dari
pendahulunya. Yang jika berumur panjang,
mungkin saja akan lebih besar dari nama
Nurcholis Madjid itu sendiri. Dan dia adalah
Ahmad Wahib. Lebih dari 30 tahun yang lalu,
embrio gerakan sekulerisasi dan pemikiran
liberal mulai ditetaskan di Indonesia. Sebuah
limited groups discussion dengan tiga anggotanya,
para sabiqunal awwalun, yang diasuh oleh
seorang romo Katholik di Jogja mulai mendis-
kusikan pemikiran-pemikiran liberal dalam
Islam. Ketiga orang pertama itu adalah, Ahmad
Wahib, Johan Effendi dan Dawam Rahardjo.

Ahmad Wahib memang tampil menonjol
dan brilian kala itu. Dan kelak, ia menjadi se-






mang wartawan di Majalah Tempo. Namun,
Ahmad Wahib tak berumur panjang. Ia mati
muda dalam sebuah kecelakaan. Tapi, sebelum
meninggal, Ahmad Wahib meninggalkan
sebuah karya yang banyak dijadikan rujukan
lentang akar pemikiran liberalisme Islam di
Indonesia. Sebuah catatan harian, berjudul
Pergolakan Pemikiran Islam, Catatan Harian
Ahmad Wahib. Buku ini diedit oleh sahabatnya,
Johan Effendi yang memang tahu betul seluk
beluk pemikiran Ahmad Wahib, karena mereka
berdua mempelajari hal yang sama.

Pada tahun buku ini terbit, apa yang
sekarang disebut oleh TJlil Abshar Abdalla dan
orang-orang kelompok Islam liberal dengan
pluralisme, perenial, dan inklusifisme, telah
dibahas oleh Ahmad Wahib semasa ia hidup.
Baca saja kutipan catatan Ahmad Wahib
tertanggal 9 Oktober 1969.

"Aku bukan nasionalis, bukan ka-
tolik, bukan sosialis. Aku bukan buddha,
bukan protestan, bukan westernis. Aku
bukan komunis. Aku bukan humanis.
Aku adalah semuanya. Mudah-mudahan
inilah yang disebut muslim. Aku ingin
orang menilai dan memandangku sebagai
suatu kemutlakan (absolute entihj) tanpa
menghubung-hubungkan dari kelompok
mana saya termasuk serta dari aliran apa



198 *&



Kebangkitan Freemason di Indonesia



DI Balik Kerusakan Agama-agama



-^>199



saya berangkat. Memahami manusia
sebagai manusia." J

Benih pluralisme dan liberalisme dalam
pemikiran yang digagas Ahmad Wahib sudah
mulai terasa sejak tahun 1969. Pelan tapi pasti,
gerakan tersebut terus mendapatkan pupuk dan
dorongan dari para penyokongnya/ terutama
dari Barat. Ahmad Wahib sendiri tumbuh dan
besar dalam asuhan dua orang pastor. Meski ia
berdarah santri, sedap jengkal perkembangan
intelektualnya ia gali semasa hidup dalam
lingkungan pastoral.

Kedua romo tersebut adalah HJ Stolk SJ dan
Romo Willem. Tumbuh dalam budaya hidup
Katholik, meninggalkan kesan yang sangat
mendalam bagi Ahmad Wahib. Kesan itu lagi-
lagi ia tuangkan dalam buku hariannya. "Dalam
gereja mereka, Tuhan adalah pengasih dan
sumber segala kasih. Sedang di masjid atau
langgar-langgar, dalam ucapan dai-dai kita,
Tuhan tidak lebih mulia dari hantu yang
menakutkan dengan neraka di tangan kanannya
dan pecut di tangan kirinya."

Jika membaca semua pemikiran liberal yang
kini berkembang, sebetulnya nyaris tidak ada
yang baru sejak catatan harian Ahmad Wahib
diterbitkan. Mulai dari penyanjungan atas
Kristen dan Katholik yang berlebihan, sampai
dengan gugatan atas Al-Qur'an dan Sunnah



200 >



Kebangkitan Freemason di Indonesia



.iidah muncul ke permukaan. Tahun 1970,
Aivmad Wahib sudah menuliskan bahwa sikap
kita (Muslim), terhadap ajaran Islam, Qur'an,
dan lain-lain, sudah harus diubah. Dari sikap
.seorang insan otoriter menjadi sikap insan yang
merdeka, yaitu insan yang produktif, analitis
dan kreatif. Ahmad Wahib memang telah
meninggal, tapi pemikiran yang diusungnya,
lerus menjalar seperti tumor yang menyebar.
Setelah Ahmad Wahib, tongkat estafet seolah
diteruskan oleh Nurcholis Madjid.

Untuk pertama kalinya, Cak Nur, demikian
rektor Paramadina ini biasa dipanggil, mem-
proklamirkan pemikirannya tentang sekuleri-
sasi pada tanggal 3 Januari 1970, dalam sebuah
diskusi yang difasilitasi oleh Pil, GP1 dan HMI
di II. Menteng Raya 58. Ketika itu, Nurcholis
menyampaikan kredonya dalam sebuah
makalah berjudul "Keharusan Pembaharuan
Pemikiran Islam dan Masalah Integrasi Umat".
Sejak saat itu, nama Nurcholis Madjid menjadi
aikon penting bagi kaum sekuler dan Islam
liberal di Indonesia.

Bahkan, baru-baru ini, dalam rangka Dies
Natalis Universitas Paramadina, digelar sebuah
simposium tentang pemikiran Nurcholis
Madjid. Satu di antara pembicara yang hadir
menyampaikan tulisan dan menyebut pemikir-
an Cak Nur sebagai imperium atau dinasti yang



O) Balik Kerusakan Agama-agama



<s»201



telah berkembang biak memiliki anak keturun-
an yang telah sangat berkembang di Indonesia.
Bahkan, oleh Ulil Absar Abdalla sendiri, Cak
Nur malah ditempatkan sebagai tokoh yang
telah membangun makro kosmik yang harus
diteruskan oleh generasi muda dengan mengisi
pada tataran mikro kosmiknya.

Besar betul sosok Nurcholis Madjid di
depan para penyokong pemikiran sekuler dan
liberal. Tapi apakah benar, gagasan-gagasan
Nurcholis Madjid genuine muncul dari dalam
hati dan kepalanya? Atau ada stimulan yang
aktif dari luar dirinya? Apa atau siapakah
stimulan itu?

Entah terinspirasi, entah mengadaptasi,
atau malah lebih parah lagi mengekor, pemi-
kiran Nurcholis Madjid yang disebut sebagai
pembaharuan Islam, nampaknya sama persis
seperti yang digagas oleh penulis Amerika,
Harvey Cox, dan juga beberapa penulis lain
seperti Robert N. Bellah, atau juga Talcot
Parsons, dan, seperti yang telah diterangkan di
atas, Rene Guenon dan Frithjof Sehuon.

Jika tak dikatakan sama persis, gagasan
Nurcholis Madjid bisa disebut begitu mirip
dengan buku yang berjudul The Seculer City
yang ditulis Harvey Cox pada tahun 1960. Jika
ada yang berbeda, maka perbedaannya terletak
pada penerapan dan sasaran atas hasil tesisnya.




Jika Cox, Bellah dan Parsons menerapkan
pemikiran sekuler pada Kristen dan Katholik,
maka Nurcholis Madjid mengaplikasikannya
pada agamanya sendiri, Islam. Dan dalam
bidang pluralisme agama, Cak Nur menerapkan
ide-ide yang ditelurkan oleh Guenon dan
Sehuon.

Jejak pemikiran sekuler dan liberal, meski
bersumber dan dimunculkan oleh gerakan
"Yahudi" dan tokoh-tokohnya melalui Free-
mason, Illuminati, dan juga Theosofi, namun
hasil dan pergolakannya muncul dan dapat
diketahui dari sejarah dan tradisi gereja. Bukan
rahasia lagi, jika gereja pernah melalui zaman-
zaman gelap, terutama dalam berhadapan
dengan ilmu pengetahuan dan para ilmuwan.

Misalnya saja sejarah tragis Copernicus
yang berpendapat bahwa matahari adalah poros
dari susunan galaksi semesta. Tapi kala itu,
pendapat ini dianggap meruntuhkan ajaran
Kristen. Sebab, dalam Injil, pusat semesta
dipercaya adalah planet bumi. Dan kematian
pun menjadi nasib akhir bagi sang ilmuwan,
Copernicus.

Berpuluh-puluh tahun, bahkan selama
berabad-abad, gereja berusaha keras menutupi
temuan-temuan seperti yang diupayakan
Copernicus, dan memberikan perlakuan keras
pada para pendukung paham-paham semacam



202 c^.



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Di Balik Kerusakan Agama-agama



««203



ini. Tapi, ilmu pengetahuan memang tak
terbendung lagi dan pada gilirannya mengoyak-
oyak tradisi ketuhanan gereja. Ilmuwan terkenal
lainnya, Galileo Galilei, kemudian kembali
mengumandangkan teori heliosentris yang
pernah diusung oleh Copernicus sebelumnya.

Untung saja Galileo adalah seorang ilmu-
wan sekaligus seorang Katholik yang taat. Se-
hingga nasibnya tak berujung di meja pancung.
Sebagai gantinya, ia dihukum tahanan rumah
selama seumur hidupnya.

Kian kemari, proses dan percepatan pemi-
kiran kian tak terbendung lagi oleh gereja. Mo-
dernisasi kian menjadi sesuatu yang lebih besar
dari ajaran dan dogma. Ilmu pengetahuan telah
membuat para pendukung Tuhan lari tunggang
langgang tak tentu arah dalam agama mereka.
Karena itu, para teolog zaman baru mencoba
menafsirkan Injil dengan cara yang baru pula.

Tak hanya pertentangan dengan ilmu
pengetahuan, proses sekulerisasi juga terjadi
karena trauma sejarah atas kekuasaan gereja,
yang pada masanya begitu otoriter, begitu
lalim, dan penuh dengan pernak-pernik
penindasan. Karena itu pula, ilmuwan dan para
pemikir menggagas cara pandang baru dan
ajaran segar yang tentu saja menjadi alat untuk
membunuh ajaran gereja dan pakem-pakem
teologi sebelumnya.



204 *&



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Para teolog zaman baru ini pun mendapat
gelar dan julukan sebagai denth of God Theo-
logians atau para teolog kematian Tuhan. Untuk
sekadar menyebut beberapa nama, ada Ludwig
Feurbach, Kari Barth, Dietrich Bonhoeffer, Paul
van Buren dan William Hamilton.

Proses sekulerisasi dalam Kristen adalah
akibat tidak sanggupnya doktrin dan ajaran
Kristiani berhadapan dengan peradaban Barat
yang penuh dengan konspirasi kelompok Yahu-
di, terutama Freemason yang kian menggurita
dan terbentuk dari berbagai unsurnya.

Cak Nur sendiri, pernah diusulkan oleh se-
buah majalah internal di dalam Freemason un-
tuk mendapatkan dan dianugerahi Bintang
David sebagai penghargaan atas usahanya
melakukan "pembaruan" pemikiran di dalam
agama Islam. Bersama Sarwono Kusumaatmaja,
Nurcholis Madjid disebutkan dalam Majalah
Kabbana. "Kita harus anggap pahlawan Free-
masonry serta seharusnya disematkan Bintang
David pada kedua tokoh sekuler Indonesia, Ir.
Sarwono dan Nurcholis Madjid itu...." 58



*> Majalah Kabbana, No. 61, halaman H. Majalah Kabbana
adalah sebuah majalah khusus yang dUerbUkan untuk
anggota Freemasonry di wilayah Asia Raya. Data un
diambil dari buku Doktrin Zionisme dan Id.olog. Pancasila.
Menguak Tabir Pemikiran Politik Founding Father
Indonesia, Editor: Irfan S. Awwas dan Drs. Muhammad
Thalib (Yogyakarta: Wihdah Press, 1999)



Oi Balik Kerusakan Agama-agama



,g»205




Ajaran pluralisme yang kini tengah begitu
gencar dikampanyekan, benar-benar akan
berusaha menggugat dan merusak cara kebe-
ragamaan pemeluk setiap agama, tidak saja
Muslim, tapi juga warga Kristiani. Mereka akan
dihalangi untuk mempelajari agama mereka
sendiri dengan cara yang selama ini sudah ada,
yaitu cara tradisional dan konservatif. Konse-
kuensinya adalah, tidak ada lagi kesakralan
dalam doktrin-doktrin agama. Misalnya saja
tentang kata "orang-orang beriman," maka
definisinya bukan lagi orang Muslim yang
mukmin, tapi juga setiap orang yang memper-
cayai agamanya masing-masing harus disebut
dan diterima sebagai orang beriman. Tidak
memandang apa agamanya, Kristen, Hindu,
Budha, bahkan Kejawen sekalipun.

Terapan langsung atas hal ini pernah
dilakukan oleh seorang pendeta bernama Josias
Lengkong yang mengatakan bahwa dalam Kris-
ten diajarkan pula tentang jihad. 59 Di tengah-
tengah gelombang alergi pada kata jihad, se-
orang pemuka Kristen justru berlaku se-
baliknya. Pdt. Josias Lengkong, adalah orang
itu. Pertengahan tahun 2003, lewat penerbit
Yayasan Misi Global Kalimarullah, tokoh yang
disebut-sebut sebagai motor Kristenisasi di



Bagian tentang Jihad Kristen ini diambil sepenuhnya dari
tulisan penulis di Majalah Sabili.



206 ^a. Kebangkitan Freemason di Indonesia



1



Indonesia ini menerbitkan sebuah buku kontro-
versial. Bagaimana tidak kontroversi, judulnya
H ,ija: Jihad Kristen. Dalam buku ini ia mencoba
membahas adakah persamaan jihad Islam dan
jihad Kristen.

Keberanian Josias Lengkong melakukan
persamaan jihad Islam dengan jihad Kristen
karena, bagi dirinya, konsep jihad ada pula
dalam Kristen. Tapi sayangnya, kata Lengkong,
jihad Kristen tak tergali lebih jauh dan sudah
kadung menjadi trademark agama Islam. Me-
nurut Lengkong, pada AlMtab terjemahan Arab
sudah dikenal konsep jihad. "Alkitab sudah
diterjemahkan dalam bahasa Arab pada abad
ke-6. Sedangkan Islam kan muncul pada abad
ke-7. Berarti, istilah-istilah jihad ini sudah lebih
dulu ada di Alkitab terjemahan Arab, baru di
Islam secara formal ada," ungkap Josias
Lengkong.

Bahkan dengan tegas Lengkong mengata-
kan, tidak ada satu pun agama di dunia yang
pernah menciptakan bahasa. "Semua agama,
termasuk Kristen dan Islam hanya pemakai,
pengguna, perangkai, pengikat bahasa. Tidak
pernah menciptakan. Andai kata ada agama
yang pernah menciptakan bahasa, boleh lah
agama tersebut memegang hak cipta. Tidak ada
dalam sejarah!"

Dalam bukunya setebal 350 halaman itu



Di Balik Kerusakan Agama-agama



.s*. 207



pula, berkali-kali Josias Lengkong mengatakan
hal yang sama. Bahwa dalam Alkitab terjemah-
an bahasa Arab, terminologi dan konsep jihad
sudah dikenal kaum nashara. Tapi sayangnya/
seolah tak dapat jatah halaman, tak disebutkan
contoh kitabnya, gambar manuskripnya, atau
sekadar kutipan asli dari kata-kata Alkitab
terjemahan Arab yang menyebutkan jihad.

la hanya berulang-ulang mengembalikan
penjelasan pada definisi bahasa yang mengarti-
kan jihad sebagai usaha sungguh-sungguh,
kerja keras dengan harta, diri dan jiwa. Untuk
itu pula, dalam bab pendahuluan Josias
Lengkong membangun logika bahasa dengan
mengambil contoh carut marutnya kondisi
Indonesia.

"Dilema sesungguhnya yang dihadapi
bangsa kita, bangsa Indonesia, bukan terletak
pada ideologi Pancasila. Ideologi Pancasila
tidak perlu diganti dengan ideologi yang lain.
Pada dasarnya semua kelima sila yang ada di
ideologi ini baik sesuai dengan tuntutan hati
nurani, akal dan iman kita. Selain itu, Pancasila
cocok untuk konteks budaya dan tradisi dari
semua lapisan masyarakat kita yang terdiri dari
berbagai-bagai suku dan agama.... Bila kita
ingin bicara jujur sesuai dengan fakta di
lapangan, maka apa yang kurang dan perlu
dibenahi pada diri kita sebagai warga bangsa



208



Kebangkitan Freemason di Indonesia



■dalah semangat jihad untuk mewujudkan
ideologi Pancasila sebagai suatu realitas." (Jihad
Kristen, hal: 4-5)

Untuk mensosialisasikan itu pula, bela-
I angan Josias Lengkong rutin melakukan per-
j.ilnnan luar kota. "Baru-baru ini kita mengada-
I ,m seminar di IAIN Imam Bonjol, temanya,
jihad sebagai landasan kerukuran dan etos
kerja," terangnya.

Bagi sebagian pihak, pernyataan dan gagas-
,in Josias Lengkong ini termasuk menggelikan.
Bahkan Franz Magnis Suseno sendiri, seorang
pimpinan Katholik, sejarawan dan juga peng-
ajar di Sekolah Tinggi Filsafat Driyakarya meng-
aku sangat heran dengan buku dan gagasan
Josias Lengkong. Menurut Magnis, gagasan
tersebut tak dikenal dalam tradisi Kristen.
Magniz mengatakan, dari berbagai literatur
yang ia geluti selama ini, tak satupun ia mene-
mui bahwa ac'a konsep jihad dalam tradisi
Kristiani.

Tak perlu heran jika ada gagasan orang-
orang seperti Josias Lengkong. Dalam Surat
Koma, pasal 3 ayat 7 disebutkan; Kalau karena
dustaku kerajaan Allah semakin berkembang, kenapa
aku dihukumi lagi seperti orang yang berdosa."
Artinya, berdusta apa pun bagi Josias Lengkong
itu boleh saja.



Di Balik Kerusakan Agama-agama



^209



Jika itu semua kebohongan, maka tak hany.i
dusta yang dinyatakan oleh Josias Lengkong.
Sebab, pada halaman 20, masih pada buku yanj',
sama, Josias Lengkong "menghujat" konsefl
jihad dalam Al-Qur'an, khususnya pada Suni l
Al-Ankabuut: 08. "Jihad di sini mempunyai arli
pemaksaan yang tidak baik. Oleh karena
memaksa orang lain untuk mempersekutukan
Allah dengan sesuatu yang lain. Terhadap jihad
demikian, kaum Muslimin dilarang meng
ikutinya, Jadi, penggunaan istilah jihad dalam
Al-Qur'an, tidak semuanya mempunyai kono
tasi baik, karena ayat yang sedang dibahas ini
merupakan contoh adanya jihad dengan tujuan
memaksa orang menjadi penyembah berhala.
Tentu saja kaum Muslim harus berhati-hati dan
tidak mau diajak untuk terlibat dalam jihad
seperti ini." (Jihad Kristen, hal: 20)



-;^-=JGeCHs(*-










210



Kebangkitan Freemason di Indonesia




Muhammadiyah

dan

Serangan Liberalisme



Selain fakta-fakta yang mengaburkan
makna jihad yang ditulis oleh Josias Lengkong,
masih ada ironi lain dalam buku itu. Ironi itu
adalah munculnya kata pengantar yang ditulis
■ ■l' h DR. Syafi'i Ma'arif, Ketua Umum Muham-
madiyah sebelum periode
Diri Syamsuddin. Memang, Syafi'i Ma'arif
dalam kala pengantar tersebut tidak mencari

persamaan-persamaan - kalau ada -
aiilara konsep jihad dalam Islam dengan Kris-
ten. Syafi'i tampak lebih secara ilmiah men-
gupas arti jihad. Namun oleh sebagian pihak,
munculnya kata pengantar dari

,5*3 21 1 «*.



Ketua Umum Muhammadiyah bisa menjadi
legitimasi bagi buku "haram" tersebut.

Sebagai tokoh sentral Muhammadiyah,
sangat disayangkan ia memberi pengantar pada
buku Jihad Kristen. Fakta ini, menunjukkan satu
dari sekian bukti bahwa telah terjadi gerakan
liberalisasi di dalam organisasi umat Islam
paling besar di Indonesia tersebut. Tokoh-tokoh
seperti Dawam Rahardjo, Syafi'i Ma'arif, Abdul
Munir Mulkhan, dan Amin Abdullah adalah
para begawan gerakan liberal di dalam
organisasi ini.

Benturan pemikiran liberal dan Muham-
madiyah jalan lurus, terekam betul oleh penulis
yang hadir melakukan kerja peliputan untuk
Majalah Sabili dalam Mukmatar Muhammadi-
yah yang ke-45 di Malang, Jawa Timur. Salah
satu yang sempat penulis rekam adalah ka-
rangan bunga dari Lions Club 50 yang mengucap-



60 Lions Club adalah sebuah organisasi yang memiliki sifat
dasar organisasi sebagai gerakan peduli sosial, Namun
sesungguhnya, gerakan ini adalah salah satu mala ranlai
dan tentacle dari gerakan Freemnsonry. Didirikan pada 1915
oleh seorang bernama Milvan Jones di kota San Antonio,
Texas. Pada Mei 1917, gerakan ini muncul unluk perlama
kali secara terang-terangan dengan nama Internationa)
Association of Lions Club. Beberapa ahli meyakini
organisasi ini berinduk pada organisasi yang lebih besar
seperti B'Nai B'Rilh. Menurut buku Gerakan Keagamaan
dan Pemikiran yang disusun oleh WAMY, secara lebih luas
lagi, organisasi ini berinduk pada gerakan Freemasonry.
Aktifitas Lions Club adalah menyerukan Kebebasan,
Persamaan dan Persaudaraan. Menyebarkan arti kebaikan
dan kerjasama antarbangsa. Membangun semangat antar



212«



Kebangkitan Freemason di Indonesia



l m selamat bermuktamar untuk warga
Muhammadiyah. Kemungkinan besar, Lions
Club juga menjadi salah satu donatur untuk
(cara muktamar tersebut.

