Home > ARTIKEL ILMIAH PENELITIAN ��RANCANG BANGUN GAME SEDERHANA DENGAN REST WEB SERVICE YANG DITERAPKAN PADA SISTEM OPERASI ANDROID N

ARTIKEL ILMIAH PENELITIAN ��RANCANG BANGUN GAME SEDERHANA DENGAN REST WEB SERVICE YANG DITERAPKAN PADA SISTEM OPERASI ANDROID N

Page 1
ARTIKEL ILMIAH PENELITIAN ��RANCANG BANGUN GAME SEDERHANA DENGAN REST WEB SERVICE YANG DITERAPKAN PADA SISTEM OPERASI ANDROID��
Disusun Oleh :
Nama : Budiawan NIM : A11.2008.04482 Program Studi : Teknik Informatika FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2013

Page 2
RANCANG BANGUN GAME SEDERHANA DENGAN REST WEB SERVICE YANG DITERAPKAN PADA SISTEM OPERASI ANDROID BUDIAWAN
Program Studi Teknik Informatika - S1, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang URL : http://dinus.ac.id/ Email : 111200804482@mhs.dinus.ac.id
ABSTRAK
Perkembangan aplikasi game saat ini sangat pesat, bermula dari aplikasi dengan user pada perangkat tunggal, kemudian muncul bentuk permainan dengan banyak user melalui banyak perangkat pada permainan yang sama melalui internet atau biasa disebut dengan game online. Salah satu bagian terpenting dari game online adalah distribusi dan sinkronisasi data antara client dan server. Untuk dapat menerapkan sinkronisasi data yang terintegrasi tersebut, dapat menggunakan Web Service. Penggunaan Web Service dimaksudkan agar proses update data dilakukan sekali pada sisi server sehingga lebih hemat waktu dan tenaga. Sedangkan untuk distribusi data dapat menggunakan salah satu arsitektur dari web service yaitu REST web service. Penerapan REST web service mendukung penggunaan XML dan JSON yang mempercepat pertukaran data pada sistem sehingga aplikasi akan lebih cepat dan efisien. Aplikasi game ini dapat dimainkan di perangkat mobile dengan sistem operasi android. Diperlukan koneksi internet untuk menghubungkan server dengan aplikasi game ini. Karena aplikasi ini harus diakses secara online maka koneksi internet mempengaruhi jalannya aplikasi ini. Pembuatan aplikasi game ini menggunakan Eclipse disisi client dan PHPStorm disisi server. Sistem Operasi Android yang digunakan untuk menjalankan aplikasi game ini dengan Android Gingerbread 2.3.0. Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi game ini adalah metode Extreme Programming. Pada perkembangan lebih lanjut, aplikasi ini memerlukan sistem enkripsi data untuk masalah keamanan yang dapat mendukung REST web service. Kata Kunci = Game, Rest Web Service, Rest, Web Service, Android 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini khususnya teknologi mobile sudah sangat pesat. Banyak vendor berlomba-lomba meramaikan pasar perangkat mobil, mereka memproduksi dan menjual produk tersebut dengan keunggulan pada masing-masing perangkat mobile. Mayoritas masyarakat saat ini pun sudah memiliki perangkat mobile. Menurut Nielsen Company (2013), di Amerika Serikat saat ini 60% masyarakat menggunakan perangkat mobile smartphone. Bahkan di Hong Kong

Page 3
pengguna smartphone sangat tinggi yaitu mencapai nilai 87%, sedangkan di Indonesia walaupun terbilang masih sedikit yaitu 23% tapi angka tersebut masih terus meningkat mengingat perkembangan perangkat mobile dan antusias masyarakat sangat tinggi[1]. Perkembangan pasar mobile di seluruh dunia yang mengalami peningkatan yang cukup pesat memacu banyak pengembang aplikasi untuk membuat aplikasi yang menarik pada perangkat mobile seperti smartphone. Saat ini terdapat berbagai jenis aplikasi pada perangkat smartphone, seperti aplikasi game, hiburan, berita, dan sebagainya. Namun menurut survey Nielsen Company (2011), aplikasi game merupakan aplikasi yang paling populer di kalangan pengguna smartphone. Berdasarkan hasil riset Nielsen, 64% pengguna handphone memainkan aplikasi game dalam kurun waktu 30 hari. Aplikasi terpopuler berikutnya adalah aplikasi cuaca yang digunakan 60% pengguna handphone, disusul aplikasi social media dengan 56% dan aplikasi peta dengan 51% pengguna [2]. Hal ini menunjukkan aplikasi game merupakan aplikasi yg paling sering digunakan oleh pengguna smartphone, dan merupakan jenis aplikasi yg paling populer di antara berbagai jenis aplikasi pada perangkat mobile baik yang diunduh dengan gratis atau berbayar. Perkembangan aplikasi game saat ini sangat pesat, bermula dari aplikasi dengan user pada perangkat tunggal, kemudian muncul bentuk permainan dengan banyak user melalui banyak perangkat pada permainan yang sama melalui internet atau biasa disebut dengan game online. Salah satu bagian terpenting dari game online adalah distribusi dan sinkronisasi data antara client dan server. Bentuk pemrosesan data haruslah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat didistribusikan melalui jaringan yang ada kepada seluruh user yang ada. Untuk dapat menerapkan sinkronisasi data yang terintegrasi tersebut, dapat menggunakan Web Service. Web service dapat dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman apa saja dan juga dapat diimplementasikan pada platform manapun. Karena Web Service merupakan aplikasi logika yang dapat diakses dan dipublikasikan menggunakan standar internet yang dideskripsikan dalam format XML dan diidentifikasi dengan Universal Resource Identifier (URI) [3]. Penggunaan Web Service dimaksudkan