Kota Malang, yang biasanya sejuk dan
tiy.iman, saat Muktamar Muhammadiyah ber-
l.mgsung berubah sibuk dan penuh kemacetan.
Suasana kota yang tenang, sontak menghangat
k.irena Muktamar ke-45 salah satu organisasi
Ellam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah
«I. m Aisyiyah, sedang di gelar di sana, 3-8 Juli
•D05.

Suasana Muktamar Muhammadiyah ke-45
ini pun tak kalah hangatnya. Sebab, muktamar
kali ini disebut-sebut oleh banyak pengamat,



pribadi dan melonggarkan ikatan-ikatan keagama-
an. Memperhatikan keadilan sosial, dan menyebarkan ilmu
pengetahuan dengan berbagai sarana dan kemungkinan.
Tapi di balik tujuan mulia tersebut, Lions Club dalam buku yang
sama disebutkan menyimpan bahaya tersendiri. Dengan anggota
yang terdiri dari para pengusaha dan orang-orang km/n, mereka
membangun kemampuan unluk mengontrol pasar-pasar lokal dan
membaui u campur tangan di bidang ekonomi di uegara-negaia
tertentu demi kepentingan Freemason. Mereka juga bekerja unluk
mengumpulkan data yang secara berkata akan dikirimkan ke induk
organisasi. Dengan slogan dan semboyan, "Agama untuk Tuban,
Tanah Air untuk semuanya," para pimpinan Lions Club akan
melakukan pengamanan agar lak lersitsupi oleh pihak luar atau
pihak yang tak dikehendaki. Lembaga Fiqih International dalam
pertemuan pertamanya di Makkah, 10 Ramadhan J39S
mengeluarkan sebuah fatwa dan menjelaskan bahwa prinsip-
prinsip gerakan Freemason, Rolary Club, dan jugu Lions Club
bertentangan dengan ajaran Islam. (Gerakan Kegamuan dan
Pemikrian. Akar Ideologi dan Penyebarannya. Disusun oleh
Lembaga Pengkajian dan Penelitian World ' Assembly Youth
Muslim. Jakarta: al l'tishom Cahaya Umat, 2003. riln\3S'l)



EH Batik Kerusakan Agama-agama



^213




dan juga kalangan Muhammadiyah sendiri,
sebagai sebuah pertarungan pemikiran.
Muhammadiyah jalan lurus dan kaum liberal.
Muktamar kian menghangat setelah sidang
tanwir merumuskan 39 nama calon pemimpin
Muhammadiyah yang bisa dipilih oleh
muktamirin. Di antara nama-nama itu, ada dua
tokoh yang sering disebut-sebut sebagai
begawan kaum liberal di Muhammadiyah,
Amin Abdullah dan Abdul Munir Mulkhan.

Hari pertama muktamar, aroma liberal
sudah mulai tercium. Pada acara pembukaan
muktamar di Stadion Gajayana, Malang, ada
beberapa poin yang bisa rnenganggu eitra
Muhammadiyah sebagai gerakan dan orga-
nisasi dakwah. Sebut saja konser dangdut
dengan lagu Cucnk Roivo yang syairnya penuh
unsur porno, di luar stadion. Di dalam stadion
ada berbagai musik pembuka, mulai dari
gesekan biola Venessa Mae, Kitaro sampai
House Music yang bersaing ketat dengan lagu-
lagu bernuansa religi.

Muktamirin diimbau oleh panitia agar
hadir sejak pukul H.OO. Puluhan ribu warga
Muhammadiyah membanjiri stadion Gajayana,
dan tak kurang yang berusia sepuh. Padahal,
acara baru dimulai sekitar pukul 20.00, saat
Presiden Yudhoyono memasuki stadion.
Sebelumnya, saat waktu shalat Magbrib tiba,



214



Kebangkitan Fra&mason di Indonesia



hanya adzan saja yang dikumandangkan lewat
Murid sysletn dan tata visual di panggung utama.
Setelah itu, sebuah dalil boleh menjama' shalat
dibacakan oleh Ust. Munandar Hamid, Lc dari
Majelis Tarjih Jawa Timur.

Tentang hal ini, seorang muktamirin
mengatakan kepada penulis, "Andai saja KH.
Ahmad Dahlan bisa hidup lagi, dia pasti
menangis tersedu karena ini." Tak hanya
'.eorang yang merasa seperti ini, salah satunya
adalah Mustar Labolo, delegasi dari
Muhammadiyah Palu. "Padahal, bisa saja
pembukaannya dilakukan pada pagi sampai
siang hari, sehingga tidak ada waktu shalat
yang terlanggar. Atau, panitia mengoordinir
untuk shalat maghrib berjamaah di stadion.
Padahal ini kan, kalau dipikir-pikir tidak bisa
masuk dalam kategori darurat. Kita tidak
•edang perang, kita tidak sedang safar, dan
semuanya bisa direncanakan. Apalagi shalat
tertunda hanya karena acara seremonial," ujar
Labolo mengelus dada.

Satu lagi yang merasa prihatin adalah
Syamsul Hidayat, Pimpinan Pondok
Muhammadiyah Hajah Nuriyah Shabran
Makamhaji, Surakarta. Menurut Syamsul
Hidayat, biaya pembukaan muktamar yang
baru lalu, tentu menelan biaya yang sangat
besar. Tak ada rincian resmi memang, tapi dari



01 Batik Kerusakan Agama-agama



j«215



selentingan yang dikumpulkan penulis,
sekurang-kurangnya dana 8 milyar terserap
untuk pelaksanaan ini.

Gejolak di ruang-ruang sidang dan di
permukaan, tentang pemikiran liberal, tak
sepanas yang terjadi di Media Center (MC) yang
bertempat di samping American Corner di
perpustakaan kampus. Di sini, hampir kese-
luruhan acara benar-benar dikuasai anak-anak
muda Muhammadiyah yang berhaluan liberal.
Dan ini adalah strategi jitu untuk mendapat
ekspose media-media yang mengirimkan
wartawannya.

Sejak hari pertama, anak-anak muda ini
telah menggebrak dan mengundang perhatian
media. Salah satu acara yang digelar bertajuk
JIMM: Berkat atau Laknat? JIMM adalah singkat-
an dari Jaringan Intelektual Muda Muham-
madiyah. Dalam diskusi ini, Pradana Boy ZTF
salah seorang presidium JIMM yang dikenal
cukup radikal dan militan dalam menyuarakan
pemikiran tampil sebagai pembicara. Berkali-
kali, Pradana Boy mencitrakan diri bahwa anak-
anak muda Muhammadiyah adalah korban dari
klaim kebenaran kaum konservatif. "Kami
disebut sesat, kami disebut najis dan kafir
karena pemikiran yang kami lontarkan," cetus
Pradana.

Acara sempat memanas ketika dalam sesi



216 <*e.



Kebangkitan Freemason di Indonesia



l.mya jawab, Pradana Boy memberikan pernya-
l.uin bahwa, sesungguhnya Nabi Muhammad
S.lw itu adalah seorang yang liberal.
Muhammad Al-Khaththat, dari Hizbut Tahrir
Indonesia, protes keras karena pernyataan
Pradana Boy tersebut. Menurut Al-Khaththat,
k<ita-kata Pradana tersebut adalah penghinaan
kepada Rasulullah. Tapi Pradana bersikukuh
dan menutup sesi dengan sebuah kredo kaum
liberal, "Bahwa selalu ada banyak jalan menuju
kebenaran."

Di saat pemungutan suara untuk calon
pimpinan di mulai, nampak di jajaran pengurus
pusat yang siap memberikan suara, dua orang
tokoh yang disebut-sebut mewakili paham
liberal dalam Muhammadiyah. Amin Abdullah
dan Abdul Munir Mulkhan. Dua orang begawan
liberal lainnya, Dawam Rahardjo dan Moeslim
Abdurrahman, tak kelihatan.

Saat namanya dipanggil untuk memilih,
Abdul Munir Mulkhan berjalan ke bilik dengan
teriakan dari seorang muktamirin. "Ayo, Syekh
Siti Jenar," suara dari belakang terdengar
nyaring. Abdul Munir Mulkhan memang
beberapa waktu lalu menerbitkan karyanya
tentang Islamnya Syekh Siti Jenar yang bagi
sebagian kalangan dianggap kontroversial.

Mengomentari dua tokoh ini, Yunahar
Ilyas, Pimpinan Majelis Tabligh dan Dakwah



Di Balik Kerusakan Agama-agama



-9fs217



Khusus punya catatannya sendiri. "Kalau saya
menilai. Pak Munir ini bukan pemikir teologi
yang serius. Jadi kalau beliau mengungkapkan
satu pemikiran, perlu ditanya, ini serius atau
tidak," ujarnya tanpa pretensi pribadi.

Yunahar bercerita kepada penulis, bahwa ia
kerap kali menerima laporan tentang pernyata-
an Abdul Munir Mulkhan yang kontroversial.
Misalnya saja bahwa nanti itu ada surga buat
orang Hindu, Kristen dan Budha. "Saya katakan
hal ini tidak benar. Tapi ketika saya cek dengan
Pak Munir, malah beliau balik bertanya. Kapan
saya pernah bilang semua agama itu sama. Jadi,
setiap kali beliau mengatakan sesuatu, harus
ditanya dulu, ini serius atau tidak/' ujar
Yunahar Ilyas.

Sedangkan Amin Abdullah, menurut catat-
annya pernah mengatakan bahwa keselamatan
itu tidak hanya ada pada Islam, tapi juga ada
pada agama-agama yang lain. "Bagi saya, ini
keliru. Sebab, keselamatan yang total dalam arti
dunia akhirat, hanya ada pada Islam. Sedang-
kan keselamatan parsial, bisa jadi ada pada
agama-agama yang lain. Tapi setelah saya
konfirmasi langsung dengan Amin Abdullah,
yang dimaksud adalah keselamatan parsial,"
tuturnya lagi.

Setelah perhitungan selesai, nama Amin
Abdullah dan Abdul Munir Mulkhan memang



218



Kebangkitan Freemason di Indonesia



i,>l. lolos sampai 13 besar. Din Syamsuddin
kelunr sebagai peraih suara terbanyak, disusul
ll.uuljr Nashir, Muhammad Muqaddas, Malik
l'iidjar dan Yunahar Ilyas sendiri. Tapi bukan
l>c].nti pertarungan pemikiran antara liberalis-
me dan jalan lurus dalam Muhammadiyah
•.flesai sudah. Di ruang sidang Komisi D yang
membahas Pernyataan Pikiran dan Reko-
mendasi, paham liberal mendapat serangan
bertubi-tubi dan kritikan keras dari peserta
■ulang.

Salah satunya dari Mustar Labolo dari
Muhammadiyah Palu yang menuntut agar siapa
pun pemimpin Muhammadiyah, pengurus
pusat harus bersikap tegas dalam masalah
pemikiran dan paham liberal-sekuler ini.
Berdasarkan penelusuran penulis, pernyataan
keras delegasi Muhammadiyah Palu ini cukup
beralasan. Beberapa waktu lalu, seorang dosen
Universitas Muhammadiyah Palu menulis di
koran lokal dengan sebuah pernyataan yang
mengagetkan, bahwa Islam adalah agama yang
gagal. Kontan saja, tulisan dosen Muhammadi-
yah ini memicu reaksi keras dan berujung
dengan penahanan sang dosen di sel Polda Palu.

Usut punya usut, dosen yang bernama
Rus'an ini mendapatkan inspirasi dan "pence-
rahan" setelah berinteraksi cukup banyak
dengan penghuni Lantai IV Gedung PP



Di Balik Kenisakan Agama-agama



219



Muhammadiyah Jakarta, tempat bermarkasnya
kelompok liberal seperti JIMM, Pusat Studi
Agama dan Peradaban serta kelompok pemuda
Muhammadiyah lainnya.

Desakan keras lainnya datang dari daerah
yang sama dengan daerah asal pemikir liberal
Moeslim Abdurrahman, Lamongan. Nur
Rohim, delegasi dari cabang Lamongan, memin-
ta Pimpinan Pusat Muhammadiyah melarang
JIMM atau setidak-tidaknya melarang peng-
gunaan huruf M dari Muhammadiyah di bela-
kang nama JIMM. Dan usulan ini, pada akhir
muktamar menjadi salah satu rekomendasi
bahwa nama Muhammadiyah dilarang dican-
tumkan dalam JIMM.

Dalam dua periode terakhir kepemimpinan
Muhammadiyah, pertumbuhan intelektual
memang terbilang cukup laju. Bahkan di bawah
Amien Rais dan Syafi'i Ma'arif ini pula, gejolak
Vpemikiran yang bersifat liberal menemui ger-
bangnya. Sementara itu, kaderisasi Muham-
madiyah sebagai penghasil ulama begitu
terseok-seok, untuk tidak menyebut mandeg
sama sekali.

Misalnya saja status Pondok Shabran
Makamhaji yang sejak didirikan pada tahun
1982 menjadi semacam kawah candra dimuka
para calon pemimpin Muhammadiyah.
Awalnya, pondok ini adalah tempat pendidikan



220=%-



Kebangkitan Freemason di Indonesia



pemimpin Muhammadiyah daerah yang di-
kirim dan dibiayai oleh persyarikatan dan
kembali lagi ke daerah sebagai kader dakwah
yang militan. "Tapi status pondok ini sekarang
nyaris tidak dipedulikan lagi oleh pimpinan
pusat. Penghasil ulama dan pemimpin Muham-
madiyah yang baik seperti dilumpuhkan. Se-
mentara, gerakan ke arah intelektual yang me-
rusak banyak mendapat dorongan, dukungan,
bahkan biaya. Yang liberal d\-b!ow up sedemi-
kian rupa; daya dukung internal, terutama dari
elit PP Muhammadiyah dan media massa dari
eksternal demikian besar. Sementara gerakan
Muhammadiyah Jalan Lurus bergerak sen-
dirian, biaya sendiri, dan terseok-seok," ujar
Syamsul Hidayat, Pimpinan Pondok Shabran
Makamhaji.

Sebelum muktamar, alumni Pondok Shab-
ran sempat menggelar reuni meminta Pimpinan
Pusat Muhammadiyah mengembalikan persya-
rikatan dan fungsi pendidikan ulama sebagai
agenda utama. Mau tidak mau, melahirkan
sebanyak mungkin para ulama harus mulai
dibangun kembali oleh Muhammadiyah. Dan
ini adalah konsekuensi logis dalam pertarungan
pemikiran antara jalan lurus dan paham liberal.
Selain heboh di atas, Muktamar Muham-
madiyah ke-45 juga menjadi saksi desakan
feminisme dalam tubuh organisasi ini. Untuk



Di Balik Kerusakan Agama-agama



^.221



pertama kalinya, di dalam hall tempat acara
utama berlangsung disediakan kursi khusus
untuk kaum perempuan yang menuntut wakil
keanggotaan perempuan di dalam Muham-
madiyah. Padahal, organisasi ini telah menyiap-
kan secara khusus lembaga untuk perempuan di
dalam Aisyiyah. Desakan feminisme, menjadi
satu dari sekian lini penyerangan terhadap
ajaran-ajaran agama, tidak saja Islam tapi juga
Kristen. Terutama setelah kasus Aminah
Wadud.

Dalam sejarahnya, feminisme tercatat lahir
dari ketertindasan dan kezaliman yang dialami
perempuan. Tapi, di tengah jalan, sering ditung-
gangi pemikiran liberal untuk mengguncang
agama dan membunuh Tuhan.

Setelah lebih dari 1.400 tahun, akhirnya satu
telur menetas sudah. Gerakan feminisme, akhir-
nya melahirkan Aminah Wadud, perempuan
yang dengan gagah mengimami shalat Jum'at
dengan jamaah perempuan, bercampur pria, tak
ada hijab, apalagi jilbab. Di sebuah dome, di
katedral gereja, ia mengumandangkan khutbah
Jum'atnya. "Islam menyamakan antara laki-laki
dan perempuan yang juga mempunyai hak
untuk menjadi imam. Hari ini, kita melangkah
ke depan," tandas Wadud. Suaranya memantul-
mantul di dinding gereja.



222 <*e,



Kebangkitan Freomason di Indonesia




Aminah Wadud dan Jamaahnya



Apakah telur yang menetas satu ini, dalam
kurun waktu lebih dari 1.000 tahun akan
berkembang biak? Atau sebaliknya, ia akan
membusuk, mati, lalu hilang dalam timbunan
sejarah?



Di Balik Kerusakan Agama-agama



^223



Berabad lalu, negeri yang kini menyebut
dirinya penguasa dunia, Amerika, pernah me-
mainkan peranan yang sangat brutal - mungkin
juga hingga kini — dalam sejarah peradaban
manusia, khususnya perempuan (lihat saja,
seluruh nama angin topan di Amerika diberi
nama perempuan. Artinya perempuan dise-
matkan pada arti kata yang berkonotasi pe-
rusak). Rasialisme menjadi kebijakan dihampir
seluruh sendi kehidupan mereka. Sampai
kemudian Presiden Lincoln, memberikan angin
segar pada penduduk berkulit hitam. Tapi toh,
presiden yang sinis atas Yahudi ini mendapat
serangan dan tentangan yang kuat dari
kelompok lawan. Mereka beranggapan kulit
putih lebih mulia dari warna kulit lainnya.

Gerakan rasis di Amerika sendiri bahkan
bertahan sampai pada tahun 1970-an. Berbagai
diskriminasi masih sering nampak terjadi. Di
dalam bus misalnya, penumpang berkulit hitam
atau warna kulit lainnya, harus duduk di bagian
belakang. Hal serupa terjadi juga pada kaum
perempuan yang selalu tersisihkan.

Secara umum, gerakan feminisme memulai
langkah awalnya di Amerika Serikat dan Eropa
pada kurun waktu abad ke-18. Berbagai hak
perempuan di Eropa dan Amerika, pada kurun
waktu itu, dikekang dengan hebatnya. Di
ladang sains, perempuan terjajah dan selalu



224^



Kebangkitan Freemason di Indonesia



irrpinggirkan. Bahkan hingga zaman Marie
i'ui'rie pun, diskriminasi perempuan dalam
bidang ilmu pengetahuan masih terasa dengan
J,.hsyatnya. Marrie Currie yang seorang
ilmuwan serta penerima hadiah Nobel pun
masih mengalami diskriminasi. Di ranah politik
lu-gitu juga. Di Amerika, sejak berdiri pertama
kali hingga kini, belum satu pun presiden
perempuan memimpin negeri ini. Di Eropa,
meski minim pernah juga terjadi. Diskriminasi
paling dahsyat yang dialami perempuan ada di
bidang pendidikan. Bahkan, Elizabeth Black-
will, dokter perempuan pertama di dunia yang
lulus pada tahun 1849, sempat mengalami
pemboikotan dari teman-teman sejawatnya.
Alasan mereka, tak wajar perempuan men-
dapatkan pendidikan tinggi.

Dalam peradaban Barat, sejarah perempuan
memang penuh dengan nasib yang terlunta-
lunta. Perempuan-perempuan berpendidikan
disebut sebagai penyihir dan hukumannya tak
lain adalah dibakar hidup-hidup, disalib,
dirajam di depan umum. Bahkan, dapat dikata-
kan tidak ada perempuan yang menjadi
kardinal di dalam tradisi Katholik.

Ketertindasan itulah yang lambat laun men-
ciptakan kekuatan perlawanan. Berbagai gerak-
an feminisme meruyak di berbagai penjuru
Eropa dan Amerika. Virginia Wolf adalah salah



Di Balik Kemsakan Agama-agama



^225



satu yang paling menonjol yang kemudian
mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri
sebagai bentuk perlawanannya.

Gerakan feminisme sendiri terdiri dari ber-
bagai jenis. Dari yang paling halus, sampai yang
paling radikal dan anarkhis. Dari yang paling
sopan, sampai yang paling ugal-ugalan dan
mengubah seluruh tatanan yang tak memuas-
kan perasaannya sebagai perempuan.

Beberapa yang menonjol di era kini adalah
feminisme liberal yang memperjuangkan per-
samaan hak laki-laki dan perempuan dalam ide
dan gagasan kapitalisme; baik di bidang eko-
nomi juga politik. Ada pula feminisme radikal
yang berjuang dengan sangat keras melawan
v axus patriarki. Masih banyak lagi aliran-aliran
lainnya, ada individual feminisme, feminisme
marxist, feminisme borjuis, bahkan kini feminis-
me Islam. Tapi dari sekian banyak ragam gerak-
an feminisme, mereka punya satu kesamaan,
yakni memperjuangkan kepuasaan perasaan
perempuan.

Seabad berikutnya, gerakan feminisme
mulai menyentuh jazirah Arabiyah. Bahkan
terlacak, pada tahun 1899 seorang penulis di
Mesir yang bernama Qasim Amin menerbitkan
buku yang kelak membuatnya disebut sebagai
Bapak Feminisme Arab. Buku tersebut berjudul
Tahrirul Mnr'nh atau Pembebasan Perempuan.



226 :



Kebangkitan Freemason di Indonesia



S.ilah satu pernyataan fundamental Qasim
Amin yang begitu kontroversial adalah tentang
berhijab.

Menurut Qasim Amin, perempuan yang
berhijab jauh lebih terisolir daripada kaum
perempuan yang menanggalkan hijabnya. Pada
periode ini, gerakan feminisme mulai terinfil-
trasi atau bersentuhan dengan pemikiran seku-
lerisme dan liberalisme. Dan hingga kini, Qasim
Amin yang untuk pertama kalinya memper-
kenalkan "perkawinan" feminisme dan seku-
lerisme masih saja disebut-sebut dan mewarnai
pemikiran kalangan feminisme Islam.

Kini, agenda feminisme sama pentingnya
dengan konsep-konsep lain yang oleh kekuatan
tertentu dari Barat dicoba untuk diimpor besar-
besaran ke dalam Islam. Feminisme menjadi
pisau bedah yang kelak sampai pula pada
jantung iman kaum Muslimin, Al-Qur'an dan
Sunnah. Feminisme, sama dengan agenda-
agenda lain seperti ide pluralisme agama, libe-
ralisme dan konsep kesatuan transedental
agama yang akan menjadikan semua agama
sama. Tak ada yang lebih benar, tak ada yang
lebih suci.

Sesungguhnya, semua gerakan feminisme
dan pernak-perniknya, tanpa menyederhana-
kan, adalah sebuah pelampiasan. Apa yang



DI Balik Kerusakan Agama-agama



.s* 227



disuarakan kaum feminis itu sebenarnya,
dampak negatif dari para perempuan yang
dizalimi laki-laki. Dengan kata lain, perempuan
yang berbahagia, jauh lebih banyak jumlahnya
daripada perempuan-perempuan yang meng-
atasnamakan pejuang perempuan alias perem-
puan korban kezaliman. Yang tak kalah penting
lagi adalah, ketika terjadi kezaliman atas perem-
puan, yang seharusnya diperbaiki adalah sikap
laki-laki, dan bukan mengacak-acak ajaran.

Lutfiah Sungkar, seorang ustadzah, dengan
sangat tegas memberi jawaban ketika ditanya
tentang gerakan feminisme Islam seperti yang
dikomandani oleh Aminah Wadud di New York
beberapa waktu lalu. "Yahudi memang sudah
merusak rumah tangga Muslim. Lihat saja,
gerakan Islam liberal, itu kari sudah enggak bcncr.
Perempuan jadi imam, bisa saja orang Kristen
yang dibayar, atau orang luar yang sengaja
dibayar untuk merusak Islam," ujarnya lagi.
Kekuatan-kekuatan tertentu telah mengubah
feminisme menjadi sebuah pintu yang berujung
pada penghancuran Islam.

Ini memang bukan masalah remeh. Seperti
kata para filsuf, bahasa memulakan segalanya.
Jika sesuatu yang busuk disebut baik, pelacur
disebut pekerja seks, alih-alih melindungi
perempuan, yang terjadi justru menjerumuskan
kaum perempuan. Alih-alih mengentas pelacur



228 «^



Kebangkitan Freemason di Indonesia



i i. iri lembah nista, tapi malah akan menambah
benduduk dan pendatang baru yang ingin
menjadi "pekerja".

Perbedaan antara laki-laki dan perempuan,
cl.ilam Islam, sama sekali tidak untuk men-
cederai, apalagi tidak memuliakan kaum hawa,
lapi sebaliknya, untuk memuliakan mereka.
Perjuangan para feminis dalam kesetaraan yang
sama persis dalam berbagai hal, adalah per-
juangan semu. Sebab, setara persis sebenarnya
lidak pernah ada.

Islam adalah agama pembebasan, termasuk
untuk kaum perempuan. Sejak Rasulullah
diutus, beliau begitu mensyukuri kelahiran
anak perempuannya, yang ketika itu lazim
dibunuh oleh bapak-bapak mereka. Rasulullah
menyebut kata ibu sebanyak tiga kali dibanding
kata ayah. Rasulullah menempatkan surga di
telapak kaki ibu dan bukan di telapak kaki ayah.

Apakah kaum hawa akan menukar ke-
muliaan itu semua? Apakah perempuan hendak
mengabaikan kemuliaan yang telah menjadi
bagian dari diri mereka dengan mencari-cari
kesetaraan semu yang jauh dari hidayah?
Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang
menukar hidayah, apalagi dengan harga murah.
Tapi tentu saja perjalanan tidak akan
ringan. Terutama di kalangan para pemuda dan



Di Balik Kerusakan Agama-agama



-s» 229



intelektual. Serbuan informasi, buku-buku, dan
berbagai kitab terjemahan membanjiri pasar dan
dunia perbukuan dengan semangat liberalisasi
yang menghancurkan kemuliaan agama-agama,
terutama Islam, Berbagai buku Guenon, Schuon,
dan Sayyed Hossein Nasr yang menjadi penerus
Schuon telah ramai diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia.

Bahkan lebih dari itu, penulis-penulis lokal
pun seolah berlomba saling adu keberanian
menantang dan menerobos ajaran-ajaran aga-
ma. Dari yang menghina Islam dan al-Qur'an
sampai yang merayakan kebebasan seks yang
dianggap mencerahkan.

Di Indonesia, aksi pelecehan terhadap al-
Qur'an dan ajaran Islam tak kurang jumlahnya.
Tidak saja ditulis oleh orang-orang musyrik,
kaum orientalis dan para pemikir Barat, tapi
jugajditulis sendiri oleh orang-or-ang yang
mengaku Muslim, bernama kearab-araban,
bahkan tak jarang menyematkan predikat
intelektual Islam, santri atau gelar Kiai Haji.
Seperti Abdurrahman Wahid atau Gus Dur
yang mengatakah bahwa Al-Qur'an adalah
kitab suci paling porno, sebagai bentuk ketidak-
sukaannya pada kelompok ormas Islam yang
mendukung Rancangan Undang-undang Anri-
pornografi dan Porno-aksi. Tapi sebelumnya,
aksi-aksi para junior telah mulai dirintis untuk



230 ■■



Kebangkitan Freemason di Indonesia






menghina dan mencela Islam, Al-Qur'an, Allah,
ilnn Rasulullah.

Lihat saja buku berjudul Lubang Hitam Aga-
ma, yang beredar di pasar yang ditulis seorang
bernama Sumanto Al-Qurtuby. Di halaman
rentang penulis, dijelaskan bahwa penulis
ndalah pemikir muda Indonesia paling me-
nonjol saat ini. Bahkan, di halaman sebelumnya,
dalam pengantar penerbit, pujian yang sangat
besar diberikan untuk buku ini. "Ini buku luar
biasa," tulis penerbitnya, Rumah Kata, dengan
cetakan huruf hitam yang lebih tebal dari kata-
kata lainnya.

Di sampul halaman belakang, berbagai pujian
juga disematkan dari berbagai tokoh. Moeslim
Abdurrahman, tokoh Muhammadiyah, memuji
buku ini sebagai karya yang perlu dibaca oleh
siapa saja yang ingin ber-taqamtb dan mencari
kebenaran. Ahmad Thohari, budayawan dan
novelis, memberikan komentar bahwa buku ini
menawarkan ruang luas bagi pemahaman agama
yang manusiawi. Sedangkan Abdurrahman
Wahid, menjelaskan posisi buku ini dalam tradisi
keberagamaan. "Islam itu seperti sebuah hutan.
Kalau dilihat dari jauh tampak satu, tetapi kalau
didekati ada banyak pohon. Fundamentalisme
hanya salah satu dari sekian banyak pohon
keislaman itu, bukan Islam itu sendiri," tulis Gus
Dur dalam endorsement untuk buku ini.



Di Balik Kerusakan Agama-agama



.s*>231



Sedemikian hebatkah buku ini, sehingga
banyak pujian bertaburan? Buku ini dianggap
begitu hebat karena keberaniannya menghina
Islam dan menggugat ajaran-ajaran mulia.
Lubang Hitam Agama lahir dengan membawa
hujatan pada Islam, Al-Qur'an, Rasulullah, dan
juga para sahabat nabi, terutama Utsman bin
Affan.

Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, bagi
Sumanto Al-Qurtuby adalah sebuah kitab yang
seram, kitab yang tidak orisinil datang dan
turun langsung sebagai wahyu dari Allah,
melainkan "konspirasi politik" Khalifah Utsman
bin Affan untuk melanggengkan kekuasaannya.
Bahkan\oleh Sumanto, kata kitab suci sendiri
dirasa belum pas disematkan pada Al-Qur'an.
Karenanya, ia harus memakai tanda kutip setiap
kali menyebut kata kitab suci. Sekadar membaca
ulang, lihat saja paragraf-paragraf yang
terdapat dalam buku ini:

"Seandainya (sekali lagi seandainya)
Pak Harto berkuasa ratusan tahun, saya
yakin Pancasila ini bisa menyaingi Al-
Qur'an dalam hal "keangkerannya"
tentunya," (hal. 64).

"Al-Qur'an, sehingga menjadi "Kitab
Suci" (sengaja saya pakai tanda kutip)
juga tidak lepas dari peran serta "tangan-
tangan gaib" yang bekerja di balik layar






maupun di atas panggung politik
kekuasaan untuk memapankan status' Al-
Qur'an. Dengan kata lain, ada proses
historis yang amat pelik dalam sejarah
pembukuan Al-Qur'an hingga teks ini
menjadi sebuah korpus resmi yang diakui
secara konsensus oleh semua umat Islam.
Proses otorisasi sepanjang masa terhadap
al-Qur'an menjadikan kitab ini sebuah
scripto sacra yang disanjung, dihormati,
diagungkan, disakralkan dan dimitoskan.
Padahal sebagian dari proses otorisasi itu
berjalan dan berkelindan dengan per-
soalan-persoalan politik yang mumi milik
Bangsa Arab. Bahkan proses turunnya
ayat-ayat al-Qur'an sendiri tidak lepas
dari "intervensi Quraisy sebagai suku
mayoritas Arab," (hal. 65).

"Kita tahu, Al-Qur'an yang dibaca
oleh jutaan umat Islam sekarang ini
adalah teks hasil kodifikasi untuk tidak
menyebut "kesepakatan terselubung"
antara Khalifah Utsman (644-656M)
dengan panitia pengumpul yang dipim-
pin Zaid bin Tsabit, sehingga teks Ini
disebut Mushaf Utsmani," (hal. 65).

"Maka, penjelasan mengenai Al-Qur'an
sebagai "Firman Allah" sungguh tidak
memadai justru dari sudut pandang



232



Kebangkitan Freemason di Indonesia



DI Balik Kerusakan Agama-agama



«g>%233



internal, yakni proses kesejarahan ter-
bentuknya teks A]-Qur'an (dari komunikasi
lisan ke komunikasi tulisan) maupun aspek
material dari al-Qur'an sendiri yang di-
penuhi ambivalensi. Karena itu tidak pada
tempatnya, jika ia disebut "Kitab Suci" yang
disakralkan, dimitoskan," (hal. 66).

"Dalam konteks ini, anggapan bahwa
Al-Qur'an itu suci adalah keliru. Kesucian
yang dilekatkan pada Al-Qur'an (juga
kitab lain) adalah "kesucian palsu" -
pseudo sacra. Tidak ada teks yang secara
N ontologis itu suci," (hal. 67).

Paragraf-paragraf di atas hanya sedikit dari
sekian banyak kata-kata hinaan untuk Al-
Cjur'an yang konon hasil dari penjelajahan
ilmiah seorang Sumanto al- Qurtuby, lulusan
pascasarjana Universitas Kristen Satya Wacana,
Salatiga.

Tiga tahun yang lalu, 2002, diam-diam di
Jakarta beredar sebuah buku yang benar-benar
menghina Islam. Buku ini beredar mulai dari
toko buku sampai pedagang kaki lima. Judul
buku tersebut, hlmnic Invnsion, cukup lux,
dengan judul berbahasa Inggris tapi isi
berbahasa Indonesia. Di pasar, buku karangan
Robert Morey ini dijual dengan harga sangat
murah, Rp 5.000. Dan tentu saja laris.



234«%



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Kini buku yang diterbitkan sebuah
publishing beralamat di Amerika itu bahkan
sudah cetak ulang untuk kesekian kalinya.
Cover dan kata sambutan pun sudah diper-
barui. Dalam buku ini, Islam disebut tak pantas
sebagai agama, tapi sebuah pendewaan budaya
Arab. Robert Morey, penulisnya menyebut
shalat yang menghadap ke kiblat di Makkah
sebagai pemaksaan kultural. Begitu juga dengan
haji, ia menyebut rukun Islam kelima ini adalah
perintah ibadah yang berdasarkan kepentingan
mengeruk keuntungan material semata untuk
bangsa Arab. Bahkan, Allah dalam buku ini
disebut sebagai Dewa Bulan yang menikah
dengan Dewa Matahari lalu beranak pinak
melahirkan Latta, Uzza, Mannat, dan Hubal
(yang dijadikan berhala-berhala kaum Quraisy
sebelum Islam datang, dan lagi-lagi warna ritual
kaum pagan dan Freemason muncul di sini).

Buku-buku seperti ini, memang sejak empat
tahun terakhir begitu membanjir. Publik pem-
baca Indonesia, khususnya kaum Muslimin, di-
suguhi berbagai karya pemikiran yang merusak
akidah dan iman mereka. Dari yang mulai
berwarna tasauf, pemikiran, sains, politik,
budaya, sampai yang berbau esek-esek.

Ada buku yang benar-benar baru, seperti
Wacana Islam Liberal karangan Charles Kurz-
man yang diterbitkan oleh Paramadina pada



Di Balik Kerusakan Agama-agama



235



tahun 2001. Paramadina memang garda ter-
depan untuk kategori pemikiran sekuler dan
liberal. Saking ambisiusnya dengan gagasan-
gagasan inklusif dan pluralis, lembaga ini
hendak mengokohkan perannya se-bagai
sebuah "mahjzab lib-eral" dengan menerbitkan
Fiqih Lintas Agama yang diterbitkan tahun 2004
lalu. Buku Ini merumuskan banyak hal, mulai
dari bolehnya mengucap salam pada non-
Muslim, doa bersama, nikah beda agama,
- sampai akhirnya, inti dari berbagai gagasan itu
adalah, semua aga-ma pada titik puncak adalah
sama benarnya.

Buku-buku lain yang memiliki bahaya
menggelincirkan akidah umat adalah karya-
karya yang mengupas dunia sufi dengan tafsir
liberal. Membedah proses keberagamaan Syekh
Siti Jenar, Al-Hallaj, Rabiah Al-Adawiyah
dengan menggunakan pendekatan nalar liberal.
Ada juga yang berkedok metodologi ilmiah,
seperti memasarkan teori hermeneutika sebagai
pisau bedah dan analisa untuk Al-Qur'an yang
dianggap teksnya terlalu banyak menyimpan
masalah. Bahkan, di beberapa kampus per-
guruan tinggi Islam, metode hermeneutik dija-
dikan mata kuliah tetap menggantikan kajian
tafsir yang berabad-abad sudah terbukti kebaik-
annya. Sedangkan hermeneutika, metodologi
ini adalah sebuah pisau bedah yang sebelumnya



236



Kebangkitan Freemason di Indonesia



digunakan dalam tradisi memeriksa bibel. Salah
satu syarat paling fundamental dalam her-
meneutika adalah sang peneliti, atau seseorang
yang mengkaji Al-Qur'an, harus bersikap netral
alias tak menganggap Al-Qur'an sebagai kitab
suci.

Selain daftar jenis buku di atas, yang
terbilang karya baru, ada juga buku-buku lama
yang nyaris hilang, tapi diterbitkan kembali,
seperti karya Ahmad Wahib yang berjudul
Pergolakan Pemikiran Islam. Bahkan, untuk
pemikiran sosok yang satu ini, tak hanya
bukunya yang diterbitkan kembali, tapi juga
diselenggarakan sebuah penghargaan bernama
Ahmad Wahib Award. Misinya tentu saja
memberikan penghargaan pada pemikir-
pemikir muda Muslim yang saling berlomba
untuk menjadi paling liberal di antara mereka.

Kategori lain yang tak kalah maraknya
adalah penjelajahan mereka yang disebut
"santri" dalam menulis masalah-masalah seks.
Sebuah majalah berpaham liberal yang terbit di
Jakarta, misalnya, secara khusus menurunkan
laporan utamanya dengan mengekspos feno-
mena ini, seolah merayakan keliaran penulisnya
yang berani mendobrak pembahasan masalah
seksualitas. Di antara penulis yang diangkat
adalah Moammar Emka, penulis Jakarta Under
Cover, sebuah buku tentang petualangan pe-



Di Balik Kerusakan Agama-agama



4&2Z1



nulisnya ke tempat-tempat pelacuran dan
hiburan syahwat. Dalam banyak kesempatan,
predikat santri sering dilekatkan pada sosok
yang pernah belajar di IAIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta, itu.

Jika Moammar Emka dalam bukunya tak
secara eksplisit menuturkan turut melakukan
kegiatan cabul dalam proses penulisan, berbeda
dengan nama lain yang menulis buku lain pula.
Soffa Ihsan, yang kini masih tercatat sebagai
mahasiswa pascasarjana UIN Syarif Hida-
yatullah, dalam bukunya Jrt the Name of Sex:
Santri, Dunia Kelamin dan Kitab Kuning, dengan
terang ia mengakui petualangan kelaminnya.
Soffa Ihsan pernah nyantri di Pesantren Tebu
Ireng, Jombang dan Pesantren Al-Munawwir,
Krapyak, Yogyakarta, menuliskan tentang
pengalaman seksnya dengan seorang cewek ber-
nama Karin yang sedang ingin happy yang ia
temui di mall. "Singkat cerita, saya menginap di
kosnya. Besoknya pukul 12-an, saya pulang,"
tulis Soffa di halaman tiga.

Berbagai petualangan ia tuturkan. Dan bu-
ku ini diberi komentar oleh seorang berpredikat
KH, pengasuh pesantren Darut Tauhid, Arja-
winangun, Cirebon. Kiai pesantren yang ber-
nama Hussein Muhammad itu memuji buku ini.
"Sesudah membaca buku ini, meski tanpa sem-
pat melakukan proses tadabbur, saya tercenung



238 ts&



Kebangkitan Freemason di Indonesia



dan terkagum-kagum. Sesekali mengangguk-
angguk, dan kadang geleng-geleng kepala,"
(hal. ix). Ini kiai macam apa?

Buku-buku yang sama sekali tidak Islami,
bahkan menghina dan menghujat nilai-nilai
Islam, begitu membanjir hari-hari ini; buku-
buku dan pemikiran yang jauh dari Islam tapi
disanding-sematkan dengan kata-kata Islam,
jika kita menolak, tentu saja bukan karena kita
anti ilmu atau jagal pemikiran. Kita menolak,
karena memang ada yang perlu diluruskan.

Kaum Muslimin Indonesia, kini sedang
menghadapi tantangan yang tidak ringan.
Diserang dari berbagai arah oleh kekuatan yang
dahsyat luar biasa. Dan kian hari, serangan ini
akan bertambah berat. Tantangan di atas sedikit
menjadi ringan ketika para ulama yang berga-
bung di Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan
fatwa haram atas paham sekulerisme, liberalis-
me dan pluralisme.



::-ai«3:»^M* -



Di Balik Kerusakan Agama-agama



&t 239



-T-



:rr 5 —



**




P '- *



Fatwa Haram

Pluralisme dan

Benteng Umat Islam



11 (sebelas) fatwa dikeluarkan oleh MUI
dalam musyawarah nasional (Munas)
Majelis Ulama Indonesia ke VI.
Munas juga menetapkan 11 ketua baru. Seba-
gian memang nama lama,
seperti Umar Shihab, Nazri Adlani,
Ma'ruf Amin, Amidhan.Tapi ada juga "pen-
datang baru", seperti Prof. Asmuni Abdurrah-
man, Dr. Yunahar Ilyas
dari Muhammadiyah dan juga
KH. Cholil Ridwan, pimpinan
Pondok Pesantren Al-Husnayain. Ada pula
nama-nama seperti Turi Alawiyah,
Huzainaah Tanggo dan Amir.



Nama-nama seperti Kiai Ma'ruf Amin,
Asmuni Abdurrahman, Yunahar Ilyas, dan juga
< holil Ridwan, yang selama ini dikenal sebagai
] vngusung jalan lurus, semoga kian memantap-
kan peran MUI. Apalagi setelah 11 fatwa yang
d i keluarkan memancing perdebatan seru yang
penuh kontroversi. 11 fatwa itu telah mem-
berikan gambaran peta yang jelas, siapa lawan
dan siapa kawan bagi umat Islam. 11 fatwa
tersebut meliputi banyak hal.

1. Dengan tegas MUI mencantumkan status
haram atas pelanggaran hak intelektual,
seperti pembajakan dan usaha-usaha
plagiat.

2. MUI memvonis praktik perdukunan dan
ramal-meramal, apalagi yang dipubli-
kasikan di media, dalam status haram. MUI
memandang tayangan-tayangan tersebut
sama dengan pembodohan dan bisa
membawa umat mendekati kemusyrikan.

3. Majelis Ulama Indonesia juga mengha-
ramkan doa bersama antara agama yang
belakangan memang sangat marak diusung
sebagai buah dari pemikiran pluralisme.
MUI memandang doa bersama sebagai
aktivitas bid'ah dan tidak diajarkan dalam
syariat Islam.

4. Fatwa keempat adalah pukulan keras bagi



«*t240«is.



Di Balik Kerusakan Agama-agama



<s^241



penganjur paham liberal. Sebab, dalam
fatwa ini MUI melarang dan mengharam-
kan kawin beda agama kecuali tidak ada
lagi Muslim atau Muslimah untuk dinikahi.
Selama ini, kawin beda agama adalah salah
satu kampanye besar yang diperjuangan
gerombolan liberal.

5. Fatwa kelima adalah terusan dari fatwa
seBehimnya. MUI mengharamkan warisan
beda agama kecuali dengan wasiat atau
yang bersifat hibah.

6. Fatwa keenam Majelis Ulama Indonesia
mengeluarkan kriteria maslahat atau
kebaikan bagi banyak orang.

7. Dan pukulan paling berat bagi orang-orang
seperti Dawam Rahardjo, Ulil Abshar
Abdalla, Abdurrahman Wahid, Djohan
Effendi, Siti Musdah Mulia, dan yang
lainnya ada pada fatwa ini. Fatwa ketujuh,
MUI mengharamkan pluralisme yang
menganggap semua agama sama, sekuleris-
me dan juga liberalisme beserta semua tu-
runannya, termasuk dalam bidang pemi-
kiran. Poin ini, termasuk yang banyak men-
dapat tentangan dari gerombolan liberal.

8. Pada fatwa kedelapan, MUI menekankan
bahwa hak milik pribadi wajib dilindungi
dan dijaga oleh negara. Negara tidak
mempunyai hak merampas, atau memper-



242



Kebangkitan Freernason di Indonesia



kecil. Namun pemerintah bisa mencabut
hak pribadi tersebut demi kepentingan
umum dan telah melewati proses musyawa-
rah, tanpa paksaan dan memberikan ganti
rugi yang layak.