Page 4
agar proses update data dilakukan sekali pada sisi server sehingga lebih hemat waktu dan tenaga. Sedangkan untuk distribusi data dapat menggunakan salah satu arsitektur dari web service yaitu REST web service. REST web service mendukung penggunaan XML maupun JSON sebagai format pertukaran data [4]. Penelitian lain yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa format JSON cocok untuk digunakan pada REST web service untuk lingkungan mobile. Nurzhan Nurseitov, Michael Paulson, Randall Reynolds, dan Clemente Izurieta (2009) telah melakukan penelitian untuk mengukur performa XML dan JSON sebagai format untuk pertukaran data. Hasilnya menunjukkan bahwa JSON lebih cepat dan membutuhkan lebih sedikit resource daripada XML [5]. Penggunaan arsitektur REST Web Service dimaksudkan agar user dapat terhubung ke server dan mempercepat proses pertukaran data. Dengan kelebihan dari REST web service diatas maka dapat dikembangkan sebuah aplikasi game kuis sederhana dengan mengimplementasikan sistem kerja yang ada pada REST web service untuk melakukan update data dan menggunakan smartphone berbasis sistem operasi Android untuk media pengimplementasian aplikasi ini. 1.2 Tujuan Berkaitan dengan hal-hal yang telah dijelaskan di atas, maka dpat dikembangkan sebuah aplikasi game kuis sederhana menggunakan sistem operasi Android dengan menerapkan REST web service agar proses update data dilakukan lebih efisien. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Web Service Dalam Microsoft (2000) dinyatakan bahwa web-service merupakan tahapan ketiga dari tahapan evolusi ASP (Application Service Provider) dimana pada tahapan pertama ditekankan pada penyediaan aplikasi desktop sedangkan pada tahapan kedua ditekankan pada penyediaan aplikasi berbasis client- server. Pada tahapan ketiga ini, komponen-komponen atau building blocks software disediakan sebagai service dan disebarkan lewat jaringan internet untuk diintegrasikan dengan aplikasi-aplikasi lain [6]. Menurut Kreger (2001) web- service diartikan sebagai sebuah antar muka (interface) yang menggambarkan sekumpulan operasi-operasi yang dapat diakses melalui jaringan, misalnya

Page 5
internet, dalam bentuk pesan XML [7]. Web-service dapat dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman apa saja dan juga dapat diimplementasikan pada platform manapun. Hal ini dimungkinkan karena web-service berkomunikasi menggunakan sebuah standar format data yang universal yaitu XML dan menggunakan protokol SOAP. Karena web-service menggunakan format data XML, maka web-service juga mewariskan sifat multitier dari XML sehingga memungkinkan terjadinya integrasi antar web-service atau aplikasi. Pada sistem multi-tier, aplikasi maupun dokumen XML dapat dilewatkan ke pihak lain dan diolah oleh pihak tersebut. Dalam sistem ini dimungkinkan suatu aplikasi dapat mengambil data dari satu sumber tanpa harus tahu bahwa sebenarnya data tersebut dihasilkan melalui proses pengolahan oleh sistem lain sehingga dapat terjadi integrasi data maupun aplikasi yang sering disebut dengan A2A (application to application). Dalam Kreger (2001) dinyatakan juga bahwa model dari sebuah web-service didasarkan pada interaksi antara 3 komponen yang berperan dalam web- service, yaitu: service provider, service registry dan service requestor/consumer [7]. Interaksi yang terjadi antara ketiga komponen tersebut juga melibatkan operasi publish, find dan bind. Service provider menyediakan service yang dapat diakses melalui jaringan komputer, misalnya internet. Kemudian, service provider mendeskripsikan service yang dibangun dan mem-publish-kan service description tersebut ke service registry atau secara langsung ke service consumer. Service requestor/consumer menggunakan operasi find untuk mendapatkan service description secara lokal maupun melalui service registry. Service description yang diperoleh itu kemudian digunakan untuk mem-bind service provider dan berinteraksi dengan implementasi web- service yang akan digunakan tersebut. Al Shahwan dan Moessner (2010) dan HostBridge Technology (2009) mengelompokkan web service berdasarkan arsitektur yang digunakan dalam implementasinya yaitu REST dan SOAP-based web service[5]. 2.2 REST Web Service Istilah REST yang merupakan singkatan dari Representational State Transfer pertama kali digunakan oleh Roy Thomas Fielding, salah seorang pelopor proyek web server Apache, pada disertasi doktornya yang berjudul Architectural Styles and the Design of