< i. Fatwa kesembilan, lagi-lagi meninju paham
liberal. MUI melarang dan mengharamkan
perempuan menjadi imam shalat selama
ada pria yang telah akil baligh. Perempuan
mubah menjadi imam shalat bagi sesama
perempuan.

10. Fatwa kesepuluh, Majelis Ulama Indonesia
mengharamkan aliran Ahmadiyah, baik
yang Qodiyan maupun jalur Lahore.
Keduanya telah dianggap final sebagai
aliran sesat dan menyesatkan.

11. Dan fatwa terakhir, MUI memperbolehkan
hukuman mati untuk tindak pidana berat.

Serangan atas fatwa-fatwa yang ditelurkan
MUI ini telah menjadi kotroversi yang luar
biasa. Untungnya, lewat kontroversi tersebut
umat menjadi tahu, siapa-siapa wajah yang
selama ini berkedok dan memanfaatkan nama
besar ormas Islam seperti NU dan Muham-
madiyah.

Misalnya saja Lajnah Bahtsul Masail PWNU
Jawa Timur yang mendesak agar Jaringai Islam
Liberal yang dipimpin oleh Ulil Absar Abdalla



DI Balik Kerusakan Agama-agama



^243



dibubarkan saja. Dari jangan mengaitkan NU
sebagai lembaga umat di dalamnya. Anggota
Lajnab Bahtsul Masail PWN1 Jatim, Muchib
Ama-ruAly mengatakan, ajaran JIL sudah jauh
melencengMari kaidah kaidah agama, terutama
dalam konteks mendukung Ahmadiyah.

Dukungan yang sama atas fatwa MUI
disampaikan juga oleh kiai-kiai NU Jawa Timur.
KH. Mas Subadar, pimpinan Pesantren
Raudhatul Ulum, Pasuruan, ini menyentil nama
Masdar F Mas'udi 61 yang sering mengatasnama-
kan NU dan memberikan dukungan pada
pemikiran liberal. "Kalau dia
(Masdar F. Mas'udi, pen.)
orang NU asli. Dia pasti
mendukung fatwa MUI," ujar
Mas Subadar. 62

Tokoh tain yang bersuara
keras adalah Kiai MasduqL
pimpinan Pesantren Nurul
Hud a, Malang. Kiai Masduqi
membuka kartu Masdar F.
Mas'udi yang dianggapnya
nyeleneh. "Wong dia itu kan
nyeleneh. Lagian, dia menjadi
anggota PBNU dengan
catatan, jika nyeieneh nanti



www.hidayatiillah.com



61 Awal Februari 2004,
seorang mahasiswa Indo-
nesia yang sedang menun-
taskan program doktornya
di bidang tafsir dan ilmu-
ilmu Al-Qur'an di Univer-
sitas Al-Azlmr, Mesir, ber-
kirim kabar pada penulis.
Lewat email, ia menya-
takan, bahwa Masdar
Farid Mas'udi, Ketua
P3M (Pusa l Pengembang-
an Pesantren dan Masya-
rakat) sedang berada di
Mesir.

Dalam lawatannya
ke negeri piramid, nege-
ri nenek moyang para
Freemason tersebut, se-
cara khusus Masdar ber-
niat' menjajakan gagas-
annya tentang waktu









i , i 1 1 „nuian haji yang
Lini. tlilinjau ulang. Ti-
i ,i .i,.i pada tanggal 9
■i i ( 1 1 1 1 13 Dzulhijjah,
r , i n. .j mulur di bulan
BiWwal, Dzulqa'dah
• m i >/nlhijjah. "Tapi

i i . -ns i mahasiswa
ll m] i kuat. Acara di-

i ni oleh sebagian

i n organisasi maha-

.i yang ada. Seba-

1 1 arena tidak setuju

li n^an pemikirannya,

. Imj'.uu lain karena so

nl I nordinator prog-

I minya, Sdr. Zuhairi

i rawi, yang ketika di

i uni pernah menga-

i il .mshalat tidak wajib.

Acara berkembang

(IWijadi ricuh. Program

m;', sedianya hendak
ill(Ml,ir Masdar dan

ukuri di hotel berbin-
i m r, lima itu, benar-
i'.'H.u- gagal. Bahkan
in..idcn PPMI (Per-

ilunn Pelajar dan
Mahasiswa Indonesia)

li -.i r, I .imra Zainuddin
nii'iit jancam akan mem-
bunuh Masdar F.
Mas'udi

Kedatangan Masdar
i, ane mengusung nama
I l.mi Emansipatoris
berdasarkan undangan
mnhasiswa al Azhar



kita usulkan namanya di-
coret," tukas Kiai Masduqi.

Dukungan pada fatwa
MUI nampak juga datang dari
barisan Muslimah. Tak ku-
rang dari 45 organisasi Mus-
limah dari berbagai ormas
Islam di Jakarta menggabung-
kan diri dan memberi du-
kungannya pada MUI. Ri-
buan massa yang tergabung
dalam Muslimah Peduli Umat
(MPU) ini melakukan aksinya
di Bunderan Hotel Indonesia,
Jakarta.

Lahirnya fatwa di atas
adalah langkah maju dari ka-
langan ulama dalam pepe-
rangan yang begitu nyata ini.
Ulama memang harus terlibat
dalam penyelenggaraan ta-
tanan masyarakat Indonesia.
Ulama juga harus mem-
bangun kredibilitasnya
dengan baik. Tidak mudah
tergiur dengan iming-iming
popularitas, tidak mudah
terjebak dengan kemilau
harta, terutama fund-fund



244 fife



Kebangkitan Freemason di Indonesia



DI Balik Kerusakan Agama-agama



^245



yang kerap kali tertihat
samar. yiama tidak saja harus
mengerti'^secara menyeluruh
konsep-konsep dasar dan
nilai-nilai Islam, tapi harus
juga menjadi pola aktif dari J
konsep dan nilai tersebut.
Ulama, khususnya MUI,
harus mampu menjadi ke-
kuatan umat dan terlibat
dalam pelaksanaan fatwa-
fatwa yang ditelurkannya
sendiri.



-- -<*=£02»**M» .



246 9«,



yang tertarik mema«i
hami gagasannya lebih
jauh. Tapi ternyata yarifl
menolak lebih besar di-
banding yang tertarik
dengan gagasan Masl
dar F. Mas'udi yang ju-
ga tercatat sebagai Katii)
Syuriah Nahdlatul Ula-
ma. Acara yang akan d i
gelar terbilang cukup
fantastis, karena penuh
dengan fasilitas yang di
luar kebiasaan maha-
siswa.

Acara akan dise-
lenggarakan di Hotel
Sonesta, salah satu hotel
bintang lima di, Kairo.
Panitia menyediakan
modul, buku-buku dan
beberapa perlengkapan
lainnya, termasuk peng-
ganti uang transporl
mahasiswa peserta.
Tentu saja tak sedikit
dana yang dikeluarkan
Masdar dan kawan-
kawan untuk acara ini.
Dari mana datangnya
dana untuk pembiayaan
sosialisasi gagasan Mas-
dar? Saat diwawancarai
majalah Sabili, Masdar
menjawab dana diper-
oleh dari para donatur,
baik dalam maupun
luar negeri.

Ide yang sedang



Kebangkitan Freemason di Indonesia




ili|,ij.ikan oleh Masdar F. Mas'udi tentang haji, bagi
rrmhasiswa Indonesia di Mesir sebetulnya bukan barang

I lu u. 1 Seberapa tahun sebelumnya, seorang purnawirawan
Jenderal Mesir bernama Muhammad Syibl pernah pula
mengutarakan hal yang sama. Likull.i saqilh laqith. Setiap
yang jatuh pasti ada yang memungut. Begitu pepatah Arab.

( lagasan tentang waktu haji ini sudah diusung Masdar

■ |.ik awal tahun 1990 dengan dukungan Majalah Tempo

untuk mensosialisasikannya. Gagasan Masdar tentang haji

I I n i Ia i dimunculkan kembali ketika tragedi Mina pada
musim haji tahun 2004 menelan korban 254 jamaah.
"Apakah ibadah haji itu sudah menjadi semacam arena

I n'nibantaian? Nyatanya, haji telah menimbulkan kesulitan
Wing luar biasa, bahkan korban jiwa yang tidak sedikit,"
■ Irinikian Masdar dalam situs JIL.

Menurutnya, firman Allah dalam surat al Baqarah: 197

I I t, mg benderang menegaskan waktu pelaksanaan ibadah
kiji adalah beberapa bulan yang sudah dimaklumkan.

Masih menurut Masdar, haji, tak ubahnya dengan
ihalat, adalah ibadah yang dalam kategori muwassa,
mempunyai waktu pelaksanaan yang panjang dan longgar.
"Ini tidak ubahnya seperti shalat isya. Waktu yang
dibutuhkan lebih kurang 10 sampai 20 menit saja,
sementara waktu yang disediakan membentang selama
kurang lebih sembilan jam," argumen Masdar di JIL.

Selain itu, hadiis Rasulullah yang menyalakan khudzu
.iiini manasikakum, ambillah contoh dariku manasik
kalian, ditafsirkan Masdar hanya sebatas tata cara atau
prosesi semata, bukan menyangkut waktu. Sedangkan
hadits lain yang menyatakan al hajju arafah, haji adalah
Arafah, menurut Masdar, selama ini dipahami terlalu
berlebihan. Dengan bahasa yang lebih halus, tokoh yang
tercantum sebagai anggota komisi fatwa MUI ini juga
menyatakan, bahwa perjalanan haji Rasulullah yang hanya
sekali seumur hidup beliau, tak bisa dijadikan dasar bahwa
berhaji di luar bulan Dzulhijjah berhukum tidak sah.

Gagasan-gagasan dari kalangan muda NU memang
kerap mengundang kontroversi. Abdurrahman Wahid
atau Gus Dur tercantum sebagai generasi awal. Masdar F.



Oj Balik Kerusakan Agama-agama



^s247



Mas' udi pada barisan selanjutnya. Dan yang terbaru adalah
Ulil Absar Abdalla dengan gerakan Islam Liberalnya.

Sesungguhnya jika hendak berendah hati, niscaya
orang-orang seperti Gus Dur, Masdar, Ulil dan kawan-
kawan akan menemukan berjuta bayyan dari hadits dan
al-Qur'an. Ayat tentang haji dan pelaksanaan ibadah besar
yang salu ini/tak hanya al Baqarah ayat 197. Bahkan ada
surat tersendiri yang membahas perihal haji, yaitu dalam
surat al Hajj. Tapi sayangnya, hanya al-hajjLi asyhurun
ma 'lumat yang dipakai dan dijadikan rujukan.

Sebetulnya ada hal kontradiktif yang terjadi kali ini.
Biasanya, kaum yang menyebut dirinya pembaru dan
Islam modernis seperti Masdar dan kawan-kawan,
menjadikan metode Hermeneutika untuk menelaah al
Qur'an. Hermeneutika adalah metode yang sebelumnya
digunakan untuk menelaah teks bible dalam tradisi para
teolog Kristiani. Khususnya dari sayap Teolog Protestan
Liberal. Metode ini menganjurkan keharusan memahami
teks al Qur'an secara komprehensif. Tapi yang terjadi kali
ini, tampaknya ada yang keluar dari tradisi tersebut dan
memahami al-Qur'an secara parsial. Apa boleh buat,
mungkin demi kepentingan.

Dalam surat al Taubah ayat tiga, Allah berfirman, "Dan
(inilah) suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya
kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa se-
sungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-
orang musyrikin. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin)
bertaubat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu; dan jika
kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya
kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritnkanlah
kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat)
siksa yang pedih."

Umar bin Khallab, Usman bin Affan, Ibnu Abbas
(sahabat), Thawus, Mujahid dan Ibnu Sirin (tabi'in)
berpendapat hari haji akbar adalah hari Arafah, 9
Dzulhijjah. Pendapat ini dipegang teguh oleh Abu Hanifah
dan Imam Syafi'i. Tapi anehnya, Masdar justru
menyebutkan ulama-ulama Syafi'iyah, Malikiyah dan
Hanafiyah meyakini waktu berhaji adalah seluruh hari di



248 «v



Kebangkitan Freemason di Indonesia



I ,„].,» Syawwal, Dzulqadah dan 10 hari pertama bulan
I , • , , 1 1 , ijja h. Apalagi menyebutkan bahwa hadits Rasulullah
v.mr i menyatakan khudzu anniy manasikakum, contohlah
jariku manasik kalian, hanya berkaitan dengan prosesi
I ,n I aikan waktu berhaji. ,..,,.•

Masdar menuliskan, "Hadits tersebut harus kita ikuti
„■kilas menyangkut prosesi (manasik) ibadah haji (baik
iyumt rukun, kewajiban dan kesunatan haji serta tata tertib
&u l -mutannya. Tapi bukan menyangkut waktu dalam arb
(anggai atau hari-harinya."

Tentang hal ini, suatu hari Rasulullah pernah
memprediksikan. Kelak, akan dalang suatu masa,
, «orang yang kekenyangan sambil bersandar di dipan,
! etika datang penjelasan hadits dariku dia mengatakan
■ , tya tidak tahu (itu), antara kami dan kalian hanya al
I iur'an. Suatu yang halal di situ kami halalkan. Dan yang
faram kami haramkan," (HR. Abu Daud & Al Timudzi).
t Vrihal waktu haji, Rasulullah pernah bersabda, balikan
beliau ulang-ulang sampai tiga kali untuk menegaskannya.
Kaji adalah Arafah. Haji adalah Arafah. Haji adalah.
\,,iah, bilangan hari di Mina tiga hari. Barangsiapa yang
,,,/m cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua han, maka
h.'ula dosa baginya. Dnn barangsiapa hendak
menangguhkan (keberangkatannya dari han itu) maka
i„l,k ada dosa pula baginya. Barangsiapa (berwukuf) di
Arafah sebelum terbit fajar, maka ia (terhitung) sudah
berhaji " (HR. Tirmidzi, Ahmad, An Nasa'i, Abu Daud).

Tapi sekaH lagi, apa boleh buat, hadits ini terlewat atau
mungkin dilewatkan oleh orang-orang seperti Masdar.
A! Kinilah Diraz dalam kitabnya al Mizan Bayna al Sunna
w.i al Bid'ah menyatakan tentang ciri-ciri orang yang
dengan akal dan nafsunya berpendapat. Setidaknya dapat
, lilihat dari sikapnya yang menggunakan dalil jsesuai selera
dan aiyas yang tidak pada tempatnya. Abdullah Diraz
menyebut sikap seperti ini adalah bid'ah pemikiran.
I Tentang aqli dan naqli, akal dan nash ada dialog mena-
rik yang pernah terjadi antara Imam Abu Hanifah dan Ah
Zainal Abidin. Suatu ketika keduanya bertemu secara senga-
I | i Ali Zainal Abidin menegur Imam Abu Hanifah yang



l h Balik Kerusakan Agama-agama



249



didengarnya lebih mengedepankan akal dibanding naqli.

Abu Hanifah menjawab dengan tegas, "Wahai cucu
Rasulullah, seandainya aku banyak menggunakan akal,
niscaya aku akan. mengubah agama kakekmu ini."

Lalu Abu Hanifah balik bertanya pada Ali Zainal
Abidin. "Mana yang lebih di wajibkan, shalat atau puasa?"

Ali Zainal Abidin menjawab, "Shalat."

Kemudian Abu Hanifah mengatakan, "Jika aku hendak
mengubah agama kakekmu, maka akan kuperintahkan
perempuan setelah suci dari haidnya untuk meng-qhada
shalatnya."

Dialog singkat ini meng-gambarkan betapa Abu
Hanifah yang digambarkan sebagai ashabul ra'yi, para
pemikir dan intelektual, tetap menundukkan akal dan
nafsunya di depan nash dan ayat-ayat Allah.

Dialog di atas, secara tak langsung hendak pula
memberikan gambaran pada kita, jika nkal lelah menjadi
sumber utama dari segala hal, maka lambat tapi pasti, tak
akan ada lagi agama. Dalam bahasa Imam Abu Hanifah,
orang-orang yang mementingkan akalnya, kelak akan
mengubah agama Allah ini.



i







Epilog :

Kebangkitan
Freemason dan

Zionis
di Indonesia?




Mempelajari gerakan rahasia,
apalagi organisasi seperti Freemasonry, IUumi-

nati, Priory du Sion dan yang
lain-lainnya. Sejarah mereka akan sangat pan-
jang dan tak ada habisnya. Tapi yang lebih pent-
ing adalah, apa yang kita akan lakukan

setelah mengetahui jejak sejarah

dan rujuan cita-cita mereka? Perlawanan'

apa yang harus kita lakukan? Pertahanan

yang bagaimana yang harus

kita siapkan?



250 SN8.



Kebangkitan Freemason di Indonesia



«251



Di antara anggota Mason, mereka meme-
gang teguh lima prinsip gerakan ini. Prinsip-
prinsip yang membuat mereka saling menguat-
kan dan membangun diri. Prinsip itu adalah:
1 ■ Foot to Foot

2. Knee to Knee

3. Breast to Breast

4. Hand to Back

5. Mouth to Ear

Foot to foot atau dari kaki ke kaki adalah
kata-kata yang menggambarkan bahwa anggota
Freemason haruslah saling tolong menolong
bersedia membantu, apa saja, dimanapun, dan
kapanpun. Knee to knee atau dari lutut ke lutut
adalah gambaran bahwa sesama anggota
Freemason harus saling berlutut untuk mendoa-
kan yang lainnya. Breast to breast, dari dada ke
dada adalah kekuatan sesama anggota untuk
saling menyimpan rahasia. Dan hand to back
adalah dengan tangan yang kuat mereka
menjaga dan mendorong punggung anggota
yang lemah. Dan yang terakhir adalah, mouth to
ear, berbisik kepada anggota untuk menjaga
pr.vasi agenda gerakan mereka. Tak perlu
bising, yang penting adalah tujuan tercapai
dengan sempurna.

Di kalangan umat Islam, prinsip-prinsip
yang dipegang teguh oleh anggota Freemason






di atas, nyaris tak pernah jadi perhatian. Kaum
Muslimin tak saling mendukung dengan baik
dan untuk memperkuat barisan. Yang selalu
terjadi adalah terpecah-pecahnya gerakan,
masing-masing kelompok saling tikam dan
berlomba untuk menjatuhkan. Alih-alih berdoa
dan saling memberi dukungan, mereka justru
saling lempar hujatan dan fitnah yang kejam.
Breast to brenst, saling menjaga rahasia, menjadi
barang yang sangat langka. Jangankan menjaga,
seolah dari kalangan Muslim sendiri saling
berlomba untuk merusak agamanya yang
mulia, lewat maraknya aliran sesat yang
dilakukan oleh umat Islam sendiri.

Tampaknya, tahun 2005 hingga 2006,
adalah tahun-tahun panas, dimana aliran sesat
di Indonesia mencuat ke permukaan. Seperti
yang memang bisa diduga, kelompok-kelom-
pok sesat ini mendapat dukungan penuh dari
kalangan liberal dengan mengatasnamakan ke-
bebasan beragama. Dari shalat dwi bahasa
hingga kelompok Eden yang dipimpin oleh Lia
Aminuddin. Dari kasus pelarangan Ahmadiyah
hingga penghinaan Al-Qur'an yang disebut
Abdurrahman Wahid sebagai kitab suci paling
porno sedunia.

Memang, setelah Yusman Roy, pimpinan
Pondok I'tikaf Ngnji helaku di Malang yang
melakukan shalat dua bahasa, akhirnya



252 *&



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Di Balik Kerusakan Agama-agama



.^253



d lp roses secara hukum, satu persatu ajaran dan
aliran sesat di berbagai daerah terdeteksi oleh
publik. Di Probolinggo, sebuah padepokan
bernama Yayasan Kanker dan Narkoba Cahaya
Alam, merilis tafsir AI-Qur'an dalam bentuk
buku yang dibuat pimpinan padepokan,
Muhammad Ardhy Husein. Tafsir yang disusun
dan diberi judul Menembus Gelap Memijit Terang
tersebut mjeleneh dan penuh masalah.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) wilayah
Probolinggo, menfatwa buku ini sesat dan
menyesatkan. Tak hanya itu, MUr juga menga-
takan padepokan yang dipimpin oleh Ardhy
Husein itu telah melakukan penodaan agama
dan meresahkan umat Islam. Satu dari sekian
tafsir aneh yang digagas Ardhy adalah bahasan
untuk surat At-Tin ayat empat dan lima. Menu-
rutnya, dalam ayat tersebut manusia adalah ruh
dan bukan jasad. Ruh kini ditempatkan di
tempat yang paling hina, yang disebut raga. Ia
juga mengatakan tentang status nabi dan rasul
yang sebetulnya masih berlangsung. Kenabian
menurutnya memang terhenti dan selesai pada
diri Muhammad, tapi rasul akan terus ber-
langsung sampai akhir zaman kelak. Balikan ia
juga memilah-milah golongan manusia menjadi
empat: aulia, ulama, kasab dan kehampaan. Hal
aneh lainnya di padepokan yang ia pimpin
adalah, istri-istri bertugas mengurus kelancaran







yayasan. Ada Wati, istri pertama yang ber-
tanggungjawab pada logistik. Ada Siti Sundari
sebagai ketua yayasan, ada Nurhayati dan
Wulandari, istri ketiga dan keempat yang
bertugas sebagai bendahara dan koordinator
lapangan. Tapi menurut keterangan penduduk
sekitar, jumlah istri Ardhy lebih dari itu. Jika
dihitung, ada sekitar 11 orang perempuan lain
yang menjadi istri Ardhy yang sering
"melakukan" shalat di Masjidil Haram dengan
cara duduk bersemadi di rumahnya.

Belum lagi tuntas benar kasus Probolinggo,
aliran sesat kembali terendus, kini di tengah
kota Surabaya. Di Jl. Petemon Barat no. 9, berdiri
sebuah pondok pesantren bernama Al-
Mardhiyah yang dipimpin oleh Maulaya. Akhir
Mei 2005 lalu, penduduk setempat melaporkan
ATMardhiyah pada aparat keamanan karena
dianggap meresahkan. Ritual-ritual aneh yang
dilakukan Maulaya, sang pimpinan pesantren,
serta gelaran pusaka-pusaka setiap Jumat Legi
dirasakan penduduk sekitar tak sesuai dengan
syariat Islam.

Pondok ini juga disebutkan mengajarkan
paham sesat seperti zakat badan, mutu atau
meditasi serta ajaran-ajaran yang disebut da-
tang langsung dari Allah lewat mimpi gaib yang
dialami Maulaya. MUI Surabaya hanya menye-
butkan Al-Mardhiyah syirik dan mengajarkan



254



Kebangkitan Freemason di Indonesia



DI Balik Kerusakan Agama-agama



**s255



IH II II



kemusyrikan. Banyak pihak berharap MUI
mengeluarkan fatwa sesat dan melarang
pondok ini mengajarkan pahamnya untuk para
santri.

Masih di tahun 2005, ketika Al-Mardhiyah
masih penuh kontroversi, di wilayah utara Jawa
Timur, tepatnya di Bojonegoro, masyarakat
dibuat heboh oleh kabar sebuah yayasan yang
menerapkan dzikir dan wirid bugil. Yayasan
Kesejahteraan Umat Madani (Yakuma) yang
disebut-sebut menjalankan laku shalat dan
wirid serta harus menghadap ke Selatan bagi
para pengikutnya.

Menerima laporan dan mendengar isu ini,
Kapolsek Temayang, Bojonegoro, mengins-
truksikan pengintaian pada anggotanya. Ya-
yasan yang sekaligus rumah pimpinannya,
Rasimin, diawasi oleh anggota kepolisian. Dari
sore hingga malam hari, di dalamnya ada 11
orang, termasuk Rasimin, yang sedang me-
lakukan aktivitas. Tepat tengah malam, saat
suara dzikir mulai terdengar, polisi menggrebek
Yakuma. Namun aparat keamanan menemukan
peserta pengajian yang sedang wirid masih
lengkap mengenakan pakaian.

Daftar pelaku aliran sesat ternyata masih
panjang. Di Bekasi, Juni 2005 polisi menciduk
Syekh Maulana yang memiliki gelar panjang
sekali: Al-lmam Arrobani Khalifatullah Aulia bil










Ghoib As-Syech Maulana Muhammad
Amirullah. Ia dijerat pasal penodaan agama,
perbuatan tidak menyenangkan, dan tindakan
asusila.

Kisah ini bermula dari sebuah jamaah peng-
ajian Al-Musyarofah yang diasuh oleh Syekh
Maulana. Dalam jamaah ini, sang Maulana
menerapkan penghormatan yang sangat mulia
pada dirinya. Misalnya saja mencium tangan
bolak-balik, telapak dan punggung tangan, serta
mencium telapak kaki. Tak hanya itu, menurut
salah seorang anggota jamaah yang telah
menarik diri, sang pimpinan pengajian juga
mengajarkan agar membayangkan wajahnya
sebelum mengangkat tangan takbiratul ikhram
setiap saat menjelang shalat.

Di dalam jamaah ini ada tingkatan dan level
tertentu untuk para anggota. Tergantung kede-
katannya dengan sang mursyid. Ada yang ting-
katan ustadz, habib, habibah atau kiai, yang
mengangkat dan memberhentikan semua level
itu adalah Maulana.

Seperti kebanyakan pemimpin aliran sesat
lainnya, Maulana juga sering terlihat tak shalat
Jumat. Konon, sang mursyid sedang shalat di
Masjidil «aram, Makkah. Tentang hal ini, ke-
pada jamaahnya Maulana selalu berkata, jangan
selalu mencerna pakai otak, cernalah pakai hati.



256«



Kebangkitan Freernason di Indonesia



n: rmilh Kerusakan Agama-agama



^b257



Kepada pengikutnya, Maulana menyebut
dirinya sebagai Wali Allah, wali terakhir dan
wali akhir zaman. Itu semua karena, secara gaib
konon ia pernah dijemput Jibril dan dibawa
menghadap Rasulullah untuk berbaiat. Karena
itu ia berhak membaiat, sebab menurutnya ia
telah dibaiat oleh Rasulullah. Dan ia juga men-
jamin seluruh jamaah Al-Musyarofah berserta
tujuh turunan ke atas dan tujuh turunan ke ba-
wah akan masuk surga. Ia juga dituding me-
lakukan pelecehan seksual dan penzinahan atas
jamaahnya. Pada setiap korbannya, Maulana
menyampaikan, sesungguhnya secara hakikat
mereka telah dinikahkan Allah sejak 50.000
tahun yang lalu. Atau alasan lain seperti, Allah
telah memilihnya untuk menjadi istri dan ibu
dari anak-anak yang akan dilahirkan dari
Maulana.

Sepanjang zaman, aliran sesat dan paham-
paham yang menggelincirkan akidah memang
sering kali terjadi. Tidak saja yang diselubungi
penjelasan ilmiah yang masuk akal, yang
irasional dan sangat aneh pun bisa saja dapat
pengikut, seperti yang baru-baru ini terjadi di
Serang, Banten. Belasan orang yang mengaku
pengikut seorang nabi palsu, melakukan ritual
menyambut kiamat yang dikabarkan akan
datang pada 8 Juni 2005. Kiamat tersebut akan
didahului oleh gelombang tsunami yang



258^



Kebangkitan Freemason di Indonesia



menghantam Banten lalu melumatkan seluruh
alam.

Sejarah kesesatan tak bisa dilepaskan dari
sejarah orang-orang yang mengaku sebagai nabi
atau rasul di Indonesia. Di Indonesia sendiri,
daftar orang yang mengaku nabi juga tak kalah
panjang. Pada kurun waktu 1970 sampai di atas
1980-an, adalah kurun waktu yang berjejal
nama-nama nabi palsu. Tahun 1974, di Sulawesi
Tengah seorang yang bernama Ali Taetang
Laikabu mengaku sebagai rasul. Doktrin-
doktrinya memang menggoda orang-orang
yang sesat, karena menawarkan ajaran yang
membolehkan semua larangan.

Di Kotabaru, Kalimantan Selatan, tahun
1979, seorang bernama Rasyidi mengaku se-
bagai nabi. Ajarannya yang paling sesat adalah
memerintahkan para pengikutnya bahwa puasa
Ramadhan hanya tiga hari, bukan satu bulan
penuh. Lalu ada Teguh Esha, pengarang novel
Ali Topan Anak Jalanan yang juga pernah
mengaku sebagai nabi. Ada juga Muhammad
Mayo Mahmud Marzuki di Cigondewah,
Bandung, juga mengaku sebagai nabi pada
akhir tahun 1996.

Muhammad Mayo Mahmud Marzuki yang
oleh pengikutnya dipanggil Buya Mayo,
mewajibkan proses baiat atau sumpah setia
pada sang pemimpin. Selain itu, menurut



/)/ Balik Kerusakan Agama-agama



^259



Kepala Humas Kanwil Depag Jawa Barat,
Koesmaya al-Itsyam, Buya Mayo mengatakan
bahwa di daerah Gedugan, Cililin, Bandung,
ada batu yang berbentuk alat kelamin yang ia
sebut sebagai makam Nabi Ibrahim. Jadi, yang
ingin menunaikan haji tidak perlu ke Makkah,
cukup ke sana dan hajinya dianggap sah.

Pada tahun 1999, ratusan warga Kampung
Srengseng membakar rumah seorang yang ber-
nama Fianes Edi atau Edi Wongso yang meng-
aku sebagai rasul. Edi Wongso akhirnya ditang-
kap oleh polisi. Aparat keamanan memberikan
keterangan, bahwa Edi adalah pemain lama
yang sering mengulang-ulang aksi serupa,
mengaku sebagai rasul untuk manusia.

Seorang yang mengaku utusan dan titisan,
dan masih menjalankan misinya adalah Lia
Aminuddin yang kini berganti nama sebagai Lia
Eden. Lia Aminuddin mengaku sebagai
Maryam yang menerima wahyu dari Ruhul
Kudus atau Jibril. Kini ia mendirikan Jamaah
Salamullah yang menamakan penganut paham
agama perenial (konsep yang sama dengan
pluralisme, berbeda-beda agama namun
menyatu pada Tuhan yang sama, pen.). Tak
hanya mengaku titisan Maryam, Imam Mahdi,
dan menerima wahyu dari Jibril, Lia juga
mengatakan anak ketiganya, Ahmad Mukti,
telah dipilih sebagai Isa yang diutus berdakwah






260 <*&



Kebangkitan Freemason di Indonesia




pada tiga miliar umat Kristiani di seluruh dunia.

Ahmad Mukti sendiri, dalam sebuah wa-
wancaranya dengan majalah Gatra pertengahan
2001, mengaku cuek saja. Ia justru memilih jalan
lain, tak percaya pada kata-kata ibunya yang
telah menjadi keyakinan para pengikut di
Salamullah. Kabar terakhir yang muncul dari
jamaah ini adalah, pembelaannya terhadap
Yusman Roy, pimpinan Pondok I'tikaf ngaji
Lelaku di Malang yang melaksanakan shalat
dua bahasa. Hal baru lainnya yang cukup
meresahkan adalah, ucapan Lia yang meng-
halalkan daging babi untuk di makan.

Tentang hal ini, Forum Umat Islam, telah
mengirimkan laporan penodaan agama yang
dilakukan oleh Lia Aminuddin kepada Mabes
Polri di Jakarta. Surat yang ditanda-tangani oleh
tiga lembaga, Dewan Dakwah Islamiyah
Indonesia, Lembaga Penelitian dan Pengkajian
Islam serta DPP Hidayatullah.

Pada Mei 2001, Villa Zaitun, markas
Salamullah di Megamendung, dibakar massa
karena umat Islam di sekitar sana merasa resah
oleh ajaran-ajaran Lia dan Salamullah. Di villa
ini, menurut Lia, mengucur air mukjizat dari
dua buah s,umur di dalam villa. Tapi karena
massa membakar dan mengusir jamaah
S.ilamullah, Lia menyebutkan, tuhan marah dan
menutup sumber air mukjizat itu. Majelis



I )i Balik Kerusakan Agama-agama



261



Ulama Indonesia, telah mengeluarkan fatwa
sesat untuk jamaah ini.

Dalam sejarah Islam, fenomena nabi palsu
sudah ada, bahkan sejak Rasulullah masih
memimpin umat Islam di Madinah. Biang buyut
dari nabi palsu dimulai dengan nama
Musailamah Al-Kadzdzab, seorang lelaki dari
Yamamah yang memproklamirkan diri sebagai
nabi. Pada zamannya, Rasulullah menyurati
lelaki ini dan menyematkan julukan baru di
belakang namanya, Al-Kadzdzab, yang berarti
pendusta.

Kelak, pada zaman sesudah Rasulullah,
tepatnya ketika sahabat Abu Bakar ra, terjadi
Perang Yamamah. Perang antara kaum Mus-
limin dengan pengikut Musailamah Al-
Kadzdzab berakhir dengan kematian bagi sang
nabi palsu. Sebelum tewasnya, Musailamah
sempat menikahi seorang perempuan yang juga
mengaku sebagai nabi utusan tuhan. Ia bernama
Sajah At-Tamimiyah. Tapi belakangan, menurut
sejarah, ia dikabarkan bertaubat dan mengaku
salah.

Di Yaman, muncul pula seorang yang
mengaku sebagai nabi. Ketika itu, Rasulullah ju-
ga masih ada di Madinah. Nama nabi palsu itu
Al-Aswad Al-Ansi yang berakhir tak jauh ber-
beda dengan Musailamah Al-Kadzdzab. Ia juga
dikenal dengan julukan Dzul Khimar atau Si




Cadar Hitam, karena memang suka mengena-
kan cadar atau purdah. Sebelum mengaku
sebagai nabi, ia dikenal sebagai seorang tukang
sihir. Ia ditakuti sekaligus dikagumi oleh orang
di sekelilingnya. Apalagi ia juga seorang orator
yang ulung. Setelah menyebut dirinya nabi, ia
membebaskan manusia dari shalat, tidak mem-
bayar zakat serta membolehkan perzinahan.
Tentu saja, bagi teman-teman setan, doktrin ini
begitu menggiurkan, sama persis dengan yang
digunakan oleh kelompok Freemason yang
menjadikan kegiatan seksual sebagai salah satu
ritualnya.

Pada zaman Khalifah Abu Bakar As-
Shiddiq pernah juga ada yang mengaku sebagai
nabi. Ia bernama Thulaihah bin Khuwailid Al-
Asadi. Sama dengan mantan istri Musailamah,
Thulaihah juga disebut bertaubat dan memeluk
Islam pada akhirnya. Banyak nama lain yang
bisa dilacak dalam sejarah perjalanan Islam,
tentang begitu banyaknya orang-orang yang
mengaku nabi dan utusan Tuhan.

Nama-nama lain dari Jazirah Arab yang
mengaku nabi adalah seperi Hants bin Saad pada
masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan.
Perjalanan kelompok ini berakhir bersama para
pengikutnya setelah dibubarkan oleh khalifah.
Lalu ada Isa Al-lsfahan yang mengaku nabi pada
zaman Khalifah Al-Mansur dari Bani Abbasiyah.



262 i



Kebangkitan Freemason di Indonesia




Di Balik Kerusakan Agama-agama



^%263



Di Mesir pada era Khalifah Al-Mu'taz ada
seseorang bernama Paris bin Yahya yang
mengaku nabi dan berujar sanggup menyem-
buhkan orang yang buta, penderita lepra, kusta
serta menghidupkan orang yang telah mati. Lalu
di Iran, ada juga yang pernah mengaku sebagai
nabi, yaitu seorang bernama Ishak Al-Akhras. la
pandai membaca Kitab Taurat, Injil dan
menafsirkan Al-Qur'an sesuka hatinya. Ia tak
mengajarkan penolakan pada ajaran Islam dan
kenabian Rasulullah Muhammad. Tapi ia me-
nambahkan, barangsiapa menerima dan meng-
imani dirinya juga sebagai nabi, maka orang itu
akan mendapatkan kemenangan yang nyata.

Hingga kini, mengaku sebagai nabi seolah
sudah menjadi penyakit menular yang selalu
memakan korban dari zaman ke zaman. Pada
zaman yang lebih kini, ada nama lain yang juga
mengaku nabi, yaitu Mirza Ghulam Ahmad,
pendiri Ahmadiyah. Tak hanya mengaku nabi,
Mirza Ghulam Ahmad juga mengaku sebagai
Imam Mahdi yang ditunggu oleh umat sedunia.
Sayap Ahmadiyah bahkan telah meluas sampai
ke Indonesia dan bisa dibilang cukup mendapat
pengikut yang tersebar di Jakarta, Bogor,
Semarang, hingga Makassar.

Nabi-nabi dan utusan palsu dari zaman ke
zaman selalu mewarnai cerita. Sebagian besar
dari mereka menawarkan ajaran-ajaran yang







264:



Kebangkitan Freemason di Indonesia




menggoda ke jalan setan. Ada yang menawar-
kan bebas shalat dan puasa, bebas zakat dan
sedekah, sampai menghalalkan perzinahan dan
seks sebagai ritual agamanya. Nabi palsu selalu
menawarkan kesesatan. Dan itu semua bukan
terjadi dengan sendirinya, selalu ada agenda,
selalu ada kekuatan yang merancang dan
menggerakkan.

Aliran yang terakhir inilah yang sempat
mengantar kehebohan di Indonesia. Kelompok
liberal mendukung Ahmadiyah yang divonis
sesat oleh MUI. Mereka mengatakan fatwa yang
dikeluarkan oleh MUI adalah fatwa yang
memicu kekerasan. Malah, Ulil Abshar Abdalla
mengatakan fatwa yang dikeluarkan tersebut
adalah fatwa yang tolol dan konyol. Kontroversi
ini terus berlanjut. Babak baru yang tak bisa
dipisahkan juga adalah diusungnya Rancangan
Undang-undang Anti-pornografi dan pornoaksi
(RUU APP).

Belum reda polemik, umat Islam seolah di-
tantang oleh munculnya edisi perdana majalah
Playboy versi Indonesia yang terbit dengan
kurang ajarnya. Front Pembela Islam langsung
bereaksi menyerang kantor dan memboikot Ma-
jalah Playboy. Polisi pun melarang penerbitan
majalah porno tersebut. Tapi seolah benar-benar
hendak menantang, edisi kedua diterbitkan
setelah kantor majalah ini dipindahkan ke Bali.



Di Balik Kerusakan Agama-agama



265



Masyarakat dan organisasi Islam yang
sibuk memperjuangan RUU APP kembali di-
buat marah oleh Abdurrahman Wahid. Gus
Dur, yang namanya tercatat sebagai salah
seorang anggota dalam Yayasan Simon Peres itu
mengatakan bahwa Al-Qur'an adalah kitab suci
paling porno sedunia, karena di dalamnya
menyebut anak-anak kecil yang harus disapih
dari susu atau payudara ibunya. Kontan saja
pernyataan ini memicu sakit hati umat Islam.

Apakah ini semua terjadi dengan sen-
dirinya? Tidakkah ada desain di belakang ini
semua? Apakah mungkin gerakan seperti
Freemason ada di belakang ini semua?

Freemason memang tak muncul ke per-
mukaan di Indonesia. Tapi melihat semua yang
terjadi, seolah-olah satu persatu cita-cita Free-
mason sedang terwujud di negeri tercinta ini.
Kekacauan politik terjadi dan tak kunjung henti.
Krisis ekonomi kian tak terkendali. Moralitas
begitu merosot tak terperi. Kebebasan, pele-
cehan, perusakan terhadap agama terjadi begitu
dahsyatnya. Bisa jadi Freemason tak perlu
muncul, ia hanya perlu bergerak lewat tentakel-
tentakelnya yang telah menggurita. Tapi
melihat semua yang terjadi ini adalah
kebangkitan cita-cita yang diusung oleh
Freemason itu sendiri.



266



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Saya ingin mengakhiri bagian epilog ini
dengan sebuah cerita kecil tentang asal mula
kertas, di Jawa khususnya. Sebuah cerita yang
banyak diabaikan orang, tapi sesungguhnya
menyimpan pelajaran dan identitas sejarah
yang dalam.

Tradisi penulisan di atas daun lontar yang
dilakukan oleh para pembesar Jawa dan bebe-
rapa wilayah lain di Nusantara, sedikit demi
sedikit pada zamannya tergeser oleh keda-
tangan Islam yang membawa tradisi baru pe-
nulisan di atas kirtos atau kertas. Zaman itu,
kertas masih sangat langka dan tentu saja susah.
Hanya ada dua jenis kertas yang beredar, per-
tama dari Timur Tengah sendiri yang bahannya
lebih banyak berasal dari Mesir. Kedua dari
Cina. Kertas kala itu terbuat dari bahan tertentu,
menggunakan teknologi dicacah, bahan ter-
sebut dilebur kemudian dicetak menjadi kertas.

Untuk pengganti kertas, orang Jawa men-
ciptakan deluwang dan meninggalkan tradisi
penulisan di atas lontar atau batu. Saat ini kita
mengenal deluwang sebagai bahasa Jawa dari
kertas. Deluwang adalah sejenis kertas. Terbuat
dari kulit jenis kayu tertentu yang dipukul
terus-menerus hingga kulit bagian dalamnya
menjadi sangat tipis. Kemudian kulit dalam
yang tipis tersebut di samak dan diolesi dengan
campuran-campuran rempah untuk akhirnya



D/ Balik Kerusakan Agama-agama



,ss>267



menjadi deluwang yang siap tulis, kuat dan tahan
lama.

Cara ini sebenarnya terinspirasi juga oleh
pembuatan papyrus, sejenis kertas juga yang
berasal dari Mesir. Papyrus terbuat dari kulit
kayu pohon tertentu yang disamak begitu tipis
unruk kemudian dijadikan alas menulis. Kelak
teknologi ini diimpor ke Barat dan di dalam
bahasa Inggris kemudian kita mengenalnya
menjadi papper atau kertas.

Saya menceritakan ulang hal ini dalam
rangka memberikan ilustrasi, bagaimana dunia
di belahan Timur seperti Jawa dan Nusantara,
serta dunia bagian Barat, khususnya benua
Eropa, turut dicerahkan pula dengan ke-
datangan Islam yang membawa tradisi-tradisi
keilmuan. Salah satunya adalah kedatangan
kir tos dan papyrus yang menyebabkan lahirnya
kertas dan papper.

Kenapa penting kelahiran kertas dan
papyrus ini? Sebab sejak itu pula tradisi ke-
ilmuan berkembang dengan begitu pesatnya.
Ilmu-ilmu disalin ke dalam tulisan dan buku.
Kadang penyalinan tidak saja dilakukan per-
orangan, tapi juga kelompok, yang memung-
kinkan penyebaran ilmu kian luas dan masai
dari sebelumnya yang dilakukan dengan ber-
keliling oleh seorang ulama. Dan ini pula cikal
bakal dari perintisan sebuah media.



Kertas membuat penyebaran ilmu menjadi
kian massal dan kolosal. Dan hal tersebut tidak
bisa tidak harus disebut sebagai pengaruh yang
dibawa oleh kedatangan Islam di Nusantara. Ini
baru kertas. Belum lagi pemikiran-pemikiran
yang membuat penduduk Nusantara, Jawa
khususnya, menjadi lebih tercerahkan dari
sebelumnya.

Pemikiran yang dibawa oleh Islam itu pula
yang kelak mempengaruhi kualitas hidup
masyarakat setempat. Misalnya saja, dari contoh
yang paling kecil, penamaan seseorang ketika
Islam datang. Tradisi sebelumnya seringkali
menjadikan hewan sebagai penanda. Misalnya
ada Kebo Anabrang pada masa Singosari, ada
Hayam Wuruk dan Gajah Mada pada masa
Majapahit, lalu ada Prabu Munding Laya di
zaman Padjajaran, dan beberapa contoh lain
yang masih bisa kita lacak lebih dalam. Biasa-
nya, dalam tradisi tersebut, semakin besar de-
rajat seseorang maka makin besar jenis binatang
yang dijadikan sebagai namanya. Saya tidak
dapat membayangkan jika tradisi tersebut
berlanjut hingga kini, nama orang-orang biasa
seperti kita ini mungkin diambil dari nama jenis
binatang yang kecil-kecil. Seperti gurem, kutu,
tengu, jangan-jangan paling besar adalah tikus.