Page 6
Network-based Software Architectures di University of California pada tahun 2000. Fielding (2000) mengidentifikasi empat prinsip (constraints) dalam REST, yaitu [8]: 1. Resource Identification Semua resource (serta statenya) yang berhubungan dengan aplikasi diberikan identifier yang unik dan identifier tersebut harus bersifat global. Konsep resource disini bukan hanya hal statis yang langsung berhubungan dengan aplikasi namun juga termasuk informasi yang dibutuhkan seperti dokumen transaksi. REST resource adalah semua hal yang bisa diakses dan ditransfer melalui web antara client dan server. Dan karena protokol yang digunakan untuk berkomunikasi adalah HTTP, berbagai macam tipe file bisa ditransfer, teks file, flash movie, gambar dll. Sehingga dalam REST system representasi dari resource tergantung dari tipe yang diminta client (MIME type) yang didefinisikan didalam protokol request. 2. Uniform Interface Semua interaksi dibangun dengan antarmuka yang seragam. REST web service menampilkan semua resource dan interaksinya dengan interface yang seragam, tidak seperti RPC yang menampilkan fungsi yang ada melalui method yang bisa dipanggil secara remote. Dalam REST web service untuk uniform interface ini menggunakan Uniform Resource Identifier(URI). URI pada REST web service berupa hyperlink terhadap resource meskipun REST constraint tidak menyatakan URI harus berupa hyperlink, namun karena teknologi yang digunakan pada web service adalah web sehingga URI berupa hyperlink. Jika menggunakan teknologi lain, REST URI tentu akan berupa hal yang berbeda, namun tetap berupa address terhadap sebuah resource. 3. Self-Describing Message Untuk setiap interaksi dengan resource melalui antarmuka yang seragam, REST membutuhkan representasi dari resource yang menggambarkan semua aspek penting yang dimiliki oleh resource tersebut. Representasi dari resource sendiri adalah semua hal yang dikirim antara cilent dan server. Representasi merupakan state

Page 7
sementara dari data sebenarnya yang terletak di suatu tempat penyimpanan. Dengan kata lain representasi merupakan stream biner besama metadata yang menjelaskan bagaimana stream tersebut digunakan baik untuk client maupun untuk server. Bisa terdapat banyak jenis client yang me-request resource yang ada, oleh karena itu representasi setiap client pun dapat berbeda. Representasinya dapat berupa gambar, text file, stream XML atau stream JSON, tapi kesemua representasi tersebut harus tersedia melalui URI yang sama. Untuk kasus request yang dilakukan oleh manusia (human user) biasanya representasi berupa laman web sehingga menjadi bentuk representasi yang dapat dibaca. 4. Stateless Interaction Setiap interaksi antara client dan server harus memiliki state sendiri (atau dengan kata lain tidak dipengaruhi session client). Jadi server hanya akan memantau resource state bukan client session. 2.3 Android Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada Juli 2000, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc. bekerja pada Google, di antaranya Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Pada saat perilisan perdana android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail

Page 8
Services (GMS) dan kedua adalah yang benar-benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD). Diagram berikut menunjukan komponen utama dari sistem operasi Android : Gambar 2.1: Arsitektur Android 1. Linux Kernel Seperti dapat dilihat pada gambar Linux Kernel menyediakan driver layar, kamera, keypad, Wifi, flash memory, audio, dan IPC (interprocess communication) untuk mengatur aplikasi dan keamanan. Kernel juga bertindak sebagai lapisan abstrak antara hardware dan software. 2. Libraries Android menyertakan libraries C / C++ yang digunakan oeleh berbagai komponen dari sistem android. 3. Android Runetime Android terdiri dari satu set core libraries yang menyediakan sebagian besar fungsi yang sama dengan yang terdapat pada core libraries bahasa pemrograman Java. Setiap aplikasi menjalankan prosesnya sendiri dalam android, dengan mesin virtual Dalvik (Dalvik VM). 4. Aplikasi Framework Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework yang sama dengan yang digunakan oleh aplikasi inti. Arsitektur aplikasi dirancang agar komponen dapat digunakan kembali (reuse) dengan mudah. Setiap aplikasi dapat memanfaatkan kemampuan ini (sesuai dengan batasan keamanan yang didefinisikan framework). Mekanisme yang sama memungkinkan komponen diganti oleh pengguna. 5. Application Android telah menyertakan aplikasi inti (native) seperti email client, map, SMS, kalender, dan lainnya. Semua aplikasi tersebut ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java. Pada layer inilah developer menempatkan aplikasi yang dibuat. Saat ini operasi android memiliki beberapa versi, versi terbaru (sampai tulisan ini dibuat) adalah versi 4.3 (Jelly Bean).