Kedatangan Islam membawa inspirasi baru
bagi masyarakat zaman tersebut. Karena dalam



268 «e,



Kebangkitan Freemason di Indonesia




Di Balik Kerusakan Agama-agama



269



Islam ada semacam perintah agar kaum
Muslimin memberikan nama dan julukan-
julukan yang baik pada anak-anak mereka atau
pada saudara-saudara mereka. Tapi kini,
perlahan, saya menangkap kita telah mulai
kehilangan apa yang kita banggakan tersebut.
Nama-nama mulai berkiblat pada Barat, seperti
Stacey, Agnes, Michael, Robert yang para
penggunanya sendiri tidak mengerti apa arti
nama mereka.

Itu baru pengaruh tradisi dalam kehidupan
sehari-hari. Masih banyak pengaruh dan
inspirasi yang dilahirkan oleh ajaran-ajaran
Islam di masa-masa selanjutnya, terutama masa
setelah raja-raja. Satu di antara inspirasi dari
ajaran Islam itu adalah cinta tanah air. Hampir
tidak bisa ditemui literatur-literatur yang
menyebutkan, misalnya kerajaan Padjajaran
melakukan perlawanan pada penjajah. Atau
Majapahit memobilisasi rakyatnya mengusir
penjajah. Padahal, kaki tangan penjajah sejak
zaman kerajaan-kerajaan itu masih ada sudah
melancarkan gerilya kolonialisme mereka.

Pemegang saham terbesar dari perjuangan
dan kemerdekaan yang kini dinikmafc oleh
seluruh rakyat Indonesia, tidak lain adalah
Islam. Tidak ada agama yang menyerukan
perjuangan atas kemerdekaan dan memimpin



270 «a,



Kebangkitan Freemason di Indonesia



pengusiran atas kolonialisme di Indonesia se-
besar yang telah dilakukan oleh Islam. Mungkin
pernyataan ini akan dianggap sebuah klaim.
Tapi boleh saja dibuktikan. Ini sebuah
tantangan.

Ada memang tercatat dalam sejarah, betapa
masyarakat Hindu di Bali dengan heroiknya
mengusir penjajah lewat perang puputan. Se-
buah peperangan yang sangat dahsyat. Saking
dahsyatnya perang ini sampai menuntaskan
darah dan keturunan para raja Hindu di Bali.
Tapi dengan segala hormat, peperangan ter-
sebut sangat bersifat Lokal. Lalu bagaimana
dengan agama yang lain seperti Katholik dan
Protestan? Dua agama terakhir ini justru agama
yang dibawa oleh penjajah ke bumi Nusantara
dalam kolonialisme mereka yang bersemangat-
kan gold, glory, gospel.

Islam yang pada dasar doktrinnya tidak
memiliki batas-batas teritori, warna kulit, ras,
jenis rambut, segera menjadi semacam kum-
paran yang pada waktunya mempersatukan
gerakan-gerakan perjuangan di seluruh Nusan-
tara. Perang Jawa, yang dipimpin oleh Pangeran
Diponegoro yang namanya dijadikan nama
Universitas. Ini adalah sebuah perang yang
begitu melelahkan buat penjajah. Hal tersebut,
pastilah tidak akan terjadi, jika Diponegoro
hanya seorang pangeran atau pembesar



/ >l nulik Kerusakan Agama-agama



es 271



bangsawan saja. Perang Jawa yang dipimpin
oleh Diponegoro menjadi Perang Jawa karena
selain seorang bangsawan Diponegoro adalah
seorang sufi, ulama, guru sekaligus panutan
umat Muslim saat itu. Perang Jawa bahkan terus
berlanjut jauh setelah Diponegoro diasingkan
dan dibuang ke Makassar, di dalam sebuah
ruangan kecil di Fort Rotterdam.

Begitu juga dengan perang lain seperti Pe-
rang Aceh, yang disebut-sebut biaya perangnya
hampir membuat Kerajaan Belanda tenggelam
karena beban hutang. Perang rakyat Aceh yang
begitu panjang tidak lain karena warna se-
mangat Islam dalam darah perjuangan mereka.

■ mmm

Kenapa penting mengenali sejarah? Apa
perlu menggali sejarah? Manfaat apa yang kita
dapatkan dari sejarah?

Kata para filsuf, waktu itu memiliki tiga
lipatan masa kini. Masa kini seperti saat yang
kita alami kini. Masa lalu sebagai memori masa
kini. Dan masa depan sebagai harapan masa
kini. Saya kira, kalimat pendek di atas telah
memberikan gambaran tentang apa perlunya
mempelajari sejarah kita sendiri.

Pengetahuan kita akan masa lalu akan
membantu kita menetapkan siapa jati diri kita,
langkah-langkah apa yang harus kita lakukan



272 «s,



Kebangkitan Freemason di Indonesia



kini, dan pikiran-pikiran apa yang mesti kita
pikirkan. Setelah semua kita tetapkan, apa yang
kita lakukan hari ini akan menentukan masa
depan kita nanti.

Tapi jika kita tak memiliki pengetahuan
masa lalu, dan mengalami kebingungan
menetapkan masa kini, masa depan apa yang
akan kita rancang? Atau pertanyaan yang lebih
mendasar lagi, adakah kita memiliki masa
depan jika kita tak mengenali masa lalu?

Saya akan menyebut bagian tulisan ini
sebagai slilit. Slilit yang mengganggu dan
mengusik rasa keingintahuan kita tentang siapa
diri kita. Slilit yang senantiasa kita korek-korek
untuk mendapatkan sesuatu yang harus lebih
melegakan.

Seperti layaknya slilit, semoga tulisan ini
mengganggu Anda untuk mengetahui siapa diri
kita sesungguhnya; akar sebagai Muslim apa
yang kita punya. Koreklah terus slilit sejarah
agar suatu saat kita merasa lega karena sudah
tak ada lagi yang mengganjal gusi dan gigi yang
akan kita pakai untuk mengunyah masa depan.
Untuk menentukan, dengan apa dan bagaimana
cara kita melawan musuh-musuh Islam.

Saya ingin mengakhiri buku ini dengan
sebuah doa: ,.



Di Balik Kerusakan Agama-agama



273



Allahuma "mm audzubikn min a l hammi tual
haznni

W n audzubika minal 'ajzi wal knsali

Wa audzubikn minal jubni wal bukit I i

Wa audzubika minal qhalabatid dayni wa qahrir
rijal

Allahuma inni audzubika minal hammi wal
hazni, ya Allah, bebaskan dada-dada kami dari
rasa yang menghimpit, dari ketakutan-
ketakutan berbuat baik dan benar. Lepaskan
kami dari kebingungan-kebingungan dunia
dengan memberikan sinar pada pandangan hati
kami kemana semua tujuan berakhir dan
bermuara. Ya Allah, hapuskan pula rasa sedih di
relung-relung hati kami, tarik napas ragu-ragu
dari rabu-rabu kami. Berikan kami rasa sedih
jika tak turut atas hukum-Mu. Tanamkan rasa
sedih di benak kami jika tak mampu berjihad di
jalan-Mu. Bentangkan rasa sedih di jiwa-jiwa
kami jika kami tak bisa menyeru umat kepada
shirat-Mu, slrirath Al-mu$taqim .

W a audzubika minal 'ajzi wnl kasyali. Kami
berlindung dari kelemahan-kelemahan yang
menelikung napas-napas kami sehingga kami
tak kuat berlari dalam perjuangan membela
dien-Mu. Lepaskan belenggu-belenggu ke-
malasan dari setiap langkah kami untuk meng-
hadap-Mu. Umat harus dibangunkan dari ke-



274 «-e,



Kebangkitan Freemason di Indonesia



malasan. Orang-orang harus disadarkan dari
kelemahan-kelemahan. Kita kuat dan menguat-
kan, karena Allah dan untuk Allah.

Wa audzubika minal jubni wal bukhli, ya Allah,
bebaskan kami dari sikap-sikap pengecut.
Sikap-sikap pengecut yang hanya membuat
umat ini lumpuh. Sikap pengecut yang hanya
menyisakan kehinaan untuk umat ini, inilah
yang harus kami buang jauh-jauh, dan itu
semua hanya dengan izin dan ridha-Mu. Kami
juga akan membuang jauh-jauh kebakhilan
yang menjerat leher-leher kami. Ya Allah,
bebaskan kami dari sikap bakhil yang hanya
menodai titah-titah dan jalan suci-Mu. Kami
bertaubat, ya Allah, dari segala bentuk
kebakhilan.

Wa audzubika minal qhalabatid dayni wa qahrir
rijal. Dan ujung dari semua ini ya Allah,
hindarkan kami dari lumpur hisap hutang yang
membunuh umat ini. Dan bebaskan pula kami
dari kangkangan kaum yang ingin menutupi
kebenaran. Bebaskan kami dari dominasi kaum
yang tak ingin jalan menuju-Mu terbuka lebar.
Bebaskan kami dari jajahan-jajahan, tak hanya
Amerika, Israel, Inggris dan seluruh sekutunya,
tapi yang lebih dari itu, bebaskan kami dari
dekapan syetan yang membinasakan.

Tak ada kemuliaan tanpa hilangnya rasa
takut. Karena itu, ketakutan harus dibakar



DI Balik Kerusakan Agama-agama



275



hingga jadi arang. Tak ada kemuliaan tanpa
habisnya rasa sedih. Dan hanya dengan berjihad
sedih akan terobati. Tak ada kemuliaan tanpa
dibunuhnya kelemahan dan kemalasan, karena
kemalasan dan kelemahan hanya akan
membuat kita tak lebih berharga dari kotoran.
Obati pula kepengecutan kami, karena hanya
dengan mengalahkan kepengecutkan kami
terlebih dulu maka musuh-musuh akan menjadi
lebih ringan untuk dikalahkan. Bakar saja rasa
bakhilmu, karena tak ada satu pun kemuliaan
dunia yang berarti di sisi-Nya. Jihad dan
dakwah lebih berharga dari segunung emas
seperti Himalaya. Dan dengan itu semua, insya
Allah kami akan terbebas dari hutang yang
menjerat leher-leher kami. Dan dengan itu
semua tak satu pun kaum bisa mengangkangi
umat ini. Tak satu pun kaum bisa dengan
seenaknya menidas umat ini. Dan semua itu
hanya dengan izin-Mu ya malikul quddus. Ya
Allah, jadikan kami musuh untuk para
penindas. Ya Allah, jadikan kami para penolong
untuk kaum yang tertindas. Amin.




~::--=i»:iS>*w» -



piran Humanum Genus

UMANUM G
THE MASON

(APRIL 20, 1884
Leo, Pope, XIII.

To all venerable Patriai'chs
Archbishops, and Bishops in the Caiholic
World who have grace and communion
with the Apostolic See:

Venerable Brotiters:

Health and the Apostolic Benediction!
The race of man, after its miscrable fail from
God, the Creator and the Giver of heavenly
gifts, "through the envy of the devil/' sepa-
rated into two diverse and opposite parts, of
which the one steadfastly contends for truth
and virtue, the other of those things which
are contrary to virtue and to truth. The one
is the klngdom of God on eardt, namely, the
true Church of Jesus Christ; and those who
desire from their heart to be united with
it, so as to gain salvation, must ofneces&ity
serve God and His only-begotten Son with their
zohole mindand with an entire will. The other
isdte




276:



Kebangkitan Freemason di Indonesia



,g»277s&



kingdom o f Satan, in whose possession
and control are all whosoever follow the
fatal example of their leader and of our
first parents, those who refuse to obey the
divine and eternal law, and who have
many aims of their own in contempt of
God, and many aims also against God.

This twofold kingdom St. Augustine
keenly discerned and described after the
manner of two cities, contrary in their
laws because striving for contrary objects;
and with a subtle brevity he expressed the
efficient cause of each in these words:
"Two loves formed two cities: the love of
self, reaching even to contempt of God, an
earthly city; and the love of God, reaching
to contempt of self, a heavenly one."

At every period of time each has been
in conflict with the other, with a variety
and multiplicity of weapons and of war-
fare, although not always with equal ardor
and assault. At this period, however, the
partisans of evil seems to be combining to-
gether, and to be struggling with united
vehemence, led on or assisted by that
strongly organized and widespread asso-
ciation called the Freemasons. No longer
making any secret of their purposes, they
are now boldly rising up against God



278



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Himself. They are planning the destruction of
holy Church publicly and openly, and this
with the set purpose of utterly despoiling
the nations of Christendom, if it were pos-
sible, of the blessings obtained for us
through Jesus Christ our Savior. Lament-
ing these evils, We are constrained by the
charity which urges Our heart to cry out
often to God: "For lo, Thy enemies have
made a noise; and they that hate Thee
have lifted up the head. They have taken a
malicious counsel against Thy people, and
they have consulted against Thy saints.
They have said, 'come, and Jet us destroy
them, so that they be not a nation."

At so urgent a crisis, when sofierce and so
pressing an onslaught is made upon the Chris-
tian name, it is Our officeto point out the dan-
ger, to mark who are the adversaries, and to the
best of Our power to make head against their
plans and devices, that those may not perish
whose salvation is committed to Us, and
that the kingdom of Jesus Christ entrusted to
Our charge may not stand and remain whole,
bu t may be enlarged by an ever-increasing
growth throughout the world. The Roman
Pontiffs, Our predecessors, in their inces-
sant watchfulness over the safety of the
Christian people, were prompt in detect-



Di Balik Kerusakan Agama-agama



279



ing the presence and the purpose of this
capital enemy immediately it sprang into
the light instead of hiding as a dark con-
spiracy; and, moreover, they took occa-
sion with true foresight to give, as it were
on their guard, and not allow themselves
to be caughtby the devices and snares laid
out to deceive them.

The first warning of the danger was
given by Clement XTI in the year 1738, and
his constitution was confirmed and re-
newed by Benedict XIV. Pius VII followed
the same path; and Leo XII, by his apos-
tolic constitution, Quo Graviora, put to-
gether the acts and decrees of former Pon-
tiffs on tirus subject, and ratified and con-
firmed themforever. I n the same sense spoke
Pius VIII, Gregory XVI, and, many times
over, Pius IX.

For as soon as the constitution and the
spirit of the masonic sect were clearly dis-
covered by manifest signs of -its actions, by
the investigation of its causes, by publica-
tion of its laws, and of its rites and com-
mentaries, with the addition often of the
personal testimony of those who were in
the secret, this apostolic see denounced
the sect of (he Freemasons, and publicly
declared its constitution, as contrary to






law and right, to be pernicious no less to
Christiandom than to the State; and it for-
bade any one to enter the society, under
the penalties which the Church is wont to
inflict upon exceptionally guilty persons.
The sectaries, indignant at this, thinking to
elude or to weaken the force of these de-
crees, partly by contempt of them, and
partly by calumny, accused the sovereign
Pontiffs who had passed (hem either of ex-
ceeding the bounds of moderation in their
decrees or of decreeing what was not just.
This was the marmer in which they en-
deavored to elude the authority and the
weight of the apostolic constitutions of
Clement XII and Benedict XIV, as well as
of Pius VII and Pius IX. Yet, in the very so-
ciety itself, there were to be found men
who unwillingly acknowledged that the
Roman Pontiffs had acted within their
right, according to the Catholic doctrine
and discipline. The Pontiffs received the
same assent, and in strong terms, from
many princes and heads o f governments,
who made i t their business either to delate
the masonic society to the apostolic see, or
of their own accord by special enactments
to brand i t as pernicious, as, for example,
in Holland, Austria, Switzerland, Spain,
Bavaria, Sayoy, and other parts of Italy.



280



Kebangkitan Freemason di Indonesia




01 Balik Kerusakan Agama-agama



■9?a281



But, what is of highest importance, the
course of events has demonstrated the
prudence of Our predecessors. For 1 their
provident and paternal solicitude had not
always and everywhere the result desired;
and this, either because of the simulation
and cunning of some who were active
agents in the mischief, or else of the
thoughtless levity of the rest who ought,
in their own interest, to have given to the
matter their diligent attention. In conse-
quence, the sect of Freemasons grew with
a rapidity beyond conception in the course
of a century and a half, until it came to be
able, by means of fraud or of audacity, to
gain such entrdnce into every rank of the
State as to seem to be alrnost its ruling pozoer.
This swift and formidable advance has
brought upon the Church, upon the power
of princes, upon the public well-being,
preeisely that grievous harm which Our
predecessors had long before foreseen.
Such a condition has been reached that
henceforth there will be grave reason to
fear, not indeed for the Church — for her
foundation is much too firm to be over-
turned by the effort of men — but for
those States in which prevails the power,
either of the sect of which we are speaking






or of other sects not dissimilar which lend
themselves to it as disciples and subordi-
nates.

For these reasons We no sooner came
to the helm of the Church than We clearly
saw and felt it to be Our dury to use Our
authority to the very utmost against so
vast an evil. We have several times al-
ready, as occasion served, attacked certain
chief points of teaching which showed in a
special marmer the perverse influence of
Masonic opinions. Thus, in Our encyclical
letter, Quod Apostolici Muneris, We endeav-
ored to refute the monstrous doctrines of the
socialists and communists; afterwards, in an-
other beginning "Arcanum," We took
pains to defend and explain the true and
genuine idea of domestic life, of which
marriage is the spring and origin; and
again, in that which begins "Diuturnum,"
We described the ideal of political govern-
ment conformed to the principles of Chris-
tian wisdom, which is marvelously in har-
mony, on the one hand, with the natural
order of things, and, in the other, with the
well-being of both sovereign princes and
of nations. It is now Our intention, follow-
ing the example of Our predecessors, di-
rectly to treat of the masonic society itself,



282 (s&



Kebangkitan Freemason di Indonesia



DI Balik Kerusakan Agama-agama



&i 283



of its whole teaching, of its aims, and of
its marmer of thinking and acting, in or-
der to bring more and more into the light
its power for eviJ, and to do what We can
to arrest the contagion of this fatal
plague.

There are several organized bodies
which, though differing in name, in cer-
emonial, in form and origin, are neverthe-
. less so bound together by community of
purpose and by the similarity of their
main opini ons, as to make i n fact one thing
with the sect of the Freemasons, which is a
kind of center whence they all go forth,
and whether they all return. Now, these
no longer show a desire to remain con-
cealed; for they hold their meetings in the
daylight and before the public eye, and
publish their own newspaper organs; and
yet, when thoroughly understood, they
are found still to retain the nature and the
habits of secret societies. There are many
things like mysteries which it is the fixed
rule to hide with extreme care, not only
from strangers, but from very many mem-
bers, also; such as their secret and final de-
signs, the names oi the chief leaders, and
certain secret and inner meetings, as well
as their decisions, and the ways and




284



Kebangkitan Freemason di Indonesia






means of carrying them out. This is, no
doubt, the object of the manifold differ-
ence among the members as to right, of-
fice, and privilege, of the received distinc-
tion of orders and grades, and o f that se-
vere discipline which is maintained.

Candidates are generally commanded
to promise — nay, widi a special oath, to
swear — that they will never, to any per-
son, at any time or in any way, make
known the members, the passes, or the
subjects discussed. Thus, with a fraudu-
lent external appearance, and with a style
of simulation which is always the same,
the Freemasons, like the Manichees of old,
strive, as far as possible, to conceal them-
selves, and to admit no witnesses but their
own members. As a convenient marmer of
concealment, they assume the character of
literary men and scholars associated for
purposes of learning. They spetik of their zeal
for a more cultured refinement, and of their
love for the poor; and they declare their one
zoish to be the amelioralion of the condition of
the masses, and to share with the largest pos-
sible number all the benefits ofcivil life. Were
these purposes aimed at in real truth, they
are by no means the whole of their object.
Moreover, to be enrohed, it is necessary

Di Balik Kerusakan Agama-agama



285



that the candidates promise and under-
take to be thenceforward strictly obedi-
ent to their leaders and masters with the
utmost submission and fidelity, and to be
in readiness to do their bidding upon the
slightest expression of their will; or, if
disobedient, to submit to the direst penal-
ties and death itself. As a fact, i f any are
judged to have betrayed the doings of the
sect or to have resisted commands given,
punishment is inflicted on them not infre-
quentJy, and with so much audacity and
dexterity that the assassin very often es-
capes the detection and penalty of his
crime.

But to simulate and wish to lie hid; to
bind men like slaves in the very tightest
bonds, and without giving any sufficient
reason; to make use of men enslaved to the
wilJ of another for any arbitrary act; to arm
men 's right hands for bloodshed after se-
curing impunity for the crime — ail this is
an enormity from which nature recoils.
Wherefore, reason and truth itself make it
plain that the society of which we are
speaking is in antagonism with justice and
natural uprightness. And this becomes still
plainer, inasmuch as other arguments, also,
and those very manifest, prove that it is es-



286



Kebangkitan Freamason di Indonesia



sentially opposed to natural virtue. For, no
matter how great may be men's cleverness
in concealing and their experience in lying,
it is impossible to prevent the effects of any
cause from showing, in some way, the in-
trinsic nature of the cause whence they
come. "A good tree cannot produce bad
fruit, nor a bad tree produce good fruit."
Now, the masonic sect produces fruits that
are pemicious and of the bitterest savor.
For, from what We have above most clearly
shown, that which is their ultimate purpose
forces itself into view — namely, the utter
overthrow of that whole religious and po-
litical order of the world which the Chris-
tian teaching has produced, and the substi-
tution of a new state of things in accor-
dance with their ideas, of which the foun-
dations and laws shall be drawn from mere
natur alism.