Page 9
3. METODE PENGUMPULAN DATA Dalam Pengumpulan data dilakukan dengan cara kajian pustaka mengenai teori – teori dan data-data yang terkait berupa buku, jurnal, dan artikel dalam web. Teori tersebut diantaranya mengenai perancangan dan dasar – dasar penerapan REST web service pada game android. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Kebutuhan User Dalam pembangunan aplikasi Game kuis sederhana yang menerapkan REST web service berbasis Android tentunya diperlukan analisa apa saja yang dibutuhkan oleh user dalam hal ini masyarakat yang menggunakan aplikasi ini. User memerlukan suatu sistem yang mencakup: 1. Mengambil data pertanyaan dan skor dari server. 2. Menampilkan pertanyaan seputar sejarah Indonesia. 3. Menampilkan daftar pertanyaan dan jawabannya setelah game berakhir. 4. Menampilkan nilai skor tertinggi dari server. 4.2 Desain Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan proggammer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Dalam proses ini juga akan menghasilkan desain interface yang nantinya digunakan untuk membuat tampilan dari aplikasi game yang akan dibuat. Berikut adalah tampilan desain interface-nya : Gambar 4.1 : Desain Halaman Login

Page 10
Gambar 4.2 : Halaman Registrasi Gambar 4.3 : Menu Utama Gambar 4.4 : Halaman Main Kuis Gambar 4.5 : Selesai Game Gambar 4.6 : Halaman Score 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis merancang dan mengimplementasikan REST Web Service pada aplikasi game kuis sederhana pada handphone Android, diperoleh kesimpulan bahwa diterapkannya REST Web Service membuat aplikasi dapat diakses secara online. Selain itu mempercepat pendistribusian data dari server ke client. Tetapi karena aplikasi ini harus

Page 11
diakses secara online maka koneksi internet mempengaruhi jalannya aplikasi ini. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka ada beberapa saran yang dapat diberikan dalam pengembangan aplikasi ini, yaitu : 1. Untuk pengembangan lebih lanjut dalam proses penyimpanan data, diperlukan sistem enkripsi data untuk masalah keamanan yang dapat mendukung REST web service. Sehingga data yang terdapat pada server dapat terjamin keamanannya. 2. Aplikasi game sederhana ini hanya dapat digunakan pada sistem operasi Android saja. Diharapkan pada pengembangan berikutnya, aplikasi ini dapat dikembangkan pada sistem operasi mobile lainnya jelas. DAFTAR PUSTAKA [1] http://www.nielsen.com/us/en/newswir e/2013/whos-winning-the-u-s- smartphone-market-.html diakses pada 21 oktober 2013. [2] http://www.nielsen.com/us/en/newswir e/2011/games-most-popular-mobile- app-category.html diakses pada tanggal 25 September 2013. [3] Prasetyo, Hendro J. 2005. Implementasi Service Oriented Architecture (SOA) Menggunakan Teknologi Web Service. Skripsi. Universitas Widya Dharma. [4] Kumar Pavan, Otti P. 2011. On the Design of Web Services: SOAP vs REST University of North Florida. [5] HostBridge Technology. 2009. SOAP and REST : Choosing formal and informal Web services for CICS integration. JSON team. Intoducing to JSON. [6] Microsoft Corp. (2000). Application Service Provider: Evolution and Resources. White Paper, USA. [7] Kreger, H. (2001). Web-services Conceptual Architecture (WSCA 1.0). IBM Software Group, USA. [8] Fielding, Roy Thomas (2000). Architectural Styles and the Design of Network-based Software Architectures. Disertasi Doktoral. University of California, Irvine. [9] Adams, Ernest (2010). Fundamentals of game design 2nd edition. Berkeley: New Riders Publishing. [10] Scheel, Jesse. (2008). The art of game design: a book of lenses. Burlington: Morgan Kaufmann Publishers

Set Home | Add to Favorites

All Rights Reserved Powered by Free Document Search and Download

Copyright © 2011
This site does not host pdf,doc,ppt,xls,rtf,txt files all document are the property of their respective owners. complaint#nuokui.com
TOP