What We have said, and are about to
say, must be understood of the sect of the
Freemasons taken generically, and in so
far as it comprises the associations kin-
dred to it and confederated with it, but not
of the individual members of them. There
may be persons amongst these, and not a feu>
who, although not free from theguilt ofhaving
entangled themselves in such associations, yet



DI Balik Kerusakan Agama-agama



287



are neither thetnselves partners in Lheir crimi-
nal acts nor aioare ofthe ultima te object which
they are endeavoring to attain. In the same
way, some o f the affiliated societies, per-
haps, by no means approve of the extreme
conclusions which they would, if consis-
tent, embrace as necessarily following
from their common principles, did not
their very foulness strike them with hor-
ror. Some of these, again, are led by cjr-
cumstances of times and places either to
aim at smaller things than the others usu-
ally attempt or than they themselves
would wish to attempt. They are not, how-
ever, for this reason, to be reckoned as
alien to the masonic federation; for the
masonic federation is to be judged not so
much by the tiungs which i t has done, or
brought to completion, as by the sum of its
pronounced opinions.

Nbw, the fundamental doctrine of the
naturalists, which they sufficiently make
known by their very name, is that human na-
ture and human reason ought in all things to
be mistress and guide. Laying this down,
they care littie for duties to God, or per-
vert them by erroneous and vague opin-
ions. For diey deny that anything has been
taught by God; they alhw no dogma of reli-






288 ts&



Kebangkitan Freemason di Indonesia







gion or truth which cannot be understood by
the human intelligence, nor any teacher who
ought to be believed by reason ofhis authority.
And since it is the special and exclusive
duty of the Catholic Church fully to set
forth in words truths divinely received, to
teach, besides other divine helps to salvation,
the authority of its office, and to defend the
same with perfect purity, i t is against the
Church that the rage and attack of the enemies
are principally directed.

In those matters which regard religion
let it be seen how the sect of the Freema-
sons acts, especially where it is more free
to act without restraint, and then let any-
one judge whether in fact it does not wish
to carry out the policy of the naturalists.
By a long and persevering labor, they en-
deavor to bring about this result —
namely, that the teaching office and au-
thority of the Church may become of no
account in the civil State; and for this same
reason they declare to the people and con-
tend that Church and State ought to be al-
together disunited. By this means they reject
from llie laws and from the commonwealth the
wholesome influence of the Catholic religion;
and they consequent!y imagine that States
ought to be constituted without any regard for



Di Balik Kerusakan Agama-agama



289



the laws and precepts ofthe Church.

Nor do they think it enough to disre-
gard the Church — the best of guides —
unless they also injure it by their hostility.
Indeed, with them it is lawful to attack
with impunity the very foundations of the
Catholic religion, in speech, in writing,
and in teaching; and even the rights of the
Church are not spared, and the offtces with
which it is divinely invested are nol safe. The
least possible liberty to manage affairs is
left to the Church; and this is done by laws
not apparently very hostile, but in reality
framed and fitted to hinder freedom of ac-
tion. Moreover, We see exceptional and
onerous laws imposed upon the clergy, to
the end that they may be continually di-
minished in number and in necessary
means. We see also the remnants of the
possessions of the Church fettered by the
strictest conditions, and subjected to the
power and arbitrary will of the adminis-
trators of the State, and the religious or-
ders rooted up and scattered.

But against the apostolic see and the
Roman Pontiff the contention of these en-
emies has been for a long time directed.
The Pontiff was first, for specious reasons,
thrust out from the bulwark of his liberty



290 i



Kebangkitan Freemason di Indonesia







and of his right, the civil princedom; soon,
he was unjustly driven into a condition
which was unbearable because of the dif-
ficullies raised on all sides; and now the
time has come when the partisans o f the
sects openly declare, what in secret among
themselves they have for a long time plot-
ted, that the sacred power of the Pontiffs
must be abolished, and that the papacy it-
self, founded by divine right, must be ut-
terly destroyed. If other proofs were want-
ing, this fact would be sufficiently dis-
closed by the testimony of men well in-
formed, of whom some at other times, and
others again recently, have declared it to
be true of the Freemasons that they espe-
cially desire to assail the Church with ir-
reconcilable hostility, and that they will
never rest until they have destroyed what-
ever the supreme Pontiffs have estab-
lished for the sake of religion.

If those who are admitted as members are
not commanded lo abjure by anyform ofwords
the Catholic doctrines, this omission, so far
from being adverse to the designs of the Free-
masons, is more useful for their purposes.
First, in this way they easily deceive the
simple-minded and the heedless, and can
induce a far greater number to become

Di Balik Kerusakan Agama-agama ■&* 291



members. Agam, as all who offer them-
selves are received whatever may be their
form of religion, they thcreby teach the great
error of this nge — that a rcgard for religion
shoitlii be hcld as an iiulifferent malter, and
that all religions are alike. This marmer of
reasoning is cakulated to bring about the.
ruin of all forms of religion, and especially
of the Catholic religion, which, as it is the only
one tim t is true, cannot, without great injus-
tice, be regarded as merely equal to other reli-
gions.

But the naturalists go much further;
for having, in the highest things, entered
upon a wholly erroneous course, they are
carried headlong to extremes, either by
reason of the weakness of human nature,
or because God inflicts upon them the jus t
punishment of their pride. Hence i t hap-
pens that they no longer consider as cer-
tain and permanent those things which
are fully understood by the natural light of
reason, such as certainly are — the exist-
ence of God, the immaterial nature of the
human soul, and its immortality.

The sect of the Freemasons, by a simi-
lar course of error, is exposed to these
same dangers; for, although in a general
way they may profess the existence of



292.



Kebangkitan Freamason di Indonesia






God, they themselves are witnesses that
they do not all maintain this truth with
the full assent of the mind or with a firm
conviction. Neither do they conceal that
this question about God is the greatest
source and cause of discords among
them; in fact, it is certain that a consider-
able contention about this same subject
has existed among them very lately. But,
indeed, the sect allozos great liberty to its vo-
taries, so that to each side is given the
right to defend its own opinion, either
that there is a God, or that there is none;
and those who obstinately contend that
there is no God are as easily initiated as
those who contend that God exists,
though, like the pantheists, they have
false notions concerning Him: all which is
nothing else than taking away the realiry,
while retaining some absurd representa-
tion of the divine nature.

When this greatest fundamental truth
has been overturned or weakened, it fol-
lows that those truths, also, which are
known by the teaching of nature must be-
gin to fail — namely, that all things were
made by thefree will of God the Creator; that
the world is governed by Providence; that
souls do not die; that to this life of men upon



DI Balik Kerusakan Agama-agama



<s*>293



the enrth there will succeed another and an ev-
erlasting life.

When these truths are done away
with, which are as the principles o f nature
and impor can t for knowledge and for
praetical ase, it is easy to see what will be-
come of both public and private moraliry.
We say nothing of those more heavenly
virlues, which no one can exercise or even
acquire without a special gift and grace of
God; of which necessarily no trace can be
found i n. those who reject as unknown the
redemption o f mankind, the grace of God,
the sacraments, and the happmess to be
obtained in heaven- We speak now of the
duties which have their origin in natural
probity. That God is the Creator of the
world and its provident Ruler; that the
eternal law commands the natural order
to be maintained, and forbids that it be
dist Jrbed; that the last end of men is a des-
liny far above human diings and beyond
this sojourning upon the earth: these are
the sources and these the principles of all
justice and morality.

If these be taken away, as the natural-
ists and Freemasons desire, there will im-
mediately be no knowledge as to what
constitutes justice and injustice, or upon



294;



Kebangkitan Freemason di Indonesia



what principle moraliry is founded. And,
in truth, the teaching of morality which alone
fmdsfavor with the sect of Freemasons, and in
which they contend that youth should be in-
structed, is that which they call "civil," and
"independent," and "free," namely, tlmt which
does not contain any religious belief But, how
insufficient such teaching is, how wanting
in soundness, and how easily moved by
every impulse of passion, is sufficiently
proved by its sad fruits, which have al-
ready begun to appear. For, wherever, by
removing Christian education, this teach-
ing has begun more completely to rule,
there goodness and integrity of morals
have begun quickly to perish, monstrous
and shameful opinions have grown up,
and the audacity of evil deeds has risen to
a high degree. AU this is commonly com-
plained of and deplored; and not a few of
those who by no means wish to do so are
compelled by abundant evidence to give
not infrequently the same testimony.

Moreover, human nature was stained
by original sin, and is therefore more dis-
posed to vice than to virrue. For a virtuous
life it is absolutely necessary to restrain the
disorderly movements ofthe soul, and to make
the passions obedient to reason. In this conflict



Di Balik Kerusakan Agama-agama



^s 295



human things must very often be despised, and
the greatest labors and hardships mus t be un-
dergonc, 'm order that reason may always hold
its sivay. But the naturalists and Freema-
sons, having no faith in those things which
we have learned by the revelation ofGod, deny
that ourfirst parents sinned, and conseauently
think that free tuill is not at all weakened and
inclined to evil, [13] On the contrary, exag-
gerating rather the power and the excel-
lence of nature, and placing therein alone
the principle and rule of justice, they can-
not even imagine that there is any need at all of
a constant struggle and a perfect steadfastness
to overcome the violence and rule of our pas-
sions.

Wherefore we see that men are pub-
licly tempted by the many allurements of
pleasure; that there are journals and pam-
phlets with neither moderation nor
shame; that stage-plays are remarkable for
license; that designs for works of art are
shamelessly sought in the laws of a so-
called realism; that the contrivances of a
soft and delicate Jife are most carefully de-
vised; and that all the blandishments of
pleasure are diligently sought out by
which virtue may be lulled to sleep. Wick-
edly, also, but at the same time quite con-



296.



Kebangkitan Freemason di Indonasla



sistently, do those act who do away with
the expectation of the joys of heaven, and
bring down all happiness to the level of
mortality, and, as it were, sink it in the
earth. Of what We have said the following
fact, astonishing not so much in itself as in
its open expression, may serve as a confir-
mahon. For, since generally no one is ac-
customed to obey crafty and clever men so
submissively as those whose soul is weak-
ened and broken down by the domination
of the passions, there have been in the sect
of the Freemasons some who have plainly
determined and proposed that, artfully
and of set purpose, the multitude should
be satiated with a boundless license of
vice, as, when this had been done, it
would easily come under their power and
authority for any acts of daring.

[The following section can not be em-
phasized enough.]

What refers to domestic life in the
teaching of the naturalists is almost all
contained in the following declarations:
that marrmge belongs to the genus of com-
mercial contracts, which can rightly be re-
voked by the will of those who made them, and
fchat the civil rulers of the State have power
over the matrimonial bond; that in the edu-



Di Balik Kerusakan Agama-agama



«%297



cation of youth nothing is to he taught in the
matter of religion as of certnin and fixed opin-
ion; and each one must he left at liberty tofol-
low, when he comes of age, whalcver he may
prefer. To these things the Freemasons
fully assent; and not only assent, but have
long endeavored to make them into a law
and institution. For in many countries,
and those nominally Catholic, it is enacted
that no marriages shall be considered law-
ful except those contracted by the civil
rite; in other places the law permits di-
vorce; and in others every effort is used to
make it lawful as soon as may be. Thus,
the time is quickly coming when mar-
riages wiji be turned into another kind of
contract — that is into changeable and un-
certain unions which fancy may join to-
gether, and which the same when changed
may disunite.

With the greatest unanimity the sect
of the Freemasons also endeavors to take
to itself the education of youth. They think
that they can easily mold to their opinions
that soft and pliant age, and bend it
whether they will; and that nothing can be
more fitted than this to enable them to
bring up the youth of the State after their
own plan. Therefore, in the education and




instruction ofchildren they allow no share, ei-
ther of teaching or of discipline, t o the minis-
ters of the Church; and in many places they
have procured that the education of
youth shall he exciusively in the hands of
laymen, and that nothing which treats of
the most important and most holy duties
of men to God shall be introduced into
the instructions on morals.

Then come their doctrines of politics,
in which the naturalists lay down that all
men have the same right, and are in every re-
spect ofcnuai and like condition; that each one
is nnturally free; that no one has the right to
command another; that it is an acl ofviolence
to reauire men to obey any authority other
than that which is obtained from themseioes.
According to this, therefore, all things be-
lang to the free people; power is held by the
command or permission of the people, so that,
when the popular will changes, rulers may
lawfully be deposed and the source of all rights
and civil duties is either in the multitude or in
the govcrning authority when this is consti-
tuted according to the latest doctrines. It is
held also that the State should be without
God; that in the various forms of religion
there is no reason why one should have
precedence of another; and that they are



298.



Kebangkitan Freamason di Indonesia



Di Balik Kerusakan Agama-agama



.299



all to occupy the same place.

That these doctrines are equally ac-
ceptable to the Freemasons, and that they
would wish to constitute States according
to this example and model, is too well
known to require proof. For some time
past they have openly endeavored to
briag this about with all their strertgth and
resources; and in this they prepare the
way for not a few holder men who are hur-
rying on even to worse thingS/ in their en-
deavor to obtain equality and community
of all goods by the, destruction of every
distinction of rank and property.

[Many of the founding fathers of the
United States of America were Freema-
sons, and thus, obviously, had created
something quite at odds with the Catholic
Church of the last half of the 19th Cen-
tury.]

What, therefore, sect of the Freema-
sons is, and what course it pursues, ap-
pears sufficiently from the summary. We
have briefly given. Their chief dogmas are
so greatly and manifestly at variance with
reason that nothing can be more perverse.
To wish to destroy the religion and the
Church which God Himself has estab-



300.



Kebangkitan Freemason di Indonesia




lished, and whose perpetuity He insures
by His protection, and to bring back after a
lapse of eighteen centuries the manners
and customs of the pagans, is signal foUy
and audacious impiety. Neither is it less
horrible nor more tolerable that they
should repudiate the benefits which Jesus
Christ so mercifully obtained, not only for
individuals, but also for the family and for
civil society, benefits which, even accord-
ing to the judgment and testimony of en-
emies of Christianity, are very great. In
this insane and wicked endeavor we may
almost see the implacable hatred and
spirit of revenge with which Satan himself
is inflamed against Jesus Christ. — So also
the studious endeavor of the Freemasons
to destroy the chief foundations of justice
and honesty, and to cooperate with those
who would wish, as if they were mere ani-
mals, to do what they please, tends only to
the ignominious and disgraceful ruin of
the human race.

The evil, too, is increased by the dan-
gers which threaten both domestic and
civil society. As We have elsewhere
shown, in marriage, according to the belief
of almost every nation, there is something
sacred and religious; and the law of God



01 Balik Kerusakan Agama-agama



<s«301



has determined that marriages shall not
be dissolved. If they are deprived of their
sacred character, and made dissoluble,
trouble and confusion in the family will
be the result, the wife being deprived of
her dignity and the children left without
protection as to their interests and well
being.

To have in public matters no care for
religion, and in the arrangement and ad-
ministration of civil af fairs to have no more
regard for God than if He did not exist, is a
rashness unknown to the very pagans; for
in their heart and soul the notion of a divin-
ity and the need of public religion were so
firmly fixed that they would have thought
i t easier to have a city without foundation
than a city without God. Human society,
indeed for which by nature we are formed,
has been constituted by God the Author of
nature; and from Him, as from their prin-
ciple and source, flow in all their strength
and permanence the countless benefits
with which society abounds. As we are
each of us admonished by the very voice of
nature to worship God in piety and holi-
ness, as the Giver unto us of life and of all
that is good therein, so also and for the
same reason/ nations and States are bound



302 «s.



Kebangkitan Freemason di Indonesia






to worship Him; and therefore it is clear
that those who would absolve society from
all religious duty act not only unjustly but
also with ignorance and folly.

As men are by the will of God born
for civil union and society, and as the
power to rule is so necessary a bond of
society that, if it be taken away, society
must at once be broken up, it follows that
from Him who is the Author of society
has come also the authority to rule; so
that whosoever rules, he is the minister of
God. Wherefore, as the end and nature of
human society so requires, it is right to
obey the just commands of lawful author-
ity, as it is righfc to obey God who ruleth
all things; and it is most untrue that the
people have it in t)ieir power to cast aside their
obedience whensoever they please.

In like manner, no one doubts that all
men are eauai one to another, sofar as regards
their common origin and nature, or the last
end which each one has to attain, or the rights
and duties which are thence derived. But, as
the abilities of all are not equal, as one dif-
fers from another in the power s of mind or
body, and as there are very many dissimilari-
ties of manner, disposition, and character, it is
most repugnant to reason to endeavor to con-



0; Balik Kerusakan Agama-arjama



■*» 303



fine all within the same measure, and to extend
complete equality to the institutions of civil
life. Just as a perfect condition of the body
results from the conjunction and composi-
tion of its various members, which,
. though differing in form and purpose /
make, by their union and the distribution
of each one to its proper place, a combina-
tion beautiful to behold, firm in strength,
and necessary for use; so, 'm the common-
wealih, Ihere /s an almosl infinite dissimilarity
ofmen, as parts o f the whole. If they a re to be
all equal, and each is to follow his own
will, the State will appear most deformed;
but if, with a distinction of degrees of dig-
nity, of pursuits and employments, all
aptly conspire for the common good, they
will present the image of a State both well
constituted and conformable to nature.

[Note how the State and its dignity is
the goal here.]

Now, from the disturbing errors
which We have described the greatest
dangers to States are to be feared. For, the
fear of God and reverence for divine laws
being taken away, the authority of rulers
despised, sedition permitted and ap-
proved, and the popular passions urged
on to lawlessness, with no restraint save



that of punishment, a change and overthrow
of all things will necessarily follow. Yea, this
change and overthrow is deliberately
planned and put forward by many asso-
dations of communists and socialists; and
to their undertakings the sect of Freema-
sons is not hostile; but greatly favors their
designs, and holds in common with them
their chief opinions. And if these men do
not at once and everywhere endeavor to
carry out their extreme views, it is not to
be attributed to their teaching and their
will, but to the virtue of that divine reli-
gion which cannot be destroyed; and also
because the sounder part of men, refusing
to be enslaved to secret societies, vigor-
ously resist their insane attempts.

Would that all men would judge of
the tree by its fruit, and would acknowl-
edge the seed and origin of the evils which
press upon us, and of the dangers that are
impending! We have to deal with a deceit-
ful and crafty enemy, who, gratifying the
ears of people and of princes, has en-
snared them by smooth speeches and by
adulation. Ingratiating themselves with
rulers under a pretense of friendship, the
Freemasons have endeavored to make
them their allies and powerful helpers for



304



Kebangkitan Freernason di Indonesia




Di Balik Kerusakan Agama-agama



^s305



the destruction of the Christian name;
and that they might more strongly urge
them on, they have, with determined cal-
umny, accused the Church of invidiously
contending with rulers m matters that af-
fect their authority and sovereign power.
Having, by these artifices, insured their
own safety and audacity, they have be-
gun to exercise great weight in the gov-
ernment of States; but nevertheless they
are prepared to shake the foundations of em-
pires, to harass the rulers of the State, to ac-
cuse, and to cast them out, as ofte"n as they ap-
pear to govern olherwise than they themselves
could have wished. In like marmer, they
have by flattery deluded the peopie. Pro-
claiming with a loud voice liberty and
public prosperity, and saying that it was
owing to the Church and to sovereigns
that the multitude were not drawn out of
their unjust servitude and poverty, they
have imposed upon the people, and, excit-
ing them by a thirst for novelty, they have
urged them to assail both the Church and
the civil power. Nevertheless, the expec-
tation of the benefits which was hoped
for is greater than the reality; indeed, the
common peopie, more oppressed than
they were before, are deprived bn their






misery of that solace which, if things had
been arranged in a Christian marmer,
they would have had with ease and in
abundance. But, whoever strive against
the order which Divine Providence has
constituted pay usually the penalty of
their pride, and meet with affliction and
misery where they rashly hoped to find
all things prosperous and in conformity
with their desires.

The Church, if she directs men to ren-
der obedience chiefly and above all to God
the sovereign Lord, is wrongly and falsely
believed either to be envious of the civil
power or to arrogate to herself something
of the rights of sovereigns. On the con-
trary, she teaches that what is rightly due
to the civil power must be rendered to it
with a conviction and consciousness of
duty. In teaching that from God Himself
comes the right of ruling, she adds a great
dignity to civil authority, and on small
help towards obtaining the obedience and
good-will of the citizens. The friend of
peace and sustainer of concord, she em-
braces all with maternal love; and, intent
only upon giving help to mortal man, she
teaches that to justice must be joined clem-
ency, equity to authority, and moderation



306,



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Di Balik Kerusakan Agama-agama



40*307



to lawgiving; that no one's right must be
violated; that order and public tranquility
are to be maintained; and that the poverty
of those are in need is, as far as possible, to
be relieved by public and private charity.
"But for this reason," to use the words of
St. Augustine, "men think, or would have
it believed, that Christian teaching is not
suited to the good of the State; for they
wish the State to be founded not on solid
virtue, but on the impunify of vice." [15]
Knowing these things, both princes and
people would act with political wisdom,
[16] and according to the needs of general
safety, if, instead of joining with Freema-
sons to destroy the Church, they joined
with the Church in repelling their attacks.

Whatever the future may be, in this
grave and widespread evil it is Our duty,
venerable brethren, to endeavor to find a
remedy. And because We know that Our
best and firmest hope of a remedy is in the
power of that divine religion which the
Freemasons hate in proportion to their
fear of it, We think it to be of chief impor-
tance to call that most saving power to
Our aid against the common enemy.
Therefore, whatsoever the Roman Pontiffs
Our predecessors have decreed for the







purpose of opposing the undertakings
and endeavors of the masonic sect, and
whatsoever they have enacted to enter or
withdraw men from societies of this kind /
We ratijy and confirm it all by our apostolic
authority: and trusting greatly to the good
will of Christians, We pray and beseech
each one, for the sake of his etemal salva-
tion, to be most conscientiously careful not
in the least to depart from what the apostolic
see has commanded in this matter.

We pray and beseech you, venerable
brethren, to join your efforts with Ours,
and earnestly to strive for the extirpation
o f this foul plague, which is creeping
through the veins of the body politic. You
have to defend the glory of God and the
salvation of your neighbor; and with the
object of your strife before you, neither
courage nor strength will be wanting. It
will be for your prudence to judge by what
means you can best overcome the difficul-
ties and obstacles you meet with. But, as it
befits the authority of Our office that We
Ourselves should point out some suitable
way of proceeding, We wish it to be your
rule first of all to tear away the mask from
Freemasonry, and to let it be seen as it re-
ally is; and by sermons and pastoral letters



308 <



Kebangkitan Freemason di Indonesia



DI Balik Kerusakan Agama-agama



.s» 309



to instruct the people as to the artifices
used by societies o f this kind in seducing
men and enticing them into their ranks,
and as to the depravity o f their opinions
and the wickedness of their acts. As Our
predecessors have many times repeated,
let no man think that he may for any rea-
son whatsoever join the masonic sect, if he
values his Catholic name and his eternal
salvation as he ought to value them. Let no
one be deceived by a pretense of honesty.
It may seem to some that Freemasons de-
mand nothing that is openly contrary to
religion and morality; but, as the whole
principle and object of the sect lies in what
is vicious and criminal, to join with these
men or in any way to help them cannot be
lawful.

Further, by assiduous teaching and
exhortation, the multitude must be drawn
to learn diligently the precepts of religion;
for which purpose we earnestly advise
that by opportune writings and sermons
they be taught the elements of those sa-
cred truths in which Christian philosophy
is contained. The result ofthis will be that the
minds of men will be made sound by instruc-
tion, and will be protected against many for ms
oferror and inducanents to wickedness, espe-






cially in the present unbounded freedom of
writing and insatiable eagerness for learn-
ing.

Great, indeed, is the work; but in it the
clergy will share your labors, if, through
your care, they are fitted for it by learn-
ing and a well-turned life. This good and
great work requires to be helped also by
the industry of those amongst the laity in
whom a love of religion and of counrry is
joined to learning and goodhess of life.
By uniting the efforts of both clergy and
laity, strive, venerable brethren, to make
men thoroughly know and love the
Church; for, the greater their knowledge
and love of the Church, the more will
they be turned away from clandestine so-
cieties.

Wherefore, not without cause do We
use this occasion to state again what We
have stated elsewhere, namely, that the
Third Order of St. Frances, whose discipline
We a little while ago prudently mitigated, [16]
should be studiously promoted and sus-
tained; for the whole object of this Order,
as constituted by its founder, is to invite
men to an imitation of Jesus Christ, to a
love of the Church, and to the observance
of all Christian virtues; and therefore it



310 s*.



Kebangkitan Fr&swason di Indonesia



Di Balik Kerusakan Agama-agama



-s» 311



ought to be of great influence iri suppress-
ing the contagiori of wicked societies. Let,
therefore, this holy sodality be strength-
ened by a daily increase. Amongst the
many benefits to be expected from it will
be the great benefit of drawing the minds
of men to liberty, fratemity, and equality
of right; not such as the Freemasons ab-
surdly imagine, but such as Jesus Christ
obtained for the human race and St.
Frances aspired to: the liberty, We mean,
of sons of God, through which we may be
free from slavery to Satan or to our pas-
sions, both of them most wicked masters;
the fraternity whose origin is in God, the
common Creator and Father of all; the
equality which, founded on justice and
charity, does not take away all distinctions
among men, but, out of the varieties of
life, of duties, and of pursuits, forms that
union and that harmony which naturally
tend to the benefit and dignity of society.

In the third place, there is a matter
wisely instituted by our forefathers, but in
course of time laid aside, which may now
be used as a pattem and form of some-
thing similar. We mean the associations of
guilds of workmen, for the protection, un-
der the guidance of religion, both of their









312



Kebangkitan Fmernason di Indonesia




temporal interests and of their morality.
If our ancestors, by long use and experi-
ence, felt the benefit of these guilds, our
age perhaps will feel it the more by rea-
son of the opportunity which they will
give of crushing the power of the sects.
Those who support themselves by the la-
bor of their hands, besides being, by their
very condition most worthy above all
others of charity and consolation, are also
especially exposed to the allurements of
men whose ways lie in fraud and deceit.
Therefore, they ought to be helped with
the greatest possible kindness, and to be
invited to join associations that are good,
lest they be drawn away to others that
are evil. For this reason, We greatly wish,
for the salvation of the people, that, un-
der the auspices and patronage of the
bishops, and at convenient times, these
guilds may be generally restored. To Our
great delight, sodialities of this kind and
also associations of masters have in many
places already been established, having,
each class of them, for their object to help
the honest workman, to protect and
guard his children and family, and to pro-
mote in them piery, Oiristian knowledge,
and a moral life. And in this matter We



DI Balik Kerusakan Agama-agama



.9« 313



cannot omit mentioning that exemplary
society, named after its founder, St.
Vincent, which has deserved so well of the
lower ctasses. Its acts and its aims are well
known. Its whole object is to give relief to
the poor and miserable. This it does with
singular prudence and modesty; and the
less it wishes to be seen, the better is it
fitted for the exercise of Christian charity,
and for the relief of suffering.

In the fourth place, in order more eas-
ily to attain what We wish, to your fidelity
and watchfulness We commend in a spe-
cial marmer the young, as being the hope
of human society. Devote the greatest part
of your care to their instruction; and do
not think that any precaution can be great
enough in keeping them from masters and
schools whence the pestilent breath of the
sects is to be feared. Under your guidance,
let parents, religious instructors, and
priests having the cure of souls use every
opportunity, in their Christian teaching, of
warning their children and pupils of the
infamous nature of these societies, so that
they may leam in good time to beware of
the various and fraudulent artifices by
which their promoters are accustomed to
ensnare people. And those who instruct






314«



Kebangkitan Freemason di Indonesia






the young in religious knowledge will act
wisely if they induce all of them to resolve
and to undertake never to bind them-
selves to any society without the knowl-
edge of their parents, or the advice of their
parish priest or director.

We well know, however, that our
united labors will by no means suffice to
pluck up these pernicious seeds from the
Lord's field, unless the Heavenly Master
of the vineyard shall mercifully help us in
our endeavors. We must, therefore, with
great and arurious care, implore of Him
the help which the greatness of the danger
and of the need requires. The sect of the
Freemasons shows itself insolent and
proud of its success, and seems as if it
would put no bounds to its pertinacity. Its
followers, joined together by a wicked
compact and by secret counsels, give help
one to another, and excite one another to
an audacity for evil things. So vehement
an attack demands an equal defense-
namely, that all good men should form the
widest possible association of achon and
of prayer. We beseech them, therefore,
with united hearts, to stand together and
unmoved against the advancing force of
the sects; and in mourning and supplica-



0/ Balik Kerusakan Agama-agama



,s»315



tion to stretch out their hands to God,
praying that the Christian name may
flourish and prosper, that the Church may
ervjoy its needed liberty, that those who
have gone astray may return to a right
mind, that error at lengih may give place
to truth, and vice to virtue. Let us take our
helper and intercessor the Virgin Mary /
Mother of God, so that she, who from the
moment of her conception overcame Satan
may show her power over these evil sects,
in which is revived the contumacious
spirit of the demon, together with his
unsubdued perfidy and deceit. Let us be-
seech Michael, the prince of the heavenly
angels, who drove out the internal foe;
and Joseph, the spouse of the most holy
Virgin, and heavenly patron of the Catho-
lic Church; and the great Apostles, Peter
and Paul, the fathers and victorious cham-
pions of the Christian faith. By their pa-
tronage, and by perseverance in united
prayer, we hope that God will mercifully
and opportunely succor the human race,
which is encompassed by so many dan-
gers.

As a pledge of heavenly gifts and of
Our benevolence, We lovingly grant in the
Lord, to you, venerable brethren, and to



316 1



Kebangkitan Freemason di Indonesia



the clergy and all the people committed to
your watchful care, Our apostolic benedic-
tion.

Given at St. Peter's in Rome, the twen-
tieth day of April, 1884, the sixth year of
Our pontificate.

LATIN TEXT: Acta Leonis, 4: 43-70; Acta
Sanctae Sedis, 16:417-33.

ENGLISH TRANSLATION: The Church
Speciks to the Modern World, ed. by Etienne Gilson
(Image Books, 1954), 117-39.



-i»*»:®:*— »--



DI Balik Kerusakan Agama-agama



.317



Daftar Pustaka



Herry Nurdi, Jejak Freemason & Zionis di
Indonesia. Cakrawala, Jakarta, 2006

Adian Husaini, Wajah Peradaban Barat.
GIP, Jakarta, 2005

ZA. Maulani, Zionisme: Gerakan
Menaklukkan Dunia. Daseta, Jakarta, 2002

Abdul Qadim Zallum, Runtuhnya Khilafah.
Al-Azhar - Hizbut Tahrir, Jakarta.

WAMY, Gerakan Keagamaan dan
Pemikiran. Al-I'tishom, Jakarta. 2002

Stephen Kinzer, Crescent & Star. Turkey
Between Two World. Farrar, Strauss and
Giruoux, New York, 2001

Muhammad Harb, Catatan Harian Sultan
Abdul Hamid II. Pustaka Thariqul Izzah,
2004

Mikhail Gorbachev, Perestroika, New
Thinking for Our Country and the World.
Harper & Row Publisher, New York, 1987

Peter Harclerode, Fighting Dirty

Muhammad Asy Syarqawi, Talmud Kitab
Hitam Yahudi yang Menggemparkan.



318 «'e.



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Sahara Publisher, Jakarta, 2005

Al Rasyid Ikogan Cayongcat, US-British
Neo Colonial Conspirasy in the Muslim
World. Book Digital, Malaysia, 2005

Salim Bahreisy, Sejarah Hidup Nabi-nabi.
(Penerbit dan tahun tidak diketahui)

Henry Ford, The Internanational Jew and
The Protocol of the Elder of Zion. Global
Printing and Publisihing Co, Johannesburg.

Henry Ford, The Complete International
Jews. The Other Press, Kuala Lumpur, 2002.

Syed Muhammad Al-Naquib Al-Attas,
Islam and Secularism. First impression,
Muslim Youth Movement of Malaysia
(ABIM), Kuala Lumpur, 1978.

Frithjof Schuon, The Transcendent Unity of
Religions. Quest Books Theosophical
Publishing House, USA, 2005.

Sayyed Hossein Nasr, Inteligensi &
Spritualitas Agama-agama. Inisiasi Press,
Depok, 2004.

Dr. Anis Malik Thoha, Tren Pluralisme
Agama. Tinjauan Kritis. Prespektif, Jakarta,
2005.

Christopher Knight & Robert Lomas, The
Hiram Key. Pharaohs, Freemasons and the
Discovery of the Secret Scrolls i>( lesus.



Di Balik Kerusakan Agama-agama



•«319



Arrow Books, England, 1997.

Abdurrahman Badawi, Ensiklopedi Tokoh
Orientalis. LKiS, Yogyakarta, 2003.

Ahmad Baso, Islam Pasca Kolonial:
Perselingkuhan Agama, Kolonialisme dan
Liberalisme. Mizan, Bandung, 2005.

Diana L. Eck, Amerika Baru yang Religius.
Sinar Harapan, Jakarta-2005.

Peter J. Awn, Tragedi Setan Iblis dalam
Psikologi Sufi. Bentang, Yogyakarta, 2000.

DR. Ismail Yaghi, Terorisme dalam Otak
Zionis. Pustaka Azzam, Jakarta-2001.

Saripudin HA (penyunting), Negara
Sekuler Sebuah Polemik. Putra Berdikari
Bangsa, Jakarta-2000.

H. Agib Suminto, Politik Islam Hindia
Belanda. LP3ES, Jakarta-1985.

Comes, Terorisme Israel Membedah
Paradigma dan Strategi Terorisme Zionis.
Asy Syamil Press dan Grafika, Bandung-
2001.

DR. Yusuf Al-Qaradawi, Bagaimana Islam
Menilai Yahudi dan Nasrani. Gema Insani
Press, Jakarta-2000.

Fawaz A. Gerges, Amerika dan Islam
Politik. Benturan Peradaban atau Benturan
Kepentingan. Alvabet, Jakarta-2002.









H. A. Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern
di Timur Tengah. Penerbit Djambatan,
Jakarta-1995.

Swami Vivakenanda, Suara Kebangkitan.
(Seri Buku-buku Kesayangan Bung Karno)
One Earth Media, Jakarta-2004.

Rizki Ridyasmara, Ketika Rupiah jadi
Peluru Zionis. Pustaka Al-Kautsar, Jakarta-
2006.

Chee Yoke Ling, How Big Power Dominate
The Third World. Third World Network
Publishing, Malaysia-1987.

Mohsen Mohammad Saleh, Isu Palestine
Latar Belakang dan Kronologi
Perkembangannya Sehingga Tahun 2000.
Fajar Ulung, Kuala Lumpur-2001.

Prof. Jacob Katz & Friend, Sejarah
Pertumbuhan dan Perkembangan
Zionisme. Pustaka Progresif, Surabaya-
1997.

Hans Van Miert, Dengan Semangat
Berkobar: Nasionalisme dan Gerakan
Pemuda di Indonesia, 1918-1930. Hasta
Mitra-Pustaka Utan Kayu, Jakarta-2003.

Fuad' bin Sayyid Abdurrahman ar Rifa'i,
Yahudi Dalam Informasi dan Organisasi.
Gema Insani Press, Jakarta-1995.



320;



Kebangkitan Freemason di Indonesia



Di Balik Kerusakan Agama-agama



.^321






Paul Johnson, Intellectuals. Phoenix Press,
London-2000.

Filiph Van Rjndt, Samaritan. Futuran
Publication, London-1984.

David Allen Rivera, The New World Order
Exposed. Chiling Historical Inquiry Into
The Invisible, Ali Powerful Force Ruling
The World. Thinkers Library, Sdn. Bhd.
Malaysia-1997.

CS. Lewis, Selected Essay. Cambridge
University Press, London-1979.

Gereja Indonesia Pasca Vatikan II. Refleksi
dan Tantangan. Penerbit Kanisius, Jakarta-
1997.

Buku Pintar 100 Peristiwa yang Membentuk
Sejarah Dunia. Taramedia & Restu Agung,
Jakarta-2005.

Visual History of The World. National
Gheographic. Washington D.C-2005.

Majalah Islam Sabili

Majalah Media Dakwah

Majalah Islamia



Layanan SMSoSis 88X7640






322«^



Kebangkitan Freemason di Indonesia






Buku-buku Laris

Cakrawala Publishing




Satu dari sekian lini yang
mereka bangun adalah
Freemasonry, gerakan rahasia
terbesar, dan bisa jadi tertua di
dunia. Berpengaruh di seluruh
pusat kekuasaan, lebih-lebih
Amerika.

Gerakan ini, pada masanya
pernah berkiprah dan menjalankan agenda-
agendanya di Indonesia. Tentu saja sebuah
usaha yang masuk akal, bukan saja karena
dulu wilayah yang bernama Hindia Belanda
ini menjadi penggerak ekonomi, tapi juga
lewat sejarah yang panjang, mereka mampu
memprediksi, bahwa Indonesia akan menjadi
kekuatan Islam besar di dunia. Dan memang,
sudah menjadi tugas musuh Allah untuk
memusuhi agama Allah.

Dan buku ini mengupas jejak, gerak-
gerik dan memprediksi agenda mereka pada
negeri berpenduduk Muslim terbesar di
dunia. Sebuah agenda memerangi Islam yang
tak akan berhenti hingga akhir zaman.
Semoga terbitnya buku ini dapat memberi
pemahaman kepada kita siapa dan apa
agenda mereka, sehingga kita dapat
membentengi diri dan memberikan
perlawanan yang berarti.



Buku-buku Laris

Cakrawala Publishing




Dalam, salah satu hadits yang

diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan

Nasai, Rasulullah saw. bersabda, Telah

datang kepada kalian bidan Ramadhan, bulan

yang diberkati, bulan yang mana Allah swt.

telah mezvajibkan kepada kalian, untuk

berpuasa. Padabulan Ramadhan, pintu-pintu

langit dibuka, pintu-pintu neraka (jahim)

ditutup, dan setan di belenggu. Di dalamnya

terdapat malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Siapa

yang (tidak bertambah kebaikannya pada bulan ini), sungguh

ia telah di tutup kebaikan dirinya.

Bulan suci Ramadhan merupakan nikmat yang
besar yang diberikan Allah swt. kepada umat Rasulullah
saw., karena ia adalah bulan yang seluruh amal kebajikan
akan dilipat gandakan oleh Allah swt., waktu
dikabulkannya doa, dan saat yang tepat untuk evaluasi
diri (baca: bertobat).

Berkenaan dengan bulan yang suci ini, Dr. Aid
Abdullah A l-Aqarni menghadirkan kepada pembaca satu
karya yang bejtajuk, "Renungan di Bulan Ramadhan."

Dalam buku ini, beliau banyak menguraikan
tentang Ramadhan dan bagaimana seharusnya umat
Islam mengisinya. Juga dijelaskan beberapa kesalahan
yang sering kali dilakukan oleh orang yang berpuasa,
sehingga dikhawatirkan mereka terjerumus pad^ satu
hadits Rasulullah saw., "Berapa banyak orang yang berpuasa,
tapi m tidak mendapatkan apa-apa kecuali rasa lapar dan dahaga."
(al-Hadits)

Untuk itu, baca dan renungkan dengan seksama
uraian yang ada dalam buku ini. Semoga seluruh amal
ibadah kita di bulan Ramadhan diterima oleh Allah swt.
dan menjadikannya sebagai bulan perbaikan bagi kita
semua.




. . mengatakan, selalu ada kekuatan besar yang
berpengaruh di belakang semua peristiwa yang
1*JL berlaku. Dan salah satu kekuatan besar itu kini
W dikendalikan oleh sebuah organisasi kuno.
Persaudaraan Mason. Dan buku ini mengupas
:> dengan mendalam, apa, siapa dan kemana
tujuan gerakan Freemasonry. Membaca buku
ini, membuat Anda tak akan pernah sama lagi melihat sebuah
peristiwa yang sedang terjadi.



Penulis menguak kesungguhan kaum Masonik merangkai
strategi dan merajut tatanan dunia baru melalui cara-cara
halus dan kasar untuk menenggelamkan pengaruh agama-
agama. Setelah membuka sejarah gerakan Freemasonry,
penulis buku ini mengajak kita membuka mata pada pengaruh
buruk gerakan ini di Indonesia, khususnya bagi umat Islam.

Sejarah sudah bicara, umat jangan ternganga dan tinggal
diam menanti runtuhnya nilai-nilai Islam dalam kehidupan kita.
Buku ini mampu menggugah semangat jihad untuk
membentengi umat Islam dari bahaya kaum pluralis dan
liberalis yang mulai unjuk gigi di Indonesia.

Surya Madya, Koordinator Kajian Zionisme Internasional

Freemason. Kata ini mungkin asing bagi umat Islam Indonesia.
Apalagi mengenal Freemason sebagai organisasi Yahudi
Internasional yang mendorong kebebasan agama. Buku ini,
perlu dan harus dibaca oleh umat Islam, jika tak ingin
terperangkap dalam tipu muslihat yang menyesatkan kaum
Yahudi yang tidak akan pernah berhenti berusaha
menghancurkan Islam.

Aswin Jusar, Pemimpin Redaksi Majalah Sabifi

Buku ini benar-benar sudah "mengganggu" ketenangan kita
dalam ber-lslam. Jangan-jangan kita sudah jadi seorang Mason
tanpa menyadarinya.

Rizki Ridyasmara, Penulis buku
Knights Templar, Knight of Christ



PT. CAKRAWALA SURYA PRIMA

Jl. Palem Raya No.57 Jakarta 12260

Telp. (021) 706 02394 - 585 3238 Fax.(021 ) 586 1 326

E-mai I : cakrawalapubllsti @cbn . net.id




;*•.. mengatakan, selalu ada kekuatan besar yang

berpengaruh di belakang semua peristiwa yang

j^yjfj» berlaku. Dan salah satu kekuatan besar itu kini

* dikendalikan oleh sebuah organisasi kuno,

l & Persaudaraan Mason. Dan buku ini mengupas

■ dengan mendalam, apa, siapa dan kemana

tujuan gerakan Freemasonry. Membaca buku

ini, membuat Anda tak akan pernah sama lagi melihat sebuah

peristiwa yang sedang terjadi.



Penulis menguak kesungguhan kaum Masonik merangkai
strategi dan merajut tatanan dunia baru melalui cara-cara
halus dan kasar untuk menenggelamkan pengaruh agama-
agama. Setelah membuka sejarah gerakan Freemasonry,
penulis buku Ini mengajak kita membuka mata pada pengaruh
buruk gerakan ini di Indonesia, khususnya bagi umat Islam.

Sejarah sudah bicara, umat jangan ternganga dan tinggal
diam menanti runtuhnya nilai-nilai Islam dalam kehidupan kita.
Buku ini mampu menggugah semangat jihad untuk
membentengi umat Islam dari bahaya kaum pluralis dan
liberalis yang mulai unjuk gigi di Indonesia.

Surya Madya, Koordinator Kajian Zionisme Internasional

Freemason. Kata ini mungkin asing bagi umat Islam Indonesia.
Apalagi mengenal Freemason sebagai organisasi Yahudi
Internasional yang mendorong kebebasan agama. Buku ini,
perlu dan harus dibaca oleh umat Islam, jika tak ingin
terperangkap dalam tipu muslihat yang menyesatkan kaum
Yahudi yang tidak akan pernah berhenti berusaha
menghancurkan Islam.

Aswin Jusar, Pemimpin Redaksi Majalah Sabili

Buku ini benar-benar sudah "mengganggu" ketenangan kita
dalam ber-lslam. Jangan-jangan kita sudah jadi seorang Mason
tanpa menyadarinya.

Rizki Ridyasmara, Penulis buku
Knights Templar, Knight of Christ



PT. CAKRAWALA SURYA PRIMA

Jl. Paiem Raya Na. 57 Jakarta 122S0

'-'1.(021 ) TOS 02394 - 565 3238 Fax.(021 ) 58S 1

E-mail: cakrawalapub1ish@ctm . net.id



Recent Documents:

Set Home | Add to Favorites

All Rights Reserved Powered by Free Document Search and Download

Copyright © 2011
This site does not host pdf,doc,ppt,xls,rtf,txt files all document are the property of their respective owners. complaint#nuokui.com
TOP